Beranda / Romansa / Jerat Cinta Tuan CEO / CHAPTER 37 – Saatnya Berubah

Share

CHAPTER 37 – Saatnya Berubah

Penulis: A. Rietha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-30 19:05:35

”Kenapa begitu? Sayang kalau harus dibuang semua. Banyak pakaianku yang masih bagus dan aku bisa memakainya untuk bersantai di rumah,” tolak Evanna.

Meskipun jauh di bawah standar Khandra, tapi baju-baju Evanna masih layak pakai. Beberapa bahkan baru dibelinya sebelum ia menikah.

”Sudah ada yang baru, kan? Buat apa yang lama masih disimpan,” ujar Khandra tak menghiraukan penolakan Evanna.

”Baju-bajuku masih banyak yang bagus, kok,” bantah Evanna lagi.

”Bagus apanya? Kalau memang bagus, tak mungkin ibu dan kakak tirimu menyebutmu buluk seperti pembantu,” dengus Khandra sebal.

Pada waktu hari pernikahannya dulu, Khandra memang merasa kecewa karena ternyata bukan putri sulung keluarga Rasena yang akan menjadi istrinya. Ia harus menelan kekecewannya dengan menikahi anak haram mereka.

Namun, sekarang Khandra merasa cukup beruntung menikah dengan Evanna. Perempuan itu meskipun ceroboh, tapi penurut dan tak banyak tingkah. Evanna memang sedikit bodoh dan ceroboh, tapi ia perempuan yang tak b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 38 – Perangkap Baru

    Dalam hati Rakha tengah bersorak gembira. Ternyata ada perempuan bodoh satu lagi yang bisa ia gunakan untuk menghancurkan Khandra. Perempuan yang sedang dibakar cemburu dan kebencian sangat mudah untuk diperdaya. Perempuan seperti itu rela melakukan apa saja untuk melampiaskan rasa dengkinya.Akh, bukan hanya Khandra tapi juga Evanna. Rakha yakin ia bisa menjatuhkan kakak tirinya itu melalui Evanna.Akhir-akhir ini Khandra seperti di atas angin. Pernikahannya tampaknya baik-baik saja. Dan hal itu membuat reputasinya di perusahaan juga meningkat pesat. Rakha sangat benci melihat hal itu. Ia sangat mengharapkan Khandra jatuh terhempas dan hancur berkeping-keping.”Aku baru tahu kalau kalian bukan saudara kandung. Memang bisa begitu ya?” tanya Rakha yang seolah sangat tertarik dengan kisah keluarga Diva.”Memang benar. Itu kenyataan kelam keluarga kami. Ibu Evanna dulu menggoda papaku. Jadinya, lahirlah Evanna. Karena ibunya meninggal, papaku harus memeliharanya sampai dia dewasa. Cerit

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 39 – Keluhan Khandra

    ”Semakin lama Rakha semakin kelihatan nggak becus kerja,” omel Khandra saat ia kembali ke ruangannya.Rendra yang mengikuti ke mana pun atasannya itu pergi hanya bisa terdiam dan mendengarkan segala unek-uneknya.”Apa kita approve otomatis permintaan dana dari klien kita? Aku akan menghubungi bagian keuangan sekarang juga,” jawab Rendra.”Jangan dulu. Biarkan anak itu menyelesaikan tanggung jawabnya. Dokumen-dokumennya juga belum dia lengkapi, makanya kepala bagian keuangan juga tidak bisa mengeluarkan dana sekarang. Benar-benar menyebalkan,” gerutu Khandra sebal.Rendra hanya bisa mengangguk pasrah mendengar celaan Khandra terhadap Rakha. Memang dalam beberapa bulan terakhir, kinerja Rakha sebagai salah satu manager di perusahaan mereka semakin menurun.Kerap kali ia terlambat menyelesaikan tugasnya dan laporannya pun seringkali tidak lengkap. Khandra bahkan seringkali memergoki Rakha tak berada di tempat pada saat jam kerja.Padahal, Rakha adalah salah satu pewaris Imperium Holding

