“Tapi ingat, Xiao Chen, kalau perlawananmu seburuk kemarin, aku akan langsung hentikan dan menyimpannya langsung.” Sima Honglian menambahkan.Yao Chen diam merenung. Kemarin dia memang terlalu gegabah dan sembrono.“Baik, Guru, aku mengerti.” Mengangguk tegas, Yao Chen memberikan kepastian.“Satu lagi, kau tak boleh menggunakan api kuatmu yang itu ke bonekaku. Aku tak mau bonekanya terbakar, bisa rugi!” Lalu Sima Honglian mendecak singkat.Setelah mengatakan itu, Sima Honglian memasukkan puluhan batu kristal ke boneka dan pergi dari area tersebut.Kini tinggallah Yao Chen dan boneka Zhongli Yuan.Menatap tajam ke boneka Zhongli Yuan, Yao Chen menggeram rendah, “Ayo!”Gerakan pertama dimulai oleh boneka Zhongli Yuan yang melesat ke Yao Chen sambil mengeluarkan pedangnya yang berselimut listrik.“Baiklah!” Yao Chen mengeluarkan cambuk yang dia selimuti dengan listrik.Kekuatan Tingkat 7 Menengah meledak dari tubuh boneka Zhongli Yuan ketika dia mengayunkan pedangnya ke Yao Chen.Namun,
“Baiklah, terima kasih, Gao Long. Semua menjadi lebih singkat berkat bantuanmu.” Yao Chen terkekeh senang.Meski sedikit merasa bersalah karena curang dalam hal ini, tapi Yao Chen hanya bisa bergantung pada penilaian Gao Long untuk mencari titik lemah boneka Zhongli Yuan.“Kuakui kau cerdas juga, bocah, dengan berpikir kelemahannya tak mungkin ada di area jantung.” Gao Long sambil terkekeh. “Memang, bocah, kalau kelemahan di jantung, itu akan mudah terpikirkan lawan dan akan langsung menyerang ke sana, bukan? Maka, yang paling aman adalah tempat yang tidak terpikirkan.”Mendengar itu, Yao Chen mengangguk paham. “Aku sempat berpikir, namanya boneka kultivator, pasti memiliki kelemahan. Dan harus ingat bahwa benda seperti itu terdiri dari tempaan dan kertas jimat untuk bisa memberikan gerakan dan efek fantastis lainnya.” Yao Chen membalas Gao Long.“Dulu aku melawan boneka kayu di ujian seleksi masuk saja aku berhasil menemukan titik kelemahan boneka yang berisi kertas jimat. Maka, bon
“Guru, bolehkah aku mengunjungi kawan baikku terlebih dahulu?” tanya Yao Chen sambil menatap penuh harap ke Sima Honglian.“Ayo!” Sima Honglian mengangguk dan memberikan senyum singkat.Bersama Sima Honglian dan Nona Jian, Yao Chen pergi ke toko Nenek Xiu.“Tuan Yao?” Wajah Nenek Xiu segera cerah bersinar begitu dia melihat Yao Chen memasuki tokonya.Mereka saling berbalas senyum lebar.“Nenek Xiu.” Yao Chen memberikan soja hormatnya kepada yang lebih senior.“Tuan Yao terlalu sungkan.” Nenek Xiu tersipu.Kemudian, tatapan Nenek Xiu tertuju ke Sima Honglian. Hatinya sedikit bertanya-tanya apakah wanita itu kakak atau … calon istri?“Oh, ini guruku, Master Sima Honglian, dari Sekte Bilah Langit.” Yao Chen memperkenalkan.Nenek Xiu mendadak beku mengetahui status Sima Honglian.“A—astaga! Seorang master!” Nenek Xiu sampai nyaris susah bicara.Beliau sudah nyaris berlutut di depan Sima Honglian, tapi segera dicegah wanita berambut merah tersebut.“Nenek, jangan begitu. Aku tak pantas men
“Oh?” Kening Sima Honglian terangkat. “Anda ingin bergabung dengan kami? Kalau begitu, tanya dulu pada adik kecilku.”Yao Chen kaget karena Sima Honglian menyebutnya adik, bukan murid.“Dia … dia adik Anda?” Li Yuhang terkejut dan menoleh singkat ke Yao Chen. “Saya pikir dia murid Anda.”Meski tak paham kenapa Sima Honglian menyebut dia sebagai adik, Yao Chen masih tetap diam dan mengamati dulu.“Murid? Memangnya saya menyebut dia sebagai murid? Mungkin Tuan Muda Li salah mendengar. Angin di sini cukup kencang karena dekat dengan jendela.” Sima Honglian tertawa kecil.Li Yuhang agak bingung karena tadi dia jelas mendengar bahwa Yao Chen memanggil Sima Honglian sebagai guru.“A—ahh, sepertinya begitu.” Li Yuhang tak ingin mendebat Sima Honglian.Karena sudah seperti itu kemauan Sima Honglian, mau tak mau Li Yuhang beralih ke Yao Chen dan memberikan temperamen terbaiknya. Dia bersoja pada Yao Chen.“Tuan Muda Huo, bolehkah saya bergabung dengan Anda dan saudara Anda?” tanya Li Yuhang ke
