Share

Bab 1061

Penulis: Kacang Merah
Christy akhirnya kalah telak dari Maxime.

Dia keluar kamar dengan wajahnya yang memar.

"Ada apa ini? Kak Max kenapa?"

Christy bertanya dengan nada tinggi.

Para pelayan yang baru saja dimarahi Christy pun menunduk dan menahan tawa, tapi tidak ada yang menjawab.

Mata Christy memerah karena marah. Akhirnya Christy sadar kalau para pelayan juga ditindas Maxime, namun nasib mereka jauh lebih baik daripada dirinya karena setidaknya para pelayan itu tidak terluka.

Sedangkan Christy, sekarang dia hampir tidak berbentuk.

"Ayo ngomong! Kalian mau aku laporin ke Kakek Latief? Kalian semua bisa dipecat nanti!" Christy langsung mengancam saat melihat tidak ada yang hendak bicara.

Seorang pelayan pun menjawab, "Nona Christy, Tuan Maxime sudah seperti ini sejak pertama kali diantar Tuan Morgan. Sepertinya dia gila."

Gila?

Christy tidak percaya dan tidak ingin percaya. Pria yang dari kecil dia kagumi sekarang berubah menjadi ... orang gila?

Pantas saja Tuan Besar Latief terus menyuruhnya menjaga Maxim
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1062

    Morgan terdiam setelah mendengar jawaban Reina.Reina menatapnya dengan begitu memohon, "Kumohon, izinkan aku bertemu Max."Reina sangat khawatir melihat kondisi Maxime yang seperti itu.Reina sudah berencana kalau Morgan tidak setuju, dia akan pergi minta izin ke Joanna.Bagaimanapun juga, Joanna adalah nenek dari anak-anaknya. Harusnya dia akan mengizinkan Reina."Oke, tapi kamu harus hati-hati ya," jawab Morgan."Ya."Morgan menambahkan, "Nanti pulang kerja kutemani ke sana. Kondisinya nggak stabil, hampir semua pelayan sudah dia pukulin.""Oke, maaf ya merepotkan. Aku lanjut kerja dulu," jawab Reina."Ya."Morgan memperhatikan Reina pergi. Setelah itu Morgan menelepon pelayan untuk menanyakan kondisi Maxime.Pelayan melaporkan bahwa Maxime masih tidak terkontrol dan suka memukul orang. Christy juga sudah dipukuli sampai babak belur dan diguyur air kotor.Morgan pun bertanya, "Apa dokter sudah datang?""Tuan Maxime baru saja tidur, sekarang sedang diperiksa oleh dokter.""Oke, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1063

    "Oke, selama kamu memperlakukan Max dengan baik, aku juga akan memperlakukanmu dengan baik," ucap Joanna sambil menepuk bahu Christy.Hati Christy tersentuh, dia pun menjawab, "Oke, Bibi."Seketika Christy pun lupa akan luka dan rasa sakitnya.Dia tidak tahu kalau malam itu akan menjadi mimpi buruknya.Melihat ada Christy yang begitu mencintai Max, Joanna pun pergi dengan tenang.Setelah Joanna pergi, barulah Reina masuk ke rumah itu bersama Morgan.Kepala pelayan langsung keluar untuk menyambutnya. Begitu melihat Reina di sebelah Morgan, kepala pelayan tahu untuk tidak sembarangan bicara, "Tuan Morgan.""Apa kakakku sudah bangun?" tanya Morgan.Kepala pelayan itu menggeleng, "Belum."Morgan mengajak Reina masuk.Begitu Christy melihat Reina datang, sebuah sinar dingin melintas di matanya.Kenapa wanita ini ikut datang?Namun karena ada Morgan di sana, Christy tidak bisa berbuat apa-apa pada Reina."Kak Morgan."Christy hanya menyapa Morgan, pura-pura tidak melihat Reina.Reina mengaba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1064

