Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1281 - Bab 1290

2125 Bab

Bab 1281

Kalau mereka dibuntuti Maxime, Deron pasti akan melaporkannya pada Reina.Maxime meminta Reina masuk ke mobil dulu lalu bicara.Setelah itu, Maxime menjawab, "Kan kemarin kamu kirim pesan ke aku, ya aku minta orang buat melacak posisimu. Ini nggak termasuk membuntutimu, 'kan?"Maxime tahu Reina tidak suka dibuntuti.Reina terdiam, tindakan ini memang tidak termasuk menguntit."Lain kali kalau mau datengin aku, tanya aku dulu baru periksa lokasiku, oke?""Oke."Maxime langsung menyetujuinya.Melihat Maxime tidak membantah, Reina merasa sedikit lebih nyaman dan tidak mengatakan apa pun lagi."Anterin aku ke kantor ya? Aku mau merem sebentar."Reina kurang tidur, dia ingin tidur sebentar di mobil.Mungkin karena terlalu lelah, tidak berapa lama pun dia langsung terlelap.Maxime memeluknya dan berbisik pada sopir, "Pelan-pelan.""Ya."...Sesampainya di rumah, Raisa melihat Syena dan Liane duduk di ruang tamu.Liane terlihat sangat cemas, "Raisa, kamu nggak apa-apa?"Sejak Raisa tinggal be
Baca selengkapnya

Bab 1282

Ketika Raisa mendengar tentang pengobatan putranya, dia langsung gelap mata dan membeberkan segalanya pada Syena."Reina bukan mencariku karena tahu identitasku. Dia cuma mau ngasih tahu kalau dia sudah menemukan ibuku."Setelah mendengar ini, Syena terkejut, "Apa?"Dia langsung kembali tenang, lalu pura-pura kebingungan."Bukannya ibumu ada di rumah? Apa maksudnya dia nemuin ibumu? Sekarang dia ada di mana?""Belakangan ini ibuku hilang jejak. Aku sendiri sudah mencoba mencarinya tapi nggak ada petunjuk sama sekali. Kemarin, Reina meneleponku untuk menemuinya. Baru kemarin aku tahu kalau ada orang yang mau membunuh ibuku." Mata Raisa sudah memerah dan berkaca-kaca.Ketika Syena mendengar ini, dia berpura-pura bersimpati, "Hah? Ibumu mati? Turut berbela sungkawa ya. Nanti tunggu Ibu bangun, kita minta Ibu mengatur pemakaman ibumu. "Syena pikir, ibu Raisa memang sudah meninggal.Namun apa yang dikatakan Raisa selanjutnya membuatnya bergidik."Ibuku dirawat di rumah sakit sekarang, dia
Baca selengkapnya

Bab 1283

Belakangan ini, begitu Reina ada waktu, dia pasti akan mengunjungi Elly.Sayangnya setelah beberapa hari, Elly masih belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar.Dokter juga bingung, "Aneh. Pasien ini punya tekad bertahan hidup yang kuat, harusnya dia sudah sadar.""Dokter, tolong jaga dia baik-baik. Kalau terjadi sesuatu, tolong beri tahu aku secepatnya," kata Reina."Oke."Setelah dokter menyanggupi, Reina pun pergi.Reina langsung pergi ke kantor cabang XS yang dulunya adalah Grup Yinandar.Karena terakhir kali mereka sudah mengusir Tanu, Syena dan para antek-anteknya, pagi ini Reina dapat kabar kalau mereka datang dengan membawa awak media dan melakukan protes di luar gedung perusahaan.Mereka para pendemo membentangkan sebuah spanduk lebar.Tanu dan Syena duduk di dalam mobil, tidak jauh dari sana.Tanu menatap dengan tajam, "Anak muda zaman sekarang terlalu kekanak-kanakan. Dia pikir bisa melakukan apa pun yang diinginkan karena dia memegang sebagian besar saham perusahaan? Hmph, ak
Baca selengkapnya