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 40 – Waktunya Istirahat

    Pagi ini Khandra merasa tubuhnya menggigil dan suhu badannya naik di atas suhu normal. Beberapa hari terakhir ia memaksakan tubuhnya lembur, bahkan semalam ia baru pulang pukul dua dini hari.Kalau menuruti badannya, Khandra pastinya akan memilih untuk beristirahat. Namun, ia ingat hari ini ia ada rapat penting dengan pihak Dreamland.Khandra memaksa tubuhnya untuk meninggalkan tempat tidur dan bersiap mandi. Setelah sarapan nanti, ia bisa minum obat. Khandra yakin tubuhnya akan baik-baik saja.”Kau kelihatan pucat,” komentar Evanna yang sarapan bersama Khandra pagi itu.Biasanya Khandra sudah mulai berisik kalau pagi tiba. Namun, pagi ini Khandra terlihat sangat pendiam.”Aku hanya sedikit lelah,” jawab Khandra sambil memaksa menelan setangkup roti dan telur rebusnya.”Kenapa tidak istirahat saja kalau begitu. Jangan sampai kau sakit,” ujar Evanna.Khandra mendelik pada Evanna, membuat istrinya itu langsung bungkam seketika. Evanna tahu kalau Khandra sangat sulit diatur.Evanna melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 41 – Mengurus Pasien

    Khandra terbangun dari tidurnya. Pagi ini tubuhnya sudah terasa lebih baik. Semalam ia juga bisa tidur nyenyak. Khandra merasa suhu tubuhnya sudah mulai normal kembali.Khandra menguap lebar-lebar. Ia meregangkan tangan dan kakinya. Namun, ia terkesiap saat tangannya menyentuh sesuatu.Diliriknya tepi ranjangnya. Dilihatnya Evanna tertelungkup di tepi ranjang. Ia duduk di atas karpet tebal, namun sebagian tubuhnya menelungkup di atas ranjang.Khandra memperhatikan wajah tirus yang terlihat tengah pulas itu. Ada raut lelah menghiasi wajahnya.Khandra menyentuh puncak kepala Evanna membuat istrinya itu tergeragap karena kaget.”Oh, kau sudah bangun? Bagaimana sudah merasa enakan?” tanya Evanna.Ia merapikan rambutnya yang berantakan dan beringsut mendekati Khandra. Diletakkannya telapak tangannya untuk mengecek suhu Khandra.”Syukurlah, demamnya mulai turun. Obat Dokter Martin manjur juga ternyata,” ujar Evanna merasa lega.”Jangan panggil dia lagi. Dia dokter yang menyebalkan,” gerutu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 42 – Kekuasaan yang Diperebutkan

    Rakha duduk di atas kursi tinggi pagi itu dan tersenyum senang. Pandangannya menatap puncak pencakar langit di kejauhan.Akhirnya putra mahkota tumbang juga. Sudah beberapa hari ia absen ke kantor. Dan Rakha sangat menikmati kebebasannya. Tak ada lagi tatapan mata tajam dan nada mencemooh yang harus didengarnya tiap hari.”Moga saja sakitnya parah. Makin lama ia sakit, makin baik. Mati juga tak masalah,” batin Rakha sambil tersenyum senang.Diperhatikannya ruangan Khandra yang luas itu. Kursi kebesarannya yang sekarang diduduki Rakha membuatnya tampak berkuasa.Rakha benci dengan semua keistimewaan yang didapat Khandra. Ia juga anak ayahnya. Seharusnya ia mendapatkan hak yang sama dengan Khandra. Nyatanya selama ini Rakha hanya menjadi bayang-bayang di belakang Khandra.Rakha menikmati setiap detik kebebasan yang dirasakannya saat ini. Ia tidak perlu lagi mendengarkan nada arogan dan tatapan merendahkan dari Khandra, putra mahkota perusahaan yang selalu memandang rendah dirinya. Selam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 43 – Kedatangan Tuan Besar

    ”Oh, shit, kenapa juga ia meneleponku sekarang.”Khandra mengeluh keras-keras. Raut wajahnya yang semula penuh semangat langsung berubah seketika.Dengan malas ia menggeser layar ponselnya untuk menerima panggilan itu.”Besok siang papamu akan terbang kembali ke Indonesia. Persiapkan semuanya. Ia masih harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu banyak pikiran,” ujar seorang perempuan dengan suara mendayu yang sangat Khandra benci.Khandra melemparkan pandangan jengkel pada layar ponselnya. Ia sama sekali tidak berminat untuk berbicara dengan perempuan itu. Namun, ia tahu bahwa menolak hanya akan membuat situasi semakin rumit.”Aku mengerti. Aku akan urus semuanya,” sahut Khandra dengan nada ketus sembari menghela napas panjang. Sesungguhnya, Khandra ingin sekali membantah dan mengatakan bahwa mengurus ayahnya memang tanggung jawabnya tanpa disuruh perempuan itu. Tapi, Khandra tidak mau mengambil risiko mengundang amarah perempuan itu. Ia tahu kelicikan mulut perempuan yang menja

