Kumala dan bu Mutia adalah dua wanita yang terluka karna penghianatan suami mereka di masa lalu. namun keduanya tak meradang, apalagi mengamuk. dua wanita berbeda generasi ini memilih menepi, menjauh dan menenangkan diri, kembali pulang pada keluarga sendiri. namun sikap diam keduanya malah membuat suami mereka merasa terpuku dan terpuruk. tak ada amukan, tak ada cakaran. namun diamnya wanita ini malah menjadi hantaman rasa bersalah di hati Dirhan dan pak Cipto.
View MoreKumala menatap nanar layar ponselnya yang baru saja mati. wanita ayu ini baru saja mengirim pesan pada laki-laki yang bergelar suaminya.
ia tahu, suaminya tak keluar kota sendiri. ia tahu diam-diam suaminya menjalin kasih dengan wanita yang ia kenal cukup baik.___“Sampai, kapan kita akan terus sembunyi-sembunyi gini, Mas. aku juga ingin status yang sah.” rajuk Fiona, dengan wajah marah. Rasanya ia tak sabar ingin memiliki seutuhnya lelaki yang sedang duduk di hadapannya ini. Lelaki bertubuh tinggi besar, berhidung bangir yang juga suami dari sahabatnya. Ia tak perduli bila harus dicap sebagai pelakor, perusak rumah tangga orang ataupun nikung teman. Tubuh yang terjaga di usia tiga puluh empat tahun, karir yang mapan dan belum hadirnya anak di antara Dirham dan Kumala, buat wanita yang sudah dua kali menjanda ini nekat ingin memiliki suami Kumala dan tak ingin membaginya.“Kita nikah siri, mau?“Nggak mau, aku nggak mau dijadikan kedua, Mas pilih aku atau istrimu yang mandul itu.” dengan suara lantang Fiona mengucap itu, berharap Dirham pasti akan luluh. Tega sekali ia mengucap itu, melupakan siapa Kumala, bahkan melupakan semua bantuan Kumala padanya disaat tertimpa masalah.Dirham gusar, ia berjalan ke arah jendela kamar hotel, melihat ke arah kota dibawa sana, kota makassar yang begitu indah di malam hari. Sesekali ia menyugar rambutnya dengan kasar. Tak menyangka Fiona akan membawanya kedalam situasi yang sulit seperti ini. Entah cinta atau perasaan semu saja, namun ia juga nekat berselingkuh dan berzina dengan kawan istrinya ini. Hal yang ia anggap main-main saja, justru sedang membawanya kedalam kobaran api yang akan menghanguskan dirinya.“Jangan berikan aku pilihan Fiona,” Dirham balas dengan nada marah.“Untuk apa kamu bertahan dengan perempuan mandul itu, Mas, sementara aku bisa hamil anak kamu. Kamu ceraikan Kumala dan nikahi aku, setelahnya aku akan lepas KB dan kita bisa punya anak.” geram Fiona, tak sabar rasanya ia ingin menjadi nyonya Dirham Dirgantara S.E.Dirham tak menyangka Fiona akan tega mengucap itu, sama sekali selingkuhannya ini tak memikirkan perasaan Kumala. Lagi, wajah teduh istrinya terbayang di pelupuk matanya.Wajah teduh yang selalu menyambutnya dengan senyum dan dekapan hangat saat ia lelah.