Share

92. Penunjuk Jalan

"Saya mohon tolong segera cari wanita ini, Pak."

"Baik, Bu, laporannya akan segera kami proses."

"Wanita ini bawa cucu saya." Bu Resti menangis tersedu-sedu. Felix hanya diam saja. Sejak mamanya histeris karena Lilis dan Gama tidak ada di kamar, pria itu tidak bisa berkata-kata lagi. Foto Lilis yang ia tunjukkan pada polisi sudah sempat ia remuk karena kesal, tetapi bukankah seharusnya ia senang karena Gama pergi. Anak dari Esti itu sudah dibawa pergi, lalu untuk apa ia kebingungan?

"Sudahlah, Ma, ayo, kita pulang saja!"

"Cucuku, Gama."

"Ma, dia bukan cucu Mama. Berapa kali harus aku bil_"

Plak!

Sebuah tamparan tercetak di pipi pria itu. Bu Resti berjalan lebih dahulu masuk ke dalam mobil, bahkan ia duduk di kursi kemudi dengan gagahnya dan langsung pergi meninggalkan Felix yang terpaksa berteriak meminta mamanya untuk menghentikan mobilnya.

"Argh, sial banget sih!" Felix pun akhirnya memesan taksi online untuk pulang ke rumah kontrakannya yang tadinya akan ia tinggali bersama Lil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status