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 44 – Pulang ke Rumah

    Khandra sendiri yang menjemput ayahnya siang itu di bandara. Setelah menunggu hampir satu jam pesawat yang membawa ayahnya tiba di tanah air. Hati Khandra mencelos saat melihat tubuh ringkih ayahnya yang keluar pintu kedatangan dengan menggunakan kursi roda. Benny Alcantara tersenyum senang melihat putra sulungnya menjemputnya langsung di bandara. Ia memeluk anak sulungnya itu seperti lama tak bertemu. Suasana di bandara itu terasa canggung bagi Khandra. Ayahnya memeluknya erat, seolah sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Padahal, baru dua minggu lalu Khandra mengunjungi ayahnya di Singapura. ”Papa sudah baikan?” tanya Khandra sambil berusaha melepaskan pelukan erat ayahnya. Sejak kejadian beberapa bulan lalu, Khandra merasa sedikit canggung berada dekat ayahnya. Rasa bersalah yang mengegrogoti batin Khandra membuatnya merasa memiliki jarak dengan ayahnya sendiri. Khandra melirik ke samping kiri ayahnya. Seorang perempuan paruh baya dengan dandanan lengkap berdiri tanpa seny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 45 – Undangan Makan Malam

    ”Oh, ya, Khandra, besok kita akan mengadakan makan malam keluarga. Ajak istrimu juga. Kami juga harus berkenalan dengannya,” tukas Nisya tiba-tiba yang membuat Khandra memutar tumitnya cepat.”Untuk apa?” tanya Khandra.”Kok, untuk apa. Ya, untuk berkenalan dengan kami, dong. Masak kami tidak kenal dengan menantu kami sendiri. Bukan begitu, Pi?” jawab Nisya sambil tersenyum dan membelai lengan suaminya meminta dukungan.Khandra mendengus kasar begitu mendengar kata-kata Nisya. Ia menatap ibu tirinya itu dengan pandangan tak percaya.”Kenapa tiba-tiba membahas soal itu?” tanya Khandra dengan nada curiga.Nisya tersenyum manis. Namun, Khandra tahu ada maksud tersembunyi di balik senyuman itu.”Memangnya kenapa? Bukankah sudah sewajarnya kami berkenalan dengan istrimu?”Benny mengangguk membenarkan ucapan Nisya. Kali ini ia merasa setuju dengan pendapat istrinya itu.”Benar kata Nisya, Khandra. Ajak saja istrimu ke sini besok malam. Kami ingin berkenalan dengannya.”Khandra mengerutkan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 98 – Setelah Semua yang Terjadi

    Suara sirine ambulans meraung-raung memecah keheningan pagi itu. Langit kelabu seolah ikut berkabung. Mobil sport mewah berwarna merah itu kini tak lebih dari rangkaian besi yang remuk, terpelanting beberapa meter dari tepi jurang. Asap masih mengepul dari mesinnya yang hancur, sementara beberapa petugas kepolisian sibuk mengamankan TKP."Bagaimana hasilnya?" tanya Inspektur Made kepada seorang petugas forensik yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan awal."Korban tewas seketika, Pak. Benturan sangat keras, kemungkinan besar mobil melaju dengan kecepatan di atas 120 kilometer per jam. Korban atas nama Rakha Jumantara, buronan yang kita cari."Inspektur Made menghela napas panjang. Ironis memang. Rakha Jumantara, pria yang menjadi buronan utama kepolisian dalam kasus pembunuhan Diva, kini tewas dalam kecelakaan tunggal. Lolos dari hukuman manusia, tetapi tidak dari hukuman Ilahi."Beritahu tim, kita perlu pengamanan ekstra. Media pasti akan membuat ini jadi berita besar," perintah

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 97 – Pelarian Terakhir Rakha

    Matahari terbenam di ufuk barat Pulau Bali, memoles langit dengan warna jingga yang memesona. Namun bagi Rakha Jumantara, keindahan senja itu tak lagi berarti apa-apa. Pikiran dan jiwanya kini dipenuhi oleh ketakutan dan kecemasan yang mendalam.Dua hari yang lalu, ia tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai tanpa menyadari bahwa setiap langkahnya telah diawasi ketat oleh pihak kepolisian. Nama Rakha Jumantara kini menjadi buronan utama, tersangka dalam kasus pembunuhan.Ia berbaring di tempat tidur kamar hotelnya, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Bayangan masa lalu berputar-putar di benaknya. Bagaimana semua ini bisa terjadi? Apa kesalahannya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar tanpa jawaban.Rakha Jumantara menatap layar televisi di kamar hotelnya. Berita tentang dirinya sudah menyebar ke seluruh negeri. Wajahnya terpampang jelas di layar, dengan tulisan besar: "PUTRA KONGLOMERAT, OTAKI KASUS PEMBUNUHAN."Ia mengacak rambutnya kasar, lalu menyesap kopi hitamnya yan

