Share

Bab 1262

Penulis: Kacang Merah
Reina langsung panik, "Ayo kita ke rumah sakit."

Riki meraih tangan Reina.

"Aku nggak mau ke rumah sakit, aku mau ketemu papa. Papa ada di mana?"

Reina pun tahu kalau Riki hanya pura-pura sakit, jadi dia langsung menarik tangannya.

"Riki, sekarang kamu nakal ya?"

Melihat Reina marah, Riki pun langsung berjongkok dan wajahnya terlihat pucat, "Mama ...."

"Kalau mau ketemu papa, Mama bisa minta Om Deron nganterin kamu ke sana," ucap Reina.

Reina tidak menyangka Riki begitu menyukai Maxime sampai pura-pura sakit untuk mendapatkan simpati Reina.

Ketika Riki melihat Reina marah, dia berhenti berpura-pura sakit. Dia berdiri dan memeluk Reina. "Maaf Ma, aku salah. Aku nggak berani ulangin lagi. Aku nggak mau ketemu papa."

Riki tentu lebih menyayangi Reina dibanding Maxime.

"Mama ...."

Reina masih marah.

Kondisi fisik Riki tidak bisa dijadikan bahan lelucon.

"Maaf Ma, aku salah."

Ketika Brigitta melihat Riki begitu memelas, dia pun membantunya, "Nana, sudahlah. Dia masih kecil."

"Brigitta, jang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tengku Linda Tengku Hamzah
very long story
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1263

    "Oke." Riki memeluk Reina erat-erat dan berhenti bicara.Maxime langsung mengangkat telepon dari Reina, "Ada apa? Kamu kangen aku?"Maxime tidak tahu apa yang terjadi.Reina terlalu malas menanggapi godaan Maxime, dia pun menjawab dengan nada cemas dan isak tangis."Riki sakit. Cepat ke rumah sakit."Setelah mendengar ini, Maxime menjadi serius, "Jangan khawatir, aku akan langsung ke sana."Setelah menutup telepon, dia langsung menelepon Jovan dan memintanya mencari dokter anak terbaik di Kota Simaliki yang ahli penyakit genetik dan leukemia.Kemudian, Maxime langsung pergi ke rumah sakit tanpa memanggil supirnya.Saat ini Reina sedang duduk di kursi koridor rumah sakit sambil menatap darah di tangannya dengan mata sayu.Meski sudah mengalami hal seperti ini berkali-kali, dia selalu ketakutan setengah mati.Kalau sampai terjadi sesuatu pada Riki, Reina pasti tidak bisa hidup.Sisil menghiburnya, "Bos, semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir."Gaby juga berkata, "Ya, pasti akan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1264

    Tanpa banyak pikir, Reina langsung mengangguk. "Ya, Mama nggak bohong kok. Mama baikan sama papa."Maxime terkejut.Riki terlihat sangat senang, "Wah, asyik! Sekarang aku punya papa dan mama!"Melihat Riki begitu bahagia, Reina merasa bersalah.Selama ini Reina hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak pernah memikirkan kedua anaknya. Betapapun pintarnya Riki dan Riko, mereka hanya anak-anak yang tentu saja mendambakan sebuah keluarga yang utuh.Riki yang sudah merasa bahagia pun sekarang merasa lapar. Dia meminta Reina membelikannya pangsit kuah.Reina langsung pergi membeli.Setelah itu, dia tidak lupa memberi tahu para sahabatnya yang menunggu di luar bahwa Riki baik-baik saja. Reina menyuruh mereka pulang istirahat.Gaby dan yang lainnya menghela napas lega."Syukurlah kalau baik-baik saja. Sudah kubilang Riki pasti nggak akan kenapa-kenapa.""Ya."...Di kamar rawat, Maxime menemani Riki."Riki, coba kasih tahu Papa. Kok bisa kamu minta mama balikan sama Papa?"Maxime sangat sena

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1265

    Mereka berdua pun kembali ke kamar rawat Riki.Riki menghela napas lega saat melihat orang tuanya kembali."Ada apa, sayang?" Reina berjalan mendekat dan bertanya dengan hangat.Riki memeluknya, "Mama, aku pikir kalian bertengkar lagi dan mau membuangku.""Ya nggak lah. Papa dan mama sudah sepakat buat tinggal bareng," hibur Reina.Riki merasa lega setelah mendengarnya, "Serius?""Iya. Sudah, ayo tidur," ucap Reina dengan lembut."Mama, Papa, boleh nggak kalian temani aku tidur, satu kasur denganku?" ucap Riki.Reina melirik Maxime, lalu mengangguk, "Oke, kami mandi dulu ya, baru nemenin Riki tidur.""Ya." Riki mengangguk berulang kali, dia benar-benar merasa senang.Reina juga sangat senang.Reina meminta Maxime mandi duluan, setelah Maxime baring di samping Riki, Reina pun pergi mandi.Saat Reina kembali, dia melihat Riki sedang bercanda dengan Maxime.Reina sangat senang melihat anaknya sangat menyukai Maxime.Reina pun berbaring di samping Riki."Ayo tidur, sudah malam.""Oke." Rik

