All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 141 - Chapter 150

2090 Chapters

Bab 141

Maxime melepaskan diri dari tangan Marshanda."Terima kasih, Kak Max," ucap Marshanda dengan wajah sangat berterima kasih, lalu berbalik menatap Reina dengan mata bangga.Dia menyesal memilih untuk menikahi Maxime. Dia tersadar, tidak menikah dengannya adalah pilihan yang lebih baik.Dengan tidak menikahinya, Maxime biasanya akan langsung memenuhi permintaannya, apa pun itu.Dia sangat beruntung telah pura-pura menyelamatkan Joanna ....Reina memandang wajah pamernya dengan ekspresi acuh tak acuh.Vila Magenta sangat besar dan punya banyak kamar. Marshanda memilih kamar yang paling dekat dengan kamar tidur utama. Arti dan maksudnya sudah sangat jelas.Saat Marshanda pergi menyiapkan kamarnya, Reina juga bersiap kembali ke kamar tidurnya sendiri.Maxime yang sedang duduk di ruang tamu memanggilnya."Sini."Reina tidak tahu apa yang dia inginkan, jadi dia berjalan mendekat dan bertanya, "Ada apa?"Maxime memperhatikan wajahnya.Dia ingat betul. Setelah mereka menikah, wanita itu berkata
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

Bab 142

Marshanda sungguh tidak percaya. "Nana, kamu dulu nggak begini."Dia dulu bermoral sangat tinggi. Mana mungkin dia menilai Maxime dengan sejumlah uang?Reina balik bertanya, "Mungkinkah posisi sebagai istri Maxime nggak sampai bernilai 20 triliun?"Marshanda tertawa."Kamu benar-benar berubah total. Aku masih ingat waktu kita masih kuliah bareng, kamu bilang kamu nggak akan pernah mencuri seorang pria dariku. Aku nggak nyangka, kamu nggak cuma mencuri seorang pria dariku, tapi juga memasang harga 20 triliun kalau aku ingin mendapatkan pria itu kembali."Marshanda mengirim serangan balik dengan sangat terampil.Tatapan mata Rena tampak mengejek sinis. "Semua orang tahu, aku bukannya mencuri Maxime. Tapi Maxime yang nggak sudi bersama denganmu, anak yatim piatu."Wajah cantik Marshanda berubah seakan menelan sesuatu yang masam."Cukup! Kamu yakin kamu cuma mau uang?"Reina mengangguk, lalu melanjutkan, "Jangan bilang-bilang Maxime soal aku minta uang. Kalau kamu beri tahu dia, perjanjian
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 143

Menerima balasan dari Reina, bibir Marshanda tersungging lebar. Dia segera mengirimkan pesan pada Maxime."Kak Max, aku nggak tahu hubunganmu dengan Reina sekarang seperti apa, tapi dia nggak sepolos kelihatannya.""Kalau kamu nggak percaya, pergilah ke kafe persimpangan jalan jam 10 malam ini."Dia ingin membuka wajah asli Reina di depan Maxime.Reina belum tahu tentang hal ini. Setelah keluar dari tempat tidur dan mandi, dia melihat Maxime duduk di sofa ruang tamu sambil menatap ponselnya.Maxime mendengar suara langkah kakinya. Dia menghapus pesan dari Marshanda, lalu menatap Reina."Sarapan di luar."Reina sedikit bingung. Dia lihat jelas-jelas di ruang makan sudah ada makanan.Tanpa memikirkannya lebih dalam, dia pergi makan di luar bersama Maxime.Sarapan di restoran ini sangat menggugah selera.Reina tidak menahan diri, mengambil beberapa makanan yang dia suka dan mulai melahapnya.Perhatian Maxime tidak pernah lepas darinya. "Kamu nggak ada yang mau dibicarakan sama aku?""Apa?
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 144

