Home / CEO / Penghangat Ranjang Tuan CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Penghangat Ranjang Tuan CEO: Chapter 131 - Chapter 140

283 Chapters

Bakat Dirly

Sebagai seorang lelaki, Dean tidak tega membiarkan Athalia berjuang membiayai pendidikan adiknya sendirian dan menjadi tulang punggung keluarga.Tapi sebagai seorang baby sitter, Athalia tak akan terlalu merasa lelah seperti saat dia masih bekerja sebagai pelayan di restorannya dulu.Dean kembali memendarkan netranya, berkeliling mencari sesosok orang yang seharusnya ada di dalam kontrakan itu dan bergabung dengan mereka.Tapi sejak tadi Dean tak menemukannya. “Tadi Bu Narsih bilang, kalian tinggal bertiga di sini, lalu … di mana suaminya Athalia?”Meremas tangan, hanya itu yang bisa Athalia lakukan. Sedikit banyak, pertanyaan itu telah berhasil membuat ulu hatinya terluka. Sementara Yasna langsung membisu, mengatupkan mulut serapat mungkin. Tak berani menatap Athalia karena tahu sorot mata kakaknya itu akan dipenuhi pancaran kesedihan.Narsih tergugu mendengar pertanyaan yang tak pernah ia sangka akan keluar dari mul
Read more

Berubah Pikiran

Seketika Dean kembali teringat dengan pertanyaan yang dulu pernah Dirly tanyakan padanya.“Pa, apakah menjadi pengusaha seperti Papa itu menyenangkan?” tanya Dirly kala itu, ketika bocah itu baru saja akan masuk sekolah dasar. Dirly selalu bertanya dengan pertanyaan kritisnya.Dean mengangguk, memangku Dirly di atas pahanya. “Tentu saja.  Karena menjadi seorang pengusaha, Papa bisa menggaji orang lain, membuka lowongan pekerjaan, dan mendapat uang. Memangnya kenapa tiba-tiba bertanya soal itu?”Dirly diam sejenak, tampak berpikir. Mengamati wajah Dean, lalu kembali berkata. “Jika suatu saat nanti aku dewasa, dan tidak menjadi pengusaha seperti Papa, apakah Papa akan marah?” tanya Dirly, yang berhasil membuat kening Dean berkerut mendengarnya.Namun saat itu, pertanyaan Dirly tak sempat Dean jawab karena tiba-tiba saja managernya menelpon dan membuat Dean meninggalkan Dirly untuk pergi ke restoran.Kini Dean
Read more

Wanita Baik Hati

“Hei! Hati-hati, jangan berlarian seperti itu, nanti kau bisa jatuh.” Athalia memegangi pundak Dirly, menasihati bocah itu.  Namun Dirly malah balas dengan cengiran lebar.“Aku tidak sabar ingin memberitahumu sesuatu,” ucap Dirly.Athalia merunduk, menatap Dirly dengan kening yang berkerut penasaran. “Apa?” tanyanya. Tidak langsung menjawab, Dirly melepaskan tas punggungnya untuk mengeluarkan sesuatu dari sana, lantas menunjukkannya di depan Athalia dengan wajah bangga.“Lihat! Lomba menggambar hari ini, aku mendapat nilai seratus!” serunya memamerkan buku gambar yang ada nilai seratus di sana.Senyum lebar terkembang di bibir Athalia, juga di wajah Pak Sardi yang berdecak kagum menatap Dirly.“Bagus, Dirly. Ini adalah penghargaan untukmu yang rajin dan tekun. Aku bangga padamu.” Athalia menegakan tubuh, lalu mengacak pelan rambut Dirly.M
Read more

Kau mau Tante Athalia jadi Ibumu?

