Semua Bab Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Bab 1141 - Bab 1150

1552 Bab

Bab 1141

Lilia menundukkan pandangan matanya yang menyimpan entah emosi apa. Dia menatap pergelangan tangan Reo yang terbungkus kain kasa. Setelah waktu berlalu cukup lama, dia perlahan mencoba tersenyum. "Reo, aku itu pembawa sial. Sejak kamu bersamaku, kamu selalu terluka entah itu ringan atau berat. Kupikir, sebaiknya nggak usah dilanjutkan."Hati Reo bergetar hebat mendengar jawaban ini. Namun, entah kenapa, dia seperti sudah mendapat firasat bahwa Lilia akan memberikan jawaban semacam ini. Jadi, Reo tidak terlalu terkejut ketika Lilia mengatakannya. Hanya saja ..."Lilia, Yuno sudah pergi. Nggak akan ada siapa pun yang menyakitimu lagi ...."Lilia mengalihkan pandangannya dan menatap Reo, yang mengharapkan dia berubah pikiran."Aku membunuh seseorang dan dilecehkan di depanmu. Dua rintangan ini nggak akan pernah berlalu dalam hatiku ...."Dia langsung mengatakannya tanpa mencari-cari alasan lain. Nyatanya, ketika Yuno ingin memerkosa dirinya di depan Reo, Lilia dan Reo tidak mungkin bisa b
Baca selengkapnya

Bab 1142

Lilia tidak menunggu Reo bicara apa-apa. Dia langsung bangkit dan pergi. Tekadnya ini sama bulatnya seperti saat dia menembak Yuno.Lilia bukanlah orang yang ragu-ragu dan kebingungan. Ketika dia memutuskan sesuatu, dia akan mengatakannya dengan jujur. Setelah itu, dia akan memutuskan hubungan, tidak lagi berinteraksi satu sama lain.Namun, Reo tahu bahwa Lilia tidak akan begitu saja memutuskan hubungannya dengan dirinya. Paling tidak, sampai tangannya benar-benar sembuh, dia tetap akan peduli padanya seperti biasa.Dia juga orang yang sangat penting dalam hati Lilia. Meski tidak sepenting seorang kekasih, paling tidak bukan hanya sebagai orang asing saja.Reo tahu betul sifat Lilia. Jadi, sambil melihat punggung itu menjauh, dia bicara perlahan."Lilia, kalau aku nggak pergi mencarimu saat itu, apa kamu akan hidup baik-baik saja selama satu bulan bersama Yuno di pulau itu?Langkah kaki Lilia perlahan berhenti, tetapi dia tidak menoleh. Dia hanya berhenti di tempat selama beberapa deti
Baca selengkapnya

Bab 1143

Mendengarnya memperkenalkan diri, Lilia mulai memandanginya dengan serius. Pria ini sama sekali berbeda dari saat dia masih muda. Karakteristik kekanak-kanakannya telah memudar. Kini dia tampak dewasa dan wajahnya juga tampak tampan.Setelah Lilia mengenalinya, dia membalas senyumannya. "Bukannya kamu menetap di luar negeri? Kenapa kamu pulang sekarang? Datang ke rumah sakit juga, kenapa?"Seperti bertemu dengan seorang kenalan lama, Marko jadi semakin hangat dan ramah. "Kesehatan nenekku menurun akhir-akhir ini. Ibuku mendesak aku pulang untuk menemuinya, jadi aku cepat-cepat pulang. Nggak nyangka ternyata ketemu kamu di rumah sakit."Setelah mengatakan itu, pandangan Marko beralih menuju jas putih Lilia. "Dilihat dari penampilanmu, kamu itu dokter ya?"Lilia mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi Marko melanjutkan, "Waktu SMA dulu, kamu selalu bergumam soal masuk jurusan kedokteran. Kukira kamu cuma bercanda, tapi ternyata sungguhan masuk kedokteran?"Lilia agak melamun
Baca selengkapnya

