Share

Bab 1285

Author: Kacang Merah
Ekki juga mengaguminya, "Dulu kupikir Nyonya adalah orang yang lembut dan lemah, aku nggak nyangka ternyata dia lembut di luar dan kuat di dalam. Hebat sekali dia bisa begitu tenang di hadapan begitu banyak orang. "

Maxime menyunggingkan senyum dan terlihat sangat bangga.

"Tentu saja, istriku!"

Dia begitu bahagia saat mendengar orang lain memuji istrinya.

Maxime belum keluar dari mobil, dia ingin Reina menangani perkara ini sendiri.

Para pendemo awalnya terdiam, namun setelah menerima instruksi Tanu, mereka kembali beraksi.

"Hahh ... Teman-teman wartawan, lihat nggak kelakuan wanita ini? Ini yang namanya manusia?"

"Keluarga kami lagi kesulitan begini, dia malah menghina kami. Mana mungkin biaya kompensasinya cukup untuk kami hidup?"

"Iya! Ibuku masih dirawat di rumah sakit, kalau begini sama saja dia sudah membunuhnya!"

Orang-orang ini sungguh tidak tahu malu.

Reina tidak tinggal diam.

Reina tersenyum dan menghampiri pria yang memegang foto ibunya di rumah sakit, "Kak, ibumu terlihat s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1286

    Tanu mulai menelepon pemimpin pendemo, "Sekarang, nggak usah bersikap masuk akal. Tangkap dan hajar Reina! Lebih bagus kalau bisa mengenai perutnya, tapi jangan terlalu terang-terangan ya!""Selama kalian bisa membunuh anak Reina, aku akan kasih kalian masing-masing dua miliar!"Dua miliar bagi orang awam tentu angka yang besar.Pemimpin pendemo langsung setuju.Dia memberi perintah pada semua orang melalui headset.Mereka tentu gelap mata karena bisa mendapat uang sebanyak itu hanya dengan membunuh janin Reina. Mereka tidak perlu masuk penjara karena bisa berdalih ini semua perbuatan tidak sengaja.Mata semua orang tertuju seketika pada Reina!Semuanya berjalan mendekat."Dasar bos nggak punya hati! Kuhajar kamu!"Orang pertama maju, disusul orang kedua.Mata Sisil menegang, dia melindungi Reina dengan menghentikan para pendemo mendekat.Gaby dan Brigitta juga langsung melindungi Reina.Para satpam juga bergerak melindungi Reina.Namun para pendemo benar-benar menolak menyerah dan maj

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1287

    Ekspresi Maxime tetap tidak berubah, "Aku kebetulan lewat."Kebetulan lewat? Terlalu kebetulan sekali? Masa dia lewat saat terjadi sesuatu pada Reina, bahkan sempat-sempatnya membawa segerombolan pengawal.Reina merasa Maxime tidak pandai berbohong.Namun, Reina tidak membongkar kedoknya karena Maxime sudah menyelamatkannya hari ini.Kalau Maxime tidak datang, mungkin akan terjadi bencana."Bos."Sisil buru-buru menghampiri Reina, takut bosnya terluka oleh ulah para pendemo."Sudah, aku nggak apa-apa. Ayo balik, kita lanjut kerja," ucap Reina sambil tersenyum."Oke."Semua orang merasa lega dan masuk ke kantor bersama.Reina pun dengan sopan mengajak Maxime masuk, "Mau mampir sebentar?""Oke."Maxime sama sekali tidak sungkan.Reina mengajaknya duduk di kantornya.Maxime langsung menutup pintu kantor Reina dengan punggung tangannya.Reina tercengang, "Ngapain kamu nutup pintu?"Reina merasa canggung jika pintu kantornya dikunci di siang bolong begini, apalagi mereka hanya berduaan di d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1288

    Grogi?Maxime tertegun tidak percaya.Kenapa Reina grogi saat bersamanya?Maxime bertanya pada Jovan dengan ragu-ragu, "Orang grogi karena suka sawa lawan jenis nggak sih?"Jovan tertegun sejenak, "Pertanyaan macam apa ini?""Sudah jawab saja!" Maxime kehilangan kesabarannya."Kayaknya sih banyak faktor ya, salah satunya bisa dibilang begitu." Jovan menganalisis, "Kadang bisa juga karena faktor lingkungan. Apa kalian sudah lama nggak dalam situasi seperti itu?"Jovan menatap Maxime seolah mencari gosip.Tentu saja, Maxime tidak akan memuaskan keinginan Jovan."Ngapain kamu banyak nanya?"Setelah itu, Maxime masuk ke kamar rawat Reina.Jovan yang ditelantarkan pun menggerutu, "Kak Max itu terlalu lugu."Jovan ikut memeriksa Reina dan setelah memastikan semua baik-baik saja, barulah dia kembali.Maxime duduk di samping Reina dan dilirik sinis oleh Reina."Kamu nggak sadar situasi tadi membuatku nggak nyaman?" Reina juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tiba-tiba otaknya terasa k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1289

    Pria yang tadinya masih sombong tiba-tiba kehilangan kesombongannya.Melihat hal tersebut, istrinya semakin tidak senang, "Dengar nggak? Bos sehebat dia saja sangat bertanggung jawab saat menemani istrinya periksa kehamilan, lah kamu?"Pria itu menundukkan kepalanya dan berhenti memainkan ponselnya.Saat ini di luar rumah sakit, Reina sedikit geli. Maxime dianggap pria pengangguran?Setelah masuk ke mobil, Reina memperhatikan wajah Maxime lebih dekat.Wajah Maxime tampak sedikit muram, "Aku kelihatan kayak pengangguran?"Reina spontan tersenyum, "Nggak kok.""Terus kenapa kamu ketawa?"Seumur hidup, hanya segelintir orang yang berani mengatai Maxime seperti itu.Reina pun menahan diri supaya tidak tertawa."Sudahlah."Maxime mengangkat alisnya, "Hmph! Sudahlah, yang penting kamu ketawa, cantik."Sudah lama sekali dia tidak melihat wajah tersenyum Reina."Aku nggak mau ketawa."Reina memejamkan mata dan bersandar di bahu Maxime.Maxime menariknya mendekat.Reina tidak menghentikannya, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1290

