All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1261 - Chapter 1270

2125 Chapters

Bab 1261

Ethan pun mengangkat telepon.Entah sudah berapa banyak telepon yang dia angkat selama ini, baik telepon iseng atau penipuan. Dia mengangkat semua telepon itu karena takut kalau sampai Brigitta yang meneleponnya.Kali ini, akhirnya dia mendengar suara familiar di ujung telepon."Ethan."Saat ini Brigitta sudah pulang ke rumah Keluarga Andara dan mengumpulkan keberanian untuk menelepon Ethan.Hari ini dia mendapat gaji pertamanya dan langsung membeli ponsel baru.Ethan sangat bersemangat sampai tidak bisa berkata-kata.Brigitta pikir panggilan itu belum tersambung, jadi dia kembali berkata, "Ethan? Bisa dengar aku nggak? Aku Brigitta.""Iya ... Dengar kok. Akhirnya kamu nelepon aku?" Ethan menjawab dengan gemetar.Brigitta benar-benar berhati dingin, masa sudah selama ini dia baru meneleponnya?Awalnya Ethan pikir Brigitta meneleponnya untuk meminta bantuannya karena tidak tahan dengan dunia kerja. Tidak disangka, ternyata Brigitta malah berkata, "Gimana aku bisa menceraikanmu kalau ngg
Read more

Bab 1262

Reina langsung panik, "Ayo kita ke rumah sakit."Riki meraih tangan Reina."Aku nggak mau ke rumah sakit, aku mau ketemu papa. Papa ada di mana?"Reina pun tahu kalau Riki hanya pura-pura sakit, jadi dia langsung menarik tangannya."Riki, sekarang kamu nakal ya?"Melihat Reina marah, Riki pun langsung berjongkok dan wajahnya terlihat pucat, "Mama ....""Kalau mau ketemu papa, Mama bisa minta Om Deron nganterin kamu ke sana," ucap Reina.Reina tidak menyangka Riki begitu menyukai Maxime sampai pura-pura sakit untuk mendapatkan simpati Reina.Ketika Riki melihat Reina marah, dia berhenti berpura-pura sakit. Dia berdiri dan memeluk Reina. "Maaf Ma, aku salah. Aku nggak berani ulangin lagi. Aku nggak mau ketemu papa."Riki tentu lebih menyayangi Reina dibanding Maxime."Mama ...."Reina masih marah.Kondisi fisik Riki tidak bisa dijadikan bahan lelucon."Maaf Ma, aku salah."Ketika Brigitta melihat Riki begitu memelas, dia pun membantunya, "Nana, sudahlah. Dia masih kecil.""Brigitta, jang
Read more

Bab 1263

"Oke." Riki memeluk Reina erat-erat dan berhenti bicara.Maxime langsung mengangkat telepon dari Reina, "Ada apa? Kamu kangen aku?"Maxime tidak tahu apa yang terjadi.Reina terlalu malas menanggapi godaan Maxime, dia pun menjawab dengan nada cemas dan isak tangis."Riki sakit. Cepat ke rumah sakit."Setelah mendengar ini, Maxime menjadi serius, "Jangan khawatir, aku akan langsung ke sana."Setelah menutup telepon, dia langsung menelepon Jovan dan memintanya mencari dokter anak terbaik di Kota Simaliki yang ahli penyakit genetik dan leukemia.Kemudian, Maxime langsung pergi ke rumah sakit tanpa memanggil supirnya.Saat ini Reina sedang duduk di kursi koridor rumah sakit sambil menatap darah di tangannya dengan mata sayu.Meski sudah mengalami hal seperti ini berkali-kali, dia selalu ketakutan setengah mati.Kalau sampai terjadi sesuatu pada Riki, Reina pasti tidak bisa hidup.Sisil menghiburnya, "Bos, semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir."Gaby juga berkata, "Ya, pasti akan ba
Read more

