Namun, saat Mahesa memejamkan matanya, saat itu juga, tiba-tiba berkelebatan bayangan seorang gadis berambut terurai, dengan gaun malam, memadu kasih dengannya di atas ranjang.Namun Mahesa tak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas, hanya samar. Terkejut, seketika Mahesa pun membuka matanya kembali. Ia tersentak pada kesadarannya. Deru napasnya kini bergerak naik-turun dengan sedikit cepat.“Siapa gadis itu? Gadis itu sering muncul dalam ingatanku hampir setiap malam. Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Hanya satu hal yang bisa kupastikan, gadis itu bukan Kiran. Aku tahu itu, dia bukan Kiran. Tapi siapa?” gumam Mahesa, bertanya pada heningnya malam yang hanya bisa menjawabnya dengan kebisuan.Merasa keningnya berdenyut, Mahesa memegangi kepalanya yang saat ini sudah tidak lagi dibalut dengan perban.Sedikit tertatih, Mahesa mendudukan dirinya di atas kursi balkon, kemudian menarik napas pelan. Ia ke
Read more