    Suster itu tidak terpikir sosok orang lain yang bisa membantunya. Dia ingat Reina adalah seorang komposer terkenal yang harusnya mengenal banyak orang.Reina tidak langsung menyetujui dan bertanya lebih dulu, "Ada apa?""Beberapa hari yang lalu, keluarga putriku jalan-jalan ke luar kota. Harusnya mereka sudah pulang kemarin, tapi dari semalam aku nggak bisa menghubungi mereka. Aku nggak tahu apa yang harus kulakukan, lapor polisi juga percuma."Suster itu tidak paham apa yang terjadi. Padahal keluarga anaknya cuma liburan singkat seperti biasa, tetapi kenapa waktu sudah pulang tidak satu pun dari mereka yang bisa dihubungi.Reina pun menjawab, "Maaf, tapi menurutku untuk kasus orang hilang seperti ini sebaiknya Anda tetap lapor polisi."Reina bukannya orang yang serba bisa, lagipula dalam hal seperti ini pastinya sangat sulit baginya menemukan di mana keluarga kecil itu.Dia tidak ingin menyanggupi hal yang tidak pasti."Aku sendiri sudah mencari mereka, tapi nggak ada hasil. Aku sudah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1065

    Reina takut mungkin ada kesalahpahaman, jadi dia tidak memberi tahu suster itu. "Belum. Aku cuma mau tanya padamu dulu apa kamu pernah menyinggung orang yang mungkin punya kuasa. Nanti kukabari lagi kalau ada berita terbaru.""Oke, terima kasih banyak."Selain mengucapkan terima kasih, suster itu tidak punya cara lain bagaimana harus berterima kasih pada Reina."Nggak perlu bilang terima kasih dulu, 'kan belum ketemu."Setelah Reina menutup telepon, dia meminta Deron untuk mengawasi situasi di vila pribadi Syena.Sejujurnya Reina juga sangat penasaran, kenapa Syena menculik Raisa sekeluarga?Suster itu hanya orang biasa yang seharusnya tidak mungkin jadi musuh Syena, untuk apa Syena menyakiti keluarga biasa seperti mereka?Di sisi lain.Di dalam vila pribadi Syena.Ponsel Raisa, suami dan putranya sudah disita, mereka dikurung dan tidak bisa pergi kemana-mana.Pintu ruangan dijaga ketat oleh pengawal dan ada pelayan yang mengantarkan mereka makanan tepat waktu.Malam ini saat pengantar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1066

    "Di vila pribadi Syena."Suster perawat itu terkejut, "Kenapa mereka ada di vila Syena?""Aku juga nggak tahu alasannya.""Sepertinya aku benar-benar sudah menyinggung perasaannya karena ucapanku di rumah duka kemarin. Aku akan meneleponnya sekarang dan memintanya untuk melepaskan putriku."Suster itu hendak langsung menelepon Syena.Spontan, Reina mencegahnya, "Tunggu.""Kenapa Nona Reina?" tanya suster itu bingung."Menurutku nggak baik kalau sekarang kamu langsung nyari dia, soalnya kita belum tahu alasannya membawa putrimu sekeluarga. Menurutku dia pasti punya maksud tertentu, kalau kita bertindak gegabah, bisa-bisa Syena yang awalnya nggak waspada jadi kalap dan malah akan mencelakai putrimu." Reina menjelaskan.Suster itu termasuk orang yang lurus, tentu dia tidak terpikir begitu banyak taktik dan strategi, "Maksudnya ... ada alasan lain kenapa Syena menyekap anakku? Bukan karena aku sudah menyinggungnya tempo hari?""Sepertinya begitu. Karena cara pembalasan seperti ini itu ngga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1067

