”Lebih baik kau jaga jarak dengannya,” bisik Khandra yang membuat Evanna tak enak dengan ibu mertuanya. Bisa saja ia mendengar ucapan Khandra itu.Namun, Nisya tampaknya tak menghiraukan apa yang Khandra katakan. Ia tetap berjalan mendekati Evanna dan memeluknya.”Kau cantik dan anggun. Sangat sesuai untuk menjadi menantu keluarga Alcantara,” ujar Nisya sambil tertawa riang.Evanna tersenyum senang saat menerima sambutan hangat dari ibu mertuanya itu. Wanita itu baik dan ramah, tapi entah mengapa Khandra menatap Nisya dengan pandangan tak suka.”Senang bertemu dengan Anda,” balas Evanna dengan sopan.”Jangan terlalu formal begitu. Karena kau menantuku kau boleh memanggilku dengan mama atau mami. Ah, mami tampaknya lebih familiar. Rakha memanggilku dengan sebutan itu. Jadi, kau juga boleh memanggilku mami,” ujar Nisya.”Ah, iya, terima kasih… Mami,” jawab Evanna kagok.Ia melirik suaminya dan dilihatnya rahang Khandra mengeras seperti menahan emosinya.”Di mana papa?” tanya Khandra pad
Read more