Share

Bab 126

Author: Kacang Merah
Reina tidak menyangka dia begitu blak-blakan.

Memikirkan beberapa kali sebelum ini, pria itu sendiri yang pada akhirnya membuat mereka berhenti di tengah jalan.

Kini Reina tidak seantusias sebelumnya. "Kamu yakin?"

Maxime melangkah mendekatinya. "Kita masih suami istri, apa salahnya?"

Sambil berbicara, tangannya bergerak melepas jubah mandinya.

Reina terpaksa memalingkan wajah dan mengalihkan tatapannya.

Melihat sorot matanya yang tersipu, Maxime menelan ludah, membuat jakunnya samar-samar naik turun.

"Jangan khawatir, aku nggak akan menyentuhmu."

Reina terkejut.

Lalu dia berpikir, tentu saja, itu yang dimaksud.

"Kalau kamu suka tidur di sini, biar aku tidur di kamar tamu." Dia berbalik hendak pergi.

Kalau memang tidak bisa apa-apa, untuk apa tidur di sini.

Namun, Maxime lebih cepat dan meraih pergelangan tangannya terlebih dahulu. Dengan satu tarikan kuat, Reina tertarik ke depan dan jatuh ke dalam pelukannya.

Reina ingin melepaskan diri, tetapi Maxime memeluknya sangat erat.

"Jangan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Sa
Perbab nya pendek, baca pakai koin,Iklan nya menjubkan🫡 Ceritanya rumit untuk pemeran utama nya yang berbelit-belit.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 127

    Sesampainya di luar, dia berdiri di balkon. Sejauh mata memandang, hanya ada pegunungan dan pepohonan.Riki mengerutkan keningnya. "Ini bukan mengurung anak-anak, tapi mengurung penjahat."Setelah berdiri di balkon beberapa saat, tubuhnya terasa sedikit tidak enak.Dia memaksa diri untuk menahannya dan pergi mengamati di lain tempat.Selama dikurung di sini, dia selalu mencari-cari kesempatan untuk melarikan diri.Sayangnya, sistem keamanan di sini terlalu ketat. Bahkan jika dia berhasil menghindar dari pengamanan, tubuhnya yang lemah dan sakit tidak akan mampu berlari lebih dari satu kilometer sebelum dia pingsan atau bahkan mati.Setelah berkeliling beberapa saat, si pengasuh akhirnya menyadari bahwa Riki menghilang. Wanita itu pun mulai panik."Riki, Riki, kamu di mana?"Jika terjadi sesuatu pada anak itu, Bos pasti akan mengulitinya.Tubuhnya gemetar ketakutan dan saat itulah Riki berjalan masuk membawa segelas air."Bibi, kamu capek? Minum dulu."Pengasuh itu menghela napas lega s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 128

    Maxime tercekat.Perjanjian ....Memangnya perlu perjanjian apa di antara mereka?Takut Reina tidak mau tetap tinggal bersamanya, dia pun dengan enggan berkata, "Kamu buat dulu kalau begitu."Kalau ada yang tidak menguntungkan baginya, dia tidak akan setuju.Setelah berganti pakaian, Maxime naik ke dalam mobilnya dan menuju ke Vila Mata Air.Begitu sampai, dia melihat Riki terbaring di tempat tidur dengan air mata berlinang."Om, akhirnya kamu datang juga. Sudah beri tahu Papa kamu membawaku pergi?"Bagaimana mungkin dia memberi tahu Revin kalau dia membawa pergi anaknya?Maxime mengangkat alisnya dan berkata, "Sekarang dia pasti sudah tahu."Ujung hidung Riki memerah dan mata lebarnya berkaca-kaca. "Lalu kenapa dia belum jemput aku pulang ke rumah?""Aku kangen rumah, aku kangen Papa ..."Maxime mengambil selembar tisu dan memberikannya."Jangan dipikirkan. Dia sudah nggak mau punya kamu lagi."Riki tercengang dalam hatinya. Omong kosong, mana mungkin Om Revin tidak menginginkan dia l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 129

    Wajah Maxime sangat suram dan dia segera melepaskan Riki.Sepenakut itukah anak ini?"Paman, jangan pukul Riki. Riki nggak sengaja ... Riki takut ..."Ketika para pengasuh di luar mendengar tangisan anak dalam kamar, mereka mengira bos mereka telah melakukan sesuatu yang buruk padanya.Pengasuh yang selama ini merawat Riki nekat menanggung risiko dipecat dan langsung membuka pintu."Bos, dia masih anak-anak, jangan pukul dia."Setelah masuk, dia melihat noda kuning di kemeja putih Maxime ....Pengasuh itu tiba-tiba menyadari sesuatu dan membuang muka malu-malu.Riki masih ingin membuat Maxime kesal. "Om, kamu marah ya? Kenapa Om diam saja? Kapan aku boleh ketemu Mama?"Maxime menurunkannya kembali ke tempat tidur dengan wajah muram, lalu segera pergi ke kamar mandi.Di kamar mandi, dia mandi berulang-ulang kali. Memikirkan wajah bocah itu, dia tidak tahan ingin menampar pantatnya.Reina wanita yang sangat lembut, bagaimana ceritanya dia bisa melahirkan anak seperti itu ....Maxime kelu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 130

