Share

CHAPTER 41 – Mengurus Pasien

Khandra terbangun dari tidurnya. Pagi ini tubuhnya sudah terasa lebih baik. Semalam ia juga bisa tidur nyenyak. Khandra merasa suhu tubuhnya sudah mulai normal kembali.

Khandra menguap lebar-lebar. Ia meregangkan tangan dan kakinya. Namun, ia terkesiap saat tangannya menyentuh sesuatu.

Diliriknya tepi ranjangnya. Dilihatnya Evanna tertelungkup di tepi ranjang. Ia duduk di atas karpet tebal, namun sebagian tubuhnya menelungkup di atas ranjang.

Khandra memperhatikan wajah tirus yang terlihat tengah pulas itu. Ada raut lelah menghiasi wajahnya.

Khandra menyentuh puncak kepala Evanna membuat istrinya itu tergeragap karena kaget.

”Oh, kau sudah bangun? Bagaimana sudah merasa enakan?” tanya Evanna.

Ia merapikan rambutnya yang berantakan dan beringsut mendekati Khandra. Diletakkannya telapak tangannya untuk mengecek suhu Khandra.

”Syukurlah, demamnya mulai turun. Obat Dokter Martin manjur juga ternyata,” ujar Evanna merasa lega.

”Jangan panggil dia lagi. Dia dokter yang menyebalkan,” gerutu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status