Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 121 - Bab 130

2082 Bab

Bab 121

Perkataan Marshanda memang topik sensitif bagi Maxime. Pasalnya, Marshanda dan Revin sudah mempunyai anak.Begitu Maxime keluar, dia melihat Reina sedang berbicara dengan Ethan.Ketika Ethan sudah beranjak, Maxime berjalan cepat menuju Reina dengan kaki jenjangnya."Sudah selesai? Kita pulang sekarang?"Meski kata-kata Reina biasa saja, kesannya berbeda saat jatuh di telinga Maxime.Maxime merasa seperti terbakar dari bagian perut ke bawah, tetapi dia tetap menjaga kejernihan pikirannya. "Ya."Dia menatap Reina penuh rasa ingin tahu. "Sudah berapa lama kamu ngobrol sama Ethan?"Ethan sangat pendiam. Dia jarang bicara saat berkumpul bersama teman-teman.Kecuali dengan istrinya tadi, Maxime belum pernah melihatnya mengobrol dengan seorang wanita."Dia yang panggil aku duluan. Aku nggak bilang apa-apa ke dia."Maxime mendengarkan jawabannya dan tidak bertanya lagi.Dia mendorong Reina masuk ke dalam mobil, lalu ikut masuk dan duduk di sebelahnya.Reina merasa agak aneh. Dia jelas-jelas mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 122

Reina yang benar-benar tidak bisa melampiaskan perasaannya pun berjalan ke sebuah bar dan memesan beberapa gelas minuman. Hanya dengan mabuk dia bisa melupakan kekhawatirannya untuk sementara waktu.Di sisi lain, Maxime harus mandi air dingin begitu lama sampai efek obatnya hilang.Saat berjalan keluar mengenakan jubah mandinya, dia mendapati Reina tidak ada di rumah.Setelah bertanya kepada pengawal, dia diberi tahu bahwa Reina keluar ke bar sendirian.Di dalam bar.Reina sedang minum-minum sendirian. Tiba-tiba, sesosok tubuh tinggi menghalangi cahaya di depannya.Dia mendongak dengan pikiran sedikit linglung dan melihat wajah tampan Maxime di hadapannya."Kok kamu di sini?"Saat berbicara, terasa aroma menyengat alkohol dari bibir Reina.Maxime mengerutkan kening. "Kapan kamu belajar minum?"Dia dulu bisa langsung mabuk hanya setelah minum satu gelas. Sekarang, ada beberapa gelas di depannya yang semuanya kosong.Reina tidak menyangka dia akan bertanya tentang seberapa banyak dia bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 123

"Selama kamu bersedia melepaskan aku dan Riki. Bersedia membiarkan semuanya berlalu."Maxime mengencangkan cengkeramannya sedikit demi sedikit. "Nggak akan mungkin."Yang dia katakan sebelumnya itu benar, mana mungkin dua orang yang pernah menjadi suami istri bisa berteman?Jika Reina ingin pergi, mati dulu baru bisa pergi!Mata Reina kehilangan seluruh sinarnya dan dia tersenyum pahit. "Andaikan aku tahu kamu orang yang sangat pendendam, harusnya aku yang minta putus waktu kita menikah dulu."Lagi-lagi berkata andaikan!Seutas awan kelabu pun datang menutupi wajah Maxime, mengingat saat Reina berkata bahwa dia menyesal telah menikah dengannya.Pria itu tidak menjawab lagi.Mobil melaju melewati malam yang gelap. Suasana hening.Reina sedikit pusing dan wajahnya memerah.Maxime mengira dia tertular flu darinya, jadi dia mengangkat tangan ingin mencoba merasakan suhu tubuhnya. Namun, sebelum sempat mendarat di dahi, wanita itu refleks menjauh.Tangannya membeku di tengah jalan. Kemudian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 124