    "Sudah pulang?"Reina mengangkat tangannya untuk menurunkan tutup piano dan bangkit berdiri.Sosok Maxime yang tinggi bersandar di pintu. "Kenapa nggak lanjut mainnya?"Dia dulu terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak tahu bahwa Reina sangat pandai memainkan piano. Dia hanya mendengar Reina bermain sekali ketika Diego Andara datang padanya meminta proyek.Pada waktu itu, adik laki-laki Reina ini membuatnya marah. Dia ingat, sepertinya dia melampiaskan kemarahannya pada Reina dan mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaannya.Sejak saat itu, Reina tidak pernah datang ke sini lagi, apalagi bermain piano lagi.Dia tidak menganggap hal ini sebagai masalah besar pada saat itu."Aku nggak mau mengganggumu." Jeda sebentar, Reina menambahkan, "Aku sudah menyiapkan perjanjiannya. Coba periksa lagi?"Maxime hampir lupa tentang perjanjian itu setelah pergi keluar."Oke."Keduanya berjalan berdampingan,Maxime mau tidak mau berkata, "Kamu pintar main piano. Lagu tadi judulnya apa? Kenapa aku be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 131

    Malam harinya, Maxime keluar.Tidak lama setelah dia pergi, Reina menerima pesan singkat dari Deron.Dia mengatakan bahwa Maxime pergi dan memintanya mencari cara untuk pergi keluar. Ada sesuatu yang harus dia beri tahu.Karena keamanan di Vila Magenta sangat ketat, Deron hanya bisa menjaga Reina dari jauh untuk mengantisipasi datangnya bahaya. Dia terkadang bisa melihat saat Maxime pergi.Reina menutup partitur lagunya dan menyimpannya, lalu pergi keluar.Sesampainya di luar, dia meminta sopir berbelok beberapa kali untuk menghindar dari pengawal yang mengikutinya.Mobil Deron juga muncul di depannya.Setelah turun dari mobil, dia masuk ke dalam mobil Deron."Ada apa?"Deron mengeluarkan ponselnya untuk membuka navigasi dan langsung menuju ke barat Kota Simaliki."Ini arah yang dituju Maxime pagi tadi. Aku mengikuti dia beberapa lama dan ternyata pengamanan di sana sangat ketat. Aku curiga Riki adi sana."Reina memperhatikan area luas itu dengan seksama."Kalau cuma dilihat begini, ar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 132

    Sobernica, lantai paling atas.Di bawah cahaya lampu yang redup, orang-orang berpakaian glamor dan mewah. Di sini tempat berkumpul anak-anak muda kaya dari kalangan atas.Maxime duduk di tempat yang sunyi, menyalakan ponselnya dan membaca pesan dari pengawal yang dia tugaskan mengikuti Reina. Pengawal ini kehilangan jejak.Begitu dia pergi, Reina juga pergi keluar dan sekarang masih tidak diketahui keberadaannya.Keningnya berkerut sambil dia mengirim pesan, "Kalau dia nggak ketemu dalam waktu satu jam, jangan injakkan kaki di Kota Simaliki lagi."Segera setelah pesannya terkirim, semua kamera pengawas di jalan mulai dikerahkan.Maxime mencoba menelepon Reina lagi.Namun, yang terdengar adalah suara dingin layanan pelanggan. "Nomor yang Anda tuju sedang sibuk ..."Pada saat yang sama, Reina masih menelepon Bu Lyann, menenangkannya agar tidak khawatir tentang Riki dan Riko. Dia akan merawat mereka dengan baik di sini.Di sisi lain panggilan video itu, Bu Lyann dengan kepala dipenuhi ram

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 133

    Frisca merasa yakin dan duduk di sebelah Maxime di bawah sorak-sorai semua orang.Dalam cahaya redup ini, dia tidak bisa melihat wajah Maxime dengan jelas. Tanpa sikap malu-malunya di awal, dia sudah siap membidik sasaran buruannya.Maxime melihat perilakunya dan bertanya datar, "Kalau aku nggak membayarmu, kamu masih mau duduk di sini?"Frisca membeku.Lalu pikirannya berputar dengan cepat."Duduk di sebelahmu adalah sebuah kehormatan bagiku. Aku nggak mengejar uang."Tidak mengejar uang? Betapa baiknya dia.Ketika Maxime mendengar ini, dia tentu saja teringat akan Reina.Bertahun-tahun menikah, baru setelah bercerai dia mengetahui bahwa Reina tidak pernah menggunakan sepeser pun uang dari keluarga Sunandar."Oke, kalau begitu. Mulai sekarang kamu kerja di sini tanpa digaji sedikit pun," kata Maxime dengan suara santai.Meski Sobernica bukan miliknya, asalkan dia mengatakan sesuatu, si pemilik akan segera melaksanakannya.Mata Frisca dipenuhi rasa kaget. "Pak Maxime, kamu bercanda, ya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 134

    Semua orang menatap kaget menyaksikan Maxime berjalan menuju pintu, lalu berhenti saat langkah kakinya melewati Ethan."Dia bilang apa tadi ke kamu?"Ethan mengulang kata-kata Reina sejujurnya.Maxime segera pergi tanpa bertanya apa-apa lagi.Tak lama setelah dia pergi, seseorang di antara mereka yang berkumpul di sana menceritakan tentang Frisca kepada Marshanda.Marshanda sedang sibuk mengatasi opini publik di internet dan menekan kepopuleran berita skandalnya. Tiba-tiba dia mendengar bahwa seorang wanita ingin mendekati Maxime. Sorot matanya langsung berubah dingin."Terima kasih sudah memberi tahu aku."Marshanda langsung menelepon seseorang. "Beri pelajaran untuk cewek yang namanya Frisca di Sobernica."Wanita rendahan semacam itu, berani-beraninya mencuri Maxime dari dia?Marshanda yang sekarang bukanlah gadis tanpa daya yang mudah ditindas seperti dulu. Setelah menjadi artis terkenal, tentu saja dia tahu trik-trik tersendiri.Sementara itu.Vila Magenta.Saat Maxime pulang, ruan

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status