Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 207 - Jati Diri Sima Honglian

Share

207 - Jati Diri Sima Honglian

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Nona Besar Sima?” Tetua Zheng dan semua orang di aula, termasuk Yao Chen heran dengan cara Direktur Utama Yang menyapa Sima Honglian.

Sementara, Sima Honglian menepuk keningnya dengan wajah menyesal.

“Haiyaa … Tuan Yang kenapa harus … duh!” Sima Honglian tak berdaya. “Aku juga lupa kalau Tuan Zheng direktur di sini, haiyaa!”

Kemudian, dia menepuk santai tungkunya dan pil melompat keluar dari sana, ada 10 butir jumlahnya.

Segera saja, semerbak aroma herbal yang kental memabukkan siapa pun yang menciumnya.

“Ini … ini pil level Sempurna!” seru seseorang di barisan belakang.

Bahkan dia di belakang saja mengetahui level pil buatan Sima Honglian!

“Bahkan ada 10 dan semuanya level Sempurna! Benar-benar level Sempurna dengan garis urat pil keemasan yang jelas dan terang!” Orang ikut menyeru sambil memerhatikan pil di piring giok di tangan Sima Honglian.

Aula gempar seketika. Ao Lung yang merupakan alkemis senior dan disegani di Paviliun Obat dikalahkan secara telak oleh wanita antah berantah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
hahaha..hebat Thor. mantapppppppl
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   208 - Merampok Terang-terangan

    Ao Lung dan semua muridnya termangu di tempat, rahang mereka nyaris jaruh gara-gara perintah Sima Honglian. Mereka yang usianya sangat jauh di atas Yao Chen, diharuskan melakukan sembah sujud mengetukkan dahi ke lantai?!“Ba—baiklah! Kami datang! Kami datang!” Dengan suara bergetar, Ao Lung merangkak terlebih dahulu dari tempatnya berada, tak mau bersujud di hadapan Yao Chen.Meski harus menelan amarah dan kekecewaan, Ao Lung dan para muridnya sadar bahwa mereka harus tetap berpegangan di Paviliun Obat karena menyandang status alkemis Paviliun Obat akan membawa banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup mereka yang menyedihkan.Memangnya mereka bisa apa jika dibuang Paviliun Obat?“Bagus! Aku suka orang patuh!” Sima Honglian tersenyum senang.Yao Chen menatap Ao Lung dan rombongan muridnya yang beringsut menggunakan lutut ke arahnya meski jarak cukup jauh.‘Humph! Mereka menolak berlutut langsung di depanku dan memilih berjalan dengan lututnya, huh?! Dasar kantong-kantong kentut tua in

  • Pendekar Tanpa Wajah   209 - Kejutan dari Gao Long

    “Gao Long! Hei, Gao Long! Kau baik-baik saja?” Yao Chen sudah berdiri di bawah manik Tasbih Semesta.Ada asap tebal yang mirip kabut, menghalangi pandangannya. Dia terpaksa mengibaskan tangannya beberapa kali untuk bisa menyibak asap ledakan tadi.“Gao Long!” Yao Chen cemas, Embrio Naganya tidak menjawab. “Hei, Tasbih Semesta, kenapa manik Gao Long meledak dan aku tak menemukan dia?”Karena tak ada respon dari Gao Long, Yao Chen terpaksa bertanya ke Tasbih Semesta, berharap muncul suara dari benda pusaka dewa yang biasanya bungkam tanpa suara.Seperti yang diperkirakan, Tasbih Semesta di atas kepalanya tidak memberikan jawaban apa pun dan hanya melayang-layang tenang seperti biasa.“Gao Long? Kau di mana?” Yao Chen masih sibuk menyibak asap kabut tebal berwarna kehitaman yang sangat mengaburkan pandangannya.Dia bahkan kesulitan menatap jelas ke Tasbih Semesta di atasnya. Bagaimana nasib Gao Long? Mati meledak? Apa penyebabnya?Ada begitu banyak pertanyaan di benak Yao Chen.“Gao Long!