“Mas, capek, ada masalah nggak? Sini aku pijitin.” Ucapan-ucapan sayang dari Kumala terngiang-ngiang di telingnya. Meski belum ada anak yang hadir di antara mereka, namun tak mungkin Dirham tega meninggalkan wanita yang sudah yatim sejak kecil itu. Wanita yang membersamai dirinya saat masih berjuang membangun karir di kontraktor tempatnya bekerja sekarang ini. Bahkan Kumala ikut bekerja sebagai staf administrasi di salah satu toko grosir di kota ini.Lalu apakah sekarang Dirham bisa tega meninggalkan Kumala demi Fiona yang baru saja hadir sebagai duri dalam rumah tangganya enam bulan ini? Wanita yang dia kenal sebagai kawan Kumala semasa SMU dulu, kawan yang datang meminta pertolongan Kumala saat dirinya yang penuh lebam habis dihajar habis-habisan oleh suaminya.“Aku nggak mau jadi yang kedua, ceraikan Kumala atau kita putus!” ancam Fiona begitu yakinnya bila Dirham pasti akan memilih dirinya, sebab servis yang ia berikan di ranjang beberapa bulan ini buat Dirham selalu terlihat puas.Tentu beda dengan Kumala yang pemalu itu. Gampang saja bagi Fiona mendepak kawannya itu dari kehidupan Dirham.“Lebih baik kita putus, daripada aku harus menceraikan Kumala.” ucap Dirham tegas, buat Fiona yang mendengarnya terkejut bukan main, enam bulan ini, mana pernah Dirham membatah keinginannya, semua pasti Dirham turuti, termasuk besaran jatah bulanan yang ia minta.“Kamu tega, Mas!” raung Fiona tak percaya, bila laki-laki yang semalam masih saling memuaskan dengan dirinya di kamar hotel ini, nekat memutuskan hubungan mereka.“Kita sama-sama tega, Fiona. Kau lupa dengan kebaikan Kumala dulu.”Fiona enggan mengingat kebaikan-kebaikan Kumala padanya. Yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana caranya menjadi nyonya Dirham secepatnya.Fiona semakin meraung saat Dirham tak kunjung membujuknya seperti biasa, pria ini sudah jengah sebenarnya. Api yang coba Fiona kobarkan diantara mereka, sudah nyaris padam dalam diri Dirham.__Kumala menyiapkan saja makanan yang sudah ia masak tadi diatas meja makan, siapa tahu Dirham ingin makan setibanya di rumah nanti.Ayam goreng, cap cay dan perkedel jagung serta sambal, sudah Kumala masak tadi, ia benar-benar sendiri memasaknya. Sekarang ia bersiap-siap mandi dan berpakaian yang indah, menunggu kedatangan suaminya, tak lupa ia persiapkan diri untuk memberi kejutan pada suaminya.Taksi bandara membelah jalan yang cukup lengang sore itu, hampir pukul tiga sore tadi, pesawat dari bandara Sultan Hasanuddin mendarat di kota kelahiran Dirham, kota tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, kota tempat ia bertemu Kumala, menikah, belum punya anak dan …berselingkuh dengan Fiona.Tidak lagi, semalam keduanya memutuskan hubungan, tepatnya Dirham yang memutuskan, bahkan pria berambut cepak ini langsung cek out dari hotel tempat ia dan Fiona memadu kasih beberapa hari kemarin saat di Makasssar. Entah Fiona sudah pulang juga atau belum, Dirham tak ingin tahu lagi, setelah ia mengirimkan sejumlah uang ke rekening Fiona. Uang bulanan yang rutin Dirham kirim selama menjalin kasih dengan kawan istrinya itu.Seperti beristri dua saja rasanya Dirham selama enam bulan ini. Tentu ada sensasi tersendiri bagi pria tiga puluh empat tahun ini. Karir yang mapan, finacial yang tercukupi ditambah belum hadirnya anak, biasanya menjadi godaan tersendiri bagi seorang pria.sepertinya Dirham sedang dilanda puber kedua. ditambah kegilaan Fiona, jadilah mereka sepasang kekasih gelap yang berselingkuh dari istri sah.
