Share

Bab 131

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-07 18:00:28
Malam harinya, Maxime keluar.

Tidak lama setelah dia pergi, Reina menerima pesan singkat dari Deron.

Dia mengatakan bahwa Maxime pergi dan memintanya mencari cara untuk pergi keluar. Ada sesuatu yang harus dia beri tahu.

Karena keamanan di Vila Magenta sangat ketat, Deron hanya bisa menjaga Reina dari jauh untuk mengantisipasi datangnya bahaya. Dia terkadang bisa melihat saat Maxime pergi.

Reina menutup partitur lagunya dan menyimpannya, lalu pergi keluar.

Sesampainya di luar, dia meminta sopir berbelok beberapa kali untuk menghindar dari pengawal yang mengikutinya.

Mobil Deron juga muncul di depannya.

Setelah turun dari mobil, dia masuk ke dalam mobil Deron.

"Ada apa?"

Deron mengeluarkan ponselnya untuk membuka navigasi dan langsung menuju ke barat Kota Simaliki.

"Ini arah yang dituju Maxime pagi tadi. Aku mengikuti dia beberapa lama dan ternyata pengamanan di sana sangat ketat. Aku curiga Riki adi sana."

Reina memperhatikan area luas itu dengan seksama.

"Kalau cuma dilihat begini, ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 132

    Sobernica, lantai paling atas.Di bawah cahaya lampu yang redup, orang-orang berpakaian glamor dan mewah. Di sini tempat berkumpul anak-anak muda kaya dari kalangan atas.Maxime duduk di tempat yang sunyi, menyalakan ponselnya dan membaca pesan dari pengawal yang dia tugaskan mengikuti Reina. Pengawal ini kehilangan jejak.Begitu dia pergi, Reina juga pergi keluar dan sekarang masih tidak diketahui keberadaannya.Keningnya berkerut sambil dia mengirim pesan, "Kalau dia nggak ketemu dalam waktu satu jam, jangan injakkan kaki di Kota Simaliki lagi."Segera setelah pesannya terkirim, semua kamera pengawas di jalan mulai dikerahkan.Maxime mencoba menelepon Reina lagi.Namun, yang terdengar adalah suara dingin layanan pelanggan. "Nomor yang Anda tuju sedang sibuk ..."Pada saat yang sama, Reina masih menelepon Bu Lyann, menenangkannya agar tidak khawatir tentang Riki dan Riko. Dia akan merawat mereka dengan baik di sini.Di sisi lain panggilan video itu, Bu Lyann dengan kepala dipenuhi ram

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 133

    Frisca merasa yakin dan duduk di sebelah Maxime di bawah sorak-sorai semua orang.Dalam cahaya redup ini, dia tidak bisa melihat wajah Maxime dengan jelas. Tanpa sikap malu-malunya di awal, dia sudah siap membidik sasaran buruannya.Maxime melihat perilakunya dan bertanya datar, "Kalau aku nggak membayarmu, kamu masih mau duduk di sini?"Frisca membeku.Lalu pikirannya berputar dengan cepat."Duduk di sebelahmu adalah sebuah kehormatan bagiku. Aku nggak mengejar uang."Tidak mengejar uang? Betapa baiknya dia.Ketika Maxime mendengar ini, dia tentu saja teringat akan Reina.Bertahun-tahun menikah, baru setelah bercerai dia mengetahui bahwa Reina tidak pernah menggunakan sepeser pun uang dari keluarga Sunandar."Oke, kalau begitu. Mulai sekarang kamu kerja di sini tanpa digaji sedikit pun," kata Maxime dengan suara santai.Meski Sobernica bukan miliknya, asalkan dia mengatakan sesuatu, si pemilik akan segera melaksanakannya.Mata Frisca dipenuhi rasa kaget. "Pak Maxime, kamu bercanda, ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 134

    Semua orang menatap kaget menyaksikan Maxime berjalan menuju pintu, lalu berhenti saat langkah kakinya melewati Ethan."Dia bilang apa tadi ke kamu?"Ethan mengulang kata-kata Reina sejujurnya.Maxime segera pergi tanpa bertanya apa-apa lagi.Tak lama setelah dia pergi, seseorang di antara mereka yang berkumpul di sana menceritakan tentang Frisca kepada Marshanda.Marshanda sedang sibuk mengatasi opini publik di internet dan menekan kepopuleran berita skandalnya. Tiba-tiba dia mendengar bahwa seorang wanita ingin mendekati Maxime. Sorot matanya langsung berubah dingin."Terima kasih sudah memberi tahu aku."Marshanda langsung menelepon seseorang. "Beri pelajaran untuk cewek yang namanya Frisca di Sobernica."Wanita rendahan semacam itu, berani-beraninya mencuri Maxime dari dia?Marshanda yang sekarang bukanlah gadis tanpa daya yang mudah ditindas seperti dulu. Setelah menjadi artis terkenal, tentu saja dia tahu trik-trik tersendiri.Sementara itu.Vila Magenta.Saat Maxime pulang, ruan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 135

    Keesokan paginya, saat Reina bangun, dia melihat seseorang sedang sibuk di dapur.Mengenakan kemeja berwarna terang, celana panjang abu-abu dan celemek yang diikatkan di pinggang. Pria itu seperti sedang memasak bubur, membuat Reina terkejut.Dia belum pernah melihat Maxime memasak.Hanya pernah tahu dari mulut Marshanda bahwa dia bisa memasak dan bahkan memasakkan makanan untuk Marshanda.Maxime mendengar langkah kaki di lantai atas dan mendongak."Sudah bangun? Makan bubur dulu." Saat berbicara, dia mengisikan buburnya ke dalam dua buah mangkuk dan meletakkannya di meja makan.Reina tidak menyadari ada sebuah panci berisi bubur yang tidak layak makan di wastafel.Jari-jari Maxime yang ramping dan indah bahkan memerah terkena bubur panas.Dia selalu dilayani sejak lahir. Jangankan memasak, dia bahkan tidak bisa cuci piring. Dia tidak punya keahlian hidup dan bubur ini dia buat mendadak tadi dengan mengikuti resep dari internet.Maxime menatap tangannya yang merah karena luka bakar dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 136

