Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 201 - Chapter 210

498 Chapters

201 - Huo Meigui

“Guru, bolehkah aku mengunjungi kawan baikku terlebih dahulu?” tanya Yao Chen sambil menatap penuh harap ke Sima Honglian.“Ayo!” Sima Honglian mengangguk dan memberikan senyum singkat.Bersama Sima Honglian dan Nona Jian, Yao Chen pergi ke toko Nenek Xiu.“Tuan Yao?” Wajah Nenek Xiu segera cerah bersinar begitu dia melihat Yao Chen memasuki tokonya.Mereka saling berbalas senyum lebar.“Nenek Xiu.” Yao Chen memberikan soja hormatnya kepada yang lebih senior.“Tuan Yao terlalu sungkan.” Nenek Xiu tersipu.Kemudian, tatapan Nenek Xiu tertuju ke Sima Honglian. Hatinya sedikit bertanya-tanya apakah wanita itu kakak atau … calon istri?“Oh, ini guruku, Master Sima Honglian, dari Sekte Bilah Langit.” Yao Chen memperkenalkan.Nenek Xiu mendadak beku mengetahui status Sima Honglian.“A—astaga! Seorang master!” Nenek Xiu sampai nyaris susah bicara.Beliau sudah nyaris berlutut di depan Sima Honglian, tapi segera dicegah wanita berambut merah tersebut.“Nenek, jangan begitu. Aku tak pantas men
Read more

202 - Ide Nakal Sima Honglian

“Oh?” Kening Sima Honglian terangkat. “Anda ingin bergabung dengan kami? Kalau begitu, tanya dulu pada adik kecilku.”Yao Chen kaget karena Sima Honglian menyebutnya adik, bukan murid.“Dia … dia adik Anda?” Li Yuhang terkejut dan menoleh singkat ke Yao Chen. “Saya pikir dia murid Anda.”Meski tak paham kenapa Sima Honglian menyebut dia sebagai adik, Yao Chen masih tetap diam dan mengamati dulu.“Murid? Memangnya saya menyebut dia sebagai murid? Mungkin Tuan Muda Li salah mendengar. Angin di sini cukup kencang karena dekat dengan jendela.” Sima Honglian tertawa kecil.Li Yuhang agak bingung karena tadi dia jelas mendengar bahwa Yao Chen memanggil Sima Honglian sebagai guru.“A—ahh, sepertinya begitu.” Li Yuhang tak ingin mendebat Sima Honglian.Karena sudah seperti itu kemauan Sima Honglian, mau tak mau Li Yuhang beralih ke Yao Chen dan memberikan temperamen terbaiknya. Dia bersoja pada Yao Chen.“Tuan Muda Huo, bolehkah saya bergabung dengan Anda dan saudara Anda?” tanya Li Yuhang ke
Read more

203 - Aku Ingin Istri Sepertimu

“Itu ….” Li Yuhang terserang dilema. Apalagi melihat Sima Honglian melakukan soja sambil menundukkan kepala padanya dengan gaya anggun, hatinya bergetar.Dibutakan oleh hasrat ingin memiliki kecantikan seperti Sima Honglian, maka Li Yuhang meneguhkan tekadnya.Dia segera berbaring ke lantai dan berguling-guling. Semua orang di ruangan itu terbelalak kaget atas tindakannya, termasuk Yao Chen. Sedangkan Sima Honglian tersenyum lebar karena senang.Dukk!Segera, kaki Yao Chen ditendang Sima Honglian di bawa meja, menerima kode.“A—aahh … ha ha ha … aha ha ha!” Yao Chen tertawa kecil.Melihat Yao Chen sudah mulai tertawa, tentu Li Yuhang senang.“Tuan Muda Li! Ayo, lebih giat bergulingnya, lakukan semirip anjing kecil yang lucu!” perintah Sima Honglian sambil tak sabar. “Tawa adikku masih kurang keras!”Karena melihat perubahan pada Yao Chen dan wajah gembira Sima Honglian, Li Yuhang mempertaruhkan harga dirinya sebagai tuan muda ternama di kota dan melakukan yang diperintahkan wanita yan
Read more

