"Wow, Mama! Kamar ini besar sekali."Sebelum Raisa sempat bereaksi, putranya sudah lebih dulu melangkah masuk dan melepaskan gandengan tangan Raisa.Setelah itu, anak itu langsung berlari ke kamar."Ma, kasurnya besar banget, empuk lagi!""Wah benda apa ini? Kok mengkilap?"Putra Raisa berlarian ke sana ke mari dengan sangat bersemangat.Liane sangat bahagia melihatnya, "Kamu suka apa? Kasih tahu Nenek, nanti akan Nenek belikan lebih banyak."Liane menatap sekretarisnya sambil bicara."Tuliskan semua yang disukai cucuku.""Oke, aku mau mobil, terus pesawat, terus ...." Anak Raisa terus mengoceh dengan penuh semangat.Meski anak kecil itu tidak paham kenapa seorang wanita tidak dikenal tiba-tiba menjadi neneknya, dia sangat senang karena neneknya yang baru ini adalah seorang yang murah hati dan kaya raya.Raisa menarik putranya, lalu berkata pada Liane dengan malu-malu, "Nggak perlu beli apa-apa, ini sudah cukup."Dia belum pernah tinggal di rumah sebagus ini.Liane sadar, Raisa tidak m
Read more