Bab 1144

Restoran segera menyajikan makanan. Kedua orang itu makan sambil mengobrol. Alhasil, pembicaraan mengarah kembali pada kejadian dulu ....Marko menceritakan apa yang terjadi pada geng yang melukainya setelah mereka keluar dari penjara. Lilia awalnya tidak ingin bertanya, tapi pada akhirnya tetap berkata, "Mereka cuma geng kacangan, kenapa bisa bertahan di luar negeri? Apa mungkin mereka punya bisnis besar?"Marko mengambilkan sebuah hidangan untuk Lilia, lalu menjawab, "Orang-orang semacam itu mana bisa punya bisnis besar? Setelah keluar dari penjara, mereka tiba-tiba kaya, entah dapat uang dari mana. Mereka pergi ke luar negeri bersama-sama. Nggak ada bisnis apa-apa. Mereka cuma bersenang-senang setiap hari. Entah dari mana mereka datang uang."Pada malam kejadian itu, banyak dari mereka yang terpeleset ke dalam air saat melarikan diri dan mati di tempat. Sisanya yang hanya beberapa orang dikirim ke penjara oleh Wela, tapi mereka lalu hidup kaya setelah keluar dari penjara.Tangan Lil
Baca selengkapnya

Bab 1145

Berdiri di depannya, Daris menyadari sesuatu yang aneh saat melihat nama Farhat Yutama. Dia segera mengingatkan sesuatu kepada Lilia."Kemungkinan besar, pelaku utama insiden itu adalah Wela. Kalau nggak, mana mungkin sepupunya secara kebetulan mengirim uang kepada orang-orang ini. Dan jumlah yang diterima di setiap rekening sama ...."Sekalipun cara transfernya diputar-putar, semuanya sama saja. Kalau memang Yuno yang melakukan, dia akan membukakan rekening bank asing untuk orang-orang ini dan mengirimkan secara langsung. Lalu menggunakan koneksi dari dalam pihak bank agar riwayat aliran dana ini tidak dapat diselidiki. Hanya saja, Wela tidak tahu cara-cara yang lebih cerdik dan hanya memutar uangnya ke beberapa rekening lain sebelum menuju rekening tujuan.Lilia merasa pikirannya berkabut. Mungkin dia sudah ambruk kalau bukan karena bantuan Daris. Dia menggenggam lengan Daris, perlahan-lahan duduk di sofa.Melihatnya seperti ini, Daris segera mencabut pisau lipat yang tersemat di pin
Baca selengkapnya

Bab 1146

Kenapa dia tiba-tiba ingin menggampar wajah tersenyum ini?Jihan mengerutkan kening beberapa saat, memikirkan kenapa dia bisa merasa seperti ini ....Daris menikah setelah dia, tetapi istrinya hamil lebih dulu. Sementara dia ....Memikirkan bahwa kerja kerasnya setiap malam tidak memberikan hasil yang lebih baik daripada Daris, hatinya terasa suram.Dia mengambil penanya kembali dan berkata dengan suara dingin, "Nggak disetujui."Senyum Daris seketika menegang. "Kenapa?"Istrinya sedang hamil. Permintaan cutinya tidak disetujui? Keterlaluan!Jihan tidak menghiraukannya dan lanjut memeriksa dokumen dengan serius. Daris jadi cemas sampai memohon, "Pak Jihan, izinkan saya cuti sehari saja. Sehari saja ...."Melihat bosnya masih mengabaikan dirinya, Daris melepaskan tangannya dari atas meja dan berbalik ke arah sofa. "Kalau Pak Jihan nggak setuju, saya akan duduk di sini saja sampai Bapak setuju ...."Jihan terdiam.Setelah melirik Daris sekilas, dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah ka
Baca selengkapnya

Bab 1147

Wela menatap laporan tersebut sekilas. Jantungnya berdebar, seolah dia tidak menyangka Lilia akan pergi menyelidiki ke bank setelah bertahun-tahun berlalu. Namun, dia dapat menenangkan pikirannya dengan cepat dan pura-pura tidak tahu. Dia meraih laporan tersebut sambil memasang wajah terkejut."Kenapa? Aku nggak tahu. Kenapa dia sampai memberi uang kepada penjahat?"Sambil memegang kertas itu, dia mengerutkan kening, lanjut membaca sampai belakang. Lilia duduk di seberang meja, diam-diam menatap Wela. Dia ingin melihat emosi tidak biasa apa yang ada di wajahnya. Namun, tidak terlihat apa-apa. Dia bahkan dapat melihat kemarahan dari antara alis dan matanya."Farhat, dasar bajingan. Bisa-bisanya dia memberi uang kepada penjahat yang melukaimu!"Wela sangat marah sampai melempar laporan tersebut. Tubuh anggunnya gemetar seolah menahan lonjakan api dalam dirinya."Kalau saja dia belum mati, sudah kutangkap dia sekarang juga dan minta penjelasan darinya!"Benar, Farhat sudah meninggal dua t
Baca selengkapnya