  • Pendekar Tanpa Wajah   210 - Musuh Asing di Tingkat 10

    “Dasar bocah naga!” balas Yao Chen sambil membuang pandangan.Wajah Yao Chen merah karena malu atas ucapan Gao Long.Dia pun bergegas kembali ke kesadarannya di dunia nyata.Namun, alangkah kagetnya dia ketika membuka mata, dia mendapati bukan Sima Honglian yang masuk ke kamarnya melainkan seseorang berpakaian hitam kelabu dengan rambut warna kelabu seluruhnya.Cakar orang itu sudah teracung ke depan.“Hei!” Yao Chen lekas berkelit sebelum kepalanya diremukkan oleh cengkeraman tangan yang diarahkan padanya.Namun, orang asing itu mendelik ganas sambil mengibaskan tangannya karena sudah terlanjur ketahuan.Yao Chen menyilangkan kedua lengan di depan wajah sambil mengumpulkan energi untuk memblokir hempasan energi dari pria tua asing itu.Dikarenakan perbedaan tingkat kultivasi yang terlalu tajam, Yao Chen terhempas ke dinding di belakangnya dan langsung runtuh sehingga dia jatuh tertimbun reruntuhan dinding meski dia sudah menggunakan energi Qi-nya.‘Sial! Aku sampai terlempar keluar k

  • Pendekar Tanpa Wajah   211 - Kedua Tangan Remuk

    “Hekh!” Yao Chen sudah kehabisan energi Qi. Seingatnya, Gao Long belum masuk kembali ke dalam tubuhnya.Sementara, lumpur pekat masih terus mendesak dan akhirnya berhasil menyentuh dirinya. Lumpur sudah membungkus lengan kanannya.Tassss!“Argh!” Raung Yao Chen ketika lengannya diremukkan. Teramat menyakitkan.Api murninya masih tersisa terus diperjuangkan tetap ada untuk melindungi torso tempat jantung dan berbagai organ dalam penting lainnya bermukim.Ketika lengan satu yang tersisa sudah mulai dibungkus lumpur, pandangan Yao Chen terlihat marah. Dia tak mau mati dengan cara mengenaskan.Kraasshh!“Aaaargh!” Teriakan Yao Chen tidak bisa terbendung ketika lengan kirinya juga diremukkan.Api murni terus berkobar melawan lumpur pekat disertai tawa menggila pria tua asing di luar penjara lumpur.“Ha ha ha! Bocah lemah sepertimu hendak bermain-main dengan tuan muda kaya? Ha ha ha, apa kau tak punya kesadaran diri atas status dan kemampuanmu?” Pria tua asing itu semakin keras menertawakan

  • Pendekar Tanpa Wajah   212 - Pengorbanan Gao Long

    “Tsk! Aku terlalu terbawa emosi sampai terlupa menanyai dia siapa yang mengirimnya!” Yao Chen menatap pria tua asing yang kini sudah berubah menjadi abu dan membaur bersama udara sebelum menghilang di kegelapan langit malam.Ada rasa kesal karena sesaat dirinya dikuasai amarah sampai melupakan hal penting semacam menginterogasi.Mengenai luka bakar berdarah di kedua tangannya, Tasbih Semesta sudah bertanggung jawab memulihkannya. Kini luka itu mulai menutup dan berangsur-angsur daging baru pun tumbuh.“Xiao Chen, kenapa?” Dari samping, Sima Honglian bertanya santai.Menoleh ke samping, mata Yao Chen membola lebar ketika dia melihat Gao Long sudah menempel tenang di dada molek Sima Honglian, kedua tangan mungilnya berpegangan di sana.“Na—Naga mesum!” Yao Chen langsung merebut Gao Long dari dada Sima Honglian dan melemparkannya ke sembarang arah.Yao Chen melakukannya dengan penuh semangat kekesalan.“Bocah sialaaaaan!” Suara Gao Long terdengar menjauh seiring tubuhnya dilempar Yao Che