204 - Sima Honglian Sengaja Memprovokasi

“Eh?” Sima Honglian menghentikan gerakan tangan yang hendak menyuapkan nasi dan lauk ke mulut.Dia memandang bingung ke Yao Chen yang menatapnya dengan intens. Tapi kemudian dia mengira Yao Chen masih berakting.“Ah! Ya … ha ha ha … anak nakal!” Sima Honglian tertawa santai dan mengusap kepala Yao Chen. “Kau ini terlalu manja. Baiklah, nanti akan Kakak carikan istri yang paling terbaik untukmu!”Sebenarnya Yao Chen ingin bicara lagi, tapi dia memilih untuk menggigit lidahnya sebelum memburaikan kalimat yang lebih berani. Dia mengangguk dan mulai makan.Makan malam itu berlangsung cukup menyenangkan meski ada Li Yuhang di antara mereka. Setidaknya Yao Chen tidak perlu cemas wanita tercintanya tergerak hati pada pemuda perayu seperti Li Yuhang.‘Kenapa Li Yuhang malah mengingatkanku akan Li Yaren, yah?’ Tiba-tiba saja ingatan Yao Chen terbang ke sosok yang satu itu.Ketika hidangan di meja sudah nyaris habis, datanglah beberapa pengunjung lain di ruangan itu, salah satunya merupakan ora
Read more

205 - Si Kentut Tua

“Glekk! Kau … kau bisa alkimia?” Peng He sampai menelan saliva karena tak menyangka jawaban dari Sima Honglian.Sima Honglian mengangguk, wajahnya menampilkan kepolosan anak kecil.“Bisa, tapi … mungkin tidak terlalu mendalam. Kenapa memangnya?” Sengaja, Sima Honglian berlagak arogan sambil menaikkan dagunya ke Peng He dan rekan-rekan alkemisnya.Segera saja muncul senyum seringaian dari Peng He.“Kami tidak akan percaya bualan perempuan sepertimu, kecuali kau punya keberanian membuktikannya. Masalahnya, apakah kau punya nyali?” pancing Peng He sambil melirik penuh makna ke rekan-rekan alkemisnya.Semua rekan Peng He mengangguk paham akan rencana Peng He.“Huh! Tentu saja aku berani! Memangnya sehebat apa sih kalian ini? Hanya sekumpulan kantong kentut tua saja, kan?” provokasi Sima Honglian.Peng He dan yang lain menahan geram mendengar ejekan Sima Honglian. Mereka mengira Sima Honglian orang dari luar region makanya tak paham seberapa berpengaruhnya Paviliun Obat.Apalagi mereka men
Read more

206 - Nona Besar Sima

“Ha ha ha! Ya, seperti itu.” Ao Lung tertawa sambil mempertahankan sikap bijaksananya.Sedangkan alkemis lainnya tertawa santai mendengar ucapan sembrono Sima Honglian. Berani sekali wanita itu meremehkan ilmu pemurnian pil? Dikira membuat pil seperti membuat bakpao?“Bagaimana jika kita membuat Pil Pencerah Jiwa?” Ao Lung menawarkan.Yao Chen menggali ingatannya dan menemukan bahwa Pil Pencerah Jiwa merupakan pil kelas 4 yang paling mudah dibuat.Sepertinya Ao Lung masih ingin mempertahankan citra sebagai senior bijaksana dan welas asih pada juniornya yang sudah menghinanya di depan rekan-rekan alkemis.“Ayo saja!” Sima Honglian menggulung lengan gaunnya, memperlihatkan lengan mulus seputih giok, membuat Li Yuhang menelan ludah mengkhayalkan berbagai macam hal di otaknya.Yao Chen melirik ke Li Yuhang dan tak senang dengan cara pria itu memandang wanita tercintanya.‘Awas saja nanti kau!’ geram Yao Chen di hatinya.Maka, pertandingan alkimia antara Sima Honglian dan Ao Lung pun dimul
Read more

207 - Jati Diri Sima Honglian

“Nona Besar Sima?” Tetua Zheng dan semua orang di aula, termasuk Yao Chen heran dengan cara Direktur Utama Yang menyapa Sima Honglian.Sementara, Sima Honglian menepuk keningnya dengan wajah menyesal.“Haiyaa … Tuan Yang kenapa harus … duh!” Sima Honglian tak berdaya. “Aku juga lupa kalau Tuan Zheng direktur di sini, haiyaa!”Kemudian, dia menepuk santai tungkunya dan pil melompat keluar dari sana, ada 10 butir jumlahnya.Segera saja, semerbak aroma herbal yang kental memabukkan siapa pun yang menciumnya.“Ini … ini pil level Sempurna!” seru seseorang di barisan belakang.Bahkan dia di belakang saja mengetahui level pil buatan Sima Honglian!“Bahkan ada 10 dan semuanya level Sempurna! Benar-benar level Sempurna dengan garis urat pil keemasan yang jelas dan terang!” Orang ikut menyeru sambil memerhatikan pil di piring giok di tangan Sima Honglian.Aula gempar seketika. Ao Lung yang merupakan alkemis senior dan disegani di Paviliun Obat dikalahkan secara telak oleh wanita antah berantah
Read more