“Terima kasih, Tante Athalia.”“Sama-sama.”Sejenak, Dean mengangkat pandangan, melirik Dirly dengan ujung matanya. Bocah itu tampak lahap memakan roti. Selarik senyum tipis tersungging di bibir Dean, tampaknya Dirly sangat menyukai roti panggang dengan selai cokelat.Sadar sedang diperhatikan, Dirly segera mendelik dan mengalihkan pandangannya ke arah piring, mengabaikan Dean yang tersenyum menatapnya.“Tante Athalia, maaf, aku mau churros,” tunjuk Dirly ke arah piring yang letaknya sangat dekat dengan Dean. Tapi jauh dari jangkauannya. Athalia melirik ke arah churros di atas piring itu.  Hendak mengangguk, tapi Dean lebih dulu berkata.“Kau mau ini?” tanya Dean sambil mengangkat dan menyodorkan piring itu pada Dirly. Dirly melihat piring di tangan Dean, tapi ia tak menerimanya. Dirly malah melipat kedua tangannya di tepi meja, tidak mengangguk juga tidak mengge
Read more

Debar yang Tak Biasa

Seperti biasa, pagi ini membantu Dirly berpakaian dan menyiapkan peralatan sekolah. Setelahnya, Athalia pun menuntun Dirly menuruni tangga, lantas bergabung dengan Dean yang telah duduk lebih dulu di meja makan.Bik Inah menyiapkan sarapan di atas meja, Athalia membantu mengoleskan selai cokelat di atas roti panggang Dirly.“Terima kasih, Tante Athalia,” ucap Dirly saat Athalia menaruh roti itu di piringnya.“Sama-sama.”Mereka sama-sama menikmati sarapan. Namun, ada hal yang membuat Athalia merasa heran. Ia melirik Dean dengan ujung mata, lelaki itu sejak tadi seperti sedang gugup dan tak banyak bicara.Beberapa kali Athalia menangkap basah Dean yang menatapnya diam-diam, lalu secepat mungkin mengalihkan pandangan ke arah lain.“Ada apa dengan Pak Dean, hari ini?” tanya Athalia dalam hati.Berbeda dengan Dean, Dirly justru terlihat sumringah. Berkali tersenyum lebar pada Athalia dan terkada
Read more

Menerima Lamaran

Selesai makan, meraka meneguk air minum dan membersihkan mulut dengan tissue yang tersedia di kotak.Athalia kembali mengangkat pandangan dan menatap  wajah tampan bossnya.“Pak Dean, kita sudah selesai makan. Tadi Anda bilang, ingin mengatakan sesuatu padaku.”  Sambil menjauhkan piring kosong, Dean mengulum senyum mendengar ucapan Athalia.“Sepertinya kau sudah sangat tidak sabar, Athalia,” kata Dean, menarik sebelah ujung bibirnya.Athalia meringis, menggigit bibir bawah. Sejujurnya, Dean masih ingin menikmati waktu berdua dengan Athalia. Tapi ketika menyadari wajah gelisah wanita itu, Dean pun mendorong kursinya dan bangkit berdiri, membuat mata Athalia menatap dan memperhatikannya. Tiba-tiba Dean mengangkat kedua tangan dan menepuk sebanyak tiga kali. Detik selanjutnya,  suara merdu dari biola terdengar di telinga Athalia. Membuat Athalia mengarahkan matanya ke ambang pintu dan ia m
Read more

Untuk apa Mencari Wanita itu?

“Dengar, Athalia. Aku sama sekali tidak keberatan meskipun kau sedang hamil. Aku pun memiliki Dirly, apa bedanya. Bayi itu akan lahir dalam sebuah rumah tangga yang lengkap nantinya. Dia akan tahu aku lah ayahnya, dan Dirly kakaknya. Dia tidak akan merasa kurang karena aku akan berusaha melengkapinya. Pasti kita akan menjadi orang tua yang sangat bahagia.” Melihat senyum tulus Dean, Athalia membalas dengan senyum haru.Athalia mengangguk pelan, lalu menahan gumpalan sesak di  dada.“Maafkan aku, Pak Dean. Aku masih menyimpan nama lelaki lain di hatiku saat ini. Masih sangat sulit untuk melupakannya. Mungkin dengan mencoba menjalani pernikahan ini, aku bisa benar-benar melupakan Mahesa,” gumam Athalia dalam hati.Hujan itu makin menderas, mengguyur mobil-mobil yang berlalu lalang di jalan raya.Mobil Dean melesat sedikit mempercepat lajunya. Tujuannya tentu saja rumah Athalia, sebab Dean akan mengantarkan Athalia sekaligus m
Read more