    "Apa yang terjadi?" Syena merasa takut, takut kalau Liane akan mengetahui perbuatannya.Kepala pengawal menundukkan kepala sambil menjawab, "Hari ini ada seorang wanita muda dan cantik, membawa seorang wanita tua dan begitu banyak pengawal menculik mereka. Kami nggak berhasil merebut balik."Wanita muda dan cantik? Wanita tua?Jangan-jangan itu Liane dan sekretarisnya?Hati Syena seketika terasa dingin.Sekarang dia harus bagaimana?Kalau Liane tahu, celakalah dia!Begitu satpam sadarkan diri, dia menunjukkan sebuah video pada Syena yang merekam kejadian barusan, "Nona Syena, ini video kejadian barusan."Syena yang gugup langsung membuka rekaman video itu dan waktu melihat pelaku keonaran ini adalah Reina, dia langsung menggebrak meja."Sialan! Lagi-lagi si Reina! Kenapa sih dia selalu aja cari ribut sama aku!"Syena rasanya ingin sekali membunuh Reina sekarang juga.Di sisi lain, setelah Reina sudah mengantarkan Raisa sekeluarga pulang, dia meminta mereka untuk berhati-hati.Reina pik

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1068

    Suster itu jadi bingung setelah mendengar ucapan Liane."Aku penolongmu? Lelucon macam apa itu?"Kalau bukan karena sudah merawat Treya, dia tidak akan mengenal Keluarga Hinandar, apalagi jadi penolong Keluarga Hinandar."Kamu pergi ke panti asuhan beberapa hari yang lalu, 'kan? Kamu memberi tahu kepala panti kalau 20 tahun yang lalu, kamu sudah mengadopsi seorang putri dari panti asuhan itu?" tambah Liane.Setelah mendengar ucapan Liane, suster itu akhirnya membuka pintu.Liane menatap ke dalam rumah dengan penuh harap.Matanya melihat sekeliling dan akhirnya tertuju pada seorang wanita berusia 20 tahunan yang sedang menggendong seorang anak laki-laki.Meski penampilan gadis ini sangat biasa, gerak geriknya terlihat anggun.Raisa mengernyit bingung, "Ibu ngadopsi anak perempuan? Jangan-jangan ... aku?"Sebelum suster itu sempat menjawab, Liane sudah lebih dulu berjalan menghampiri Raisa selangkah demi selangkah dengan mata yang berkaca-kaca."Raisa ...."Suara Liane menjadi serak, "Ap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1069

    Suami Raisa tidak menyangka istrinya akan berubah sekilat itu menjadi putri keluarga kaya raya."Bu, ini semua serius?" tanyanya yang sangat tidak percaya.Bukankah beberapa hari yang lalu dia baru melihat akta lahir Raisa? Kenapa sekarang Raisa jadi anak angkat Elly?Apalagi, tidak ada tanda-tanda pembicaraan mengenai topik ini.Elly pun berkata, "Sudah jangan banyak tanya. Dengan begini, kamu dan Raisa bisa hidup enak."Suami Raisa langsung mengerti dan tidak menanyakan apa pun lagi.Bagi keluarga seperti mereka yang punya kesulitan ekonomi, melakukan penipuan seperti ini adalah sebuah langkah menuju kemakmuran.Liane membawa Raisa dan anaknya pulang. Terlihat jelas betapa gembiranya Liane.Saat Syena tahu mereka akan pulang, dia sudah bersiap diri dengan berlutut di ruang tamu.Liane melirik Syena sekilas. Namun begitu teringat perbuatan Syena, Liane tidak menyuruhnya bangun dan malah menganggapnya tidak ada.Namun Raisa langsung menarik Liane dan menatap Syena dengan bingung, "Ini

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2152

    Mendengar pertanyaan Hanna, Adrian menjawab, "Tadi pagi aku keluar buat cari rumah yang lebih besar. Karena kamu lagi tidur nyenyak, jadi aku nggak tega mau bangunin. Aku sudah mengemasi barang-barang dan niatnya mau aku bawa ke rumah baru sebelum kamu bangun."Mendengar penjelasannya, kekhawatiran di hati Hanna pun lenyap."Dasar bodoh! Kenapa nggak bilang, aku pikir kamu ....""Kamu pikir aku kenapa?" tanya Adrian tidak mengerti.Hanna merasa malu untuk mengatakan bahwa Adrian sudah tidak menginginkannya lagi.Dia menoleh, mencoba menghindar. "Bukan apa-apa.""Oh, kalau begitu ayo sarapan, kamu pasti lapar."Adrian mengambil sarapan."Aku nggak tahu kapan kamu bakal bangun, jadi aku menaruh sarapan di dalam penanak nasi agar tetap hangat. Ini masih panas, lihatlah, kamu suka nggak? Kalau nggak, aku akan beli yang lain."Hanna mengambil kue kukus yang dibeli Adrian, menggigitnya. "Ini di Jalan Permata?""Hmm."Adrian mengangguk membenarkan.Hanna sedikit tersentuh, mengingat jarak ant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2151