Bab 1264

Tanpa banyak pikir, Reina langsung mengangguk. "Ya, Mama nggak bohong kok. Mama baikan sama papa."Maxime terkejut.Riki terlihat sangat senang, "Wah, asyik! Sekarang aku punya papa dan mama!"Melihat Riki begitu bahagia, Reina merasa bersalah.Selama ini Reina hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak pernah memikirkan kedua anaknya. Betapapun pintarnya Riki dan Riko, mereka hanya anak-anak yang tentu saja mendambakan sebuah keluarga yang utuh.Riki yang sudah merasa bahagia pun sekarang merasa lapar. Dia meminta Reina membelikannya pangsit kuah.Reina langsung pergi membeli.Setelah itu, dia tidak lupa memberi tahu para sahabatnya yang menunggu di luar bahwa Riki baik-baik saja. Reina menyuruh mereka pulang istirahat.Gaby dan yang lainnya menghela napas lega."Syukurlah kalau baik-baik saja. Sudah kubilang Riki pasti nggak akan kenapa-kenapa.""Ya."...Di kamar rawat, Maxime menemani Riki."Riki, coba kasih tahu Papa. Kok bisa kamu minta mama balikan sama Papa?"Maxime sangat sena
Read more

Bab 1265

Mereka berdua pun kembali ke kamar rawat Riki.Riki menghela napas lega saat melihat orang tuanya kembali."Ada apa, sayang?" Reina berjalan mendekat dan bertanya dengan hangat.Riki memeluknya, "Mama, aku pikir kalian bertengkar lagi dan mau membuangku.""Ya nggak lah. Papa dan mama sudah sepakat buat tinggal bareng," hibur Reina.Riki merasa lega setelah mendengarnya, "Serius?""Iya. Sudah, ayo tidur," ucap Reina dengan lembut."Mama, Papa, boleh nggak kalian temani aku tidur, satu kasur denganku?" ucap Riki.Reina melirik Maxime, lalu mengangguk, "Oke, kami mandi dulu ya, baru nemenin Riki tidur.""Ya." Riki mengangguk berulang kali, dia benar-benar merasa senang.Reina juga sangat senang.Reina meminta Maxime mandi duluan, setelah Maxime baring di samping Riki, Reina pun pergi mandi.Saat Reina kembali, dia melihat Riki sedang bercanda dengan Maxime.Reina sangat senang melihat anaknya sangat menyukai Maxime.Reina pun berbaring di samping Riki."Ayo tidur, sudah malam.""Oke." Rik
Read more

Bab 1266

"Aku sudah nggak apa-apa, nanti aku mau ke sekolah," jawab Riki.Reina terlihat khawatir dan menjawab, "Mendingan dua hari ini Riki istirahat dulu di rumah, Mama temani. Nanti kalau sudah benar-benar sehat baru sekolah."Riki menggeleng."Nggak bisa, aku janji mau gambarin muka teman-teman hari ini."Riki memang pandai menggambar.Reina masih ingin melarang, namun Maxime melangkah maju, "Biarin aja kalau Riki mau sekolah. Kan dokter sudah bilang sekarang kondisinya sudah stabil dan dia baik-baik saja.""Kalau kamu tetap khawatir, nanti kuminta pengawal menemaninya."Karena Maxime sudah angkat bicara, Riki juga menatapnya dengan penuh harap, Reina pun mengalah."Oke. Kalau Riki nanti merasa nggak enak badan, langsung kasih tahu bu guru ya?""Oke."Setelah memutuskan, Reina dan Maxime sarapan, lalu mengantar Riki ke sekolah.Sesampainya di sekolah, sebelum Riki turun dari mobil, dia mengingatkan orangtuanya, "Mama, Papa harus akur ya, nggak boleh bertengkar, oke?""Iya, iya." Reina meras
Read more

Bab 1267

Maxime menahan hasratnya, dia tidak ingin merusak suasana di antara keduanya saat ini.Begitu sampai di depan pintu perusahaan Reina, Reina keluar dari mobil dan mengucapkan selamat tinggal pada Maxime.Gaby yang sedang mengambil paket di bawah kebetulan melihat momen ini.Gaby tentu suka bergosip, dia pun berlari menghampiri Reina. "Nana, kamu diantar Pak Maxime?"Reina tidak menyangkalnya dan mengangguk, "Ya."Reina melihat tumpukan dokumen di tangan Gaby dan bertanya, "Ini apa?""Kontrak."Gaby melanjutkan, "Ngomong-ngomong, Brigitta minta tolong aku ngasih tahu kamu kalau hari ini dia minta cuti setengah hari, dia mau pergi ke kantor sipil.""Dia pergi beneran? Bukannya Ethan nggak setuju?"Reina jadi penasaran.Reina dan Gaby berjalan masuk ke kantor sambil mengobrol."Nggak tahu deh. Kayaknya pagi ini si Ethan nelepon dan minta Brigitta ke sana.""Oke, kita tunggu ceritanya waktu Brigitta balik."...Di pintu masuk kantor sipil.Brigitta sudah menunggu di sini pagi-pagi sekali, t
Read more