Bab 1284

Reina tetap tenang dan menelepon kepala satpam yang baru dipekerjakannya, "Kami sudah sampai di pintu masuk kantor, apa bisa kawal kami?"Kepala satpam adalah pengawal terlatih pilihan Deron."Ya, jangan khawatir, kami akan menjemputmu."Reina menutup telepon dan meminta sopir untuk terus mengemudi ke pintu kantor.Sopir melajukan mobilnya sampai akhirnya mobil Reina dikepung orang banyak.Karena tahu Reina sedang hamil, mereka sengaja berpenampilan garang dan menggedor-gedor jendela mobil."Keluarlah, bos bajingan! Keluar dan tanggung jawab!"Mereka yang berteriak adalah orang bertubuh besar dan punya peringai kasar. Sekilas langsung ketahuan mereka bukanlah orang baik.Sopir ciut, wajahnya pucat pasi.Reina tetap tenang karena mobil mereka tahan peluru. Tidak peduli berapa kali orang-orang ini memukul jendela, mereka sendirilah yang merasa tangannya kesakitan.Reina duduk tenang dan meyakinkan si sopir, "Jangan takut, nggak apa-apa."Sopir itu sangat mengagumi keberanian Reina. Seora
Baca selengkapnya

Bab 1285

Ekki juga mengaguminya, "Dulu kupikir Nyonya adalah orang yang lembut dan lemah, aku nggak nyangka ternyata dia lembut di luar dan kuat di dalam. Hebat sekali dia bisa begitu tenang di hadapan begitu banyak orang. "Maxime menyunggingkan senyum dan terlihat sangat bangga."Tentu saja, istriku!"Dia begitu bahagia saat mendengar orang lain memuji istrinya.Maxime belum keluar dari mobil, dia ingin Reina menangani perkara ini sendiri.Para pendemo awalnya terdiam, namun setelah menerima instruksi Tanu, mereka kembali beraksi."Hahh ... Teman-teman wartawan, lihat nggak kelakuan wanita ini? Ini yang namanya manusia?""Keluarga kami lagi kesulitan begini, dia malah menghina kami. Mana mungkin biaya kompensasinya cukup untuk kami hidup?""Iya! Ibuku masih dirawat di rumah sakit, kalau begini sama saja dia sudah membunuhnya!"Orang-orang ini sungguh tidak tahu malu.Reina tidak tinggal diam.Reina tersenyum dan menghampiri pria yang memegang foto ibunya di rumah sakit, "Kak, ibumu terlihat s
Baca selengkapnya

Bab 1286

Tanu mulai menelepon pemimpin pendemo, "Sekarang, nggak usah bersikap masuk akal. Tangkap dan hajar Reina! Lebih bagus kalau bisa mengenai perutnya, tapi jangan terlalu terang-terangan ya!""Selama kalian bisa membunuh anak Reina, aku akan kasih kalian masing-masing dua miliar!"Dua miliar bagi orang awam tentu angka yang besar.Pemimpin pendemo langsung setuju.Dia memberi perintah pada semua orang melalui headset.Mereka tentu gelap mata karena bisa mendapat uang sebanyak itu hanya dengan membunuh janin Reina. Mereka tidak perlu masuk penjara karena bisa berdalih ini semua perbuatan tidak sengaja.Mata semua orang tertuju seketika pada Reina!Semuanya berjalan mendekat."Dasar bos nggak punya hati! Kuhajar kamu!"Orang pertama maju, disusul orang kedua.Mata Sisil menegang, dia melindungi Reina dengan menghentikan para pendemo mendekat.Gaby dan Brigitta juga langsung melindungi Reina.Para satpam juga bergerak melindungi Reina.Namun para pendemo benar-benar menolak menyerah dan maj
Baca selengkapnya

Bab 1287

Ekspresi Maxime tetap tidak berubah, "Aku kebetulan lewat."Kebetulan lewat? Terlalu kebetulan sekali? Masa dia lewat saat terjadi sesuatu pada Reina, bahkan sempat-sempatnya membawa segerombolan pengawal.Reina merasa Maxime tidak pandai berbohong.Namun, Reina tidak membongkar kedoknya karena Maxime sudah menyelamatkannya hari ini.Kalau Maxime tidak datang, mungkin akan terjadi bencana."Bos."Sisil buru-buru menghampiri Reina, takut bosnya terluka oleh ulah para pendemo."Sudah, aku nggak apa-apa. Ayo balik, kita lanjut kerja," ucap Reina sambil tersenyum."Oke."Semua orang merasa lega dan masuk ke kantor bersama.Reina pun dengan sopan mengajak Maxime masuk, "Mau mampir sebentar?""Oke."Maxime sama sekali tidak sungkan.Reina mengajaknya duduk di kantornya.Maxime langsung menutup pintu kantor Reina dengan punggung tangannya.Reina tercengang, "Ngapain kamu nutup pintu?"Reina merasa canggung jika pintu kantornya dikunci di siang bolong begini, apalagi mereka hanya berduaan di d
Baca selengkapnya

