Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 223 - Berwisata ke Kota Delapan Sungai

Share

223 - Berwisata ke Kota Delapan Sungai

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Gawat! Yao Chen diingatkan lagi mengenai perihal itu.

‘Duh! Benar juga! Keluarga Li di Kota Air Tenang pastinya memiliki hubungan kerabatan dengan Li Yaren! Sedangkan aku membinasakan mereka semua sampai ke wanita dan anak-anaknya sesuai perintah Guru!’

Batin Yao Chen kacau seketika. Ada rasa bersalah dan tak enak hati menggelayut di sanubarinya.

Sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai moral di Bumi, Yao Chen harus mengikis itu semua demi bisa bertahan hidup di planet yang termat kejam dan brutal ini. Tak ada opsi lain untuknya jika ingin hidup damai tanpa gangguan musuh-musuh di masa depan.

Alih-alih murka pada Yao Chen, Li Yaren justru tertawa santai sambil membuka kipas lipatnya.

“Ha ha ha! Kenapa memangnya kalau Adik Yao membinasakan Keluarga Li di Kota Air Tenang? Aku sama sekali tak peduli. Kerabatku? Aku tidak menaruh mereka di hatiku!” Demikian santainya Li Yaren mengucapkan itu.

Tak hanya itu saja yang mengejutkan orang-orang yang mendengar. Li Yaren bahkan merangkul bahu Y
Gauche Diablo

Ini hari terakhir utk setor ID kalian, yak! Kalo ampe sore gak ada tambahan lagi, maka bagian kalian akan jadi milik 4 pembaca yang udah setor ;'))

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
lanjut kn lagi chapternya Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   224 - Berjodoh dengan Seseorang

    Setelah kereta hewan roh tiba di destinasi, hati Yao Chen berdebar-debar. Bukan karena antusiasme melainkan sebaliknya.‘Apa aku bisa pulang saja sekarang?’ keluh Yao Chen di hatinya.“Ayo, Adik!” Li Yaren menepukkan kipas yang tertutup ke bahu Yao Chen.Tidak memiliki kesempatan dan alasan untuk kabur dari sana, Yao Chen pun patuh turun dari kereta dan berjalan mengikuti Li Yaren memasuki bangunan yang berbau wangi meski dari depan.‘Gila! Dari gerbang depan saja sudah tercium aroma wangi, sebenarnya isinya seperti apa sampai baunya semerbak begini?’ Yao Chen bertanya-tanya.Matanya menatap heran ke bangunan tinggi 3 lantai yang berwarna merah dan kuning sungguh meriah. Ada banyak kain-kain merah muda tergantung dari atas, melambai sampai ke bawah dan menimbulkan efek dramastis ketika tertiup angin. Yang menakjubkannya, kain itu juga berbau sangat wangi.‘Ini … wanginya manis dan menenangkan. Sungguh menggugah perasaan.’ Yao Chen menilai dalam hatinya.Beberapa orang yang lewat di san

  • Pendekar Tanpa Wajah   225 - Tak Bisa Terhindarkan Lagi

    Mendapati Yao Chen ada di belakang Li Yaren dan bicara begitu santai mengejeknya, Su Tingnam terbakar emosi.“Aku pikir kecoak sepertimu tak berani muncul!” Su Tingnam menggertakkan gerahamnya. Mata sudah bermuatan niat membunuh kental kepada Yao Chen.Kemudian dia mulai menyadari bahwa yang memesan penghibur favoritnya adalah Yao Chen dan Li Yaren.“Kalian berani mengambil wanitaku di sini!” Li Yaren mendelik sambil meraih tangan Nona Hua di dekatnya, hendak menyeretnya pergi ke kamar dia.Nona Hua meringis kesakitan atas sikap kasar Su Tingnam. Menyaksikan itu, Li Yaren tak bisa diam begitu saja.“Tuan Muda Su, alangkah baiknya jika Anda memperlakukan wanita dengan lebih lembut.” Li Yaren sekedar menasehati.Namun, Su Tingnam justru semakin membenci kedua pemuda di depannya.“Bocah keparat tau apa!” Su Tingnam lekas meninju dengan mengirimkan sejumlah tembakan energi Qi dingin ke arah Li Yaren.Tapp!Tinju bermuatan energi dingin itu diterima tangan Yao Chen. Angin energi menerpa di

  • Pendekar Tanpa Wajah   226 - Kau Lemah!

