Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 225 - Tak Bisa Terhindarkan Lagi

Share

225 - Tak Bisa Terhindarkan Lagi

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-06-14 20:05:01

Mendapati Yao Chen ada di belakang Li Yaren dan bicara begitu santai mengejeknya, Su Tingnam terbakar emosi.

“Aku pikir kecoak sepertimu tak berani muncul!” Su Tingnam menggertakkan gerahamnya. Mata sudah bermuatan niat membunuh kental kepada Yao Chen.

Kemudian dia mulai menyadari bahwa yang memesan penghibur favoritnya adalah Yao Chen dan Li Yaren.

“Kalian berani mengambil wanitaku di sini!” Li Yaren mendelik sambil meraih tangan Nona Hua di dekatnya, hendak menyeretnya pergi ke kamar dia.

Nona Hua meringis kesakitan atas sikap kasar Su Tingnam. Menyaksikan itu, Li Yaren tak bisa diam begitu saja.

“Tuan Muda Su, alangkah baiknya jika Anda memperlakukan wanita dengan lebih lembut.” Li Yaren sekedar menasehati.

Namun, Su Tingnam justru semakin membenci kedua pemuda di depannya.

“Bocah keparat tau apa!” Su Tingnam lekas meninju dengan mengirimkan sejumlah tembakan energi Qi dingin ke arah Li Yaren.

Tapp!

Tinju bermuatan energi dingin itu diterima tangan Yao Chen. Angin energi menerpa di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
hebat Thor...tp tambah lg chapternya MLM ni .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   226 - Kau Lemah!

    “Kecoak sepertimu sebentar lagi mati di tanganku!” Su Tingnam menyeru sambil terus menebaskan pedangnya secara brutal ke Yao Chen.Mana mungkin Yao Chen diam saja? Dia sudah bukan Danang yang ramah dari Bumi. Dia sudah beradaptasi dengan karakter survival di planet ini!“Sombong!” seru Yao Chen sambil menatap geram ke Su Tingnam.Sudah berapa kali dia harus meredam kemarahan gara-gara gangguan Su Tingnam?Usai Yao Chen meneriakkan balasannya, aura keemasan dari tubuhnya langsung menguar dan meningkat. Selain itu, muncul kabut api yang samar, menyebabkan Yao Chen terlihat gahar bagaikan Asura yang siap berperang sampai akhir.Dhuaarr!Yao Chen menggunakan teknik kultivasi terbaik yang dia dapatkan dari Tasbih Semesta. Teknik itu mampu mengeluarkan cakram emas bergerigi berbentuk aura yang menindas.Saat ini, Tasbih Semesta ikut beresonansi dengan serangan Yao Chen. Sedangkan Gao Long sudah sejak lama masuk kembali ke tubuh Yao Chen untuk meningkatkan kekuatan pemuda itu.Dari pihak Su

    Last Updated : 2024-06-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   227 - Niat Memenggal Kepala Su Tingnam

    “Saatnya ini semua berakhir, Su Tingnam!” seru Yao Chen sambil memberikan ledakan aura besar dari tebasan pedang api dan petirnya.Yao Chen sudah bersiap memenggal kepala Su Tingnam.Dhaarr!Tiba-tiba, energi pedang Yao Chen dibubarkan oleh energi sangat besar. Bahkan Yao Chen terpental sampai belasan meter dan jatuh sebelum menabrak pohon besar.“Uhuk!” Yao Chen terbatuk usai memuntahkan dua teguk darah. Dia memegangi dadanya yang terasa sakit akibat energi kacau yang ada di tubuhnya akibat dorongan energi asing tadi. “Orang di Tingkat 10?” Yao Chen membelalak kaget.Kini, terlihat dengan jelas siapa yang mengakibatkan dia terpental. Itu adalah seorang pria gagah memakai armor logam dan berambut putih.“Beraninya kau hendak melukai Tuan Muda Su!” Sosok itu melotot ke Yao Chen yang sedang bangun dari tanah.Meski Yao Chen tak tau siapa orang itu dan apa hubungannya dengan Su Tingnam, Yao Chen tak mau menyerah begitu saja menjadi samsak pukulan.Aura di tubuh Yao Chen bergegas berkumpul

