“Oh?” Kening Sima Honglian terangkat. “Anda ingin bergabung dengan kami? Kalau begitu, tanya dulu pada adik kecilku.”Yao Chen kaget karena Sima Honglian menyebutnya adik, bukan murid.“Dia … dia adik Anda?” Li Yuhang terkejut dan menoleh singkat ke Yao Chen. “Saya pikir dia murid Anda.”Meski tak paham kenapa Sima Honglian menyebut dia sebagai adik, Yao Chen masih tetap diam dan mengamati dulu.“Murid? Memangnya saya menyebut dia sebagai murid? Mungkin Tuan Muda Li salah mendengar. Angin di sini cukup kencang karena dekat dengan jendela.” Sima Honglian tertawa kecil.Li Yuhang agak bingung karena tadi dia jelas mendengar bahwa Yao Chen memanggil Sima Honglian sebagai guru.“A—ahh, sepertinya begitu.” Li Yuhang tak ingin mendebat Sima Honglian.Karena sudah seperti itu kemauan Sima Honglian, mau tak mau Li Yuhang beralih ke Yao Chen dan memberikan temperamen terbaiknya. Dia bersoja pada Yao Chen.“Tuan Muda Huo, bolehkah saya bergabung dengan Anda dan saudara Anda?” tanya Li Yuhang ke
“Itu ….” Li Yuhang terserang dilema. Apalagi melihat Sima Honglian melakukan soja sambil menundukkan kepala padanya dengan gaya anggun, hatinya bergetar.Dibutakan oleh hasrat ingin memiliki kecantikan seperti Sima Honglian, maka Li Yuhang meneguhkan tekadnya.Dia segera berbaring ke lantai dan berguling-guling. Semua orang di ruangan itu terbelalak kaget atas tindakannya, termasuk Yao Chen. Sedangkan Sima Honglian tersenyum lebar karena senang.Dukk!Segera, kaki Yao Chen ditendang Sima Honglian di bawa meja, menerima kode.“A—aahh … ha ha ha … aha ha ha!” Yao Chen tertawa kecil.Melihat Yao Chen sudah mulai tertawa, tentu Li Yuhang senang.“Tuan Muda Li! Ayo, lebih giat bergulingnya, lakukan semirip anjing kecil yang lucu!” perintah Sima Honglian sambil tak sabar. “Tawa adikku masih kurang keras!”Karena melihat perubahan pada Yao Chen dan wajah gembira Sima Honglian, Li Yuhang mempertaruhkan harga dirinya sebagai tuan muda ternama di kota dan melakukan yang diperintahkan wanita yan
“Eh?” Sima Honglian menghentikan gerakan tangan yang hendak menyuapkan nasi dan lauk ke mulut.Dia memandang bingung ke Yao Chen yang menatapnya dengan intens. Tapi kemudian dia mengira Yao Chen masih berakting.“Ah! Ya … ha ha ha … anak nakal!” Sima Honglian tertawa santai dan mengusap kepala Yao Chen. “Kau ini terlalu manja. Baiklah, nanti akan Kakak carikan istri yang paling terbaik untukmu!”Sebenarnya Yao Chen ingin bicara lagi, tapi dia memilih untuk menggigit lidahnya sebelum memburaikan kalimat yang lebih berani. Dia mengangguk dan mulai makan.Makan malam itu berlangsung cukup menyenangkan meski ada Li Yuhang di antara mereka. Setidaknya Yao Chen tidak perlu cemas wanita tercintanya tergerak hati pada pemuda perayu seperti Li Yuhang.‘Kenapa Li Yuhang malah mengingatkanku akan Li Yaren, yah?’ Tiba-tiba saja ingatan Yao Chen terbang ke sosok yang satu itu.Ketika hidangan di meja sudah nyaris habis, datanglah beberapa pengunjung lain di ruangan itu, salah satunya merupakan ora
“Glekk! Kau … kau bisa alkimia?” Peng He sampai menelan saliva karena tak menyangka jawaban dari Sima Honglian.Sima Honglian mengangguk, wajahnya menampilkan kepolosan anak kecil.“Bisa, tapi … mungkin tidak terlalu mendalam. Kenapa memangnya?” Sengaja, Sima Honglian berlagak arogan sambil menaikkan dagunya ke Peng He dan rekan-rekan alkemisnya.Segera saja muncul senyum seringaian dari Peng He.“Kami tidak akan percaya bualan perempuan sepertimu, kecuali kau punya keberanian membuktikannya. Masalahnya, apakah kau punya nyali?” pancing Peng He sambil melirik penuh makna ke rekan-rekan alkemisnya.Semua rekan Peng He mengangguk paham akan rencana Peng He.“Huh! Tentu saja aku berani! Memangnya sehebat apa sih kalian ini? Hanya sekumpulan kantong kentut tua saja, kan?” provokasi Sima Honglian.Peng He dan yang lain menahan geram mendengar ejekan Sima Honglian. Mereka mengira Sima Honglian orang dari luar region makanya tak paham seberapa berpengaruhnya Paviliun Obat.Apalagi mereka men