    “Kecoak sepertimu sebentar lagi mati di tanganku!” Su Tingnam menyeru sambil terus menebaskan pedangnya secara brutal ke Yao Chen.Mana mungkin Yao Chen diam saja? Dia sudah bukan Danang yang ramah dari Bumi. Dia sudah beradaptasi dengan karakter survival di planet ini!“Sombong!” seru Yao Chen sambil menatap geram ke Su Tingnam.Sudah berapa kali dia harus meredam kemarahan gara-gara gangguan Su Tingnam?Usai Yao Chen meneriakkan balasannya, aura keemasan dari tubuhnya langsung menguar dan meningkat. Selain itu, muncul kabut api yang samar, menyebabkan Yao Chen terlihat gahar bagaikan Asura yang siap berperang sampai akhir.Dhuaarr!Yao Chen menggunakan teknik kultivasi terbaik yang dia dapatkan dari Tasbih Semesta. Teknik itu mampu mengeluarkan cakram emas bergerigi berbentuk aura yang menindas.Saat ini, Tasbih Semesta ikut beresonansi dengan serangan Yao Chen. Sedangkan Gao Long sudah sejak lama masuk kembali ke tubuh Yao Chen untuk meningkatkan kekuatan pemuda itu.Dari pihak Su

  • Pendekar Tanpa Wajah   227 - Niat Memenggal Kepala Su Tingnam

    “Saatnya ini semua berakhir, Su Tingnam!” seru Yao Chen sambil memberikan ledakan aura besar dari tebasan pedang api dan petirnya.Yao Chen sudah bersiap memenggal kepala Su Tingnam.Dhaarr!Tiba-tiba, energi pedang Yao Chen dibubarkan oleh energi sangat besar. Bahkan Yao Chen terpental sampai belasan meter dan jatuh sebelum menabrak pohon besar.“Uhuk!” Yao Chen terbatuk usai memuntahkan dua teguk darah. Dia memegangi dadanya yang terasa sakit akibat energi kacau yang ada di tubuhnya akibat dorongan energi asing tadi. “Orang di Tingkat 10?” Yao Chen membelalak kaget.Kini, terlihat dengan jelas siapa yang mengakibatkan dia terpental. Itu adalah seorang pria gagah memakai armor logam dan berambut putih.“Beraninya kau hendak melukai Tuan Muda Su!” Sosok itu melotot ke Yao Chen yang sedang bangun dari tanah.Meski Yao Chen tak tau siapa orang itu dan apa hubungannya dengan Su Tingnam, Yao Chen tak mau menyerah begitu saja menjadi samsak pukulan.Aura di tubuh Yao Chen bergegas berkumpul

  • Pendekar Tanpa Wajah   228 - Jenderal Bao dan Latar Belakang Li Yaren

    Pria gagah berarmor itu menatap Li Yaren sambil memindai penampilannya menggunakan mata.“Hm, syukurlah masih ada orang waras yang mengenali diriku.” Jenderal Bao menaikkan dagunya sambil menatap Yao Chen dan Li Yaren.Saat ini, Yao Chen masih terkapar lemah di tanah, dia dalam kondisi sekarat. Li Yaren tak bisa apa-apa.“Siapa kau?” tanya Jenderal Bao pada Li Yaren.Jenderal Bao tak ingin bertindak gegabah karena melihat penampilan Li Yaren yang menyiratkan dari keluarga terpandang, penampilan yang sejenis seperti Su Tingnam saat ini.“Saya Li Yaren dari kediaman Li kota Lautan Awan.” Li Yaren terpaksa memberikan identitas keluarganya karena percuma berbohong di depan sosok seperti Jenderal Bao.Kening Jenderal Bao mengernyit dan bertanya, “Keluarga Li dari Kota Lautan Awan?!”Langsung saja terbayang di benak Jenderal Bao mengenai kota besar yang mampu menyaingi Kota Seribu Keberuntungan, ibu kota Negara Wu ini. Dia benar-benar tidak boleh menyinggung keturunan keluarga Li yang ini.S

  • Pendekar Tanpa Wajah   229 - Tuan Putri Ketujuh

    Semua perhatian tertuju ke asal suara. Terdengar sangat lembut, tapi membawa aroma ketegasan di baliknya.“Ampuni hamba, Tuan Putri. Hamba mohon izin mengantarkan kerabat Jenderal Su terlebih dahulu.” Jenderal Bao memberikan soja terbaiknya.Yao Chen terkejut. Sosok wanita di dalam kereta itu seorang tuan putri? Meski dia tak bisa melihat jelas sosok wanita karena terhalang kain tipis di bagian jendela kereta, dia bisa yakin bahwa itu pastinya seorang wanita muda.‘Tentunya dia Tuan Putri kerajaan ini, kan? Bahkan keretanya saja ditarik singa roh terbang jenis langka. Mereka semua sudah berada di level 3! Kalau aku melawan satu dari mereka saja pasti akan sangat kewalahan! Binatang sehebat itu menjadi penarik kereta! Sungguh pantas menyandang gelar tuan putri.’ Yao Chen justru menaruh perhatian lebih ke empat singa roh yang gagah mengagumkan.Kereta mewah yang melayang tenang di udara masih menebarkan aroma manis menenangkan jiwa. Yao Chen yakin ini ada kaitannya dengan kultivasi arom