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   228 - Jenderal Bao dan Latar Belakang Li Yaren

    Pria gagah berarmor itu menatap Li Yaren sambil memindai penampilannya menggunakan mata.“Hm, syukurlah masih ada orang waras yang mengenali diriku.” Jenderal Bao menaikkan dagunya sambil menatap Yao Chen dan Li Yaren.Saat ini, Yao Chen masih terkapar lemah di tanah, dia dalam kondisi sekarat. Li Yaren tak bisa apa-apa.“Siapa kau?” tanya Jenderal Bao pada Li Yaren.Jenderal Bao tak ingin bertindak gegabah karena melihat penampilan Li Yaren yang menyiratkan dari keluarga terpandang, penampilan yang sejenis seperti Su Tingnam saat ini.“Saya Li Yaren dari kediaman Li kota Lautan Awan.” Li Yaren terpaksa memberikan identitas keluarganya karena percuma berbohong di depan sosok seperti Jenderal Bao.Kening Jenderal Bao mengernyit dan bertanya, “Keluarga Li dari Kota Lautan Awan?!”Langsung saja terbayang di benak Jenderal Bao mengenai kota besar yang mampu menyaingi Kota Seribu Keberuntungan, ibu kota Negara Wu ini. Dia benar-benar tidak boleh menyinggung keturunan keluarga Li yang ini.S

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   229 - Tuan Putri Ketujuh

    Semua perhatian tertuju ke asal suara. Terdengar sangat lembut, tapi membawa aroma ketegasan di baliknya.“Ampuni hamba, Tuan Putri. Hamba mohon izin mengantarkan kerabat Jenderal Su terlebih dahulu.” Jenderal Bao memberikan soja terbaiknya.Yao Chen terkejut. Sosok wanita di dalam kereta itu seorang tuan putri? Meski dia tak bisa melihat jelas sosok wanita karena terhalang kain tipis di bagian jendela kereta, dia bisa yakin bahwa itu pastinya seorang wanita muda.‘Tentunya dia Tuan Putri kerajaan ini, kan? Bahkan keretanya saja ditarik singa roh terbang jenis langka. Mereka semua sudah berada di level 3! Kalau aku melawan satu dari mereka saja pasti akan sangat kewalahan! Binatang sehebat itu menjadi penarik kereta! Sungguh pantas menyandang gelar tuan putri.’ Yao Chen justru menaruh perhatian lebih ke empat singa roh yang gagah mengagumkan.Kereta mewah yang melayang tenang di udara masih menebarkan aroma manis menenangkan jiwa. Yao Chen yakin ini ada kaitannya dengan kultivasi arom

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   230 - Dicurangi Tuan Putri

    Yao Chen sangat yakin orang yang duduk di bilik khusus tak jauh darinya adalah Tuan Putri Ketujuh, Hong Wen.Kepala Yao Chen dengan cepat menoleh ke arah bilik khusus. Tetap saja tidak bisa terlihat jelas karena di sana biliknya dikelilingi kelambu tipis putih. Dia hanya bisa meyakini ada 2 orang di dalam bilik itu.‘Pasti Tuan Putri dan dayangnya.’ Ini dugaan Yao Chen.Yao Chen terheran-heran sekaligus bingung, kenapa tuan putri kaya raya justru makan di restoran biasa? Apakah dia juga sama iritnya dengan Yao Chen?“Tuan, silakan.” Pelayan restoran sudah ada di samping Yao Chen.“Oh eh! Iya, terima kasih!” Yao Chen terkejut menyadari pelayan sudah datang membawa pesanannya.Pelayan sigap menaruh mangkuk mie dan sayuran.“Tuan, apakah Anda ingin teh terbaik di sini?” tanya pelayan. “Anda pasti bukan orang sini, bukan? Bagaimana kalau mencicipi teh terbaik kami?”Yao Chen gelagapan. Seberapa tinggi harga teh terbaik itu?“Ah … itu … berapa harga satu poci?” tanya Yao Chen dengan suara

