หน้าหลัก / Romansa / Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit / บทที่ 161 - บทที่ 170

บททั้งหมดของ Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: บทที่ 161 - บทที่ 170

2090

Bab 161

Sebenarnya maksud Ekki adalah supaya Reina tidak terlalu berulah. Bertengkar kecil seperti sekarang memang bukan masalah besar.Tapi kalau ini terus berlanjut, suatu hari Maxime pasti merasa lelah dan membuat mereka berdua sulit untuk bisa bersama.Reina juga tidak bodoh, dia bisa memahami arti di balik kata-kata Ekki."Pak Ekki, apa kamu punya pacar atau istri mungkin?"Mata sipit Ekki di bawah kacamata berbingkai emasnya pun sedikit bergetar, dia menjawab, "Aku punya tunangan."Saat membicarakan tentang tunangannya, sebenarnya Ekki merasa tidak berdaya.Meski keduanya jatuh cinta saat kencan buta, Ekki menyadari tunangannya itu terlalu kekanak-kanakan dan kerap kehilangan kesabaran.Karena sibuk bekerja, terkadang Ekki tidak punya waktu memerhatikan tunangannya, akhirnya mereka ribut dan tunangannya mengancam tidak mau menikah.Di mata Ekki, sikap tunangannya ini berarti menganggap pernikahan seperti permainan semata."Dia suka banget sama kamu, 'kan?"Ekki itu sama seperti Maxime. M
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 162

Di sebuah restoran privat mewah.Revin meminta koki membuatkan hidangan favorit Reina."Sepertinya kamu agak kurus, ayo makan yang banyak.""Oke."Reina mengangkat sendoknya dan melihat ke meja yang penuh dengan makanan lezat, tapi dia tidak nafsu makan."Ngomong-ngomong, apa yang kalian bicarakan hari ini?" tanya Reina.Revin mengambilkan lauk dan menaruhnya di piring Reina. "Nggak ada, cuma urusan kerjaan.""Apa Maxime menindasmu?" Reina bertanya lagi.Tangan Revin berhenti bergerak, dia menatap Reina sambil mengernyit, "Aku 'kan bukan anak kecil, gimana dia bisa mempersulit aku?"Revin bercanda lagi.Reina sadar, selama ini orang-orang memanggil Revin dengan hormat, dia juga terlihat sangat serius.Namun di hadapan Reina, tidak butuh waktu lama baginya untuk mulai bercanda.Terkadang Revin memang bertingkah seperti anak kecil."Aku ngomong serius nih, kalau dia menyusahkanmu, kamu harus kasih tahu aku ya.""Eits, nggak bisa dong. Aku 'kan pria sejati, masa seorang pria minta bantuan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 163

Maxime mengangkat tangan rampingnya dan mulai menyentuh Reina."Kok kamu terlihat berantakan? Sepertinya kalian nggak cuma makan biasa?"Kata-kata ini seperti guntur yang menggelegar di benak Reina.Apa maksudnya tidak sekedar makan?Reina menghindari sentuhan Maxime dan menjawab, "Hanya orang dengan pikiran kotor yang akan berpikir seperti itu."Tangan Maxime berhenti bergerak.Tatapannya menjadi dingin. "Memangnya aku bilang apa? Kok kamu menuduhku berpikiran kotor?""Orang yang berdiri di depanku sekarang, orang yang berpikiran kotor itu kamu!"Mana mungkin Maxime tidak tahu alasan kenapa Reina jadi seperti ini?Sebenarnya Maxime hanya ingin mendengar penjelasan dari Reina.Bukannya mendapat penjelasan, dia malah dihina."Kenapa kamu masih di sini? Sana pergi, aku 'kan kotor sekali, jangan sampai matamu ternoda karena melihat yang kotor."Maxime menjadi makin marah dan memeluk Reina erat-erat."Menurutmu dengan pakai baju seperti ini, Revin jadi nggak bisa lihat bekas ciuman di lehe
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 164