  • Pendekar Tanpa Wajah   213 - Membasmi Keluarga Li

    Meski Yao Chen ikut keluar dari penginapan bersama Sima Honglian, dia masih belum memahami sepenuhnya apa yang hendak dilakukan gurunya.“Guru, hendak ke mana kita malam ini?” tanya Yao Chen sambil terbang di belakang Sima Honglian.Sementara, Gao Long juga ikut terbang di sisi mereka berdua.Sima Honglian melirik sambil tersenyum ke Yao Chen, “Kita akan mengunjungi kediaman Li. Kita harus membalas kebaikan mereka, bukan?”Tangan Sima Honglian sembari memainkan token logam mengiringi terbangnya.Dalam sekali lihat, Yao Chen akhirnya paham bahwa pemilik token logam itu adalah orang dari keluarga Li.‘Ternyata benar, itu ulah Li Yuhang dan keluarganya.’ Yao Chen membatin sambil terus mengikuti gurunya terbang ke arah barat daya.Dari benang aura token tersebut yang membimbing mereka ke area rumah keluarga Li.Sima Honglian mengumpulkan energi Qi apinya membentuk bola besar yang masif. Udara panas menekan sekitar sehingga banyak batu kerikil mulai bergetar akibat perbuatannya.“Humph!” D

  • Pendekar Tanpa Wajah   214 - Pengecutnya Li Yuhang

    “Mana ada Yuhang kami mesum?!” teriak salah satu pria yang menjaga Li Yuhang. “Dia pria terhormat, jauh lebih bermartabat ketimbang kau dan guru jalangmu itu!”“Benar! Hang’er digoda guru jalangmu terlebih dahulu dan diperdaya hanya karena dia terlihat kaya dan bermartabat!” Seorang pria lain membela Li Yuhang.Amarah di dada Yao Chen semakin bergolak hebat mendengar wanita pujaannya dihina begitu rendah. Gurunya menggoda terlebih dahulu?!Maka, Yao Chen semakin mengganas dengan tebasan pedang dan lecutan cambuknya ke orang-orang yang hendak menghalangi dia membunuh Li Yuhang.Pelayan keluarga Li sudah habis ditumpas Yao Chen, para pengawal pun sudah mulai berkurang dan tersisa beberapa saja.“Li Yuhang! Kau ingin menjadi penyebab musnahnya keluargamu? Kau tak mau mengakui apa yang terjadi sesungguhnya? Apa kau hendak menjadi pendosa di klanmu?” teriak Yao Chen.Dia sudah terlanjur marah. Pertama, gurunya yang jelas digoda terlebih dahulu di restoran. Kedua, gurunya dihina sebagai wan

  • Pendekar Tanpa Wajah   215 - Awan Hukuman Datang Lagi

    “Kalian terlalu percaya diri!” Yao Chen yang telah diberi kekuatan Gao Long, segera menyemburkan api si naga ke para tetua yang hendak mendekat.Booffffshhh!Api Gao Long menyembur secara masif, mengakibatkan ada 2 tetua yang paling depan terkena semburannya dan langsung menjerit akibat terbakar.Tak hanya itu, energi petir juga dilepaskan Yao Chen ke sisa tetua lainnya sehingga mereka mulai kocar-kacir, urung menyerbu pemuda itu.Namun, sesuatu yang sangat dikhawatirkan Yao Chen terjadi.“A—Awan Hukuman?” Yao Chen semakin tak berdaya ketika dia mendongak ke atas dan di langit sudah berkumpul sesuatu yang sangat dia antisipasi setiap terjadi kenaikan tingkat walau minor sekalipun.Yang mengagetkan, kemunculan awan hitam pekat begitu cepat terkumpul di langit malam itu. Awan yang menjadi penanda akan adanya Hukuman Surgawi alias Ujian Langit. Pijar-pijar petir biru keperakan beserta ular-ular listrik berkejaran di antara awan hitam pekat. Sedangkan bunyi gemuruh guntur seperti tabuhan g

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status