"Loh, kamu siapa? K-kenapa pakai baju istri saya?!" tanya Batara gak kalah panik. Bagaimana ia tidak terkejut saat menyadari pekikan dari suara istrinya yang ternyata bukan wanita yang sedang ia peluk. Refleks Batara menjauh dengan wajah bingung. "Mas, astaghfirullah, aku udah ngeri aja. Maaf, Mas, ini Arini, suster yang akan membantu aku mengurus bayi kita." Kikan menghampiri suaminya sambil mengusap punggung pria itu untuk menenangkan. "Memangnya suster Diana ke mana? Kenapa tidak ada yang mengabari saya? Dan satu lagi, kenapa harus pakai baju kamu?!" pria itu jelas sekali tidak suka. Ia pun enggan menatap suster yang tadi sudah peluk tanpa sengaja. "Mas, maaf.""Maaf, Pak, Bu, saya ijin keluar dulu ya." Suster itu pun segera keluar dari kamar Kikan, lalu menutup pintu. Batara masih syok. Napasnya saja naik turun dengan cepat, tanda ia sedang berusaha menguasai emosi dan rasa malu yang luar biasa. Kikan menarik pelan tangan suaminya, lalu membawa Batara duduk di pinggir ranjang.
Baca selengkapnya