  • Pendekar Tanpa Wajah   230 - Dicurangi Tuan Putri

    Yao Chen sangat yakin orang yang duduk di bilik khusus tak jauh darinya adalah Tuan Putri Ketujuh, Hong Wen.Kepala Yao Chen dengan cepat menoleh ke arah bilik khusus. Tetap saja tidak bisa terlihat jelas karena di sana biliknya dikelilingi kelambu tipis putih. Dia hanya bisa meyakini ada 2 orang di dalam bilik itu.‘Pasti Tuan Putri dan dayangnya.’ Ini dugaan Yao Chen.Yao Chen terheran-heran sekaligus bingung, kenapa tuan putri kaya raya justru makan di restoran biasa? Apakah dia juga sama iritnya dengan Yao Chen?“Tuan, silakan.” Pelayan restoran sudah ada di samping Yao Chen.“Oh eh! Iya, terima kasih!” Yao Chen terkejut menyadari pelayan sudah datang membawa pesanannya.Pelayan sigap menaruh mangkuk mie dan sayuran.“Tuan, apakah Anda ingin teh terbaik di sini?” tanya pelayan. “Anda pasti bukan orang sini, bukan? Bagaimana kalau mencicipi teh terbaik kami?”Yao Chen gelagapan. Seberapa tinggi harga teh terbaik itu?“Ah … itu … berapa harga satu poci?” tanya Yao Chen dengan suara

  • Pendekar Tanpa Wajah   231 - Pulau yang Dijaga Monster Gurita Raksasa

    ‘Itu benar Tuan Putri Ketujuh!’ seru benak Yao Chen penuh keyakinan.Sebagai kultivator kuat, seluruh panca indera Yao Chen tentu saja melebihi manusia biasa. Dia bisa melihat sosok yang dia kenali sebagai Tuan Putri Ketujuh berdasarkan baju yang tadi wanita itu kenakan.Jangankan hanya jarak 100 meter, jarak 1 kilometer juga bisa dia lihat dengan jelas asalkan menyuntikkan energi Qi ke meridian di panca inderanya.“Pak! Lekas mendekat ke sana!” pinta Yao Chen ke tukang perahu, suaranya panik karena melihat kekacauan yang terjadi di kapal Tuan Putri Ketujuh.Namun, tukang perahu Yao Chen menggeleng dengan raut wajah ketakutan. Monster sungai benar-benar nyata. Dia tak mau mengantarkan nyawa hanya demi memenuhi permintaan penumpang.Karena Yao Chen tak bisa berpangku tangan dan menonton saja, maka dia mengeluarkan 5 batu kristal rendah ke tukang perahu sebagai tanda terima kasih meski harga yang harus dia bayarkan sebenarnya cukup 1 batu kristal rendah saja.“Sial! Itu hewan roh level

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   500 - Debut Pedang Keseimbangan di Tangan Yao Chen

    “Anda yakin aku harus menggunakan Pedang Keseimbangan?” tanya Yao Chen secara telepati ke sosok Kaisar Manusia.“Ya, gunakan saja Pedang Keseimbangan untuk melawannya.” Sosok Kaisar Manusia terus mendorong Yao Chen untuk menurutinya.Karena sudah seperti itu, maka Yao Chen tidak lagi perlu ragu. Lagi pula, dia ada di alam lain yang tak ada orang bisa melihat kecuali Putri Suci saja. Itu pun Putri Suci seperti bukan dirinya sendiri.‘Pedang Keseimbangan!’ Yao Chen berseru di benaknya.Kemudian, dari perutnya, keluarlah pedang besar berwarna keperakan. Yao Chen harus menggunakan kedua tangannya untuk bisa memegangnya dengan benar dan stabil.Ada energi dari Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa yang melingkupi Pedang Keseimbangan. Energi itu memancarkan cahaya keperakan yang cukup menyilaukan.“Bagus! Memang begitu seharusnya, bocah!” Gao Long ikut bicara, menyemangati Yao Chen.Yao Chen segera saja menyalurkan energi emas dari Tasbih Semesta yang sudah terintegrasi dengan Pedang Keseimbangan

  • Pendekar Tanpa Wajah   499 - Putri Suci Kerasukan?

    “Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

DMCA.com Protection Status