Apa karena ketahuan Revin?"Kamu segitu peduli sama dia? Kamu marah dia kelihatan sama dia?" tanya Maxime yang saat ini merasa sangat pahit.Reina tidak menjawab.Dia sendiri tidak tahu mengapa menangis.Dulu Maxime tidak peduli dengan tangisan Reina, tapi sekarang dia sangat tidak berdaya melihat Reina menangis"Jangan nangis."Setelah selesai bicara dengan suara yang tertahan, Maxime dengan lembut mencium dahi, pangkal hidung dan pipi Reina ....Reina mencoba mendorong Maxime menjauh, tapi tidak bisa.Tepat pada saat ini, pintu toilet diketuk."Nona Reina, pakaianmu sudah siap," kata pelayan yang berada di luar.Maxime berhenti mencium Reina dan bersandar di bahu Reina dengan napas yang terengah-engah.Reina buru-buru menyeka air mata dari wajahnya dan menatap Maxime dengan tajam.Maxime memberi ruang agar Reina bisa membuka pintu dan mengambil pakaiannya.Reina membuka pintu sedikit dan mengambil pakaiannya. Setelah itu dia menenangkan diri."Pak Maxime, tolong keluar. Aku mau ganti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 165

Erik tahu persis bagaimana sifat asli beberapa artis wanita di industri hiburan.Sebagai teman Revin, Erik punya kewajiban menasihatinya.Revin baru sadar kalau Erik salah paham, jadi dia menjawab, "Yang aku maksud bukan Marshanda."Erik pun bingung."Bukan? Terus siapa?"Selama ini Erik cuma pernah mendengar Maxime digosipkan dengan Marshanda."Reina."Reina ....Erik berpikir sejenak dan langsung teringat.Erik jadi makin terkejut, "Hah? Kamu mau merebut istri Maxime?"Wajar kalau Revin mau merebut Marshanda, bagaimanapun keduanya belum menikah.Tapi Reina ... Erik berpikir dengan saksama dan ingat tentang wanita ini.Dia adalah putri kaya dari Keluarga Andara, tapi karena tuli, dia tidak bisa bergaul di kalangan atas.Dia juga satu-satunya wanita yang membuat Maxime mendapat masalah.Konon saat keduanya menikah, kakak dan ibunya merampas seluruh mas kawinnya.Pada akhirnya Maxime tidak mendapat apa-apa dan menjadi bahan lelucon di seluruh dunia.Selama ini, Erik juga ikut menonton d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 166

Setelah Reina selesai bicara, dia mengambil tas di mejanya dan keluar kantor. Maxime hanya bisa menatapnya dengan tatapan tidak percaya.Maxime memandangi kepergian Reina cukup lama, masih terngiang perkataannya tadi.Tadi itu ... Reina?Istrinya yang terbiasa toleran terhadap orang lain, bisa bersikap begini?Entah kenapa, Maxime tidak marah sama sekali saat Reina memarahinya.Sebaliknya, kali ini ada sedikit kekaguman pada pribadi Reina. Sepertinya selama ini Maxime sudah meremehkan istrinya.Melihat Maxime sudah sendirian, Ekki pun mengetuk pintu dan masuk."Pak Maxime."Maxime menjawab tanpa meliriknya, "Ada apa?""Harga saham Happi Media baru-baru ini jatuh karena insiden Marshanda. Kita biarkan Happi Media menanganinya sendiri atau kita minta humas menanganinya?"Ekki bertanya karena Maxime pernah berpesan tidak akan lagi berhubungan dengan urusan Marshanda.Jadi Ekki tidak berani mengambil keputusan sendiri.Maxime memijit pelipisnya dan berkata, "Cari dulu informasi seseorang.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 167

Dengan janji Marshanda ini, Roy bahkan rela mempertaruhkan nyawanya.Roy menginjak pedal gas dalam-dalam dan mendekati mobil Reina saat jalanan sepi.Reina dan sopir juga menyadari ada yang tidak beres.Sopirnya dengan cepat memutar kemudi untuk menghindari.Tapi taksi itu melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan yang kuat pun terjadi."Brak!" Terjadi kecelakaan hebat, badan mobil penyok dan terpelanting ke samping.Sopir Reina jatuh koma di tempat.Reina sendiri kepalanya terluka, tapi dia masih sadar. Reina melihat darah memenuhi seluruh mukanya, bahkan pandangannya pun sekarang menjadi merah.Reina mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membuka pintu mobil dan keluar.Tepat pada saat itu, seorang pria bertopi berkumis berdiri di hadapan Reina dan menatapnya dengan mata jalang."To ... tolong ...."Reina kira dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas biasa dan hendak meminta bantuan pria itu.Roy tidak ragu-ragu. Dia langsung mengunci pintu mobil sambil menatap Reina dengan sa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 168