__Kumala menyambut uluran tangan suaminya saat Dirham sudah di dalam rumah. Biasanya Kumala yang akan membuka pintu pagar bila lelakinya itu pulang dari perjalanan bisnis, namun kali ini tidak demikian, Kumala yang nampak rapi dengan gamis putih bunga-bunga biru, nampak cantik dengan rambut panjangnya yang tak tertutup hijab.“Mas kangen banget sama, kamu.” Lama Dirham memeluk Kumala, menghirup dalam wangi apel yang menguar dari rambut legam milik istrinya.“Makan dulu, Mas.” Kumala berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya, sekuat mungkin ia menahan hati, agar tak lena dengan wangi tubuh lelaki yang telah menikahinya lebih dari lima tahun ini.“Mas tadi makan coto di bandara Makassar. Mana kejutannya ini?” tak sabar rasanya Dirham dengan kejutan yang dijanjikan Kumala semalam.“Kalau gitu, Mas mandi dulu, kejutannya habis mandi.” ujar Kumala sambil tersenyum dan berlalu ke dapur, mengemasi kembali makanan yang telah ia siapkan tadi. Lalu naik ke lantai dua menuju kamar dan menyiapkan setelan baju rumah untuk suaminya di atas ranjang.Suara air terdengar dari dalam kamar mandi. Cukup lama Dirham mandi sore ini, sebab ia juga sedang mandi wajib, membersihkan diri dari zina yang telah ia lakukan beberapa hari kemarin, juga membersihkan kenangan antara dirinya dan Fiona.__Dirham mendekati Kumala yang sedang duduk diatas ranjang, ia lihat tangan istrinya itu memegang sebuah amplop berwarna putih. Sebelum membuka suara, Dirham terlebih dahulu mengecupi pipi dan bibir istrinya yang nampak lebih cantik dari biasanya.Baru akan bertanya lagi, namun Kumala sudah menyerahkan amplop putih tersebut ke tangan Dirham.“Apa ini, Sayang?” tanya Dirham, penarasan.Namun Kumala hanya tersenyum tipis, memperhatikan tangan besar Dirham membuka amplop dengan cekatan. Lalu …betapa terkejutnya Dirham, dengan mata terbelalak, sejenak ia lihat ulang lagi testpack dengan dua garis merah, netra lelaki itu sudah memerah, kemudian ia buka surat keterangan dari rumah sakit tempat ia dan Kumala beberapa kali berkonsultasi, nampak tandatangan dokter Dina, dokter kandungan langganan Kumala dan Dirham.“Sayang, hamil? I” rasa haru dan bahagia jelas membuncah dari wajah lelaki tiga puluh empat tahun ini. Anak yang mereka harapkan lima tahun ini, akhirnya hadir juga di rahim istrinya. Mungkin terlambat, namun sungguh Dirham bahagia luar biasa hari ini.“Ada satu lagi, Mas yang ingin kusampaikan.” Kumala bergeser ke samping, sedikit menjauh dari suaminya.“Apa, Sayang?” Dirham menatap wajah cantik Kumala, dengan kebahagiaan yang membuncah.“Sebaiknya kita pisah, Mas. agar mau dan Fiona bisa bersatu." ucap Kumala, begiti tegarAda rasa canggung yang menyeruak. Begitu jelas antara Shella dan Arzan. Semakin canggung sebab di ruangan ini Shella harus bertemu dengan mantan ibu mertuanya. Dulu Shella selalu tak mengannggap Arzan dan ibunya. Kurang menghargai dan menghormati.Andai ingin menuruti sakit hati yang dulu, mungkin mantan mertuanya ini tak menyambutnya dengan hangat.“Shella,” mama Atifa yang duluan maju, menyambut mantan menantunya dan mengangguk ramah pada Anton. laki-laki yang menjadi suami Shella sekarang.“Ma,” Shella mendekat, menjabat dan mencium tangan amma Atifa dengan takzim. “Aku minta maaf, Ma. Aku banyak slaah sama mama.”“Sudah, sudah. Jangan diingat lagi.” Mama Atifa menepuk pelan, pundak Shella lalu menyambut pelukan perempuan yang rambutnya tak lagi diwarnai.Sementara Arzan ikut mendekati Anton dan menyambut dengan baik. Tentu setelah ia memberi kode pada Yasmin yang masih terbaring.Hal memalukan pernah terjadi diantara mereka. Bagaimana dulu awal keduanya bertemu saat Arzan memergok
Baru Yasmin akan mencandai Arzan lagi namun mbak Mia sudah masuk membawa sekantong obat dengan wajah berkerut nampak marah. Membuat Yasmin dan Arzan menjadi heran.Dan keheranan keduanya berubah menjadi rasa terkejut saat dari belakang muncul mama Atifa dan juga Rita bersama suaminya. Anak om Aryo yang menikah kemarin.