Semua Bab Pendekar Tanpa Wajah: Bab 191 - Bab 200
248 Bab
191 - Sungai Magma Murni di Bawah Kolam
‘Gu—Guru tidak memakai baju di dalam kolam air hangat!’ Yao Chen berseru di batinnya saat melihat ke Sima Honglian yang melambaikan tangannya ke dia.Dia ragu-ragu, apakah memang perlu mendatangi kolam tersebut?“Xiao Chen! Ayo! Tunggu apa lagi? Kau butuh berendam di sini!” Sima Honglian masih melambai padanya. “Air di sini akan mempercepat kesembuhan luka dan memulihkan energi.”Oh, ternyata maksud Sima Honglian seperti itu. Meminta Yao Chen bergabung dengannya di kolam agar pemuda itu bisa memulihkan energinya.Tapi kenapa harus telanjang? Ini yang membuat Yao Chen tenggelam dalam dilema.“Gu—Guru, me—memangnya tak apa?” Ya ampun, Yao Chen yakin wajahnya sudah mulai merona.Meski Sima Honglian hanya terlihat dari bahu ke atas karena uap tebal dari kolam, tapi tetap saja bahu ke bawah pasti tanpa busana!“Cepat ke sini!” Sima Honglian terdengar tak sabar.Melangkah ragu, Yao Chen mendekat ke kolam.“Lepas semua bajumu, lekas masuk ke kolam!” Sima Honglian memberikan nada memerintah.
Baca selengkapnya
192 - Sima Honglian Ingin Diberi Kasih Sayang (18+)
“Gu—Guru? Apa … apa yang bisa kutolong?” Yao Chen segera menelan saliva ketika tangan Sima Honglian semakin meluncur pelan ke bawah.Betapa kagetnya Yao Chen saat belalai girangnya disentuh tangan lembut nan lentik Sima Honglian. Kalau bisa, rambutnya akan berdiri semua gara-gara sentuhan itu.“Chen … tolong beri kasih sayangmu ke aku. Kau mau, kan?” tanya Sima Honglian dengan suara mendayu di telinga Yao Chen.Tubuh wanita itu semakin merapat ke Yao Chen, menempelkan dada indahnya di punggung Yao Chen, menyebabkan belalai girang Yao Chen menggeliat bangun secara mendadak.‘Entah ini adik nakalku terbangun begini gara-gara sentuhan tangannya atau dikarenakan dadanya yang menempel di belakangku,’ batin Yao Chen dengan penuh putus asa karena dia tidak bisa menolaknya.“Chen ….” Sima Honglian meraih pipi Yao Chen agar wajah pemuda itu menoleh ke arahnya.Tak sampai menit
Baca selengkapnya
193 - Dihajar di Dalam Formasi
“Hgh! Aku hanya berkhayal saja ….” Wajah Yao Chen muram ketika dia mengingat lagi apa yang terjadi di kolam.Saat ini dia sudah kembali ke paviliun kecilnya sendiri dan bersiap melakukan kultivasi tertutup.Namun, dia heran ketika mendengar raungan Gao Long di dalam ruang dimensi jiwanya.“Auw! Iya! Iya! Tidak lagi! Auw! Sudah! Sudah! Hentikan!” Gao Long rupanya sedang dihajar petir Tasbih Semesta.Ctaarr! Ctaarrr!“Bocah, to—tolong aku! Suruh pusakamu itu berhenti memukulku!” Gao Long memohon ke Yao Chen yang baru saja memasuki ruang dimensi jiwa.Yao Chen bisa melihat, manik transparan berisi embrio Gao Long berguncang-guncang akibat pukulan petir Tasbih Semesta.Meski sosok kecil di dalam manik itu tidak bergerak maupun bicara, tetap saja sudah diwakilkan dari paniknya suara Gao Long yang terdengar.“Kenapa dia memukulmu? Kau punya dosa apa sampai dihajar petir lagi, hm?” Yao Chen bertanya ke manik transparan di atas kepalanya.“Baiklah! Baiklah! Aku minta maaf! Aku bersalah!” Gao
Baca selengkapnya
194 - Boneka Xinxin
“Baik, Guru!” Yao Chen tak bisa menolak karena sudah kewajibannya menuruti perintah gurunya.Meskipun dia baru saja pulih dari luka-luka sebelumnya, dia harus melakukan apa yang Sima Honglian perintahkan.Maka, mempersiapkan dirinya di tengah-tengah area formasi, Yao Chen menunggu petir datang padanya.Trrrkkk! Trrkkk! Ctaarrr! Ctaarrr! Taarrr!Ranting-ranting petir yang tadinya terbentuk setelah awan hitam diaktifkan oleh Sima Honglian, kini mulai berjatuhan seperti hujan ke Yao Chen.“Errkkhh!” Sambil menggertakkan gerahamnya kuat-kuat, Yao Chen bergegas bergerak menghindari satu demi satu petir yang berjatuhan.Tembakan demi tembakan petir ke Yao Chen sama beringas dan ganasnya seperti kemarin.Namun, kali ini Yao Chen sudah lebih memahaminya dan menggerakkan kakinya lebih cepat lagi.“Hmph!” Yao Chen mendengus keras ketika tangannya dia tarik sebelum tersambar petir. Sangat nyaris!Setelah itu, ganti kakinya yang dia pindahkan sebelum petir memukul di sana.‘Baiklah! Sepertinya a
Baca selengkapnya
195 - Apakah Dia Cemburu?