Bab 1268

Memang benar, sepertinya Brigitta sudah mandiri dan tidak membutuhkan Ethan lagi.Setelah taksi yang ditumpangi Brigitta menghilang dari pandangan, barulah Ethan menyuruh sopir untuk pergi juga.Sudah hampir siang hari saat Brigitta baru kembali ke kantor. Reina dan yang lain langsung memanggilnya dan bertanya dengan penasaran, "Gimana?"Brigitta duduk dan menggeleng."Ethan bilang hari ini ada urusan dadakan di kantor, dia minta ganti hari buat ngurus perceraian.""Hah? Bukannya tadi pagi dia yang nelepon dan mengajakmu bercerai?" Sisil bingung.Gaby menopang dagunya. "Menurutku kayaknya dia nggak berniat cerai sih.""Kayaknya nggak mungkin deh, kalau nggak mau cerai, masa dia inisiatif nelepon tadi pagi?"Ketiga wanita itu bersama-sama menerka pikiran pria.Brigitta terpikir sesuatu dan tiba-tiba bertanya pada Reina."Nana, sekarang kamu sudah rujuk sama Maxime, 'kan?"Reina tidak mengerti apa yang hendak Brigitta lakukan dengan pertanyaan ini, namun Reina tetap mengangguk, "Iya, ada
Read more

Bab 1269

Syena terlalu malas untuk menjawabnya dan berkata, "Sebaiknya Ayah jaga diri sendiri baik-baik, Ayah 'kan sudah kalah dalam gugatan Diego, Ayah harus memberikan kompensasi padanya. Ke depannya jangan berhubungan lagi sama sekretaris itu kecuali urusan kerjaan."Tanu tidak menganggap serius ucapan Syena."Syena, 'kan masih ada kamu? Nanti setelah Liane meninggal, propertinya akan menjadi milikmu dan milikku."Syena memutar matanya dan membatin, "Kamu pikir berapa lama kamu bisa hidup setelah Liane mati?"Namun, di mulut Syena berkata, "Sekarang posisinya sulit. Ayah belum tahu ya Liane sudah ketemu putri kandungnya? Sekarang Liane hanya fokus pada putri kandungnya dan sama sekali nggak peduli sama aku.""Ah aku ingat, si Raisa!" Mata Tanu bersinar dengan sedikit kekejaman, "Syena, jadi orang itu harus kejam. Kalau kamu nggak bisa, biar Ayah yang cari orang untuk membunuhnya!"Tanu menggerakkan tangannya ke leher, isyarat untuk membunuh Raisa.Syena menggeleng, "Nggak perlu.""Kenapa?""
Read more

Bab 1270

Sisil mengerutkan kening dan berjalan menghampiri Syena, "Menurutmu siapa kucing anjing itu?"Dia mengepalkan tangannya.Syena mengangkat dagunya dan menatap Sisil dengan tatapan mengejek, "Kamu buta? Nggak lihat di sini siapa lagi orang luar kalau bukan kalian?"Sisil sangat marah, dia mengepalkan tinjunya kuat-kuat."Jaga mulutmu!""Memang begitu caraku bicara, kamu bisa apa?" Setelah Syena selesai bicara, dia memanggil satpam. "Pak satpam, siapa yang ngizinin mereka masuk? Perusahaan kita 'kan penjagaannya ketat, nggak semua orang bisa masuk."Kalau bukan karena melihat Syena sedang hamil, Sisil pasti sudah menghajar Syena.Reina terlihat tenang, dia memegangi Sisil."Kamu benar, kita memang nggak boleh membiarkan anjing dan kucing liar masuk ke sini."Setelah itu, Reina berkata pada Sisil, "Panggil orang-orang kita untuk mengganti satpam di sini.""Oke."Sisil pun menelepon.Sekarang Reina sudah punya sekelompok pengawal terlatih di bawah komandonya. Satu orang pengawalnya bisa men
Read more
PREV
1
...
125126127128129
...
213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status