Di dada Maxime terasa seperti ada batu yang menindih.Dia tidak pernah peduli lagi soal uang dan proyek itu.Dia hanya tidak suka ditipu!Entah di dunia bisnis atau di tempat lain, saat itu adalah kali pertama dan satu-satunya dia ditipu dan dipermainkan di depan semua orang!Melihat dia tidak menjawab, Reina tidak tahu bagaimana cara membantunya melepas dendam di hatinya."Selain yang itu, aku benar-benar nggak tahu bagaimana caranya membuatmu melepaskan masa lalu."Saat dia akhirnya berhenti bicara, Maxime menoleh dan melihat sosok mungilnya di kursi."Delapan tahun paling nggak sudah berlalu sejak perjanjian antara keluarga Andara dan keluarga Sunandar. Dalam delapan tahun ini, baik itu proyek atau uang sudah banyak berubah. Kamu mau mengembalikan pakai cara apa?""Sebut satu harga. Entah bagaimana caranya, aku akan mengembalikannya padamu," jawab Reina.Pandangan mata Maxime yang dalam sama-samar bersinar. "Oke kalau begitu, aku akan melepaskanmu setelah kamu membayarnya."Reina se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 125

Setengah jam kemudian, Reina kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Maxime masih di ruang kerja.Ketika Alana menelepon Reina, wanita itu tercengang mendengar dia ingin mengembalikan hadiah pertunangan yang setinggi langit sebanyak 15,8 triliun."Gimana caranya kamu bisa mengembalikan uang sebanyak itu? Lagian, uangnya sudah diserobot adik dan ibumu, kenapa kamu yang harus mengembalikan?"Reina duduk di balkon, mencari angin untuk menjernihkan pikirannya."Aku ngobrol banyak sama dia hari ini. Dia sebelumnya nggak pernah janji mau melupakan semuanya. Tapi kali ini, asalkan aku mengembalikan uang itu, dia janji nggak akan ngungkit soal penipuan pernikahan lagi ...."Alana jadi bertanya-tanya. "Nana, tapi kenapa perasaanku, dia sedang menjebakmu?""Dia CEO Grup Sunandar, apa dia masih kekurangan uang 15,8 triliun? Kamu tahu nggak? Aku sudah cari-cari di internet, total uang yang didapatkan Grup Sunandar dari menyewakan toko-tokonya di seluruh negeri setiap tahunnya nggak kurang dari 120
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 126

Reina tidak menyangka dia begitu blak-blakan.Memikirkan beberapa kali sebelum ini, pria itu sendiri yang pada akhirnya membuat mereka berhenti di tengah jalan.Kini Reina tidak seantusias sebelumnya. "Kamu yakin?"Maxime melangkah mendekatinya. "Kita masih suami istri, apa salahnya?"Sambil berbicara, tangannya bergerak melepas jubah mandinya.Reina terpaksa memalingkan wajah dan mengalihkan tatapannya.Melihat sorot matanya yang tersipu, Maxime menelan ludah, membuat jakunnya samar-samar naik turun."Jangan khawatir, aku nggak akan menyentuhmu."Reina terkejut.Lalu dia berpikir, tentu saja, itu yang dimaksud."Kalau kamu suka tidur di sini, biar aku tidur di kamar tamu." Dia berbalik hendak pergi.Kalau memang tidak bisa apa-apa, untuk apa tidur di sini.Namun, Maxime lebih cepat dan meraih pergelangan tangannya terlebih dahulu. Dengan satu tarikan kuat, Reina tertarik ke depan dan jatuh ke dalam pelukannya.Reina ingin melepaskan diri, tetapi Maxime memeluknya sangat erat."Jangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 127

Sesampainya di luar, dia berdiri di balkon. Sejauh mata memandang, hanya ada pegunungan dan pepohonan.Riki mengerutkan keningnya. "Ini bukan mengurung anak-anak, tapi mengurung penjahat."Setelah berdiri di balkon beberapa saat, tubuhnya terasa sedikit tidak enak.Dia memaksa diri untuk menahannya dan pergi mengamati di lain tempat.Selama dikurung di sini, dia selalu mencari-cari kesempatan untuk melarikan diri.Sayangnya, sistem keamanan di sini terlalu ketat. Bahkan jika dia berhasil menghindar dari pengamanan, tubuhnya yang lemah dan sakit tidak akan mampu berlari lebih dari satu kilometer sebelum dia pingsan atau bahkan mati.Setelah berkeliling beberapa saat, si pengasuh akhirnya menyadari bahwa Riki menghilang. Wanita itu pun mulai panik."Riki, Riki, kamu di mana?"Jika terjadi sesuatu pada anak itu, Bos pasti akan mengulitinya.Tubuhnya gemetar ketakutan dan saat itulah Riki berjalan masuk membawa segelas air."Bibi, kamu capek? Minum dulu."Pengasuh itu menghela napas lega s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 128