    Benar saja, setelah diseret pergi, Tanu berteriak kesakitan dan membuat Syena bergidik.Ekki menguap, "Ayo pergi."Setelah Ekki pergi, Syena menemui ayahnya dan bentuknya sudah tidak seperti manusia."Ayah, Ayah!"Syena berteriak keras memanggilnya, tapi Tanu tidak bereaksi sama sekali."Reina! Kamu sudah menyakiti ayahku, aku nggak akan melepaskanmu! Tunggu pembalasanku!"Syena pun memanggil ambulans.Kali ini, Tanu harus dirawat untuk sementara waktu.Ketika Syena kembali ke rumah Keluarga Hinandar, dia memanggil Raisa."Nona Syena, ada urusan apa?"Raisa selalu memanggilnya Syena dengan sebutan 'Nona' saat mereka sendirian."Cepat nangis di depan Liane sekarang dan bilang Reina mau membunuhmu. Pokoknya, suruh Liane menyingkirkannya!"Sekarang Syena tidak lagi yakin bahwa Liane akan menyakiti Reina demi dirinya.Jadi Syena berharap pada Raisa karena bagaimanapun Raisa adalah putri kandung Liane.Raisa kaget.Masa Syena semudah itu membunuh seseorang? Ini nyawa!Raisa teringat pada ib

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1291

    Raisa melirik Syena terlebih dahulu, lalu mendatangi Liane dan tiba-tiba berlutut."Bu."Liane buru-buru berdiri dan mendatangi Raisa, "Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba berlutut?""Bu, aku mau memohon padamu sesuatu. Asal Ibu setuju, aku baru bangun," ucap Raisa."Ada apa?"Liane merasa sedih melihat putrinya seperti ini."Bu, aku mau Reina mati. Apa Ibu bisa membantuku?"Liane tercengang, "Apa katamu?""Bu, aku benci Reina. Aku takut Reina akan menyakitiku. Tolong bantu dan selamatkan aku." Raisa mulai terisak, "Kalau Ibu nggak mau membantuku, aku akan tetap berlutut."Syena ikut angkat bicara, "Bu, aku 'kan sudah bilang Reina itu hama yang harus dibasmi. Benar saja 'kan, adikku juga nggak suka sama dia.""Kamu mau membunuh seseorang cuma atas dasar nggak suka?" Liane bertanya balik.Syena tersedak.Liane berdiri dan berkata pada Raisa, "Jangan main-main sama nyawa manusia. Aku nggak mau dengar hal begini lagi."Kemudian, Liane melirik Syena."Syena, ke ruang kerjaku sebentar."Syena ag

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1292

    "Ya sudah, istirahatlah."Liane merasa Raisa menolak buka mulut. Jadi tidak ada gunanya dia bertanya lebih lanjut.Begitu Raisa pergi, Liane memanggil asistennya."Kayaknya Syena memegang rahasia Raisa. Coba periksa."Kalau tidak, mana mungkin Raisa begitu menurut pada Syena?Liane tahu sifat manusia. Kalau bukan hasutan Syena, Raisa putri kandungnya tidak mungkin sekejam itu.Raisa di sisi lain menghela napas lega dan bergegas kembali ke kamarnya.Dia tidak sabar untuk memberi tahu Reina kabar baik, mengatakan bahwa Liane sama sekali tidak setuju dengan Syena."Terima kasih sudah memberitahuku," kata Reina."Sudah seharusnya. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa, kamu penolong kami." Raisa terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi Liane sangat kuat. Aku khawatir dia akan mencelakai ibuku lagi.""Liane? Kamu yakin ini perbuatannya?"Reina bingung."Yah, menurut Syena juga begitu. Dia sangat mengenal Liane."Reina mengernyit mendengar jawaban Syena, "Kenapa kamu malah ngasih tahu Syena? Gima

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1293

    Mereka tidak keberatan ketambahan beberapa orang di taman bermain yang begitu besar.Namun, ketika mereka tiba keesokan harinya, salah satu dari mereka ternyata menyesal akan gagasan ini.Reina segerombol sudah datang lebih dulu dan menunggu di pintu gerbang.Jovan dan Alana sedang berdebat, sementara Riko hanya menatap ke luar jendela seperti orang dewasa. Dia malas menanggapi kedua orang dewasa yang kekanak-kanakan ini."Nggak usah pakai pesta lah, biasa aja. Gaun pengantin ini mencolok banget, aku nggak mau." Alana menunjuk ke ponselnya dan berkata, "Nih ada kapal pesiar juga, buat apa coba? Ada fotografer profesional juga, nggak mau ah."Jovan mengerutkan kening, "Kamu itu menikah sama aku, mana mungkin bisa pestanya biasa-biasa aja?"Alana tercengang.Jovan juga sadar ada yang salah dengan ucapannya, jadi dia memperbaikinya, "Pernikahanku nggak boleh lebih biasa dari pernikahan Morgan, ngerti?"Alana tetap tidak terima, "Ngapain sih banding-bandingin hal kayak gini sama orang?""K

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status