    Sore harinya, Alana buru-buru datang setelah mengetahui Reina dirawat di rumah sakit.Maxime tidak di sana.Alana memandang Reina yang dipenuhi bintik-bintik merah dan merasa pedih dalam hatinya."Otakmu lagi pergi ke mana, sih? Sudah tahu nggak boleh makan, kenapa masih dimakan?""Jangan khawatir, aku sudah pernah periksa. Alerginya nggak serius, nggak sampai mengancam nyawa," hibur Reina."Jangan ngeles. Kamu pikir aku nggak tahu alergi makanan laut yang parah bisa berakibat fatal? Kalau kamu begini lagi di masa depan, aku ..." Alana berpikir sejenak, mencari-cari ancaman apa yang bisa dia berikan pada Reina. Akhirnya dia hanya bisa berkata, "Aku ikutan kena alergi juga."Reina lepas tertawa."Bodoh, aku nggak bohong. Alergiku cuma parah di luar saja, nggak sampai mematikan.""Aku punya Riki dan Riko sekarang. Mana mungkin aku tega mempertaruhkan nyawaku sendiri?"Alana tidak mengerti. "Lalu kenapa kamu sukarela dibuat menderita?""Maxime terlalu waspada dan membenciku. Aku nggak tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 137

    Riko hanya bisa geleng kepala. Dia sudah bersembunyi sangat lama di dalam mobil, tetapi Alana baru menyadarinya."Aku dengar telepon Mama tadi pagi. Aku khawatir, jadi aku ikut masuk ke mobil.""Anak nakal, jangan lagi-lagi pokoknya. Terlalu berbahaya."Alana mendudukkan Riko di kursi anak dan mengantarnya ke taman kanak-kanak."Jangan khawatir, mama-mu nggak apa-apa, cuma alergi.""Kenapa Mama sampai alergi?"Riko ingat Mama tidak boleh makan makanan laut. Selain makanan laut, dia tidak punya alergi lain. Mungkinkah ada yang memasukkan makanan laut ke dalam makanannya?Alana awalnya berjanji pada Reina untuk tidak memberi tahu Riko, tetapi anak ini sudah tahu sendiri sekarang.Jadi, dia hanya bisa mengakui semuanya.Mata si kecil dipenuhi rasa cemas setelah mendengar penuturannya."Tante Alana, aku boleh ketemu Mama kapan?"Dia sangat ingin memeluk Mama dan mengatakan padanya bahwa dia akan selalu bersamanya."Kamu nggak boleh ke sana, tunggu dulu beberapa hari.""Oke."Riko sedikit k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 138

    Reina menatap cek di depannya dan merasa sangat ironis."Anakmu memintaku untuk mengembalikan uangnya, baru aku bisa pergi. Sekarang kamu memberiku uang dan memintaku pergi. Aku nggak tahu harus berbuat apa.""Apa maksudmu?""Kamu tanya saja Maxime."Joanna berpikir sejenak dan tidak lanjut bertanya. Dia berbelok arah dan memainkan trik emosional."Nana, kamu bahkan belum memberi anak untuk Max setelah menikah lebih dari tiga tahun. Kamu tahu nggak orang luar bicara seperti apa tentang dia? Aku harap, kamu mau mempertimbangkan perasaan orang lain dan jangan terlalu egois."Egois?Reina tertawa dalam hatinya. Siapa yang egois?Mereka dulu belum punya anak, kenapa wanita itu tidak bertanya kepada putranya saja."Aku sudah bilang, urusan ini kamu tanya ke Maxime saja. Aku bukannya nggak ingin pergi."Joanna tidak menyangka dia akan bersikap seperti ini dan berjalan menghampiri Reina. "Kamu sedang bicara dengan orang tua. Di mana sopan santunmu?"Dia lalu mengangkat tangan hendak menampar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 139

    Joanna tidak menaruh curiga pada seorang anak kecil, jadi dia mendekati Riko dan berlutut. "Kalau begitu, kamu ingat rumahmu ada di mana? Biar Nenek antar kamu pulang?"Riko sedikit terkejut menghadapi Joanna yang begitu ramah.Meski ibunya tidak pernah menyebut nenek ini kepadanya, dia sudah menyelidiki sendiri.Joanna yang dulunya seorang nona dari keluarga Debrista adalah wanita yang kuat.Setelah menikah, dia mengasuh anaknya seorang diri karena suaminya tidak peduli dengan keluarga. Dia tidak pernah tersenyum kepada orang lain.Saat Riko tertegun, Joanna menambahkan, "Kalau kamu ingat nomor telepon ayah atau ibumu, Nenek juga bisa bantu kamu menghubungi mereka."Riko akhirnya tersadar dan membungkuk padanya."Terima kasih banyak. Bisa tolong antar aku ke halte di jalan utama? Aku tahu cara naik bus ke rumah."Joanna semakin menyukai anak ini yang begitu sopan dan pintar.Dia pun menghela napas. Kalau saja Max mau menuruti kata-katanya, cucunya mungkin sudah sebesar ini."Oke, ayo

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status