“Ha ha ha! Ya, seperti itu.” Ao Lung tertawa sambil mempertahankan sikap bijaksananya.Sedangkan alkemis lainnya tertawa santai mendengar ucapan sembrono Sima Honglian. Berani sekali wanita itu meremehkan ilmu pemurnian pil? Dikira membuat pil seperti membuat bakpao?“Bagaimana jika kita membuat Pil Pencerah Jiwa?” Ao Lung menawarkan.Yao Chen menggali ingatannya dan menemukan bahwa Pil Pencerah Jiwa merupakan pil kelas 4 yang paling mudah dibuat.Sepertinya Ao Lung masih ingin mempertahankan citra sebagai senior bijaksana dan welas asih pada juniornya yang sudah menghinanya di depan rekan-rekan alkemis.“Ayo saja!” Sima Honglian menggulung lengan gaunnya, memperlihatkan lengan mulus seputih giok, membuat Li Yuhang menelan ludah mengkhayalkan berbagai macam hal di otaknya.Yao Chen melirik ke Li Yuhang dan tak senang dengan cara pria itu memandang wanita tercintanya.‘Awas saja nanti kau!’ geram Yao Chen di hatinya.Maka, pertandingan alkimia antara Sima Honglian dan Ao Lung pun dimul
“Nona Besar Sima?” Tetua Zheng dan semua orang di aula, termasuk Yao Chen heran dengan cara Direktur Utama Yang menyapa Sima Honglian.Sementara, Sima Honglian menepuk keningnya dengan wajah menyesal.“Haiyaa … Tuan Yang kenapa harus … duh!” Sima Honglian tak berdaya. “Aku juga lupa kalau Tuan Zheng direktur di sini, haiyaa!”Kemudian, dia menepuk santai tungkunya dan pil melompat keluar dari sana, ada 10 butir jumlahnya.Segera saja, semerbak aroma herbal yang kental memabukkan siapa pun yang menciumnya.“Ini … ini pil level Sempurna!” seru seseorang di barisan belakang.Bahkan dia di belakang saja mengetahui level pil buatan Sima Honglian!“Bahkan ada 10 dan semuanya level Sempurna! Benar-benar level Sempurna dengan garis urat pil keemasan yang jelas dan terang!” Orang ikut menyeru sambil memerhatikan pil di piring giok di tangan Sima Honglian.Aula gempar seketika. Ao Lung yang merupakan alkemis senior dan disegani di Paviliun Obat dikalahkan secara telak oleh wanita antah berantah
Ao Lung dan semua muridnya termangu di tempat, rahang mereka nyaris jaruh gara-gara perintah Sima Honglian. Mereka yang usianya sangat jauh di atas Yao Chen, diharuskan melakukan sembah sujud mengetukkan dahi ke lantai?!“Ba—baiklah! Kami datang! Kami datang!” Dengan suara bergetar, Ao Lung merangkak terlebih dahulu dari tempatnya berada, tak mau bersujud di hadapan Yao Chen.Meski harus menelan amarah dan kekecewaan, Ao Lung dan para muridnya sadar bahwa mereka harus tetap berpegangan di Paviliun Obat karena menyandang status alkemis Paviliun Obat akan membawa banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup mereka yang menyedihkan.Memangnya mereka bisa apa jika dibuang Paviliun Obat?“Bagus! Aku suka orang patuh!” Sima Honglian tersenyum senang.Yao Chen menatap Ao Lung dan rombongan muridnya yang beringsut menggunakan lutut ke arahnya meski jarak cukup jauh.‘Humph! Mereka menolak berlutut langsung di depanku dan memilih berjalan dengan lututnya, huh?! Dasar kantong-kantong kentut tua in
“Gao Long! Hei, Gao Long! Kau baik-baik saja?” Yao Chen sudah berdiri di bawah manik Tasbih Semesta.Ada asap tebal yang mirip kabut, menghalangi pandangannya. Dia terpaksa mengibaskan tangannya beberapa kali untuk bisa menyibak asap ledakan tadi.“Gao Long!” Yao Chen cemas, Embrio Naganya tidak menjawab. “Hei, Tasbih Semesta, kenapa manik Gao Long meledak dan aku tak menemukan dia?”Karena tak ada respon dari Gao Long, Yao Chen terpaksa bertanya ke Tasbih Semesta, berharap muncul suara dari benda pusaka dewa yang biasanya bungkam tanpa suara.Seperti yang diperkirakan, Tasbih Semesta di atas kepalanya tidak memberikan jawaban apa pun dan hanya melayang-layang tenang seperti biasa.“Gao Long? Kau di mana?” Yao Chen masih sibuk menyibak asap kabut tebal berwarna kehitaman yang sangat mengaburkan pandangannya.Dia bahkan kesulitan menatap jelas ke Tasbih Semesta di atasnya. Bagaimana nasib Gao Long? Mati meledak? Apa penyebabnya?Ada begitu banyak pertanyaan di benak Yao Chen.“Gao Long!
