”Kenapa begitu? Sayang kalau harus dibuang semua. Banyak pakaianku yang masih bagus dan aku bisa memakainya untuk bersantai di rumah,” tolak Evanna.Meskipun jauh di bawah standar Khandra, tapi baju-baju Evanna masih layak pakai. Beberapa bahkan baru dibelinya sebelum ia menikah.”Sudah ada yang baru, kan? Buat apa yang lama masih disimpan,” ujar Khandra tak menghiraukan penolakan Evanna.”Baju-bajuku masih banyak yang bagus, kok,” bantah Evanna lagi.”Bagus apanya? Kalau memang bagus, tak mungkin ibu dan kakak tirimu menyebutmu buluk seperti pembantu,” dengus Khandra sebal.Pada waktu hari pernikahannya dulu, Khandra memang merasa kecewa karena ternyata bukan putri sulung keluarga Rasena yang akan menjadi istrinya. Ia harus menelan kekecewannya dengan menikahi anak haram mereka.Namun, sekarang Khandra merasa cukup beruntung menikah dengan Evanna. Perempuan itu meskipun ceroboh, tapi penurut dan tak banyak tingkah. Evanna memang sedikit bodoh dan ceroboh, tapi ia perempuan yang tak b
Baca selengkapnya