“A—ahh! Bukan begitu, Guru!” Yao Chen gelagapan.Sima Honglian terkikik geli melihat muridnya gugup karena godaannya.“Coba sini aku lihat, apakah dia sudah bagus dari banyak aspek? Sepertinya aku lihat dia kurang maksimal.” Sima Honglian menawarkan bantuan.Tentu saja Yao Chen senang sekali.Boneka Xinxin diserahkan ke Sima Honglian untuk diperiksa.“Hm ….” Kening Sima Honglian berkerut. “Pantas saja daya serang dia lemah, bahkan refleks dia juga kurang bagus. Rupanya ada komponen yang retak dan nyaris hancur.”Yao Chen yang belum terlalu mendalam menguasai ilmu penempaan, tentu saja hanya bisa melongo dan siap mendengarkan.“Xiao Chen, apakah kau membeli boneka ini hanya karena dia dihargai murah?” tanya Sima Honglian sambil menatap penuh selidik ke muridnya.Ada rasa malu di hati Yao Chen ketika Sima Honglian langsung menohok ke aspek hidup iritnya.“I—iya, awalnya begitu.” Yao Chen menggaruk kepalanya. Dia tidak sepenuhnya berbohong. “Aku kira, aku bisa memperbaikinya ketika nanti
Baca selengkapnya
196 - Kau Sudah Pernah Menciumnya?
“Eh? Kekasih?” Yao Chen linglung sejenak.Apalagi wajah Sima Honglian seperti gadis remaja sedang merasa cemburu. Wajahnya cemberut, bibir mengerucut, dan pandangan mata menjadi tajam seakan ingin menyayat Yao Chen.“Ahh! Bukan kekasih, Guru! Sama sekali bukan!” Yao Chen menggoyang-goyangkan kedua tangan di depan tubuh sebagai gestur penyangkalan.Akhirnya, Yao Chen menceritakan kisah Xinxin. Sima Honglian menyimak dalam diam.Usai mendengar cerita Yao Chen yang memilukan mengenai Xinxin, senyum lembut Sima Honglian mulai terbit seiring mendung di wajahnya mulai menghilang.“Kalau begitu, ayo kita buat Xinxin menjadi lebih hebat dari boneka mana pun!” Sima Honglian mendadak saja antusias.Perasaan Yao Chen lega seketika setelah melihat senyum Sima Honglian.Maka, mereka mulai tenggelam dalam diskusi mengenai penempaan.“Xiao Chen, apakah kau punya kepercayaan diri menempa besi hitam meteorit?” tanya Sima Honglian setelah menyelesaikan diskusi.Yao Chen mengangguk saja. Yang penting la
Baca selengkapnya
197 - Boneka Kultivator Milik Sima Honglian
“Itu … Guru … errr ….” Lidah Yao Chen terasa kelu ketika pertanyaan dari Sima Honglian seperti menohok ulu hatinya.Ditanya wanita yang dia suka mengenai sudah pernah mencium Zhuge Ling, mana mungkin Yao Chen tidak gugup.“Ha ha ha! Lihat! Wajahmu memerah begitu!” Sima Honglian yang awalnya menatap tajam penuh selidik, seketika tertawa lepas sampai kedua matanya membentuk bulan sabit.Yao Chen menggaruk belakang kepalanya, bingung menangani wanita nyentrik seperti Sima Honglian.“Apakah semua pekerjaanmu sudah selesai?” tanya Sima Honglian kemudian.“Sudah, Guru.” Yao Chen menyerahkan semua komponen yang diperintahkan untuk dibuat.Sima Honglian menerima semuanya dan mengangguk-angguk puas.“Tempaanmu memang bagus dan levelnya cukup tinggi, tapi kamu masih belum bisa memoles secara halus. Tak apa! Aku memahami kesulitanmu, karena besi hitam meteorit memang jenis logam yang cukup sulit dihaluskan. Aku yakin kau akan lebih baik setelah pengalaman hari ini.” Sima Honglian menghibur.Yao
Baca selengkapnya
198 - Penasaran pada Wajah Zhongli Yuan
