Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 215 - Awan Hukuman Datang Lagi

Share

215 - Awan Hukuman Datang Lagi

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-06-10 16:35:39
“Kalian terlalu percaya diri!” Yao Chen yang telah diberi kekuatan Gao Long, segera menyemburkan api si naga ke para tetua yang hendak mendekat.

Booffffshhh!

Api Gao Long menyembur secara masif, mengakibatkan ada 2 tetua yang paling depan terkena semburannya dan langsung menjerit akibat terbakar.

Tak hanya itu, energi petir juga dilepaskan Yao Chen ke sisa tetua lainnya sehingga mereka mulai kocar-kacir, urung menyerbu pemuda itu.

Namun, sesuatu yang sangat dikhawatirkan Yao Chen terjadi.

“A—Awan Hukuman?” Yao Chen semakin tak berdaya ketika dia mendongak ke atas dan di langit sudah berkumpul sesuatu yang sangat dia antisipasi setiap terjadi kenaikan tingkat walau minor sekalipun.

Yang mengagetkan, kemunculan awan hitam pekat begitu cepat terkumpul di langit malam itu. Awan yang menjadi penanda akan adanya Hukuman Surgawi alias Ujian Langit. Pijar-pijar petir biru keperakan beserta ular-ular listrik berkejaran di antara awan hitam pekat. Sedangkan bunyi gemuruh guntur seperti tabuhan g
Gauche Diablo

Yuhuu...... nama2 ini::: pepen prengky, kakakary, amsuzieimanjuwita, Anisa Salsabila P., Stefan Madu, Alaiz Apakah, Sham Magol Abdulla, Alai, valentino yayiek, Atie Noor ....... pls komen apa ID akun GN kalian utk mendapatkan 100 koin gratis. Atau kalian bisa dm/pm FB dan IG aku. Udh tau kan? ;')) Ditunggu ampe 13 Juni ini aja yak! Yuk buruan!

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
kakakary
ini thor 59246263
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
ID 43553280
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
mantap Thor..ok thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   216 - Tamatnya Keluarga Li Kota Air Tenang

    “Aarrghhhhh!”Jeritan banyak orang terdengar secara bersamaan ketika Petir Surgawi datang di pada mereka.Banyak yang langsung menjadi abu. Sedangkan yang memiliki kekuatan lebih besar berubah menjadi arang gosong, rubuh tanpa nyawa di tanah.Sementara, patriark dan para tetua masih bisa bertahan meski sekarat. Tubuh mereka sudah tidak berbentuk utuh dengan banyaknya luka bakar dan darah di sekujur badan.“Huffhh … huffhh … huffhhh ….” Napas Yao Chen tersengal-sengal ketika petir pertama jatuh padanya.Dia menatap kedua tangan yang digunakan untuk menahan hantaman petir. Semuanya sudah tidak memiliki daging, hanya tinggal tulang putih berlumuran darah di sana.Di sampingnya, Gao Long masih berdiri tegak sambil kedua tangan di pinggang, menatap langit.“Apakah kau sudah puas kalau menindas bocah Tingkat 4 seperti dia, heh? Kaisar Langit?” Gao Long berseru ke langit dengan wajah muram.Lirikan singkat Yao Chen diiringi tawa kekehan pemuda itu.“Biar saja, Gao Long. Mungkin ini memang hak

    Last Updated : 2024-06-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   217 - Kemunculan Naga Surgawi

    “Roaaarhhh!”Terdengar raungan naga kuno yang membawa aura kuat mendominasi langit dan bumi. Siapa pun bisa mendengar dengan jelas karena begitu kerasnya.Dari raungannya saja sudah menyebabkan awan bergetar dan bergelombang sehingga kian lama, warna langit pun berubah.Pada ujung lazuardi, seberkas cahaya merah menyemburat terang membumbung naik ke langit sebelum berubah menjadi sosok naga, menyapu semua awan sehingga aura fluktuasi segera tercipta membuat merinding siapa pun di sekitarnya.“I—itu sebenarnya apa?” Penduduk Kota Air Tenang heran sekaligus merasa ngeri akan fenomena yang terjadi di langit.“Aku … aku tak tau. Ini belum pernah aku lihat sebelumnya terjadi ketika seseorang naik tingkat.” Kawan di sampingnya menggeleng tak berdaya menyahut temannya.“Sungguh, baru kali ini aku menyaksikan Ujian Langit seaneh ini. Sebenarnya siapa bocah itu? Kenapa dia mendapatkan Ujian Langit yang semacam ini? Dosa apa dia pada Kaisar Langit?” Ada juga yang berpendapat demikian.Menyaksika

