Share

Bab 171

Author: Kacang Merah
Reina terbangun dan tubuhnya basah kuyup oleh keringat dingin.

Dalam cahaya kamar yang redup, Maxime yang awalnya di ruang jaga langsung bergegas menghampiri saat mendengar Reina berteriak. Hatinya yang tegang baru tenang saat mendapati Reina baik-baik saja.

"Ada apa?" tanyanya.

Dengan mata yang memerah, Reina menjawab, "Aku mimpi, aku mati."

Perasaan itu sangat nyata.

Entah kenapa kata 'mati' seakan menyentuh titik terlemah hati Maxime. Dia langsung menghampiri, memeluk Reina dan menepuk punggungnya dengan lembut sambil menenangkan Reina.

"Kamu nggak mati, ada aku di sini." Maxime terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Jangan takut."

Reina akhirnya terbangun dari mimpi buruknya dan kembali ke dunia nyata.

Reina menatap Maxime, tapi tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena cahaya di kamar terlalu gelap.

"Terima kasih."

Kemudian, Reina menyingkirkan tangan Maxime yang memeluknya dengan lembut, lalu kembali baring di kasur.

Keengganan Reina dan sikapnya yang selalu menjaga jarak memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Roy Roy Laki² STUPID
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Betul kan Kata Reyna Marshanda adalah Wanita Jahat yg gak tahu Berterima Kasih..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 172

    Roy masih menaruh harapan pada Marshanda, sampai orang-orang Revin datang ke alamat yang tadi dia beritahukan pada Marshanda.Roy yang sedang duduk di dalam sebuah mobil hitam, membelalak tidak percaya saat melihat sekelompok polisi menyelinap dari balik rumput."Bos, lihat wanita itu sama sekali nggak berniat menyelamatkanmu, dia justru memperalat bos," kata pengawal yang menjaga Roy.Roy menggeleng, "Aku nggak percaya, teleponnya mungkin disadap."Pengawal itu tidak menyangka bahwa Roy sebodoh itu sampai tidak bisa menerima kenyataan.Tugas yang diberikan oleh Revin adalah membuat Roy melihat sisi jahat Marshanda. Karena sudah begini saja Roy masih tidak percaya, mereka harus usaha ekstra untuk membuat Roy percaya.Tidak berapa lama, segerombol orang yang tadi datang untuk menangkap Roy pun pergi setelah tidak mendapati apa-apa.Awalnya Marshanda pikir Roy sudah tertangkap, tidak disangka lagi-lagi Roy berhasil lolos.Marshanda jadi gelisah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan..

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 173

    Maxime juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba memberi perintah seperti itu. Mungkin karena Maxime mau menyenangkan Reina yang habis mengalami kecelakaan supaya dia cepat pulih.Mungkin juga untuk menebus kesalahannya di masa lalu, juga sebagai permintaan maafnya karena sudah meminta Reina untuk mencabut gugatan kemarin lusa.Luki pun kebingungan, "Kok mendadak? Mau tanam bunga apa? Apa akan ada tamu istimewa?"Maxime berdiri di depan jendela sambil memandangi sosok wanita mungil yang berjongkok di luar, "Bunga apa saja, makin banyak jenisnya makin bagus.""Baik."Jawaban Maxime tidak memberi kepastian, Luki tidak tahu seberapa besar harapan Maxime akan jenis bunga yang harus ditanam.Dulu juga Luki yang membantu Maxime membangun Vila Magenta. Setelah mengetahui seberapa luas tamannya, dia langsung menghubungi seseorang untuk membeli bunga.Malam-malam begini, Luki pun membeli semua jenis bunga yang bisa ditemukan di Kota Simaliki, mulai dari teratai yang ditanam di air atau bunga yang di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 174

    Setelah mengobrol dengan Alana, Reina meletakkan ponselnya dan berhenti mengamati bunga di taman. Lalu, dia pergi ke ruang musik untuk bermain piano.Entah setelah berapa lama, Reina yang merasa gelisah pun keluar dari ruang musik.Reina melihat ada seseorang di taman dan langsung mengenalinya. Dia adalah Luki, pria itu mengenakan tuksedo dan rambutnya sudah putih semua. Meski sudah bertahun-tahun tidak ketemu, pria itu masih terlihat sangat energik.Luki sedang mengawasi para tukang dan kaget waktu melihat Reina.Luki berpesan pada para pekerja, lalu berjalan menghampiri Reina."Nona Reina, apa kami mengganggumu?"Dari luar Luki memang terlihat sopan, tapi apa yang dia katakan selanjutnya lebih menyayat hati daripada kata-kata makian."Kupikir kamu tidak akan mendengar suara berisik ini karena punya masalah pendengaran. Nona Reina, kuberitahu ya, ini sudah jam sepuluh pagi. Mana ada seorang Nyonya kalangan atas yang bermalas-malasan.""Kalau nggak ada kerjaan, aku sarankan kamu pergi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 175