Bab 1148

Wela sekarang bersikeras bahwa Yuno saat itu mengakuinya. Memang benar Yuno mengakuinya, tetapi Lilia tidak mendengar dengan telinganya sendiri. Dia sedang terbaring di rumah sakit saat itu. Semua berita itu disampaikan kepadanya dari mulut Wela.Karena itu, Lilia sangat terkejut saat melihat Farhat mengirimkan uang kepada para penjahat itu. Namun, pada saat yang sama, Lilia bertanya-tanya. Jika bukan Yuno yang memerintah, kenapa dia mengakuinya?Lilia ingin bertanya tentang kecurigaan ini, tetapi Wela tidak mungkin mau mengatakannya. Setelah ragu-ragu sejenak, dia bangkit berdiri dan berjalan ke arah Wela, lalu berlutut di samping Wela. Seperti yang dia lakukan di masa kecil. Meletakkan tangannya di kaki Wela, menatapnya dari bawah."Bibi, aku keponakan kesayanganmu. Aku selalu menganggapmu seperti ibu sendiri. Kita sama-sama dari daerah kecil, kita harus saling mencintai, saling membantu, saling percaya. Kamu juga tahu Mirlo masih muda. Mirlo mengincar posisi pewaris keluarga. Bisnis
Baca selengkapnya

Bab 1149

Mata merah Lilia menatap dengan kaku ke arah Wela yang saja berdalih. "Kamu bibi kandungku sendiri. Tega-teganya kamu membayar orang untuk memerkosaku. Lalu kamu timpakan kesalahan kepada Yuno!"Ketika dia mengetahui pengirim uangnya adalah Farhat, dia sudah curiga pada Wela. Namun, dalam hatinya tetap meyakinkan diri bahwa Farhat bertindak sendiri. Tak disangka, putra Wela sendiri yang mengungkapkan kebenarannya!Lilia sungguh tidak percaya dan perlahan jatuh ke lantai.Ternyata Bibi yang menjadi otak semua itu. Bukan Yuno ....Namun, dirinya ...Dirinya membenci Yuno selama sepuluh tahun. Merencanakan semuanya selama sepuluh tahun, sampai akhirnya berhasil membuat Yuno jatuh cinta padanya ....Lilia merasa dirinya sangat kejam. Menyakiti Yuno, membuatnya menggila, mendorongnya menuju jalan buntu. Akan tetapi, Yuno benar-benar rela mati jika Lilia memang tidak mencintainya ....Mengingat kembali saat Yuno menunggu darahnya mengering sedikit demi sedikit menuju kematian. Mengingat kemb
Baca selengkapnya

Bab 1150

"Orang-orang itu memang suruhan Yuno. Dia ingin mereka menakut-nakutimu. Tapi dia nggak tahu, kebetulan Farhat mendengar soal itu. Dia segera memintaku untuk menyuap orang-orang itu, minta mereka pura-pura melakukannya. Aku juga pusing waktu itu. Kupikir, kalau aku bisa menghancurkan Yuno, aku nggak perlu lagi menanggung tuduhan-tuduhannya. Jadi, aku membulatkan tekad dan melakukannya ...."Wela lalu menyentuh wajah Lilia dengan penuh iba."Maafkan aku, Lilia. Aku seperti kerasukan sesuatu saat itu. Mataku dibutakan oleh Yuno. Aku nggak pernah sekali pun ingin menyakitimu. Aku sangat, sangat menyesalinya setelah melihatmu seperti itu. Dalam hatiku selalu ada rasa bersalah yang besar padamu ...."Lilia tidak bergerak, membiarkan jari-jari yang dingin seperti ular itu mengembara di wajahnya. Sekujur tubuhnya seakan membeku. Tak peduli sekeras apa dia meronta, tubuhnya seperti tersegel.Dia tahu bahwa kata-kata Wela setengah benar dan setengah salah. Satu-satunya hal yang dapat dia percay
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
113114115116117
...
156
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status