Bab 1288

Grogi?Maxime tertegun tidak percaya.Kenapa Reina grogi saat bersamanya?Maxime bertanya pada Jovan dengan ragu-ragu, "Orang grogi karena suka sawa lawan jenis nggak sih?"Jovan tertegun sejenak, "Pertanyaan macam apa ini?""Sudah jawab saja!" Maxime kehilangan kesabarannya."Kayaknya sih banyak faktor ya, salah satunya bisa dibilang begitu." Jovan menganalisis, "Kadang bisa juga karena faktor lingkungan. Apa kalian sudah lama nggak dalam situasi seperti itu?"Jovan menatap Maxime seolah mencari gosip.Tentu saja, Maxime tidak akan memuaskan keinginan Jovan."Ngapain kamu banyak nanya?"Setelah itu, Maxime masuk ke kamar rawat Reina.Jovan yang ditelantarkan pun menggerutu, "Kak Max itu terlalu lugu."Jovan ikut memeriksa Reina dan setelah memastikan semua baik-baik saja, barulah dia kembali.Maxime duduk di samping Reina dan dilirik sinis oleh Reina."Kamu nggak sadar situasi tadi membuatku nggak nyaman?" Reina juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tiba-tiba otaknya terasa k
Baca selengkapnya

Bab 1289

Pria yang tadinya masih sombong tiba-tiba kehilangan kesombongannya.Melihat hal tersebut, istrinya semakin tidak senang, "Dengar nggak? Bos sehebat dia saja sangat bertanggung jawab saat menemani istrinya periksa kehamilan, lah kamu?"Pria itu menundukkan kepalanya dan berhenti memainkan ponselnya.Saat ini di luar rumah sakit, Reina sedikit geli. Maxime dianggap pria pengangguran?Setelah masuk ke mobil, Reina memperhatikan wajah Maxime lebih dekat.Wajah Maxime tampak sedikit muram, "Aku kelihatan kayak pengangguran?"Reina spontan tersenyum, "Nggak kok.""Terus kenapa kamu ketawa?"Seumur hidup, hanya segelintir orang yang berani mengatai Maxime seperti itu.Reina pun menahan diri supaya tidak tertawa."Sudahlah."Maxime mengangkat alisnya, "Hmph! Sudahlah, yang penting kamu ketawa, cantik."Sudah lama sekali dia tidak melihat wajah tersenyum Reina."Aku nggak mau ketawa."Reina memejamkan mata dan bersandar di bahu Maxime.Maxime menariknya mendekat.Reina tidak menghentikannya, d
Baca selengkapnya

Bab 1290

Benar saja, setelah diseret pergi, Tanu berteriak kesakitan dan membuat Syena bergidik.Ekki menguap, "Ayo pergi."Setelah Ekki pergi, Syena menemui ayahnya dan bentuknya sudah tidak seperti manusia."Ayah, Ayah!"Syena berteriak keras memanggilnya, tapi Tanu tidak bereaksi sama sekali."Reina! Kamu sudah menyakiti ayahku, aku nggak akan melepaskanmu! Tunggu pembalasanku!"Syena pun memanggil ambulans.Kali ini, Tanu harus dirawat untuk sementara waktu.Ketika Syena kembali ke rumah Keluarga Hinandar, dia memanggil Raisa."Nona Syena, ada urusan apa?"Raisa selalu memanggilnya Syena dengan sebutan 'Nona' saat mereka sendirian."Cepat nangis di depan Liane sekarang dan bilang Reina mau membunuhmu. Pokoknya, suruh Liane menyingkirkannya!"Sekarang Syena tidak lagi yakin bahwa Liane akan menyakiti Reina demi dirinya.Jadi Syena berharap pada Raisa karena bagaimanapun Raisa adalah putri kandung Liane.Raisa kaget.Masa Syena semudah itu membunuh seseorang? Ini nyawa!Raisa teringat pada ib
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
127128129130131
...
213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status