208 - Merampok Terang-terangan

Ao Lung dan semua muridnya termangu di tempat, rahang mereka nyaris jaruh gara-gara perintah Sima Honglian. Mereka yang usianya sangat jauh di atas Yao Chen, diharuskan melakukan sembah sujud mengetukkan dahi ke lantai?!“Ba—baiklah! Kami datang! Kami datang!” Dengan suara bergetar, Ao Lung merangkak terlebih dahulu dari tempatnya berada, tak mau bersujud di hadapan Yao Chen.Meski harus menelan amarah dan kekecewaan, Ao Lung dan para muridnya sadar bahwa mereka harus tetap berpegangan di Paviliun Obat karena menyandang status alkemis Paviliun Obat akan membawa banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup mereka yang menyedihkan.Memangnya mereka bisa apa jika dibuang Paviliun Obat?“Bagus! Aku suka orang patuh!” Sima Honglian tersenyum senang.Yao Chen menatap Ao Lung dan rombongan muridnya yang beringsut menggunakan lutut ke arahnya meski jarak cukup jauh.‘Humph! Mereka menolak berlutut langsung di depanku dan memilih berjalan dengan lututnya, huh?! Dasar kantong-kantong kentut tua in
Read more

209 - Kejutan dari Gao Long

“Gao Long! Hei, Gao Long! Kau baik-baik saja?” Yao Chen sudah berdiri di bawah manik Tasbih Semesta.Ada asap tebal yang mirip kabut, menghalangi pandangannya. Dia terpaksa mengibaskan tangannya beberapa kali untuk bisa menyibak asap ledakan tadi.“Gao Long!” Yao Chen cemas, Embrio Naganya tidak menjawab. “Hei, Tasbih Semesta, kenapa manik Gao Long meledak dan aku tak menemukan dia?”Karena tak ada respon dari Gao Long, Yao Chen terpaksa bertanya ke Tasbih Semesta, berharap muncul suara dari benda pusaka dewa yang biasanya bungkam tanpa suara.Seperti yang diperkirakan, Tasbih Semesta di atas kepalanya tidak memberikan jawaban apa pun dan hanya melayang-layang tenang seperti biasa.“Gao Long? Kau di mana?” Yao Chen masih sibuk menyibak asap kabut tebal berwarna kehitaman yang sangat mengaburkan pandangannya.Dia bahkan kesulitan menatap jelas ke Tasbih Semesta di atasnya. Bagaimana nasib Gao Long? Mati meledak? Apa penyebabnya?Ada begitu banyak pertanyaan di benak Yao Chen.“Gao Long!
Read more

210 - Musuh Asing di Tingkat 10

“Dasar bocah naga!” balas Yao Chen sambil membuang pandangan.Wajah Yao Chen merah karena malu atas ucapan Gao Long.Dia pun bergegas kembali ke kesadarannya di dunia nyata.Namun, alangkah kagetnya dia ketika membuka mata, dia mendapati bukan Sima Honglian yang masuk ke kamarnya melainkan seseorang berpakaian hitam kelabu dengan rambut warna kelabu seluruhnya.Cakar orang itu sudah teracung ke depan.“Hei!” Yao Chen lekas berkelit sebelum kepalanya diremukkan oleh cengkeraman tangan yang diarahkan padanya.Namun, orang asing itu mendelik ganas sambil mengibaskan tangannya karena sudah terlanjur ketahuan.Yao Chen menyilangkan kedua lengan di depan wajah sambil mengumpulkan energi untuk memblokir hempasan energi dari pria tua asing itu.Dikarenakan perbedaan tingkat kultivasi yang terlalu tajam, Yao Chen terhempas ke dinding di belakangnya dan langsung runtuh sehingga dia jatuh tertimbun reruntuhan dinding meski dia sudah menggunakan energi Qi-nya.‘Sial! Aku sampai terlempar keluar k
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
50
DMCA.com Protection Status