    Mendengar Hanna ingin ditemani ke toilet, wajah Adrian langsung terasa panas."Kamu mau ke toilet, gimana aku nemeninnya?" katanya dengan sedikit gagap.Hanna berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tunggu di depan pintu, ya?"Wajah Adrian makin memerah.Hanna sudah panik. "Tolong, aku benar-benar takut.""Ya ... baiklah." Adrian akhirnya mengangguk setelah ragu cukup lama.Hanna langsung menariknya ke depan pintu toilet."Kamu tunggu di sini dulu.""Ya."Adrian berdiri membelakangi toilet.Sebenarnya, toilet di sini sangat dekat dengan ruang tamu, hanya berjarak sekitar tujuh meter.Hanna benar-benar merasa takut. Setelah masuk ke dalam toilet pun dia masih sempat berseru kepada Adrian."Adrian, kamu masih di depan?""Ya."Adrian menjawabnya sambil membelakangi pintu.Hanna baru merasa tenang setelahnya.Dia sedikit tidak enak hati karena ke toilet seperti ini, jadi dia bertanya, "Apa kita begini nggak aneh? Apa kamu jadi nggak suka denganku karena ini?"Mendengar ini, Adrian menjawab tanp

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2150

    "Apa aku akan terus tinggal di hotel? Apa kamu punya uang buat bayar hotel yang aku tinggali?" tanya Hanna lagi.Adrian terdiam.Hanna berbaring di sofa dengan punggung menghadapnya. "Pokoknya aku nggak peduli. Aku mau tinggal di sini sama kamu. Aku nggak akan pergi ke mana pun."Adrian tidak berdaya saat melihat ini.Dia tahu Hanna keras kepala dan tidak mudah dibujuk."Baiklah kalau begitu. Istirahat di kamar saja, mulai hari ini aku akan tidur di ruang tamu," kata Adrian dengan sangat jelas.Hanna kemudian duduk dengan gembira. "Ya."Melihat senyum di wajah Hanna, Adrian tahu bahwa Hanna membohonginya lagi. Meskipun tidak berdaya, dia tidak tega memarahi Hanna.Hanna merebahkan tubuhnya di sofa. "Bukannya kamu istirahatnya pas siang? Tidurlah, aku di ruang tamu, nggak akan mengganggumu.""Nggak usah, aku juga mau berhenti," jawab Adrian.Hanna ada di tempat ini, bagaimana dia bisa tidur?"Ya sudah kalau begitu.""Sudah makan belum? Mau aku masakin?" tanya Adrian saat melihat hari su

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2149

    Adrian mengikuti Hanna ke dalam, cukup perhatian dengan membiarkan pintu tetap terbuka.Lalu, dia bertanya pada Hanna, "Hanna, apa yang terjadi di rumahmu?""Bukan apa-apa, mereka nggak mengakuiku sebagai putri mereka lagi." Hanna duduk di sofa sempit di ruang tamu dan menyelesaikan perkataannya tidak peduli. Lalu, dia bertanya kepadanya, "Kenapa pintunya nggak ditutup?""Nggak baik kalau pintunya ditutup."Adrian menjawab polos.Hanna mengembuskan napas panjang. "Pikiranmu terlalu ...."Dengan sedikit tak berdaya, dia melangkah maju dan melewati Adrian, lalu menutup pintu."Ngapain takut, sih. Kita 'kan pacaran. Kita juga nggak kenal sama orang di sini, mereka juga nggak kenal kita."Adrian masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh Hanna, "Coba pikirkan, tempat yang kamu sewa ini penuh dengan berbagai jenis orang. Bagaimana kalau ada orang jahat yang mengincarku?"Dengan satu kalimat itu, Adrian benar-benar kehabisan kata-kata untuk menyanggah.Dia berjalan dan membuka kunci

