Share

Jauhi Mahesa!

Sementara Yasna merasa kasihan pada kakaknya, tapi ia pun bingung harus melakukan apa. Usianya belum terlalu dewasa untuk memahami apa yang harus dilakukannya, selain hanya mengusap bahu ibunya yang bergetar.

Narsih mengusap air matanya dengan tangan, gerakannya sedikit kasar. Lalu ia meraih kedua belah pipi Athalia, kemudian didongkakannya, hingga mata bulat basah itu kini saling menatap satu sama lain.

“Tadi katamu kau terpaksa melakukannya? Boleh Ibu tahu apa yang membuatmu terpaksa?” tanya Narsih, tatapannya kali ini melembut, meski Athalia tahu sorot itu masih menyimpan kekecewaan yang mendalam.

Meski malu, Athalia mengangguk untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya. Ia pun berpikir bahwa mungkin sudah saatnya ia bicara. 

Dengan sedikit bergetar, bibir Athalia mulai merangkai kalimat untuk menjelaskan dari awal tentang mengapa ia bisa menjadi teman tidur Mahesa.

Yang pertama terkejut mendengar ucapan Athalia adalah Yasna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status