“Chen’er! Hentikan!” Gongsun Huojun berteriak membawa kecemasan saat melihat kondisi putranya.Saat ini, kulit Yao Chen sudah hitam legam. Ada banyak retakan di sekujur kulitnya sehingga warna merah darahnya terlihat kontras dan mengerikan, ditambah putih tulang yang terlihat di beberapa bagian lengannya.Itu masih ditambah dengan mencuatnya beberapa tulang hitam di lengan dan punggungnya. Saat ini, Yao Chen memang terlihat mengerikan sekaligus menyedihkan ketika dagingnya mulai meleleh.“Hmph! Mau apa kalian, manusia picik?!” seru Yao Chen ke ayah dan kakeknya yang mendekat.Raja Phoenix melayang dan termangu di udara melihat dua dedengkot Gongsun membawa pasukan Tanah Sucinya. Apakah memang harus terjadi peperangan antara mereka?“Chen’er! Ayah meminta maaf jika Ayah kurang melindungi istrimu. Tolong berhenti dan kita pulang bersama istrimu juga.” Gongsun Huojun mengiba ke putra kebanggaannya.Dia tak ingin bibit hebat tubuh Asura menjadi sia-sia jika Yao Chen mati. Yao Chen harus t
“Burung sialan! Mati saja!” teriak Yao Chen ketika dia melesat memburu ke Raja Phoenix.BOOOMM!Serangan telapak tangannya menebas udara, membelah ruang!Namun .…"Hmph! Manusia sombong!" Raja Phoenix mengangkat satu jari.KLAAANG!Serangan Yao Chen tertahan!Gelombang energi meledak ke segala arah, menghancurkan lebih banyak bangunan di istana! Prajurit siluman burung mulai berdatangan, tapi mereka seakan mengantarkan nyawa saja saat terkena ledakan itu.Meski begitu, Raja Phoenix tetap tak tergoyahkan."Menarik." Mata Raja Phoenix berkilat tajam. "Meskipun tubuhmu mulai hancur, kau masih mencoba melawanku?!"Yao Chen yang sudah dikuasai jiwa Asura sebanyak 80 persen lebih, makin bersikap arogan."KAU AKAN MATI DI SINI, BURUNG BESAR!" teriak Yao Chen dalam kesadaran Asura.DHUAARR!Pertempuran tingkat dewa dimulai.Yao Chen melesat seperti bayangan, serangannya brutal dan tanpa belas kasihan. Api murninya mulai tak terkendali saat melahap banyak prajurit istana Kerajaan Phoenix, meni
"Energi mengerikan ini ...!?" Hong Tian mundur selangkah, wajahnya pucat.Yao Chen telah berubah menjadi Asura Gelap yang menakutkan!Dengan satu langkah, dia menghilang.BOOOM!“Arghh!”Tiba-tiba, salah satu pangeran terlempar ke udara!Yao Chen muncul di belakangnya, tinju apinya menghantam dada pangeran itu hingga tubuhnya melayang jauh menembus dinding istana!KRAAAKKK!Tulangnya patah seketika!Para pangeran lainnya terkejut!"Serang!"Mereka mencoba melancarkan serangan serentak!Namun ....Yao Chen kini bergerak terlalu cepat.Dengan Kekuatan Hukum Ruang, dia melintasi medan perang seperti bayangan hitam yang membara. Tubuh Asura Gelapnya benar-benar mengakselerasi pergerakannya jauh lebih cepat dari yang dia bayangkan."Musnahlah!"Dengan satu tebasan tangan kosong berselimutkan energi petir bercampur api hitam kemerahan dari Asura Gelap, Yao Chen mengakibatkan dua pangeran terhantam ke tanah dalam keadaan mengenaskan!Petir dan api neraka membakar tubuh mereka hingga asap hit
“Lian Lian ….”Tubuh Yao Chen terasa berat. Nafasnya memburu. Setelah tiga pertarungan sengit sebelumnya, kekuatannya mulai terkikis.Meskipun Gao Long telah membantunya dengan suplai energi, tetap saja, tubuhnya mulai melemah.“Chen!”Di sisi lain, Sima Honglian berdiri gagah, rambut merahnya berkibar liar di tengah kobaran api phoenix raksasa.Di sekeliling mereka, enam pangeran kerajaan Phoenix telah mengepung, dengan Hong Tian berdiri paling depan, matanya penuh amarah."Manusia licik! Sekarang kami tau siapa kau sebenarnya!" Hong Tian menyeringai sinis, menatap Yao Chen dengan tatapan jijik."Dia alkemis yang diangkat oleh Adik Yufan?! Jadi kau penyihir sampah yang suka menipu klan phoenix dengan sihir licikmu?!"Salah satu pangeran lainnya meludah ke tanah. "Hmph! Puih! Memuakkan! Manusia memang makhluk paling hina di dunia!""Kau hanya parasit yang memanfaatkan kekuatan Phoenix kami!"Mereka semua menatapnya dengan tatapan menghina, sementara Yao Chen tetap diam, menahan rasa l
“Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me
Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan
Yao Chen langsung berbalik, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Pangeran berjubah ungu itu melangkah ke dalam Ruang Penyegelan dengan tenang, tetapi tekanan aura yang dia pancarkan seperti gunung yang menekan."Aku tak tahu dari mana bocah sepertimu mendapatkan keberanian untuk menyusup ke tempat ini, tapi kau sudah terlalu jauh." Suaranya rendah, berisi ancaman dingin.Yao Chen tetap tenang. Matanya melirik cepat ke arah Sima Honglian yang masih terperangkap di dalam formasi. Butuh waktu dan tenaga untuk menghancurkannya, dan sekarang ada ancaman besar di hadapannya.“Siapa kau?” tanya Yao Chen, meskipun dia sudah bisa menebak jawabannya.Pangeran itu tersenyum tipis, tetapi sorot matanya penuh dengan kesombongan. “Hong Weijian, putra kedua dari Kaisar. Dan kau … hanyalah seorang penyusup bodoh yang akan mati di tempat ini.”Swoosshh!Dalam sekejap, Hong Weijian menghilang dari tempatnya. Yao Chen tak sempat bereaksi sebelum tinju yang dipenuhi Qi Bumi menghantam dadanya!Buuummm!Tu
‘Sial!’ umpat Yao Chen di hatinya.Buummm!Yao Chen terlempar jauh, menghantam pilar di belakangnya.Kraaaakkk!Debu berhamburan, dan rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya.‘Sialan! Orang ini benar-benar monster!’ geramnya.Sedangkan Wei Zhong memegang luka di bahunya dan tertawa kecil. "Jarang sekali aku terluka dalam pertarungan. Tapi sepertinya kau tak akan bertahan lama."Yao Chen bangkit, napasnya sedikit berat. Dia harus mengubah strategi.Dalam sekejap, dia mengeluarkan sebutir Pil Penghancur Jiwa dari lengan bajunya dan menghancurkannya di udara.Bubuk pil itu bertebaran, dan dalam hitungan detik, gelombang energi jiwa yang kacau menyelimuti seluruh ruangan.Wei Zhong mengerutkan kening. "Apa yang kau lakukan?"Yao Chen tidak menjawab dan hanya tersenyum samar, lalu mengaktifkan Kekuatan Hukum Ruang!Dalam sekejap, gravitasi di ruangan itu berubah. Wei Zhong merasakan tubuhnya melambung ke udara tanpa kendali, seolah-olah ruang di sekitarnya telah dibengkokkan!"Keparat! Kau
“Siapa kau?!”Sebuah suara berat menggema di lorong.Yao Chen berbalik dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian penjaga istana tingkat tinggi. Mata pria itu menyipit curiga, tangannya sudah menggenggam pedang panjang.‘Sial!’ umpatnya dalam hati.Tidak ada lagi pilihan.Dengan satu gerakan, Yao Chen melempar Pil Ledakan Api ke lantai. Ledakan api langsung memenuhi ruangan, menciptakan kabut tebal.Menggunakan kekacauan itu, Yao Chen melesat ke depan dan menekan telapak tangannya ke ukiran naga di pintu.Buumm!Gelombang energi murni dilepaskan, dan pintu besar itu bergetar sebelum perlahan terbuka.Di dalamnya, duduk di tengah lingkaran formasi penyegelan, adalah Sima Honglian.Rambut merahnya tergerai, matanya tertutup, tetapi auranya tetap kuat meskipun terlihat lemah.Yao Chen mengepalkan tangannya. “Aku berhasil menemukannya! Lian Lian!”Namun, sebelum dia bisa melangkah masuk, suara tawa dingin terdengar dari belakangnya.“Aku sudah menunggu seseorang mencoba ini.”Kemu