“Yas, ini Rita yang kemarin nikah. Yasmin mau lahiran Rit, jadi nggak bisa datang kemarin.” Mama Atifa yang memulai pembicaraan karna ia juga paham bila menantunya belum terlalu mengenal istri dari putranya. Kemudian Yasmin mengangguk ramah pada Rita dan suaminya.Nampak sesekali Rita mencuri pandang pada mbak Mia yang tak menggubris kedatangannya sejak tadi. Mbak Mia malah sibuk merapikan lemari yang digunakan Arzan untuk menaruh makanan, air minum dan obat-obatan.Kamar kelas satu yang dipilih Arzan untuk perawatan melahirkan Yasmin cukup lengkap. Ada lemari pakaian, kulkas mini, dan juga lemarin makanan, juga sudah disediakan dispenser air minum yang bisa panas dan d
“Kamu jahat banget, Mas. kamu sudah tipu aku.” Raung Shella di ruang tamu rumah sederhana itu. kepergian Anton yang tanpa kabar hampir sebulan, buat Shella dalam masalah dan dilema. Dan hari ini Anton sudah kembali tanpa memberi kabar juga pada istrinya.Shella terisak, menahan sakit. bukan hanya sakit namun juga merasa malu. Sebab dulu ia tega berzina di belakang Arzan. Ia lebih memilih kembali pada Anton, pria yang dulu menghamilinya tanpa tanggung jawab, dan hingga mereka menikah, Anton juga tak memberi nafkah yang layak pada Shella.Anton membuang pandang, tak tega melihat wajah istri sirinya yang bersimbah air mata. Kepulangannya kemarin adalah untuk mengunjungi istri sahnya di luar pulau secara diam-diam. Namun sungguh kejutan luar biasa yang Anton dapatkan. Apa yang dulu ia lakukan bersama Shella di depan Arzan. Seperti itu pula yang istrinya bersama pria lain tepat di depan mata Anton. Rumah mereka yang agak sepi dari penduduk, buat istrinya bebas memasukkan laki-laki kedalam
“Mbak Yasmin, nggak ada masalah ya, rahimnya bersih, sel telurnya juga bagus, mungkin dari waktu saja, harus lebih rajin lagi bikinnya nih, biar ceoat ada dedek bayi juga. Tapi saran saya, mbak Yasmin boleh datang lagi nanti sama suami kesini, untuk kita periksa kesehatan suaminya juga.” Tutur dokter Dini dengan ramah pada kedua wanita yang sama-sama mengarapkan keturunan dihadapannya ini.“Insya Allah dokter, berikutnya saya ajak suami kesini.” ucap Yasmin, sedikit rasa lega di hatinya, sebab ia tak ada masalah sama sekali, tinggal memeriksa kesehatan Arzan nanti, bagaimanapun hasilnya nanti, mereka aka terus mengusahan pengobatan.“Untuk mbak Nurlita, tetap rajin diminum obatnya, jangan lupa kurangi karbohidrat dan makanan instan, tadi ukuran kistanya sudah semakin mengecil.” terang dokter Dini lagi, sambil menuliskan resep obat untuk keduanya.__"Enggak usah pulang aja sekalian, Mas!" Yasmin melempar jaket hitam milik Arzan kearah pria yang setengah mati dirinduinya itu. Namun
Shella gelisah dan bingung sendiri, Anton yang dua minggu lalu pamit padanya akan ke luar kota selama tiga hari, nyatanya sudah dua minggu ini, pria yang menikahinya secara siri itu belum juga pulang, bahkan tak ada kabar sama sekali. Bukan hanya kabar yang tak ada, namun juga uang bulanan yang Antin berikan sudah hampir habis, tersisa seratus ribu saja, sementara lusa Shella harus membayar cicilan pada koperasi simpan pinjam. Shella nekat meminjam uang pada renteiner yang berkedok koperasi itu, sebab keinginannya untuk membeli baju dan makanan yang enak-enak, tak dapat ia bendung. Sementara uang yang Anton berikan sangat terbatas. Bila dulu saat menjadi istri Arzan, semua akan Shella dapatkan dengan mudah, sebab jatah bulanan dari Arzan untuknya lebih dari cukup. Lelaki yang bertanggungjawab dalam hidupnya, meski tak adAduh bagaimana ini, besok pagi pasti penagih dari koperasi itu datang lagi. Ingin rasanya menemui mantan suaminya untuk minta tolong, namun mengingat aib yang menjadi
