Raisa melirik Syena terlebih dahulu, lalu mendatangi Liane dan tiba-tiba berlutut."Bu."Liane buru-buru berdiri dan mendatangi Raisa, "Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba berlutut?""Bu, aku mau memohon padamu sesuatu. Asal Ibu setuju, aku baru bangun," ucap Raisa."Ada apa?"Liane merasa sedih melihat putrinya seperti ini."Bu, aku mau Reina mati. Apa Ibu bisa membantuku?"Liane tercengang, "Apa katamu?""Bu, aku benci Reina. Aku takut Reina akan menyakitiku. Tolong bantu dan selamatkan aku." Raisa mulai terisak, "Kalau Ibu nggak mau membantuku, aku akan tetap berlutut."Syena ikut angkat bicara, "Bu, aku 'kan sudah bilang Reina itu hama yang harus dibasmi. Benar saja 'kan, adikku juga nggak suka sama dia.""Kamu mau membunuh seseorang cuma atas dasar nggak suka?" Liane bertanya balik.Syena tersedak.Liane berdiri dan berkata pada Raisa, "Jangan main-main sama nyawa manusia. Aku nggak mau dengar hal begini lagi."Kemudian, Liane melirik Syena."Syena, ke ruang kerjaku sebentar."Syena ag
Baca selengkapnya