    Last Updated : 2024-06-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   218 - Kenekatan Menantang Langit

    “Yao Chen, jangan nekat! Jangan ke sana!” teriak Sima Honglian sambil terbang.Namun, dia sudah dipegangi oleh Master Baili dan yang lainnya sambil mereka menggelengkan kepala.“Lepaskan! Aku harus mencegah Yao Chen! Aku harus menyelamatkan muridku dari kehancuran!” Sima Honglian mendelik ke orang-orang yang menahannya.Groaarrghhh!Guntur berkumandang di langit begitu keras. Semua orang memekik kaget sambil menyeringai takut.“Sudah terlambat, Sima Honglian! Dia sudah terlalu dekat dengan Awan Hukuman!” Master Baili berteriak agar Sima Honglian mau mendengar nasehatnya, “Kau tak bisa sembrono begitu! Kami tau kau menyayangi muridmu, tapi semua ini tergantung Yao Chen. Biarkan dia menyongsong apa yang akan diberikan langit untuknya! Kita tak bisa seenaknya mengintervensi!”Sima Honglian menatap Master Baili dan matanya basah, tubuhnya limbung ketika dia mulai menangis pilu. Murid yang dia sayangi, dia banggakan, apakah harus hancur begitu saja?“Aku belum mengajarinya dengan baik. Masi

    Last Updated : 2024-06-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   219 - Tingkat 5 Akhir Sekali Jalan

    “Bo—bocah itu naik sebanyak 3 tingkat minor sekaligus? Ini … ini tak mungkin! Mustahil!” Para kultivator dan orang-orang Sekte Bilah Langit di sana membelalakkan mata.Sedangkan Sima Honglian tersenyum haru. Muridnya lagi-lagi membuat keajaiban yang tak sembarang orang bisa lakukan.Namun, Sima Honglian segera tersadar dan melesat cepat ke Yao Chen. Di belakangnya, mengekor Master Baili dan beberapa pengajar yang merupakan kawan baik Sima Honglian. Seakan mereka bisa memahami apa niat Sima Honglian.Tapp!Baru saja Yao Chen yang mulai meluncur jatuh dari langit ditangkap Sima Honglian, ada banyak orang dengan kultivasi yang cukup tinggi mengepung.“Jangan coba-coba membuatku marah!” Sima Honglian menatap sengit ke orang-orang yang mengepungnya.Jumlah mereka ada belasan, beberapa di antaranya adalah tetua Sekte Bilah Langit itu sendiri.“Master Sima, kau terlalu berpikir jauh.” Salah satu tetua menyeringai sambil menatap culas ke Yao Chen. “Kami di sini hanya ingin menyelamatkan muridm

    Last Updated : 2024-06-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   220 - Desakan Zhuge Yang

    “Ketua Sekte? Mau apa dia?” Sima Honglian berbisik pelan.Yao Chen tidak mengatakan apa-apa dan hanya bisa diam menunggu.Karena seorang Ketua Sekte yang hendak masuk, tentu saja Sima Honglian tak mungkin gigih menolak, apalagi dia belum mengetahui apa yang akan diinginkan Zhuge Yang.“Silakan, Ketua Sekte Zhuge.” Sima Honglian mempersilakan Zhuge Yang masuk setelah dia menonaktifkan formasi besar di Puncak Wisteria.Banyak ketua puncak di Sekte Bilah Langit yang kaya bisa membeli atau meminta ahli formasi untuk membuatkan sebuah formasi besar yang bisa mengisolasi puncak mereka dari orang luar. Semakin mahal formasinya, maka semakin kokoh pertahanan formasi itu dari pihak luar yang ingin menerobos masuk.“Hm ….” Zhuge Yang berjalan dengan dua tangan di belakang punggung ke aula utama.Sima Honglian tak lupa menyuguhkan teh wangi yang memiliki energi Qi di dalamnya. Dia tak boleh sembarangan memperlakukan tamu penting seperti Zhuge Yang.“Mana muridmu?” tanya Zhuge Yang begitu dia dudu