Maxime tercekat.Perjanjian ....Memangnya perlu perjanjian apa di antara mereka?Takut Reina tidak mau tetap tinggal bersamanya, dia pun dengan enggan berkata, "Kamu buat dulu kalau begitu."Kalau ada yang tidak menguntungkan baginya, dia tidak akan setuju.Setelah berganti pakaian, Maxime naik ke dalam mobilnya dan menuju ke Vila Mata Air.Begitu sampai, dia melihat Riki terbaring di tempat tidur dengan air mata berlinang."Om, akhirnya kamu datang juga. Sudah beri tahu Papa kamu membawaku pergi?"Bagaimana mungkin dia memberi tahu Revin kalau dia membawa pergi anaknya?Maxime mengangkat alisnya dan berkata, "Sekarang dia pasti sudah tahu."Ujung hidung Riki memerah dan mata lebarnya berkaca-kaca. "Lalu kenapa dia belum jemput aku pulang ke rumah?""Aku kangen rumah, aku kangen Papa ..."Maxime mengambil selembar tisu dan memberikannya."Jangan dipikirkan. Dia sudah nggak mau punya kamu lagi."Riki tercengang dalam hatinya. Omong kosong, mana mungkin Om Revin tidak menginginkan dia l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 129

Wajah Maxime sangat suram dan dia segera melepaskan Riki.Sepenakut itukah anak ini?"Paman, jangan pukul Riki. Riki nggak sengaja ... Riki takut ..."Ketika para pengasuh di luar mendengar tangisan anak dalam kamar, mereka mengira bos mereka telah melakukan sesuatu yang buruk padanya.Pengasuh yang selama ini merawat Riki nekat menanggung risiko dipecat dan langsung membuka pintu."Bos, dia masih anak-anak, jangan pukul dia."Setelah masuk, dia melihat noda kuning di kemeja putih Maxime ....Pengasuh itu tiba-tiba menyadari sesuatu dan membuang muka malu-malu.Riki masih ingin membuat Maxime kesal. "Om, kamu marah ya? Kenapa Om diam saja? Kapan aku boleh ketemu Mama?"Maxime menurunkannya kembali ke tempat tidur dengan wajah muram, lalu segera pergi ke kamar mandi.Di kamar mandi, dia mandi berulang-ulang kali. Memikirkan wajah bocah itu, dia tidak tahan ingin menampar pantatnya.Reina wanita yang sangat lembut, bagaimana ceritanya dia bisa melahirkan anak seperti itu ....Maxime kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 130

"Sudah pulang?"Reina mengangkat tangannya untuk menurunkan tutup piano dan bangkit berdiri.Sosok Maxime yang tinggi bersandar di pintu. "Kenapa nggak lanjut mainnya?"Dia dulu terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak tahu bahwa Reina sangat pandai memainkan piano. Dia hanya mendengar Reina bermain sekali ketika Diego Andara datang padanya meminta proyek.Pada waktu itu, adik laki-laki Reina ini membuatnya marah. Dia ingat, sepertinya dia melampiaskan kemarahannya pada Reina dan mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaannya.Sejak saat itu, Reina tidak pernah datang ke sini lagi, apalagi bermain piano lagi.Dia tidak menganggap hal ini sebagai masalah besar pada saat itu."Aku nggak mau mengganggumu." Jeda sebentar, Reina menambahkan, "Aku sudah menyiapkan perjanjiannya. Coba periksa lagi?"Maxime hampir lupa tentang perjanjian itu setelah pergi keluar."Oke."Keduanya berjalan berdampingan,Maxime mau tidak mau berkata, "Kamu pintar main piano. Lagu tadi judulnya apa? Kenapa aku be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
209
DMCA.com Protection Status