Ao Lung dan semua muridnya termangu di tempat, rahang mereka nyaris jaruh gara-gara perintah Sima Honglian. Mereka yang usianya sangat jauh di atas Yao Chen, diharuskan melakukan sembah sujud mengetukkan dahi ke lantai?!“Ba—baiklah! Kami datang! Kami datang!” Dengan suara bergetar, Ao Lung merangkak terlebih dahulu dari tempatnya berada, tak mau bersujud di hadapan Yao Chen.Meski harus menelan amarah dan kekecewaan, Ao Lung dan para muridnya sadar bahwa mereka harus tetap berpegangan di Paviliun Obat karena menyandang status alkemis Paviliun Obat akan membawa banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup mereka yang menyedihkan.Memangnya mereka bisa apa jika dibuang Paviliun Obat?“Bagus! Aku suka orang patuh!” Sima Honglian tersenyum senang.Yao Chen menatap Ao Lung dan rombongan muridnya yang beringsut menggunakan lutut ke arahnya meski jarak cukup jauh.‘Humph! Mereka menolak berlutut langsung di depanku dan memilih berjalan dengan lututnya, huh?! Dasar kantong-kantong kentut tua in
“Gao Long! Hei, Gao Long! Kau baik-baik saja?” Yao Chen sudah berdiri di bawah manik Tasbih Semesta.Ada asap tebal yang mirip kabut, menghalangi pandangannya. Dia terpaksa mengibaskan tangannya beberapa kali untuk bisa menyibak asap ledakan tadi.“Gao Long!” Yao Chen cemas, Embrio Naganya tidak menjawab. “Hei, Tasbih Semesta, kenapa manik Gao Long meledak dan aku tak menemukan dia?”Karena tak ada respon dari Gao Long, Yao Chen terpaksa bertanya ke Tasbih Semesta, berharap muncul suara dari benda pusaka dewa yang biasanya bungkam tanpa suara.Seperti yang diperkirakan, Tasbih Semesta di atas kepalanya tidak memberikan jawaban apa pun dan hanya melayang-layang tenang seperti biasa.“Gao Long? Kau di mana?” Yao Chen masih sibuk menyibak asap kabut tebal berwarna kehitaman yang sangat mengaburkan pandangannya.Dia bahkan kesulitan menatap jelas ke Tasbih Semesta di atasnya. Bagaimana nasib Gao Long? Mati meledak? Apa penyebabnya?Ada begitu banyak pertanyaan di benak Yao Chen.“Gao Long!
“Dasar bocah naga!” balas Yao Chen sambil membuang pandangan.Wajah Yao Chen merah karena malu atas ucapan Gao Long.Dia pun bergegas kembali ke kesadarannya di dunia nyata.Namun, alangkah kagetnya dia ketika membuka mata, dia mendapati bukan Sima Honglian yang masuk ke kamarnya melainkan seseorang berpakaian hitam kelabu dengan rambut warna kelabu seluruhnya.Cakar orang itu sudah teracung ke depan.“Hei!” Yao Chen lekas berkelit sebelum kepalanya diremukkan oleh cengkeraman tangan yang diarahkan padanya.Namun, orang asing itu mendelik ganas sambil mengibaskan tangannya karena sudah terlanjur ketahuan.Yao Chen menyilangkan kedua lengan di depan wajah sambil mengumpulkan energi untuk memblokir hempasan energi dari pria tua asing itu.Dikarenakan perbedaan tingkat kultivasi yang terlalu tajam, Yao Chen terhempas ke dinding di belakangnya dan langsung runtuh sehingga dia jatuh tertimbun reruntuhan dinding meski dia sudah menggunakan energi Qi-nya.‘Sial! Aku sampai terlempar keluar k
“Hekh!” Yao Chen sudah kehabisan energi Qi. Seingatnya, Gao Long belum masuk kembali ke dalam tubuhnya.Sementara, lumpur pekat masih terus mendesak dan akhirnya berhasil menyentuh dirinya. Lumpur sudah membungkus lengan kanannya.Tassss!“Argh!” Raung Yao Chen ketika lengannya diremukkan. Teramat menyakitkan.Api murninya masih tersisa terus diperjuangkan tetap ada untuk melindungi torso tempat jantung dan berbagai organ dalam penting lainnya bermukim.Ketika lengan satu yang tersisa sudah mulai dibungkus lumpur, pandangan Yao Chen terlihat marah. Dia tak mau mati dengan cara mengenaskan.Kraasshh!“Aaaargh!” Teriakan Yao Chen tidak bisa terbendung ketika lengan kirinya juga diremukkan.Api murni terus berkobar melawan lumpur pekat disertai tawa menggila pria tua asing di luar penjara lumpur.“Ha ha ha! Bocah lemah sepertimu hendak bermain-main dengan tuan muda kaya? Ha ha ha, apa kau tak punya kesadaran diri atas status dan kemampuanmu?” Pria tua asing itu semakin keras menertawakan