“Itu ….” Li Yuhang terserang dilema. Apalagi melihat Sima Honglian melakukan soja sambil menundukkan kepala padanya dengan gaya anggun, hatinya bergetar.Dibutakan oleh hasrat ingin memiliki kecantikan seperti Sima Honglian, maka Li Yuhang meneguhkan tekadnya.Dia segera berbaring ke lantai dan berguling-guling. Semua orang di ruangan itu terbelalak kaget atas tindakannya, termasuk Yao Chen. Sedangkan Sima Honglian tersenyum lebar karena senang.Dukk!Segera, kaki Yao Chen ditendang Sima Honglian di bawa meja, menerima kode.“A—aahh … ha ha ha … aha ha ha!” Yao Chen tertawa kecil.Melihat Yao Chen sudah mulai tertawa, tentu Li Yuhang senang.“Tuan Muda Li! Ayo, lebih giat bergulingnya, lakukan semirip anjing kecil yang lucu!” perintah Sima Honglian sambil tak sabar. “Tawa adikku masih kurang keras!”Karena melihat perubahan pada Yao Chen dan wajah gembira Sima Honglian, Li Yuhang mempertaruhkan harga dirinya sebagai tuan muda ternama di kota dan melakukan yang diperintahkan wanita yan
“Eh?” Sima Honglian menghentikan gerakan tangan yang hendak menyuapkan nasi dan lauk ke mulut.Dia memandang bingung ke Yao Chen yang menatapnya dengan intens. Tapi kemudian dia mengira Yao Chen masih berakting.“Ah! Ya … ha ha ha … anak nakal!” Sima Honglian tertawa santai dan mengusap kepala Yao Chen. “Kau ini terlalu manja. Baiklah, nanti akan Kakak carikan istri yang paling terbaik untukmu!”Sebenarnya Yao Chen ingin bicara lagi, tapi dia memilih untuk menggigit lidahnya sebelum memburaikan kalimat yang lebih berani. Dia mengangguk dan mulai makan.Makan malam itu berlangsung cukup menyenangkan meski ada Li Yuhang di antara mereka. Setidaknya Yao Chen tidak perlu cemas wanita tercintanya tergerak hati pada pemuda perayu seperti Li Yuhang.‘Kenapa Li Yuhang malah mengingatkanku akan Li Yaren, yah?’ Tiba-tiba saja ingatan Yao Chen terbang ke sosok yang satu itu.Ketika hidangan di meja sudah nyaris habis, datanglah beberapa pengunjung lain di ruangan itu, salah satunya merupakan ora
“Glekk! Kau … kau bisa alkimia?” Peng He sampai menelan saliva karena tak menyangka jawaban dari Sima Honglian.Sima Honglian mengangguk, wajahnya menampilkan kepolosan anak kecil.“Bisa, tapi … mungkin tidak terlalu mendalam. Kenapa memangnya?” Sengaja, Sima Honglian berlagak arogan sambil menaikkan dagunya ke Peng He dan rekan-rekan alkemisnya.Segera saja muncul senyum seringaian dari Peng He.“Kami tidak akan percaya bualan perempuan sepertimu, kecuali kau punya keberanian membuktikannya. Masalahnya, apakah kau punya nyali?” pancing Peng He sambil melirik penuh makna ke rekan-rekan alkemisnya.Semua rekan Peng He mengangguk paham akan rencana Peng He.“Huh! Tentu saja aku berani! Memangnya sehebat apa sih kalian ini? Hanya sekumpulan kantong kentut tua saja, kan?” provokasi Sima Honglian.Peng He dan yang lain menahan geram mendengar ejekan Sima Honglian. Mereka mengira Sima Honglian orang dari luar region makanya tak paham seberapa berpengaruhnya Paviliun Obat.Apalagi mereka men
“Ha ha ha! Ya, seperti itu.” Ao Lung tertawa sambil mempertahankan sikap bijaksananya.Sedangkan alkemis lainnya tertawa santai mendengar ucapan sembrono Sima Honglian. Berani sekali wanita itu meremehkan ilmu pemurnian pil? Dikira membuat pil seperti membuat bakpao?“Bagaimana jika kita membuat Pil Pencerah Jiwa?” Ao Lung menawarkan.Yao Chen menggali ingatannya dan menemukan bahwa Pil Pencerah Jiwa merupakan pil kelas 4 yang paling mudah dibuat.Sepertinya Ao Lung masih ingin mempertahankan citra sebagai senior bijaksana dan welas asih pada juniornya yang sudah menghinanya di depan rekan-rekan alkemis.“Ayo saja!” Sima Honglian menggulung lengan gaunnya, memperlihatkan lengan mulus seputih giok, membuat Li Yuhang menelan ludah mengkhayalkan berbagai macam hal di otaknya.Yao Chen melirik ke Li Yuhang dan tak senang dengan cara pria itu memandang wanita tercintanya.‘Awas saja nanti kau!’ geram Yao Chen di hatinya.Maka, pertandingan alkimia antara Sima Honglian dan Ao Lung pun dimul