Sebenarnya bukan cuma mama Atifa yang mengharapkan Yasmin segera hamil, namun mbak Mia dan mbak Nurlita juga demikian. Kedua kakak ipar Yasmin ini memiliki masalah pada kesburan mereka. Sebab itu mereka mengharap Yasmin yang hamil, dan mereka yang akan merawat anak-anak Yasmin.“Pokoknya kamu hamil dan melahirkan saja, mbak dan abang kamu yang akan ngurus.” Seloroh mbak Nurlita saat bercengkrama dengan Yasmin sore itu di rumah peninggalan orang tua Yasmin, sebelum di kontrakkan. Ya setelah berdiskusi dengan bang Sofyan dan mbak Nurlita, Yasmin memutuskan untuk menyewakan rumah peninggalan orang tua mereka, sebab Arzan juga langsung memboyong Yasmin ke rumahnya setelah di renovasi. Meski tak mewah, namun Yasmin merasa betah tinggal di rumah suaminya.Beberapa kali Arzan membawa Yasmin mengunjungi kantornya, penampilan Yasmin yang tinggi langsing dengan dress panjang, buat karyawan Arzan yang perempuan meminta untuk berfoto bersama Yasmin.“Ibu cantik banget.” Celetuk salah satu karyaw
Semakin hari Nurlita semakin jengah dengan kelakuan Sofyan yang doyan main judi. Sementara keuangan perusahaan suaminya sedang tak sehat. Nurlita sendiri dulunya adalah karyawan di perusahaan itu, posisinya sebagai staf acounting, sebelum dekat dengan Sofyan kemudian menikah. Sebenarnya Nurlita sudah resign sejak menikah dengan Sofyan, namun tetap membantu suaminya memantau keuangan perusahaan. Nurlita pun tak tahu mengapa Sofyan melarang Yasmin bekerja di perusahaan orang tua mereka, padahal adik iparnya itu sarjana administrasi kalau tak salah.Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, namun batang hidung suaminya belum juga nampak, buat Nurlita ingin marah saja dan berprasangka yang tidak-tidak.Sementara Sofyan masih terpekur di depan meja kerjanya, kemana ia harus mencari pinjaman lima ratus juta, selain untuk membayar utangnya di meja judi, juga untuk ia gunakan sebagai suntikan modal usahanya yang hampir bangkrut. Bulan depan ada tender minyak sawit yang baru, dia berusaha betul m
“Maaf, Mbak kami duluan.” Yasmin yang mengambil alih ketegangan kecil di antara mantan ipar ini. Ia tarik lengan suaminya dengan pelan, agar kemarahan yang mulai keluar di wajah pria berhidung bangir itu, tidak berlanjut. “Ayo, Mas kita bayar baru pulang, aku sudah capek.” Bujuk Yasmin pelan, sebab tak ingin mereka jadi tontanan pengunjung yang lain.“Iya, Sayang.” Arzan berikan tatapan tajam dan amarah pada Leli yang masih berdiri seperti orang kebingungan di tempatnya. Lalu Arzan manut dengan mengikuti langkah kaki istrinya menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.Sebenarnya yang Leli tadi lakukan itu adalah, ia ingin menunjukka perasaannya pada Arzan, bukan setelah berpisah dengan kakaknya saja, perasaan suka itu timbul di hati gadis ini. Saat masih menjadi iparnya dulu pun, Leli sudah ada rasa pada Arzan, ditambah dengan perselingkuhan Shella yang leli tahu, semakin berharaplah dia bila Arzan suatu saat akan memilih dirinya sebagai pengganti kakaknya. Bahkan dulu leli sebena
Rasa bahagia meliputi perasaan kedua pengantin baru ini. Jemari Yasmin dan Arzan terlihat saling erta menggennggam. Masih ada waktu satu hari untuk Arzan libur dari pekerjaannya untuk berbulan madu bersama istrinya.Namun bulan madu mereka tak melulu dihabiskan dengan kegiatan seks yang membara di kamar Yasmin. Kemarin sore sehabis kegiatan panas yang mereka lakukan di subuh hari, Arzan mengajak Yasmin mengunjungi rumah mama Atifa. Mertua Yasmin itu menyambut anak dan menantunya dengan rasa bahagia dan syukur luar biasa, sebab putranya mendapatkan seorang perawan yang terjaga etika dan adabnya. Meski dulu Yasmin pernah berpacaran dengan proia lain, namun itu hanyalah masa lalu, mma Atifa dengan kebijaksanaannya menerima dan menyayangi Yasmin dengan tulus.Sebenarnya gadis inilah yang dulu mama Atifa Inginkan menjadi menantu beliau. Namun Arzan dan Yasmin belum ada jodoh waktu itu. Beginilah jalan jodoh mereka, berliku dan saling menanti bertahun-tahun, bertemu orang lain dulu. Baru t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments