Share

Bab 121

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-07 18:00:28
Perkataan Marshanda memang topik sensitif bagi Maxime. Pasalnya, Marshanda dan Revin sudah mempunyai anak.

Begitu Maxime keluar, dia melihat Reina sedang berbicara dengan Ethan.

Ketika Ethan sudah beranjak, Maxime berjalan cepat menuju Reina dengan kaki jenjangnya.

"Sudah selesai? Kita pulang sekarang?"

Meski kata-kata Reina biasa saja, kesannya berbeda saat jatuh di telinga Maxime.

Maxime merasa seperti terbakar dari bagian perut ke bawah, tetapi dia tetap menjaga kejernihan pikirannya. "Ya."

Dia menatap Reina penuh rasa ingin tahu. "Sudah berapa lama kamu ngobrol sama Ethan?"

Ethan sangat pendiam. Dia jarang bicara saat berkumpul bersama teman-teman.

Kecuali dengan istrinya tadi, Maxime belum pernah melihatnya mengobrol dengan seorang wanita.

"Dia yang panggil aku duluan. Aku nggak bilang apa-apa ke dia."

Maxime mendengarkan jawabannya dan tidak bertanya lagi.

Dia mendorong Reina masuk ke dalam mobil, lalu ikut masuk dan duduk di sebelahnya.

Reina merasa agak aneh. Dia jelas-jelas mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Sama ajalah keduanya 11 -12
goodnovel comment avatar
Tita Rosita
perasaan membosankan ceritanya... muter² disitu aja ceritanya
goodnovel comment avatar
margaret dale
marshanda trll maksa dr. maxim tdk mncintainya, dan maxim sbnrnya cinta sm reina tp gengsi mengakui perasaan nya, kadang reina jg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 122

    Reina yang benar-benar tidak bisa melampiaskan perasaannya pun berjalan ke sebuah bar dan memesan beberapa gelas minuman. Hanya dengan mabuk dia bisa melupakan kekhawatirannya untuk sementara waktu.Di sisi lain, Maxime harus mandi air dingin begitu lama sampai efek obatnya hilang.Saat berjalan keluar mengenakan jubah mandinya, dia mendapati Reina tidak ada di rumah.Setelah bertanya kepada pengawal, dia diberi tahu bahwa Reina keluar ke bar sendirian.Di dalam bar.Reina sedang minum-minum sendirian. Tiba-tiba, sesosok tubuh tinggi menghalangi cahaya di depannya.Dia mendongak dengan pikiran sedikit linglung dan melihat wajah tampan Maxime di hadapannya."Kok kamu di sini?"Saat berbicara, terasa aroma menyengat alkohol dari bibir Reina.Maxime mengerutkan kening. "Kapan kamu belajar minum?"Dia dulu bisa langsung mabuk hanya setelah minum satu gelas. Sekarang, ada beberapa gelas di depannya yang semuanya kosong.Reina tidak menyangka dia akan bertanya tentang seberapa banyak dia bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 123

    "Selama kamu bersedia melepaskan aku dan Riki. Bersedia membiarkan semuanya berlalu."Maxime mengencangkan cengkeramannya sedikit demi sedikit. "Nggak akan mungkin."Yang dia katakan sebelumnya itu benar, mana mungkin dua orang yang pernah menjadi suami istri bisa berteman?Jika Reina ingin pergi, mati dulu baru bisa pergi!Mata Reina kehilangan seluruh sinarnya dan dia tersenyum pahit. "Andaikan aku tahu kamu orang yang sangat pendendam, harusnya aku yang minta putus waktu kita menikah dulu."Lagi-lagi berkata andaikan!Seutas awan kelabu pun datang menutupi wajah Maxime, mengingat saat Reina berkata bahwa dia menyesal telah menikah dengannya.Pria itu tidak menjawab lagi.Mobil melaju melewati malam yang gelap. Suasana hening.Reina sedikit pusing dan wajahnya memerah.Maxime mengira dia tertular flu darinya, jadi dia mengangkat tangan ingin mencoba merasakan suhu tubuhnya. Namun, sebelum sempat mendarat di dahi, wanita itu refleks menjauh.Tangannya membeku di tengah jalan. Kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 124

    Di dada Maxime terasa seperti ada batu yang menindih.Dia tidak pernah peduli lagi soal uang dan proyek itu.Dia hanya tidak suka ditipu!Entah di dunia bisnis atau di tempat lain, saat itu adalah kali pertama dan satu-satunya dia ditipu dan dipermainkan di depan semua orang!Melihat dia tidak menjawab, Reina tidak tahu bagaimana cara membantunya melepas dendam di hatinya."Selain yang itu, aku benar-benar nggak tahu bagaimana caranya membuatmu melepaskan masa lalu."Saat dia akhirnya berhenti bicara, Maxime menoleh dan melihat sosok mungilnya di kursi."Delapan tahun paling nggak sudah berlalu sejak perjanjian antara keluarga Andara dan keluarga Sunandar. Dalam delapan tahun ini, baik itu proyek atau uang sudah banyak berubah. Kamu mau mengembalikan pakai cara apa?""Sebut satu harga. Entah bagaimana caranya, aku akan mengembalikannya padamu," jawab Reina.Pandangan mata Maxime yang dalam sama-samar bersinar. "Oke kalau begitu, aku akan melepaskanmu setelah kamu membayarnya."Reina se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 125

    Setengah jam kemudian, Reina kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Maxime masih di ruang kerja.Ketika Alana menelepon Reina, wanita itu tercengang mendengar dia ingin mengembalikan hadiah pertunangan yang setinggi langit sebanyak 15,8 triliun."Gimana caranya kamu bisa mengembalikan uang sebanyak itu? Lagian, uangnya sudah diserobot adik dan ibumu, kenapa kamu yang harus mengembalikan?"Reina duduk di balkon, mencari angin untuk menjernihkan pikirannya."Aku ngobrol banyak sama dia hari ini. Dia sebelumnya nggak pernah janji mau melupakan semuanya. Tapi kali ini, asalkan aku mengembalikan uang itu, dia janji nggak akan ngungkit soal penipuan pernikahan lagi ...."Alana jadi bertanya-tanya. "Nana, tapi kenapa perasaanku, dia sedang menjebakmu?""Dia CEO Grup Sunandar, apa dia masih kekurangan uang 15,8 triliun? Kamu tahu nggak? Aku sudah cari-cari di internet, total uang yang didapatkan Grup Sunandar dari menyewakan toko-tokonya di seluruh negeri setiap tahunnya nggak kurang dari 120

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 126

    Reina tidak menyangka dia begitu blak-blakan.Memikirkan beberapa kali sebelum ini, pria itu sendiri yang pada akhirnya membuat mereka berhenti di tengah jalan.Kini Reina tidak seantusias sebelumnya. "Kamu yakin?"Maxime melangkah mendekatinya. "Kita masih suami istri, apa salahnya?"Sambil berbicara, tangannya bergerak melepas jubah mandinya.Reina terpaksa memalingkan wajah dan mengalihkan tatapannya.Melihat sorot matanya yang tersipu, Maxime menelan ludah, membuat jakunnya samar-samar naik turun."Jangan khawatir, aku nggak akan menyentuhmu."Reina terkejut.Lalu dia berpikir, tentu saja, itu yang dimaksud."Kalau kamu suka tidur di sini, biar aku tidur di kamar tamu." Dia berbalik hendak pergi.Kalau memang tidak bisa apa-apa, untuk apa tidur di sini.Namun, Maxime lebih cepat dan meraih pergelangan tangannya terlebih dahulu. Dengan satu tarikan kuat, Reina tertarik ke depan dan jatuh ke dalam pelukannya.Reina ingin melepaskan diri, tetapi Maxime memeluknya sangat erat."Jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 127

    Sesampainya di luar, dia berdiri di balkon. Sejauh mata memandang, hanya ada pegunungan dan pepohonan.Riki mengerutkan keningnya. "Ini bukan mengurung anak-anak, tapi mengurung penjahat."Setelah berdiri di balkon beberapa saat, tubuhnya terasa sedikit tidak enak.Dia memaksa diri untuk menahannya dan pergi mengamati di lain tempat.Selama dikurung di sini, dia selalu mencari-cari kesempatan untuk melarikan diri.Sayangnya, sistem keamanan di sini terlalu ketat. Bahkan jika dia berhasil menghindar dari pengamanan, tubuhnya yang lemah dan sakit tidak akan mampu berlari lebih dari satu kilometer sebelum dia pingsan atau bahkan mati.Setelah berkeliling beberapa saat, si pengasuh akhirnya menyadari bahwa Riki menghilang. Wanita itu pun mulai panik."Riki, Riki, kamu di mana?"Jika terjadi sesuatu pada anak itu, Bos pasti akan mengulitinya.Tubuhnya gemetar ketakutan dan saat itulah Riki berjalan masuk membawa segelas air."Bibi, kamu capek? Minum dulu."Pengasuh itu menghela napas lega s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 128

    Maxime tercekat.Perjanjian ....Memangnya perlu perjanjian apa di antara mereka?Takut Reina tidak mau tetap tinggal bersamanya, dia pun dengan enggan berkata, "Kamu buat dulu kalau begitu."Kalau ada yang tidak menguntungkan baginya, dia tidak akan setuju.Setelah berganti pakaian, Maxime naik ke dalam mobilnya dan menuju ke Vila Mata Air.Begitu sampai, dia melihat Riki terbaring di tempat tidur dengan air mata berlinang."Om, akhirnya kamu datang juga. Sudah beri tahu Papa kamu membawaku pergi?"Bagaimana mungkin dia memberi tahu Revin kalau dia membawa pergi anaknya?Maxime mengangkat alisnya dan berkata, "Sekarang dia pasti sudah tahu."Ujung hidung Riki memerah dan mata lebarnya berkaca-kaca. "Lalu kenapa dia belum jemput aku pulang ke rumah?""Aku kangen rumah, aku kangen Papa ..."Maxime mengambil selembar tisu dan memberikannya."Jangan dipikirkan. Dia sudah nggak mau punya kamu lagi."Riki tercengang dalam hatinya. Omong kosong, mana mungkin Om Revin tidak menginginkan dia l

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 129

    Wajah Maxime sangat suram dan dia segera melepaskan Riki.Sepenakut itukah anak ini?"Paman, jangan pukul Riki. Riki nggak sengaja ... Riki takut ..."Ketika para pengasuh di luar mendengar tangisan anak dalam kamar, mereka mengira bos mereka telah melakukan sesuatu yang buruk padanya.Pengasuh yang selama ini merawat Riki nekat menanggung risiko dipecat dan langsung membuka pintu."Bos, dia masih anak-anak, jangan pukul dia."Setelah masuk, dia melihat noda kuning di kemeja putih Maxime ....Pengasuh itu tiba-tiba menyadari sesuatu dan membuang muka malu-malu.Riki masih ingin membuat Maxime kesal. "Om, kamu marah ya? Kenapa Om diam saja? Kapan aku boleh ketemu Mama?"Maxime menurunkannya kembali ke tempat tidur dengan wajah muram, lalu segera pergi ke kamar mandi.Di kamar mandi, dia mandi berulang-ulang kali. Memikirkan wajah bocah itu, dia tidak tahan ingin menampar pantatnya.Reina wanita yang sangat lembut, bagaimana ceritanya dia bisa melahirkan anak seperti itu ....Maxime kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status