Share

Duduklah di Sebelahku!

“Ada apa ini, Pa? Mengapa aku mendengar suara ribut di rumah ini?” dari arah tangga, Kiran turun dengan pakaian santainya, kaki jenjangnya menapakki anak tangga itu satu per satu. Sementara keningnya berkerut melihat pada ayahnya.

“Sayang! Apa kau merasa terganggu? Kalau begitu, sebaiknya Papa usir saja dia dari sini.”  

Ucapan Tuan Gwen langsung membuat Leuwis menggeleng cepat, sementara matanya melebar.

“Jangan! Kumohon, Tuan Gwen. Tolong pikirkan lagi permohonanku!” Leuwis kembali mengatupkan kedua tangannya di depan Tuan Gwen, meski lelaki tua itu hanya memasang raut tak peduli.

Kemudian Leuwis beralih menatap Kiran yang saat ini sudah berdiri di samping sofa yang diduduki ayahnya. Matanya menatap Leuwis malas, sementara kedua tangannya melipat di depan dada.

“Kiran. Om mohon, Kiran. Beri Om kesempatan! Om janji tidak akan menyia-nyiakannya. Om pasti akan melakukan apa yang kau mau. Tolong ban

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status