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1266

    "Aku sudah nggak apa-apa, nanti aku mau ke sekolah," jawab Riki.Reina terlihat khawatir dan menjawab, "Mendingan dua hari ini Riki istirahat dulu di rumah, Mama temani. Nanti kalau sudah benar-benar sehat baru sekolah."Riki menggeleng."Nggak bisa, aku janji mau gambarin muka teman-teman hari ini."Riki memang pandai menggambar.Reina masih ingin melarang, namun Maxime melangkah maju, "Biarin aja kalau Riki mau sekolah. Kan dokter sudah bilang sekarang kondisinya sudah stabil dan dia baik-baik saja.""Kalau kamu tetap khawatir, nanti kuminta pengawal menemaninya."Karena Maxime sudah angkat bicara, Riki juga menatapnya dengan penuh harap, Reina pun mengalah."Oke. Kalau Riki nanti merasa nggak enak badan, langsung kasih tahu bu guru ya?""Oke."Setelah memutuskan, Reina dan Maxime sarapan, lalu mengantar Riki ke sekolah.Sesampainya di sekolah, sebelum Riki turun dari mobil, dia mengingatkan orangtuanya, "Mama, Papa harus akur ya, nggak boleh bertengkar, oke?""Iya, iya." Reina meras

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1267

    Maxime menahan hasratnya, dia tidak ingin merusak suasana di antara keduanya saat ini.Begitu sampai di depan pintu perusahaan Reina, Reina keluar dari mobil dan mengucapkan selamat tinggal pada Maxime.Gaby yang sedang mengambil paket di bawah kebetulan melihat momen ini.Gaby tentu suka bergosip, dia pun berlari menghampiri Reina. "Nana, kamu diantar Pak Maxime?"Reina tidak menyangkalnya dan mengangguk, "Ya."Reina melihat tumpukan dokumen di tangan Gaby dan bertanya, "Ini apa?""Kontrak."Gaby melanjutkan, "Ngomong-ngomong, Brigitta minta tolong aku ngasih tahu kamu kalau hari ini dia minta cuti setengah hari, dia mau pergi ke kantor sipil.""Dia pergi beneran? Bukannya Ethan nggak setuju?"Reina jadi penasaran.Reina dan Gaby berjalan masuk ke kantor sambil mengobrol."Nggak tahu deh. Kayaknya pagi ini si Ethan nelepon dan minta Brigitta ke sana.""Oke, kita tunggu ceritanya waktu Brigitta balik."...Di pintu masuk kantor sipil.Brigitta sudah menunggu di sini pagi-pagi sekali, t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1268

    Memang benar, sepertinya Brigitta sudah mandiri dan tidak membutuhkan Ethan lagi.Setelah taksi yang ditumpangi Brigitta menghilang dari pandangan, barulah Ethan menyuruh sopir untuk pergi juga.Sudah hampir siang hari saat Brigitta baru kembali ke kantor. Reina dan yang lain langsung memanggilnya dan bertanya dengan penasaran, "Gimana?"Brigitta duduk dan menggeleng."Ethan bilang hari ini ada urusan dadakan di kantor, dia minta ganti hari buat ngurus perceraian.""Hah? Bukannya tadi pagi dia yang nelepon dan mengajakmu bercerai?" Sisil bingung.Gaby menopang dagunya. "Menurutku kayaknya dia nggak berniat cerai sih.""Kayaknya nggak mungkin deh, kalau nggak mau cerai, masa dia inisiatif nelepon tadi pagi?"Ketiga wanita itu bersama-sama menerka pikiran pria.Brigitta terpikir sesuatu dan tiba-tiba bertanya pada Reina."Nana, sekarang kamu sudah rujuk sama Maxime, 'kan?"Reina tidak mengerti apa yang hendak Brigitta lakukan dengan pertanyaan ini, namun Reina tetap mengangguk, "Iya, ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1269

    Syena terlalu malas untuk menjawabnya dan berkata, "Sebaiknya Ayah jaga diri sendiri baik-baik, Ayah 'kan sudah kalah dalam gugatan Diego, Ayah harus memberikan kompensasi padanya. Ke depannya jangan berhubungan lagi sama sekretaris itu kecuali urusan kerjaan."Tanu tidak menganggap serius ucapan Syena."Syena, 'kan masih ada kamu? Nanti setelah Liane meninggal, propertinya akan menjadi milikmu dan milikku."Syena memutar matanya dan membatin, "Kamu pikir berapa lama kamu bisa hidup setelah Liane mati?"Namun, di mulut Syena berkata, "Sekarang posisinya sulit. Ayah belum tahu ya Liane sudah ketemu putri kandungnya? Sekarang Liane hanya fokus pada putri kandungnya dan sama sekali nggak peduli sama aku.""Ah aku ingat, si Raisa!" Mata Tanu bersinar dengan sedikit kekejaman, "Syena, jadi orang itu harus kejam. Kalau kamu nggak bisa, biar Ayah yang cari orang untuk membunuhnya!"Tanu menggerakkan tangannya ke leher, isyarat untuk membunuh Raisa.Syena menggeleng, "Nggak perlu.""Kenapa?""

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1270

    Sisil mengerutkan kening dan berjalan menghampiri Syena, "Menurutmu siapa kucing anjing itu?"Dia mengepalkan tangannya.Syena mengangkat dagunya dan menatap Sisil dengan tatapan mengejek, "Kamu buta? Nggak lihat di sini siapa lagi orang luar kalau bukan kalian?"Sisil sangat marah, dia mengepalkan tinjunya kuat-kuat."Jaga mulutmu!""Memang begitu caraku bicara, kamu bisa apa?" Setelah Syena selesai bicara, dia memanggil satpam. "Pak satpam, siapa yang ngizinin mereka masuk? Perusahaan kita 'kan penjagaannya ketat, nggak semua orang bisa masuk."Kalau bukan karena melihat Syena sedang hamil, Sisil pasti sudah menghajar Syena.Reina terlihat tenang, dia memegangi Sisil."Kamu benar, kita memang nggak boleh membiarkan anjing dan kucing liar masuk ke sini."Setelah itu, Reina berkata pada Sisil, "Panggil orang-orang kita untuk mengganti satpam di sini.""Oke."Sisil pun menelepon.Sekarang Reina sudah punya sekelompok pengawal terlatih di bawah komandonya. Satu orang pengawalnya bisa men

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status