Hampir saja Yao Chen tersedak salivanya sendiri ketika mendengar ucapan Sima Honglian.“I—i—itu dia?!” Tak mungkin Yao Chen tidak terkejut.Tapi Sima Honglian sudah berjalan cukup jauh darinya.Segera, Yao Chen menoleh ke boneka yang menjadi lawan latih tandingnya sesiangan ini. Dia amati boneka itu dari atas sampai bawah.“Seperti apa wajahnya?” penasaran Yao Chen sembari tangannya terjulur ke si boneka, ingin menurunkan kain hitam penutup setengah wajah boneka yang dikatakan sebagai Zhongli Yuan.Ctikk! Sratt!Mendadak saja boneka itu lenyap setelah Sima Honglian menjentikkan dua jarinya di udara.Yao Chen menelan saliva, agak kecewa karena Sima Honglian sudah lebih dulu menyimpan boneka itu tanpa dia berhasil mengetahui wajah Zhongli Yuan.“Kau ingin terus di sana, hah?!” tanya Sima Honglian dari jauh.Tersadar, maka Yao Chen menyerukan jawaban, “Aku datang, Guru!”Yao Chen berlari menuju Sima Honglian. Dahinya diketuk jemari lentik Sima Honglian.“Bocah nakal.” Sima Honglian sambi
Baca selengkapnya
199 - Menemukan Titik Kelemahan
“Tapi ingat, Xiao Chen, kalau perlawananmu seburuk kemarin, aku akan langsung hentikan dan menyimpannya langsung.” Sima Honglian menambahkan.Yao Chen diam merenung. Kemarin dia memang terlalu gegabah dan sembrono.“Baik, Guru, aku mengerti.” Mengangguk tegas, Yao Chen memberikan kepastian.“Satu lagi, kau tak boleh menggunakan api kuatmu yang itu ke bonekaku. Aku tak mau bonekanya terbakar, bisa rugi!” Lalu Sima Honglian mendecak singkat.Setelah mengatakan itu, Sima Honglian memasukkan puluhan batu kristal ke boneka dan pergi dari area tersebut.Kini tinggallah Yao Chen dan boneka Zhongli Yuan.Menatap tajam ke boneka Zhongli Yuan, Yao Chen menggeram rendah, “Ayo!”Gerakan pertama dimulai oleh boneka Zhongli Yuan yang melesat ke Yao Chen sambil mengeluarkan pedangnya yang berselimut listrik.“Baiklah!” Yao Chen mengeluarkan cambuk yang dia selimuti dengan listrik.Kekuatan Tingkat 7 Menengah meledak dari tubuh boneka Zhongli Yuan ketika dia mengayunkan pedangnya ke Yao Chen.Namun,
Baca selengkapnya
200 - Kembali ke Kota Air Tenang
“Baiklah, terima kasih, Gao Long. Semua menjadi lebih singkat berkat bantuanmu.” Yao Chen terkekeh senang.Meski sedikit merasa bersalah karena curang dalam hal ini, tapi Yao Chen hanya bisa bergantung pada penilaian Gao Long untuk mencari titik lemah boneka Zhongli Yuan.“Kuakui kau cerdas juga, bocah, dengan berpikir kelemahannya tak mungkin ada di area jantung.” Gao Long sambil terkekeh. “Memang, bocah, kalau kelemahan di jantung, itu akan mudah terpikirkan lawan dan akan langsung menyerang ke sana, bukan? Maka, yang paling aman adalah tempat yang tidak terpikirkan.”Mendengar itu, Yao Chen mengangguk paham. “Aku sempat berpikir, namanya boneka kultivator, pasti memiliki kelemahan. Dan harus ingat bahwa benda seperti itu terdiri dari tempaan dan kertas jimat untuk bisa memberikan gerakan dan efek fantastis lainnya.” Yao Chen membalas Gao Long.“Dulu aku melawan boneka kayu di ujian seleksi masuk saja aku berhasil menemukan titik kelemahan boneka yang berisi kertas jimat. Maka, bon
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
25
DMCA.com Protection Status