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 96 – Pengejaran

    Polisi bergerak cepat. Laporan dari Diva dan bukti yang dibawa Maira menjadi landasan kuat untuk segera bertindak. Mereka tahu waktu adalah hal yang paling krusial dalam kasus ini.Deki bukanlah sosok yang asing dalam catatan kepolisian. Seorang residivis dengan berbagai kasus kejahatan yang belum pernah terungkap sepenuhnya. Ia ibarat bayangan yang selalu lolos dari jerat hukum, dengan kemampuan menyembunyikan bukti yang luar biasa.Kurang dari dua kali 24 jam, tim khusus berhasil melacak pergerakan Deki. Polisi mendapatkan informasi bahwa Deki terlihat di sekitar Pelabuhan Bakauheni. Rencananya untuk melarikan diri melalui Bakauheni harus segera digagalkan.Tim penyelidik khusus sudah mempersiapkan sejak malam. Koordinasi antara unit mobil dan tim di lapangan berjalan ketat. Setiap pergerakan Deki sudah dipetakan, setiap rute pelarian sudah diblokir.Deki bergerak gesit, memanfaatkan setiap celah dan koneksi yang ia miliki. Ia menggunakan jaringan bawah tanah yang selama ini membuat

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 95 – Malam Kelam bagi Rakha

    Malam semakin larut. Hampir jam satu dini hari, tetapi Nisya tak mampu memejamkan mata. Teleponnya yang kesepuluh kali ke nomor Rakha masih belum mendapat jawaban. Layar ponselnya menampilkan foto Rakha, pemuda berusia dua puluh lima tahun itu tersenyum lebar dengan mata berbinar. Foto setahun lalu, sebelum semua kekacauan ini dimulai."Ayo, angkat teleponnya, Nak," bisik Nisya, berjalan mondar-mandir di kamarnya.Ruangan itu terasa begitu sunyi, hanya ditemani detak jam dan deru pendingin udara. Beni, suaminya, tak ada di rumah. Begitu pula dengan Khandra dan Evanna.Mereka memilih pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan. Bukan hanya meninggalkan rumah malam ini, tapi juga meninggalkan Rakha dalam masalahnya. Nisya masih tak percaya suaminya tega melakukan itu pada anak kandungnya sendiri." Rakha harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Beni sebelum pergi, wajahnya mengeras oleh amarah. "Rakha mencoba membunuh seseorang. Diva hilang, dan semua bukti mengarah padanya!"N

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 94 – Siapa Menabur Akan Menuai

    Nisya menggertakkan gigi saat mendengar gedoran pintu kamarnya yang berulang kali. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam lewat lima belas menit. Dia baru saja bersiap tidur, dan Beni, suaminya, sedang membaca buku di sampingnya. Gedoran itu kembali terdengar, lebih keras dan mendesak."Siapa sih?" desis Nisya sambil menyibakkan selimut. Beni mengangkat wajahnya dari buku, alisnya terangkat."Biar aku saja," tawar Beni, tapi Nisya sudah terlanjur bangkit dengan wajah masam."Tidak perlu. Pasti Khandra lagi," ucapnya dingin.Khandra, anak tiri Nisya, memang selalu menjadi duri dalam dagingnya. Setidaknya, begitulah yang selalu dirasakan Nisya.Pintu terbuka dengan sentakan kasar. Di hadapannya berdiri Khandra dengan wajah tegang dan di belakangnya, Evanna, menantunya tampak berdiri dengan wajah tegang."Apa-apaan ini? Jam segini menggedor pintu kamar orang seperti orang kesetanan!" Nisya memandang tajam kedua orang di di depannya itu.Khandra menarik napas dalam. Matanya yang bias