    Di jam ini, waktunya para murid pulang sekolah.Jovan akan menghadang anak kecil itu.Ketika mobilnya sampai di gerbang TK, tidak sedetik pun Jovan mengalihkan pandangannya dari gerbang.Akhirnya, dia melihat anak kecil itu.Karena banyak orang tua di pintu masuk, Jovan tidak bisa meminta para pengawal langsung menangkap si bocah, jadi Jovan sendiri yang harus menghampirinya."Kalian kepung dia, jangan sampai dia kabur."Jovan sadar bocah ini agak pintar.Riko masih menunggu mobil sopir yang menjemputnya saat tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Matanya memandang sekeliling dan melihat wajah Jovan yang dingin dan menakutkan.Riko terhenyak.Kok pria itu bisa tahu tempat ini?Riko tidak bisa pikir panjang, dia buru-buru menyelinap di antara anak-anak yang lain untuk kabur.Tommy terkejut, "Riko, kamu mau ngapain?"Riko punya ide dan berkata pada Tommy."Sepertinya orang yang datang menjemputmu beda dari biasanya, ya sudah pulang sana."Tommy sedikit bingung.Dia mengikuti arah pandang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 176

    Orang-orang di sekitar memperhatikan Jovan.Jovan yang malu tidak punya pilihan selain langsung masuk ke dalam mobil.Sementara Riko yang sembunyi di kelas dapat memperhatikan situasi yang dialami Jovan.Riko khawatir karena pria itu tidak kunjung pergi.Jovan ini cerdik sekali, bisa-bisanya dia menemukan TK tempat Riko bersekolah.Riko tidak tahu alasan Jovan terus mencarinya adalah karena dia kira Riko adalah anaknya. Selama ini Riko kira Jovan datang mencarinya untuk balas dendam.Riko tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin kali ini dengan bersembunyi dia bisa lolos, tetapi taktiknya ini tidak bisa dipakai terus-terusan untuk kabur.Riko sedang berpikir saat tiba-tiba ponselnya yang berbentuk jam berdering, ternyata Tante Alana yang menelepon.Riko langsung mengangkatnya, "Tante Alana.""Hei, kamu di mana? Aku di gerbang sekolah nih, kok kamu nggak kelihatan?" Alana berdiri di gerbang TK sambil melihat sekeliling.Riko mendapati beberapa pengawal berwajah tidak ramah yang tadi mencar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 177

    Joanna memandangi punggung Alana dan Riko dengan kecewa.Tiba-tiba saat ini, sekretaris di sampingnya menerima kabar dari orang suruhan Joanna yang diminta memata-matai Maxime..Dia melapor, "Orang-orang di sekitar Ekki bilang Maxime membawa pulang seorang anak ke Kota Simaliki dan dia sudah merawatnya kurang lebih setengah bulan."....Sesampainya di rumah, Riko sedang mengingatkan diri sendiri untuk berhati-hati di mana pun dia berada.Riki sudah tertangkap Maxime, jadi dia tidak boleh ikut tertangkap.Di kamar, Riko segera menghubungi Riki menggunakan komputer.Kemarin dia berhasil menerobos sistem jaringan Vila Mata Air dan bisa menghubungi Riki.Maxime hanya merampas jam tangan elektronik Riki, dia tidak tahu kalau Riki punya perangkat komunikasi mini.Malamnya.Riki sedang berbaring di ranjang saat melihat perangkat komunikasi seukuran kancing memancarkan cahaya yang redup, dia buru-buru menempelkan alat itu ke telinganya."Kak.""Gimana kabarmu?" Riko bertanya."Baik, Om Maxime

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 178

    Di Vila Magenta.Waktu Maxime pulang, semua bunga yang memiliki banyak serbuk sari di taman sudah lenyap.Reina kira hari ini Maxime akan mengajak Marshanda pulang untuk memperlihatkan taman seindah surga yang sudah Maxime buat dalam waktu semalam.Ternyata Maxime pulang sendirian."Sudah makan belum?" Maxime melihat Reina duduk sendirian di ruang tamu sambil menulis sesuatu.Reina mengangguk, "Ya, sudah."Maxime melirik meja makan yang sangat bersih."Kupikir kamu nggak pulang hari ini, jadi aku nggak pesan makanan buat kamu," jawab Reina.Dulu, tidak peduli Maxime pulang atau tidak, Reina akan selalu menyiapkan makanan kesukaannya.Sebenarnya selama ini Reina juga sudah jarang masak.Setelah pergi ke luar negeri dan hamil, Reina lebih fokus bekerja untuk menyusun masa depan dan kehidupan.Tugas memasak dia serahkan pada Bu Lyann.Sekarang, Reina tidak ingin kembali ke masa lalu dengan sibuk memasak.Maxime tidak menunjukkan ekspresi yang berbeda."Aku juga sudah makan." Maxime berboh

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 179

    Joanna kira Maxime menyembunyikan anaknya karena wanita yang mengandungnya tidak sesuai standar mereka.Maxime tidak berdaya.Kalau anak itu bukan anak Maxime, apa ibunya tetap akan mengakuinya?"Ibu nggak perlu pikirin hal ini."Begitu selesai bicara, Maxime langsung menutup telepon.Maxime jadi tidak bisa tenang dan membuka galeri foto di ponselnya.Di sana, Maxime menyembunyikan tiga buah foto.Yang pertama adalah laporan pemeriksaan kehamilan Reina, yang kedua adalah foto Riki dan yang ketiga adalah tampak belakang seorang gadis ....Maxime membuka foto Riki dan melihatnya dengan cermat.Apa anak ini benar-benar anak Revin?Maxime tidak yakin, tapi dia juga tidak berani melakukan tes DNA.Karena kalau laporan yang keluar membuktikan anak itu bukan anaknya, maka semua harapan Maxime pupus sudah.Jadi daripada kecewa, lebih baik Maxime tidak memeriksanya.Maxime mematikan teleponnya tanpa tahu di sisi lain Joanna sangat bahagia."Apa pun yang terjadi, aku harus tahu di mana anak itu

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status