Share

Bab 165

Penulis: Kacang Merah
Erik tahu persis bagaimana sifat asli beberapa artis wanita di industri hiburan.

Sebagai teman Revin, Erik punya kewajiban menasihatinya.

Revin baru sadar kalau Erik salah paham, jadi dia menjawab, "Yang aku maksud bukan Marshanda."

Erik pun bingung.

"Bukan? Terus siapa?"

Selama ini Erik cuma pernah mendengar Maxime digosipkan dengan Marshanda.

"Reina."

Reina ....

Erik berpikir sejenak dan langsung teringat.

Erik jadi makin terkejut, "Hah? Kamu mau merebut istri Maxime?"

Wajar kalau Revin mau merebut Marshanda, bagaimanapun keduanya belum menikah.

Tapi Reina ... Erik berpikir dengan saksama dan ingat tentang wanita ini.

Dia adalah putri kaya dari Keluarga Andara, tapi karena tuli, dia tidak bisa bergaul di kalangan atas.

Dia juga satu-satunya wanita yang membuat Maxime mendapat masalah.

Konon saat keduanya menikah, kakak dan ibunya merampas seluruh mas kawinnya.

Pada akhirnya Maxime tidak mendapat apa-apa dan menjadi bahan lelucon di seluruh dunia.

Selama ini, Erik juga ikut menonton d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
JAWABAN yg Bagus Reina Maxime terlalu Membela Marshanda
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
kapan maxime tahu kebusukan Marshanda... siapa kira2 yg ngasih tahu Joanna klo yg menolong dulu reina bukan si marshanda ??? bgmn sikap maxime klo mengatahuinya???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 166

    Setelah Reina selesai bicara, dia mengambil tas di mejanya dan keluar kantor. Maxime hanya bisa menatapnya dengan tatapan tidak percaya.Maxime memandangi kepergian Reina cukup lama, masih terngiang perkataannya tadi.Tadi itu ... Reina?Istrinya yang terbiasa toleran terhadap orang lain, bisa bersikap begini?Entah kenapa, Maxime tidak marah sama sekali saat Reina memarahinya.Sebaliknya, kali ini ada sedikit kekaguman pada pribadi Reina. Sepertinya selama ini Maxime sudah meremehkan istrinya.Melihat Maxime sudah sendirian, Ekki pun mengetuk pintu dan masuk."Pak Maxime."Maxime menjawab tanpa meliriknya, "Ada apa?""Harga saham Happi Media baru-baru ini jatuh karena insiden Marshanda. Kita biarkan Happi Media menanganinya sendiri atau kita minta humas menanganinya?"Ekki bertanya karena Maxime pernah berpesan tidak akan lagi berhubungan dengan urusan Marshanda.Jadi Ekki tidak berani mengambil keputusan sendiri.Maxime memijit pelipisnya dan berkata, "Cari dulu informasi seseorang.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 167

    Dengan janji Marshanda ini, Roy bahkan rela mempertaruhkan nyawanya.Roy menginjak pedal gas dalam-dalam dan mendekati mobil Reina saat jalanan sepi.Reina dan sopir juga menyadari ada yang tidak beres.Sopirnya dengan cepat memutar kemudi untuk menghindari.Tapi taksi itu melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan yang kuat pun terjadi."Brak!" Terjadi kecelakaan hebat, badan mobil penyok dan terpelanting ke samping.Sopir Reina jatuh koma di tempat.Reina sendiri kepalanya terluka, tapi dia masih sadar. Reina melihat darah memenuhi seluruh mukanya, bahkan pandangannya pun sekarang menjadi merah.Reina mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membuka pintu mobil dan keluar.Tepat pada saat itu, seorang pria bertopi berkumis berdiri di hadapan Reina dan menatapnya dengan mata jalang."To ... tolong ...."Reina kira dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas biasa dan hendak meminta bantuan pria itu.Roy tidak ragu-ragu. Dia langsung mengunci pintu mobil sambil menatap Reina dengan sa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 168

    Kata-kata Reina ini seketika menyadarkan Roy.Roy meninju kaca mobil.Reina mundur sedikit karena ketakutan, tetapi dia tetap berpura-pura tenang, "Kalau kamu nggak percaya, telepon aja Marsha sekarang dan bilang kalau aku sudah mati."Tanpa pikir panjang, Roy langsung menelepon Marshanda.Sayang, panggilannya tidak tersambung.Marshanda sudah memblokir nomor Roy."Lihat, sepertinya dia takut dicurigai sudah terlibat denganmu.""Kalau sekarang kamu menolongku dan sopir, aku nggak akan menuntutmu. Paling kamu hanya akan dihukum karena sudah lalai dan menyebabkan kecelakaan. Kamu nggak akan dituntut hukum pidana."Pikiran Roy sudah kacau, dia tidak tahu harus percaya perkataan Reina atau tidak.Reina sudah tidak sanggup mempertahankan kesadarannya, suaranya makin lemah.Tiba-tiba ada suara berisik di sekelilingnya, entah apa yang dilihat Roy, yang jelas pria itu langsung lari.Penglihatan Reina semakin kabur dan samar-samar dia melihat seseorang bertubuh tinggi berjalan menghampirinya.B

