“Dengar, Athalia. Mungkin kau memilih bungkam dan mengabaikan isi hatimu. Tapi sorot matamu berbicara, setiap kali cemburu, setiap kali sedang menatap rindu, atau sedang mencuri pandang ke arahku, aku merasakannya. Aku tahu, satu bulan yang singkat itu mungkin telah menghancurkan perasaan dan harga dirimu sebagai wanita, tapi aku juga tahu, kalau seiring berjalannya waktu, kau jatuh cinta padaku. Kali ini kumohon tidak usah menyangkalnya, karena aku pun merasakan hal yang sama, Athalia,” ucap Mahesa, yang seketika membuat kepala Athalia tertoleh ke arahnya.“Ya, kurasa Mahesa si lelaki yang paling tidak percaya cinta dan komitmen ini ternyata malah takluk pada ucapannya sendiri. Aku jatuh cinta padamu, Athalia. Merasakan apa yang kau rasakan setiap harinya. Kadang aku masih merasa kau ada di sisiku, tapi kemudian aku akan kecewa saat menyadari bahwa kenyataannya berbeda. Kau pun seperti itu ‘kan, Athalia? Kau merindukanku?” tanya Mahesa, setengah
Read more