    Last Updated : 2024-06-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   221 - Cara Yao Chen Berkelit

    Mata Zhuge Yang membelalak lebar mendengar penuturan Yao Chen. “Kau … kau memiliki naga di dirimu?”Seketika napas Zhuge Yang menderu dengan wajah sedikit memerah karena terlalu bersemangat.Tidak memiliki pilihan lain, Yao Chen menganggukkan kepala sebagai afirmasi. “Benar, Tuan Ketua Sekte.”“Kalau begitu, naga seperti apa dia? Bagaimana bentuknya? Di mana kau menemukannya?” Sangat jelas terlihat bahwa Zhuge Yang sangat ingin mengetahui perihal naga yang Yao Chen cetuskan.Mungkin kalau Sima Honglian mendengar ini, dia akan memukul kepala Yao Chen keras-keras karena malah membuka rahasia sebesar itu.Namun, Yao Chen memiliki pemikiran tersendiri.“Dia … tergolong naga api, bentuk badannya kecil, pendek, dan berperut sangat buncit dan berwajah menggemaskan.” Yao Chen memberikan gambaran sesuai Gao Long terlihat saat ini.Tak lupa Yao Chen menggunakan kedua tangan untuk memberikan ukuran pasti dari Gao Long.“Hei!” Dari samping, Gao Long cemberut karena penggambaran Yao Chen, terutama

    Last Updated : 2024-06-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   222 - Turun Gunung untuk Berbisnis

    Kini ganti Yao Chen yang mendelik. Diekstraksi paksa? Astaga! Semengerikan itukah orang-orang dunia ini?“A—aku ….” Yao Chen sampai tak tau harus mengatakan apa.Sima Honglian memijat dahinya, dia terlihat bingung.“Tapi ya sudahlah kalau dia sudah berkata seperti itu. Semoga saja dia tidak melewati batas padamu.” Pada akhirnya, Sima Honglian berkata demikian.Selain untuk menenangkan Yao Chen, juga untuk mendamaikan perasaannya.Kemudian, Yao Chen kembali ke pondoknya sendiri dan bersiap berkultivasi tertutup.Dia masih harus menstabilkan kekuatannya saat ini.“Tingkat 5 Akhir! Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan kenaikan yang sangat cepat bertubi-tubi.” Yao Chen menatap kedua tangannya dengan perasaan campur aduk, antara haru dan takut.Dia tau dengan jelas bahwa semua itu berkat Tasbih Semesta.“Bocah, ucapan gurumu itu ada benarnya. Kau harus waspada pada siapa pun mulai sekarang. Yah, mungkin kecuali gurumu itu. Aku lihat dia tak ada niat buruk padamu.” Gao Long duduk santai

    Last Updated : 2024-06-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   223 - Berwisata ke Kota Delapan Sungai

    Gawat! Yao Chen diingatkan lagi mengenai perihal itu.‘Duh! Benar juga! Keluarga Li di Kota Air Tenang pastinya memiliki hubungan kerabatan dengan Li Yaren! Sedangkan aku membinasakan mereka semua sampai ke wanita dan anak-anaknya sesuai perintah Guru!’Batin Yao Chen kacau seketika. Ada rasa bersalah dan tak enak hati menggelayut di sanubarinya.Sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai moral di Bumi, Yao Chen harus mengikis itu semua demi bisa bertahan hidup di planet yang termat kejam dan brutal ini. Tak ada opsi lain untuknya jika ingin hidup damai tanpa gangguan musuh-musuh di masa depan.Alih-alih murka pada Yao Chen, Li Yaren justru tertawa santai sambil membuka kipas lipatnya.“Ha ha ha! Kenapa memangnya kalau Adik Yao membinasakan Keluarga Li di Kota Air Tenang? Aku sama sekali tak peduli. Kerabatku? Aku tidak menaruh mereka di hatiku!” Demikian santainya Li Yaren mengucapkan itu.Tak hanya itu saja yang mengejutkan orang-orang yang mendengar. Li Yaren bahkan merangkul bahu Y

    Last Updated : 2024-06-13

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

DMCA.com Protection Status