Kelima pelamar lainnya pun terkejut melihat Mahesa, bedanya hati mereka langsung berbunga-bunga, tak menyangka jika pemimpin mereka adalah seorang lelaki tampan yang begitu berkarisma.Mahesa merasa puas melihat raut terkejut di wajah Athalia. Mahesa melangkah santai dan mendekat.Ketika kelima pelamar itu menatap Mahesa penuh rasa kagum. Athalia justru menunduk dan tertohok oleh tatapan Mahesa yang dalam ke arahnya. Athalia tahu arti tatapan itu.“Jadi, mereka calon karyawan yang kau katakan di telpon tadi, Andin?” tanya Mahesa duduk di kursi khusus dan menghadap para pelamar yang berdiri.Andin mengangguk. “Iya, Tuan. Anda sudah melihat CV mereka dan Anda setuju untuk memilih mereka berenam.” “Ya, aku sudah melihat CV mereka semua.” Mahesa mengangguk-anggukan kepala. “Resti, Rena, Fitri, Nova dan Nancy, kalian berlima bisa ikut ke ruangan HRD untuk penandatanganan kerja. Sedangkan Athalia tetap di
Read more