Reina hanya bisa memandangi bunga begonia berwarna merah muda di luar halaman dari kejauhan."Aku nggak nyangka ternyata masih ada di sana," gumamnya.Deron mengikuti arah pandangnya dan melihat indahnya bunga begonia yang sangat memanjakan mata.Vila ini terlihat sederhana dan kuno. Namun, setiap sudutnya penuh napas kehidupan. Tampak jelas bahwa pemilik asli yang membangun vila ini menaruh perhatian yang sangat ekstra.Deron dibuat penasaran. "Ini rumah siapa?""Rumahku waktu kecil di Kota Simaliki," jawab Reina.Sayangnya, dia bahkan tidak punya sedikit pun hak untuk masuk ke sana sekarang."Ayo pergi." Reina menarik pandangannya.Perlahan-lahan, mobil kembali melaju.Reina tidak melihat seorang pria yang bersembunyi di semak-semak di dekatnya. Penampilan pria itu tampak sedikit kurang terawat dan dia selalu menjaga tempat ini diam-diam.Setelah berkeliling kota, Reina meminta Deron untuk membawanya kembali ke Vila Magenta.Kemudian, dia bermain piano dan menulis lagu di ruang musik
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 145

Di dalam kafe.Reina berdiri dan mendatangi Marshanda, lalu dia merendahkan suaranya dan berkata perlahan di telinganya."Kamu sendiri bilang 'kan, kalau aku sudah berubah? Kenapa kamu masih mengira aku masih gampang ditipu seperti dulu?""Biar kuberi tahu ya, bukannya aku nggak pernah tahu tentang cara-cara busukmu. Aku cuma nggak peduli!""Besok-besok lagi, agak pintar sedikit!"Setelah mendengar ucapan Reina, wajah Marshanda yang tadinya mengundang decak kagum kini berubah muram dan menakutkan.Reina langsung melenggang keluar dari kafe. Sesampainya di luar, sesuai lokasi yang diberikan Deron, dia melihat mobil yang semula diparkir di sana sudah tidak ada.Mau tak mau, dia menghela napas lega.Dia tiba-tiba merasa bahwa Maxime sekarang sangat berbeda dari pemuda yang dia sukai dulu.Pemuda itu tidak akan berpikir dua kali tentangnya. Selalu memperlakukannya dengan baik dan tidak akan pernah meragukan dia ....Reina memasuki mobil dan pergi dengan pikiran melayang.Marshanda keluar s
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 146

Vila Magenta.Saat Reina pulang, Maxime belum pergi tidur.Dia duduk di sofa mengenakan piyama berwarna gelap. Tatapan matanya berat, tertuju pada Reina."Kamu senang hari ini?""Lumayan," jawab Reina.Maxime bangkit berdiri. Sosoknya yang tinggi langsung menghalangi sebagian besar cahaya di depan Reina."Aku dengar dari Marshanda, kamu mau menjualku seharga 20 triliun?"Reina terbisu. Orang ini jelas tahu apa yang dia katakan, kenapa masih bertanya lagi."Nggak.""Benarkah?" Maxime mendekatkan tubuh ke arahnya.Reina terpaksa mengambil langkah mundur. "Kamu sendiri tahu betapa buruknya hubungan kami berdua. Mana mungkin aku minta dia membayar 20 triliun? Ibumu saja sudah pernah memberiku cek sebelumnya, tapi aku nggak mau. Buat apa aku melakukan hal semacam itu sekarang?"Maxime mendengarkan kata-katanya, tetapi dia tidak percaya.Jika memang begitu, Marshanda tidak akan memintanya ikut menyaksikan di tempat kejadian hari ini. Satu-satunya kemungkinan adalah, Reina sudah mengetahui se
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 147

"Aku nggak pernah memberi perintah seperti itu," kata Maxime dingin.Namun, Frisca tetap enggan pergi. Saat pengawal datang, dia malah memegangi meja dan kursi di dekatnya."Pak Maxime, orang yang memukuli saya mengatakan kepada saya, semua itu karena saya terlalu bodoh dan menyinggung perasaan Pak Maxime.""Saya mohon, lepaskan saya. Saya tidak ingin mati di sini."Frisca menangis tersedu-sedu. Wajahnya dipenuhi luka dan lebam-lebam. Mungkin luka-luka itu akan meninggalkan bekas luka setelah sembuh.Maxime awalnya tidak ingin memedulikan dalam hal semacam ini. Namun, dari perkataan Frisca, ada orang yang ingin memberi wanita itu pelajaran atas namanya.Dia tidak bisa mengabaikan hal ini begitu saja.Dia memerintahkan pengawalnya untuk membiarkan Frisca tetap tinggal."Ceritakan lebih detail."Para pengawal pun melepaskan Frisca.Dia berlutut di lantai, gemetaran."Waktu itu satu hari setelahnya. Saya baru pulang kerja, sekitar jam dua atau tiga pagi. Saya tiba-tiba diseret dari tempat
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 148