Bukan Lagi Baby Sitter

Leuwis ingin menumbuhkan lebih banyak kebencian di dalam hati Mahesa terhadap wanita itu, agar Mahesa fokus pada hubungannya dengan Kiran dan berhenti penasaran dengan sosok Athalia.   Tangan Mahesa sedikit gemetar, bersamaan dengan emosi yang meluap dalam dirinya.“Aku tak percaya kalau pernah sebodoh ini tergoda oleh wanita seperti Athalia. Di balik wajahnya yang lugu, dia adalah wanita yang sangat murahan,” batin Mahesa. Rahangnya yang merapat menunjukkan betapa kesalnya ia saat ini.Bagaimana tidak, Leuwis menunjukkan foto-foto Athalia saat tidur dengan para pengusaha yang wajahnya cukup Mahesa kenali.Bahkan ada foto-foto saat Athalia sedang asyik menemani lelaki kaya berjoget di lantai dansa. Semua foto itu membuat Mahesa muak, dilemparnya kembali foto-foto itu ke atas meja kerja Leuwis. Membuat Leuwis menarik sebelah ujung bibirnya dengan sebelah alis yang terangkat.“Bagaimana? Kau percaya pada Papa
Read more

Alma takkan Terganti

“Memangnya ada apa di rambutku?” Athalia balik bertanya sambil mencoba meraba rambutnya sendiri.Dean mengulurkan tangannya, mengambil sesuatu dari helai rambut Athalia yang tergerai indah.Namun, ketika jemarinya menyentuh rambut itu dan merasakan betapa halusnya rambut Athalia, Dean seperti enggan menarik tangannya dari sana.Mata mereka malah bersitatap satu sama lain. Dean memperhatikan wajah Athalia yang tetap terlihat cantik walau hanya berpoles make up seadanya.Sementara Athalia merasa gugup ditatap sedalam itu oleh Dean.“Ekheemm! Papa! Mama! Apakah kita jadi berangkat ke sekolahku? Jika kalian terus bermesraan di dalam mobil, bisa-bisa aku terlambat masuk sekolah.” suara Dirly membuat Dean dan Athalia segera memutuskan pandangan dan saling berpaling ke arah lain.Dean menoleh pada Dirly dengan senyum salah tingkah yang berusaha ia sembunyikan.“Maaf, kita berangkat sekarang.”Mobil itu pun mulai be
Read more

Jangan Menggodanya!

Dari bagaimana Dean menceritakan tentang sosok calon istrinya yang baru, Mahesa tahu bahwa Dean begitu terlena dengan wanita itu.Sebelah ujung bibir Mahesa tertarik, Mahesa menahan senyum karena ia tahu betul kalau Dean bukanlah lelaki yang mudah jatuh cinta.Bisa dibilang, dari sekian ratus wanita yang menatapnya tergila-gila, hanya Alma saja yang berhasil mengisi relung hatinya.Ya, Dean sangat minim dalam hal percintaan dengan wanita. Sementara Mahesa? Jangan tanya berapa wanita yang pernah menghangatkan ranjangnya. “Jika wanita itu sudah mampu meluluhkan hati seorang Dean Sebastian, aku pastikan dia orang hebat.” Mahesa berkata, membuat Dean tergelak mendengarnya.“Aku serius.” Mahesa berdecak tidak suka saat ucapan seriusnya malah dibalas dengan derai tawa.Dean mengangguk, lantas tersenyum lebar. “Kau benar, dia memang wanita yang hebat.”“Jadi … mana wanita hebat itu? Meng
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
29
DMCA.com Protection Status