“Tsk! Aku terlalu terbawa emosi sampai terlupa menanyai dia siapa yang mengirimnya!” Yao Chen menatap pria tua asing yang kini sudah berubah menjadi abu dan membaur bersama udara sebelum menghilang di kegelapan langit malam.Ada rasa kesal karena sesaat dirinya dikuasai amarah sampai melupakan hal penting semacam menginterogasi.Mengenai luka bakar berdarah di kedua tangannya, Tasbih Semesta sudah bertanggung jawab memulihkannya. Kini luka itu mulai menutup dan berangsur-angsur daging baru pun tumbuh.“Xiao Chen, kenapa?” Dari samping, Sima Honglian bertanya santai.Menoleh ke samping, mata Yao Chen membola lebar ketika dia melihat Gao Long sudah menempel tenang di dada molek Sima Honglian, kedua tangan mungilnya berpegangan di sana.“Na—Naga mesum!” Yao Chen langsung merebut Gao Long dari dada Sima Honglian dan melemparkannya ke sembarang arah.Yao Chen melakukannya dengan penuh semangat kekesalan.“Bocah sialaaaaan!” Suara Gao Long terdengar menjauh seiring tubuhnya dilempar Yao Che
Meski Yao Chen ikut keluar dari penginapan bersama Sima Honglian, dia masih belum memahami sepenuhnya apa yang hendak dilakukan gurunya.“Guru, hendak ke mana kita malam ini?” tanya Yao Chen sambil terbang di belakang Sima Honglian.Sementara, Gao Long juga ikut terbang di sisi mereka berdua.Sima Honglian melirik sambil tersenyum ke Yao Chen, “Kita akan mengunjungi kediaman Li. Kita harus membalas kebaikan mereka, bukan?”Tangan Sima Honglian sembari memainkan token logam mengiringi terbangnya.Dalam sekali lihat, Yao Chen akhirnya paham bahwa pemilik token logam itu adalah orang dari keluarga Li.‘Ternyata benar, itu ulah Li Yuhang dan keluarganya.’ Yao Chen membatin sambil terus mengikuti gurunya terbang ke arah barat daya.Dari benang aura token tersebut yang membimbing mereka ke area rumah keluarga Li.Sima Honglian mengumpulkan energi Qi apinya membentuk bola besar yang masif. Udara panas menekan sekitar sehingga banyak batu kerikil mulai bergetar akibat perbuatannya.“Humph!” D
“Mana ada Yuhang kami mesum?!” teriak salah satu pria yang menjaga Li Yuhang. “Dia pria terhormat, jauh lebih bermartabat ketimbang kau dan guru jalangmu itu!”“Benar! Hang’er digoda guru jalangmu terlebih dahulu dan diperdaya hanya karena dia terlihat kaya dan bermartabat!” Seorang pria lain membela Li Yuhang.Amarah di dada Yao Chen semakin bergolak hebat mendengar wanita pujaannya dihina begitu rendah. Gurunya menggoda terlebih dahulu?!Maka, Yao Chen semakin mengganas dengan tebasan pedang dan lecutan cambuknya ke orang-orang yang hendak menghalangi dia membunuh Li Yuhang.Pelayan keluarga Li sudah habis ditumpas Yao Chen, para pengawal pun sudah mulai berkurang dan tersisa beberapa saja.“Li Yuhang! Kau ingin menjadi penyebab musnahnya keluargamu? Kau tak mau mengakui apa yang terjadi sesungguhnya? Apa kau hendak menjadi pendosa di klanmu?” teriak Yao Chen.Dia sudah terlanjur marah. Pertama, gurunya yang jelas digoda terlebih dahulu di restoran. Kedua, gurunya dihina sebagai wan
“Kalian terlalu percaya diri!” Yao Chen yang telah diberi kekuatan Gao Long, segera menyemburkan api si naga ke para tetua yang hendak mendekat.Booffffshhh!Api Gao Long menyembur secara masif, mengakibatkan ada 2 tetua yang paling depan terkena semburannya dan langsung menjerit akibat terbakar.Tak hanya itu, energi petir juga dilepaskan Yao Chen ke sisa tetua lainnya sehingga mereka mulai kocar-kacir, urung menyerbu pemuda itu.Namun, sesuatu yang sangat dikhawatirkan Yao Chen terjadi.“A—Awan Hukuman?” Yao Chen semakin tak berdaya ketika dia mendongak ke atas dan di langit sudah berkumpul sesuatu yang sangat dia antisipasi setiap terjadi kenaikan tingkat walau minor sekalipun.Yang mengagetkan, kemunculan awan hitam pekat begitu cepat terkumpul di langit malam itu. Awan yang menjadi penanda akan adanya Hukuman Surgawi alias Ujian Langit. Pijar-pijar petir biru keperakan beserta ular-ular listrik berkejaran di antara awan hitam pekat. Sedangkan bunyi gemuruh guntur seperti tabuhan g