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 92 – Setelah Diva Pergi

    Sudah beberapa hari Diva menghilang dan tidak dapat dihubungi. Orang tuanya, terutama Reni, ibunya sudah mulai khawatir. Tidak biasanya ia seperti itu. Reni sudah bertanya pada kenalan, saudara, dan teman-teman Diva, tapi tak ada seorang pun yang tahu ke mana Diva.Begitu juga dengan Rasena, ayah Diva. Selama beberapa hari ia kalang kabut mencari putri sulungnya itu. Setelah tak membuahkan hasil, Rasena pun mencoba peruntungannya dengan menghubungi Evana meski tak yakin kalau Evanna tahu keberadaan Diva.Malam itu Rasena menelepon putri bungsunya itu. Nada bicara Rasena terdengar sangat khawatir. Rasena bertanya pada Evanna apakah tahu ke mana Diva berada meskipun ia tak yakin mengingat hubungan Diva dan Evanna tak pernah baik.Seperti dugaan Rasena, Evanna tak tahu ke mana Diva. Terakhir kali Evanna bertemu dengannya saat di apartemen Evanna."Kamu yakin tidak tahu apa-apa ke mana Diva, Evanna?" tanya Rasena dengan nada mendesak.Evanna sebenarnya tahu masalah yang dihadapi Diva tapi

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 91 – Akhir Hidup Diva

    Diva tertegun, kedua kakinya seolah terpaku ke aspal. Di hadapannya berdiri Rakha, pria yang selama ini mengingkari keberadaan nyawa yang tengah tumbuh dalam rahimnya. Sorot mata Rakha sedingin es, sangat berbeda dari tatapan lembut yang dulu membuatnya jatuh cinta."Rakha?" Diva terengah-engah, masih berusaha menormalkan napasnya. Darah mengalir dari luka gores di lengan dan pipinya akibat ranting-ranting tajam yang menyayat kulitnya selama berlari menembus hutan."Diva," suara Rakha terdengar datar, tanpa emosi. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di tempat seperti ini."Di kejauhan, Diva masih bisa mendengar suara langkah kaki mendekat dari arah hutan. Pria yang mengejarnya tadi belum menyerah. Dalam keputusasaan, Diva berlari ke arah Rakha."Tolong aku," pintanya dengan suara gemetar. "Ada seseorang yang mengejarku di hutan. Dia—dia mencoba menyakitiku."Rakha tidak bergeming. Tatapannya masih dingin, seolah Diva hanyalah orang asing yang tidak berarti."Masuklah," ujar Rak

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 90 – Terancam Bahaya

    Pria berjaket hitam itu diam-diam mengikuti Diva ketika ia keluar dari kafe. Jalanan sudah mulai gelap, dan Diva berjalan sendirian menuju parkiran mobilnya. Ia sibuk dengan ponselnya, tidak menyadari langkah kaki yang semakin mendekat di belakangnya.Saat ia hendak membuka pintu mobil, sebuah tangan kuat tiba-tiba menutup mulutnya. Diva memberontak, mencoba berteriak, namun suara teredam oleh sapu tangan yang menempel di wajahnya. Bau tajam menyerang hidungnya, dan perlahan, kesadarannya mulai memudar.Ketika Diva terjatuh tak berdaya, pria berjaket hitam itu mengangkatnya ke dalam sebuah van hitam yang telah menunggu. Pintu tertutup rapat, dan kendaraan itu melaju perlahan meninggalkan parkiran.Selang beberapa jam kemudian, Diva terbangun dalam keadaan terikat di sebuah ruangan gelap dan lembap. Jantungnya berdebar kencang, dan kepalanya terasa pusing. Ia mencoba berteriak, tetapi mulutnya dibekap lakban.Suara langkah kaki mendekat, dan pintu berderit terbuka. Dalam kegelapan, ia

  • Jerat Cinta Tuan CEO   CHAPTER 89 – Harus Segera Disingkirkan

    Diva mulai menjalankan niatnya untuk meneror Rakha. Setiap hari, ia mengirimkan pesan dan menelepon Rakha tanpa henti. Ia mengancam akan menyebarkan berita ke media, menghubungi keluarganya, bahkan mendatangi rumah Rakha jika pria itu terus mengabaikannya. Rakha yang awalnya mencoba menghindari konflik, mulai merasa terdesak."Perempuan gila ini makin tak tahu diri," gumam Rakha dalam hati.Ia tidak mungkin membiarkan hidupnya hancur karena seorang wanita yang seharusnya hanya menjadi kesenangan sesaatnya.Ponsel Rakha kembali berbunyi. Benar digaannya, Diva semakin gila. Ia mengirimkan foto hasil USG ke nomor Rakha, menulis pesan panjang penuh kemarahan dan ancaman."Kamu pikir bisa lolos dari ini? Aku akan membuatmu membayar mahal, Rakha!"Rakha meremas ponselnya dengan marah. "Perempuan brengsek. Kau benar-benar menyulitkanku, Diva."Otak Rakha berpikir keras. Ia tak bisa membiarkan Diva menerornya seperti ini. Mungkin sudah saatnya Rakha melenyapkan Diva, seperti Maira dulu.Rakha

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status