Reina mengenakan sandal lalu keluar kamar dan mendapati Maxime belum pulang."Kapan?""Kami janjian jam 10 pagi," kata Alana."Oke, aku berangkat sekarang."Reina menutup telepon dan berpikir sejenak. Dia memutuskan untuk mengirim pesan pada Maxime dan berkata dia pergi ke rumah sahabatnya.Reina ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk sekalian bertemu dengan Riko nanti malam.Meski hanya tidak bertemu selama beberapa hari, bagi Reina rasanya sudah seperti setahun. Entah bagaimana kabar anaknya sekarang.Saat ini di Klub Sobernica sangat sepi.Jovan yang semalam tidak bisa tidur nyenyak sudah disuruh datang ke sini pagi-pagi."Kak Max, masih pagi buta begini kenapa sudah minum-minum?"Jovan bahkan tidak sempat melepas jas dokternya, dia bertanya bingung pada Max, "Kamu tahu nggak belakangan ini aku tuh sibuk banget."Maxime menatapnya dengan acuh tak acuh."Sibuk apa? Bukan presiden, belum beristri pula."Jovan menjawab, "Lah, Kak Max sendiri? Sudah punya istri ngapain di sini?"Maxime
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 149

Reina tiba di rumah Alana pagi-pagi sekali.Keduanya sarapan bersama sambil menunggu Marshanda datang minta maaf."Nana, kok Marshanda tiba-tiba mau minta maaf?" Alana sedikit bingung.Padahal beberapa hari yang lalu Marshanda masih menyuap media untuk menurunkan beritanya dari berita hangat. Kenapa sekarang tiba-tiba berinisiatif minta maaf? Aneh sekali.Reina juga tidak paham.Kalau sesuatu terjadi pada Marshanda, Maxime dan Jovan pasti tidak akan tinggal diam.Mereka pasti akan berusaha menyembunyikan berita buruk tentang Marshanda dan kalau mereka sudah berkehendak, pasti terjadi sesuai keinginan mereka.Jadi, satu-satunya kemungkinan yang terjadi adalah ada suatu alasan yang menyebabkan mereka berdua tidak ingin membantu Marsha."Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Ingat, kita harus membuat dia membayar harga karena sudah membuatmu menderita," jawab Reina."Oke.""Aku sembunyi dulu ya, kamu bisa senang-senang menindasnya.""Ya."Jam 10 pagi, Marshanda pun datang dan Reina sembunyi d
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 150

Setelah itu, Marshanda memberitahukan alamat Reina pada Roy.Saat ini, di vila.Alana mengeluarkan kamera tersembunyi yang sudah disiapkannya dari awal."Untung aja Nana kenal banget tabiat Marshanda. Terima kasih ya Nana udah kasih ide untuk rekam video permintaan maaf wanita itu untuk jaga-jaga."Setelah itu, Alana membuka video yang tersimpan di ponselnya.Terekam sempurna bagaimana Marshanda meminta maaf dan mengakui plagiarisme, serta bagaimana wanita itu mencoba menyuapnya."Ya, aku memang sangat mengenal dia. Marsha itu orang yang rela melakukan apa pun untuk menguntungkan dirinya. Dia nggak akan minta maaf di depan umum kecuali benar-benar terpaksa.""Aku unggah videonya sekarang ya."Alana sangat bersemangat.Reina malah menghentikannya, "Nggak, jangan gegabah. Sekarang belum waktunya."Sekarang Marshanda sedang menjadi pusat perhatian, posisi Reina tidak diuntungkan dengan merilis video ini.Kalau mereka bertindak sembarangan, mungkin malah Alana yang akan diserang."Ya sudah
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
209
DMCA.com Protection Status