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2148

    Adrian tidak tahu harus berkata apa lagi saat mendengar Hanna mengatakan ini.Setelah beberapa saat, dia mengatakan, "Jangan khawatir, aku nggak akan menyakitimu."Senyum Hanna mengembang puas."Ya, aku percaya padamu."Jika dia tidak percaya pada Adrian, dia tidak akan membohongi orang tuanya.Sampai saat ini, keduanya masih belum menikah.Dia sempat menyarankan kepada Adrian untuk menikah secara diam-diam, tetapi ditolak mentah-mentah olehnya.Dia berkata, "Orang tuamu belum setuju kita menikah, jadi aku nggak bisa nikah sama kamu tanpa sepengetahuan mereka. Itu akan menyakiti mereka yang sudah melahirkanmu. Jangan khawatir, aku sudah memulai bisnisku sendiri. Ketika sukses nanti, aku akan membuat orang tuamu mengakuiku."Pada saat itu, Hanna tahu bahwa dia tidak salah menilai.Adrian berjalan di depan untuk memimpin jalan, sementara Hanna berjalan di belakangnya. Dia melihat punggung lebar Adrian, serta tangan yang tergantung di kedua sisi tubuhnya. Seketika, dia langsung menggengga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2147

    Setelah Hanna meninggalkan rumah, dia hendak menyetir mobil. Namun, sopir menghampirinya dan berkata, "Nona, Tuan bilang Nona nggak boleh bawa mobil keluarga mulai sekarang."Setelah mendengar itu, Hanna tidak menyalahkan sopir, melainkan mengeluarkan kunci mobil dan menyerahkannya kepadanya."Ya, tolong bantu aku mengembalikannya.""Baik."Sopir itu mengambil kunci dan melihat Hanna pergi.Hanna keluar dan naik taksi ke tempat Adrian.Sepanjang perjalanan, dia memejamkan mata dengan lelah, pikirannya kembali ke setahun yang lalu.Dia mulai tertarik pada Adrian setelah Adrian menyelamatkannya setahun yang lalu.Pada awalnya, dia hanya ingin tahu kenapa pria itu sangat sulit didekati, kenapa pria itu tidak tertarik kepadanya dan kenapa pria itu tidak memperlakukannya dengan baik seperti yang dilakukan orang lain kepadanya.Kemudian, Hanna jadi sering menemui Adrian. Secara bertahap dan seiring berjalannya waktu, dia menyadari bahwa dia menyukai Adrian.Suatu ketika, saat dia pergi menem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2146

    "Dia mau tinggal sama kita kalau Ayah dan Ibu setuju."Hanna sangat serius. "Ibu, bukannya dari dulu Ibu berencana punya menantu yang mau tinggal di rumah kita?"Ines tidak menjawab, masih terkejut dan butuh waktu lama untuk kembali sadar."Hanna, kamu dan dia sudah menikah, apa dia bahkan nggak punya rumah?"Wajah Hanna sedikit tidak wajar. "Dia punya orang tua angkat yang sulit dihadapi, jadi dia belum bisa mengumpulkan uang atau mendapatkan pekerjaan yang baik. Dia menyewa apartemen."Wajah Ines berubah muram saat mendengar ini."Lihat, dia saja nggak punya rumah! Kalau kamu ikut dengannya, apa kalian akan makan angin?""Bu, apa aku nggak bisa cari uang sendiri? Nggak masalah, aku masih punya rumah kecil, kok," kata Hanna."Dia ... jangan bilang dia tinggal bersamamu di vila itu?" tanya Ines.Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak, dia nggak mau tinggal di sana. Katanya, dia ingin membeli rumah untuk kami dengan usahanya sendiri."Mendengar ini, hati Ines menjadi sedikit lebih baik.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status