Kata-kata Reina ini seketika menyadarkan Roy.Roy meninju kaca mobil.Reina mundur sedikit karena ketakutan, tetapi dia tetap berpura-pura tenang, "Kalau kamu nggak percaya, telepon aja Marsha sekarang dan bilang kalau aku sudah mati."Tanpa pikir panjang, Roy langsung menelepon Marshanda.Sayang, panggilannya tidak tersambung.Marshanda sudah memblokir nomor Roy."Lihat, sepertinya dia takut dicurigai sudah terlibat denganmu.""Kalau sekarang kamu menolongku dan sopir, aku nggak akan menuntutmu. Paling kamu hanya akan dihukum karena sudah lalai dan menyebabkan kecelakaan. Kamu nggak akan dituntut hukum pidana."Pikiran Roy sudah kacau, dia tidak tahu harus percaya perkataan Reina atau tidak.Reina sudah tidak sanggup mempertahankan kesadarannya, suaranya makin lemah.Tiba-tiba ada suara berisik di sekelilingnya, entah apa yang dilihat Roy, yang jelas pria itu langsung lari.Penglihatan Reina semakin kabur dan samar-samar dia melihat seseorang bertubuh tinggi berjalan menghampirinya.B
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 169

Tak lama kemudian Reina pun bangun dan mendapati dahi, tangan dan kakinya semuanya terbalut kain kasa.Karena masih subuh, langit di luar sangat gelap.Lampu di kamar rawat Reina tidak dimatikan, dia menoleh dan melihat seseorang duduk di sampingnya."Revin ...."Reina berujar dengan bibirnya yang pucat.Revin yang tidak bisa tidur nyenyak langsung bangun ketika mendengar suara Reina yang memanggilnya dengan lembut."Sudah bangun? Mana yang sakit?"Dokter bilang Reina tidak terluka parah karena duduk di kursi belakang.Reina menggeleng dan berkata, "Sopirnya ....""Dia juga baik-baik aja karena kita menolongnya tepat waktu," jawab Revin.Reina merasa lega, lalu bertanya pada Revin apa yang terjadi setelah dia pingsan.Dari penjelasan Revin, Reina mendapati kalau dia ditolong tidak lama setelah pingsan.Revin sudah menyuruh orang-orangnya menangkap Roy yang melarikan diri."Maxime juga ada di sini, dia yang mengantarmu ke rumah sakit." Revin tidak menyembunyikan fakta ini.Tapi Revin ti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 170

Revin mengerti maksud Reina dan menjawab, "Ya sudah kamu istirahat aja, biar aku yang urus masalah ini."Setelah itu, Revin meminta dokter untuk datang memeriksa Reina. Setelah memastikan tidak ada masalah, Revin pun pamit.Waktu Maxime kembali setelah selesai mengurus urusannya, Revin sudah tidak ada di sana.Kali ini, Jovan datang bersama Maxime.Karena suster sedang mengganti perban Reina, kedua pria itu tidak masuk dan duduk di taman rumah sakit.Jovan bertanya bingung, "Kenapa tiba-tiba bisa kecelakaan? Apa pelakunya sudah ketahuan?"Setelah Maxime mengantar Reina ke rumah sakit, Revin mencari si pemilik mobil dan sudah mengabarkannya pada Maxime.Jovan yang tidak habis pikir pun berkata, "Hebat juga orang itu, bisa-bisanya berulah di bawah pengawasanmu."Maxime tiba-tiba bertanya."Menurutmu, bagusan aku atau dia?" Maxime kembali teringat kalau orang pertama yang Reina hubungi saat kecelakaan adalah Revin.Jovan tercengang mendengarnya.Jovan tersenyum dan menjawab."Bro, kalian
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-12
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1516171819
...
209
DMCA.com Protection Status