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   231 - Pulau yang Dijaga Monster Gurita Raksasa

    ‘Itu benar Tuan Putri Ketujuh!’ seru benak Yao Chen penuh keyakinan.Sebagai kultivator kuat, seluruh panca indera Yao Chen tentu saja melebihi manusia biasa. Dia bisa melihat sosok yang dia kenali sebagai Tuan Putri Ketujuh berdasarkan baju yang tadi wanita itu kenakan.Jangankan hanya jarak 100 meter, jarak 1 kilometer juga bisa dia lihat dengan jelas asalkan menyuntikkan energi Qi ke meridian di panca inderanya.“Pak! Lekas mendekat ke sana!” pinta Yao Chen ke tukang perahu, suaranya panik karena melihat kekacauan yang terjadi di kapal Tuan Putri Ketujuh.Namun, tukang perahu Yao Chen menggeleng dengan raut wajah ketakutan. Monster sungai benar-benar nyata. Dia tak mau mengantarkan nyawa hanya demi memenuhi permintaan penumpang.Karena Yao Chen tak bisa berpangku tangan dan menonton saja, maka dia mengeluarkan 5 batu kristal rendah ke tukang perahu sebagai tanda terima kasih meski harga yang harus dia bayarkan sebenarnya cukup 1 batu kristal rendah saja.“Sial! Itu hewan roh level

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pendekar Tanpa Wajah   232 - Misi Rahasia

    Matahari siang itu menerobos celah-celah pepohonan rimbun di pulau kecil di tengah Sungai Perak Surgawi. Yao Chen berjalan di depan, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Putri Ketujuh, Hong Wen, masih di belakangnya dan aman."Tuan Putri, mohon berhati-hati dengan akar-akar ini," Yao Chen memperingatkan dengan sopan.Putri Ketujuh hanya mengangguk singkat, wajahnya tetap tanpa ekspresi. Dia melangkah dengan anggun melewati rintangan meski gaun sutranya menyapu tanah lembab.“Awas, itu ada patahan ranting berduri di tanah.” Yao Chen menunjuk ke objek yang dimaksud.Dia hanya ingin tuan putri kerajaan ini tidak mengalami celaka apa pun."Kau tidak perlu terus-menerus mengingatkan aku," ujar Putri Ketujuh datar. "Aku cukup mampu menjaga diri sendiri."Yao Chen mengangguk canggung. "Tentu, Tuan Putri. Maafkan saya."Hening di antara mereka berdua hingga akhirnya Putri Ketujuh memecah kesunyian dengan pertanyaan, “Siapa namamu?”Menoleh ke wanita yang kini menyejajari berjalan, Yao

    Last Updated : 2024-06-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   233 - Terperangkap di Dalam Gua

    “Silakan, Tuan Putri.” Yao Chen mengulurkan tangannya ke Hong Wen.Dia hanya berusaha melindungi Putri Ketujuh, apalagi dirinya sudah didapuk menjadi pengganti pengawal Hong Wen yang sudah tewas.“Aku bisa sendiri.” Putri Ketujuh mengabaikan tangan itu.Yao Chen dan Putri Ketujuh melangkah hati-hati memasuki gua di balik air terjun. Air membasahi rambut dan pakaian mereka saat mereka menerobos tirai air yang jatuh. Udara lembab dan dingin menyambut mereka, bercampur dengan aroma lumut dan batu basah."Hati-hati dengan langkah Anda, Tuan Putri," Yao Chen memperingatkan, suaranya bergema di dinding gua.Belum sempat Putri Ketujuh merespon, terdengar suara gemuruh dari belakang mereka. Keduanya berbalik dengan cepat, hanya untuk melihat pintu batu gua perlahan menutup dengan cepat.Bumm!"Tidak!" Yao Chen berteriak, berlari ke arah pintu gua.Namun terlambat, pintu batu itu telah menutup rapat, menjebak mereka di dalam.Walaupun wajahnya tetap terlihat tenang, Putri Ketujuh tidak bisa me

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status