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 169

    Tak lama kemudian Reina pun bangun dan mendapati dahi, tangan dan kakinya semuanya terbalut kain kasa.Karena masih subuh, langit di luar sangat gelap.Lampu di kamar rawat Reina tidak dimatikan, dia menoleh dan melihat seseorang duduk di sampingnya."Revin ...."Reina berujar dengan bibirnya yang pucat.Revin yang tidak bisa tidur nyenyak langsung bangun ketika mendengar suara Reina yang memanggilnya dengan lembut."Sudah bangun? Mana yang sakit?"Dokter bilang Reina tidak terluka parah karena duduk di kursi belakang.Reina menggeleng dan berkata, "Sopirnya ....""Dia juga baik-baik aja karena kita menolongnya tepat waktu," jawab Revin.Reina merasa lega, lalu bertanya pada Revin apa yang terjadi setelah dia pingsan.Dari penjelasan Revin, Reina mendapati kalau dia ditolong tidak lama setelah pingsan.Revin sudah menyuruh orang-orangnya menangkap Roy yang melarikan diri."Maxime juga ada di sini, dia yang mengantarmu ke rumah sakit." Revin tidak menyembunyikan fakta ini.Tapi Revin ti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 170

    Revin mengerti maksud Reina dan menjawab, "Ya sudah kamu istirahat aja, biar aku yang urus masalah ini."Setelah itu, Revin meminta dokter untuk datang memeriksa Reina. Setelah memastikan tidak ada masalah, Revin pun pamit.Waktu Maxime kembali setelah selesai mengurus urusannya, Revin sudah tidak ada di sana.Kali ini, Jovan datang bersama Maxime.Karena suster sedang mengganti perban Reina, kedua pria itu tidak masuk dan duduk di taman rumah sakit.Jovan bertanya bingung, "Kenapa tiba-tiba bisa kecelakaan? Apa pelakunya sudah ketahuan?"Setelah Maxime mengantar Reina ke rumah sakit, Revin mencari si pemilik mobil dan sudah mengabarkannya pada Maxime.Jovan yang tidak habis pikir pun berkata, "Hebat juga orang itu, bisa-bisanya berulah di bawah pengawasanmu."Maxime tiba-tiba bertanya."Menurutmu, bagusan aku atau dia?" Maxime kembali teringat kalau orang pertama yang Reina hubungi saat kecelakaan adalah Revin.Jovan tercengang mendengarnya.Jovan tersenyum dan menjawab."Bro, kalian

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 171

    Reina terbangun dan tubuhnya basah kuyup oleh keringat dingin.Dalam cahaya kamar yang redup, Maxime yang awalnya di ruang jaga langsung bergegas menghampiri saat mendengar Reina berteriak. Hatinya yang tegang baru tenang saat mendapati Reina baik-baik saja."Ada apa?" tanyanya.Dengan mata yang memerah, Reina menjawab, "Aku mimpi, aku mati."Perasaan itu sangat nyata.Entah kenapa kata 'mati' seakan menyentuh titik terlemah hati Maxime. Dia langsung menghampiri, memeluk Reina dan menepuk punggungnya dengan lembut sambil menenangkan Reina."Kamu nggak mati, ada aku di sini." Maxime terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Jangan takut."Reina akhirnya terbangun dari mimpi buruknya dan kembali ke dunia nyata.Reina menatap Maxime, tapi tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena cahaya di kamar terlalu gelap."Terima kasih."Kemudian, Reina menyingkirkan tangan Maxime yang memeluknya dengan lembut, lalu kembali baring di kasur.Keengganan Reina dan sikapnya yang selalu menjaga jarak memb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 172

    Roy masih menaruh harapan pada Marshanda, sampai orang-orang Revin datang ke alamat yang tadi dia beritahukan pada Marshanda.Roy yang sedang duduk di dalam sebuah mobil hitam, membelalak tidak percaya saat melihat sekelompok polisi menyelinap dari balik rumput."Bos, lihat wanita itu sama sekali nggak berniat menyelamatkanmu, dia justru memperalat bos," kata pengawal yang menjaga Roy.Roy menggeleng, "Aku nggak percaya, teleponnya mungkin disadap."Pengawal itu tidak menyangka bahwa Roy sebodoh itu sampai tidak bisa menerima kenyataan.Tugas yang diberikan oleh Revin adalah membuat Roy melihat sisi jahat Marshanda. Karena sudah begini saja Roy masih tidak percaya, mereka harus usaha ekstra untuk membuat Roy percaya.Tidak berapa lama, segerombol orang yang tadi datang untuk menangkap Roy pun pergi setelah tidak mendapati apa-apa.Awalnya Marshanda pikir Roy sudah tertangkap, tidak disangka lagi-lagi Roy berhasil lolos.Marshanda jadi gelisah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan..

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 173

    Maxime juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba memberi perintah seperti itu. Mungkin karena Maxime mau menyenangkan Reina yang habis mengalami kecelakaan supaya dia cepat pulih.Mungkin juga untuk menebus kesalahannya di masa lalu, juga sebagai permintaan maafnya karena sudah meminta Reina untuk mencabut gugatan kemarin lusa.Luki pun kebingungan, "Kok mendadak? Mau tanam bunga apa? Apa akan ada tamu istimewa?"Maxime berdiri di depan jendela sambil memandangi sosok wanita mungil yang berjongkok di luar, "Bunga apa saja, makin banyak jenisnya makin bagus.""Baik."Jawaban Maxime tidak memberi kepastian, Luki tidak tahu seberapa besar harapan Maxime akan jenis bunga yang harus ditanam.Dulu juga Luki yang membantu Maxime membangun Vila Magenta. Setelah mengetahui seberapa luas tamannya, dia langsung menghubungi seseorang untuk membeli bunga.Malam-malam begini, Luki pun membeli semua jenis bunga yang bisa ditemukan di Kota Simaliki, mulai dari teratai yang ditanam di air atau bunga yang di

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status