Sori yak, kmrn cm bs kasi 1 bab doank, hehe ... bodi cuapek bgt disuruh bantuin urus daging selama 2 hari full :"D Gmn kalian, udh kenyang pesta barbekyu? BTW, kalian 4 org yang aku pilih dr Giveaway kmrn, apakah udh dpt bonus 200 dari pihak GN? Cek yak! Kasitau kalo udh ;'))
“Silakan, Tuan Putri.” Yao Chen mengulurkan tangannya ke Hong Wen.Dia hanya berusaha melindungi Putri Ketujuh, apalagi dirinya sudah didapuk menjadi pengganti pengawal Hong Wen yang sudah tewas.“Aku bisa sendiri.” Putri Ketujuh mengabaikan tangan itu.Yao Chen dan Putri Ketujuh melangkah hati-hati memasuki gua di balik air terjun. Air membasahi rambut dan pakaian mereka saat mereka menerobos tirai air yang jatuh. Udara lembab dan dingin menyambut mereka, bercampur dengan aroma lumut dan batu basah."Hati-hati dengan langkah Anda, Tuan Putri," Yao Chen memperingatkan, suaranya bergema di dinding gua.Belum sempat Putri Ketujuh merespon, terdengar suara gemuruh dari belakang mereka. Keduanya berbalik dengan cepat, hanya untuk melihat pintu batu gua perlahan menutup dengan cepat.Bumm!"Tidak!" Yao Chen berteriak, berlari ke arah pintu gua.Namun terlambat, pintu batu itu telah menutup rapat, menjebak mereka di dalam.Walaupun wajahnya tetap terlihat tenang, Putri Ketujuh tidak bisa me
Suara derap kaki-kaki kecil ramping dan jeritan tikus roh bergema di lorong-lorong gua yang gelap dan lembab. Yao Chen, dengan pedang merahnya di tangan, terus menebas ke kanan dan ke kiri, menyingkirkan tikus roh yang hendak menggigit mereka.“Singkirkan mereka! Singkirkan mereka!” Putri Ketujuh masih memejamkan mata sambil terus bergelanyut di tubuh Yao Chen.Tanpa diminta pun Yao Chen paham dia harus menyingkirkan semua serbuan tikus-tikus roh.Jalanan basah dan bau tak sedap dari kotoran tikus roh yang mulai menyengat di sana disertai alur gua yang terasa bagaikan labirin tak berujung, itu sungguh menyebalkan bagi Yao Chen.Juga, saat ini Putri Ketujuh kehilangan keanggunannya karena terlalu ketakutan oleh tikus roh. Ini sesuatu yang cukup menghibur bagi Yao Chen.‘Padahal aku yakin tingkat kultivasinya di atasku, tapi kenapa histeris seperti ini pada tikus roh, yah?’ batin Yao Chen, terheran-heran. ‘Apakah dia punya trauma tersendiri dengan tikus roh?’Dikarenakan pelukan ketat Tu
Yao Chen termangu sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan tersenyum, pedangnya terhunus siap.“Saya mengerti, Tuan Putri.” Yao Chen bersiap melawan bos tikus roh.Bos Tikus Roh mendesis, memperlihatkan taring-taring tajamnya yang berkilat."Makhluk busuk," geram Yao Chen, "Kau sudah mengirim anak buah sebanyak itu untuk merepotkanku!"Bos Tikus Roh menerjang, melompat, dan menyerang dengan kecepatan yang mengejutkan untuk ukuran tubuhnya. Cakarnya yang tajam nyaris mengenai wajah Yao Chen, yang berhasil menghindar pada detik terakhir.“Tak semudah itu kau ingin melukaiku!” seru Yao Chen sambil kibaskan pedangnya ke arah bos tikus roh.Pertarungan sengit pun dimulai. Yao Chen menari ganas bersama pedangnya, menebas dan menangkis serangan demi serangan. Bos Tikus Roh mengeluarkan jeritan melengking yang membuat batu-batu di sekitarnya bergetar.Yao Chen dan Putri Ketujuh harus menggunakan Qi mereka untuk melindungi genderang telinga dari suara melengking bos tikus roh.Dari atas teratai
Seiring langkah mereka menuju tenggara, pemandangan indah di sekitar Yao Chen dan Tuan Putri Ketujuh mulai berubah secara dramatis. Rerumputan hijau dan tanaman herbal yang subur perlahan digantikan oleh tanah yang semakin gersang dan berbatu. Udara yang tadinya sejuk kini terasa panas dan kering, membuat keringat mulai membasahi dahi keduanya.Tuan Putri Ketujuh, meski tampak lelah, tetap berjalan dengan anggun. Namun, dia mulai mengipasi dirinya dengan lengan lengan gaunnya. "Yao Chen," ujarnya dengan nada sedikit terengah, "tempat ini sungguh berbeda dari yang kita lihat sebelumnya."Yao Chen mengangguk, matanya menyapu sekeliling dengan waspada. "Benar, Tuan Putri. Sepertinya kita telah memasuki wilayah yang lebih tandus."Saat itulah Yao Chen mulai merasakan penyesalan menyelinap di hatinya. Dia teringat akan kelimpahan tanaman herbal yang mereka lewati sebelumnya, dan kini menyesali keputusannya untuk tidak memetik satu pun."Tuan Putri," ucapnya dengan nada menyesal, "Saya mint
“A-apa yang terjadi?!” Yao Chen sampai terbelalak kaget mendapati tingkah aneh Putri Ketujuh.Bagaimana tidak aneh jika wanita yang selama ini memberikan citra anggun, tinggi, dan dingin, mendadak saja menjadi binal dan agresif.Baru saja Yao Chen hendak mencegah kain sutra yang tersisa dirobek empunya sendiri, tangannya kalah cepat dengan tangan lentik Putri Ketujuh.“Astaga! Aku berdosa!” Mata Yao Chen secara terang benderang melihat penampakan dua bukit indah dan mulus milik Putri Ketujuh.Meski itu masih memiliki penutup dari kain keras (layaknya bra di era ini) bersulam burung hong warna emas, itu tidak tidak banyak membantu, karena kain keras itu sudah melorot banyak ke bawah.Bahkan kini kain itu direnggut paksa oleh pemiliknya sendiri.Yao Chen sampai harus menggunakan kedua telapak tangannya untuk menutupi mata ketika dada Putri Ketujuh kini sepenuhnya polos tanpa tertutupi apa pun.“Ch-Cheenn … Ya-Yao Cheennhh ….” Putri Ketujuh merengek manja sambil mulai merenggut bagian ba
“Uhuk! Tentu saja tidak!” Gao Long membantah tuduhan Yao Chen. “Aku ini naga penguasa semesta yang memiliki harkat dan martabat! Jangan menuduhku sembarangan!”Jangan harap Yao Chen percaya.“Cepat jelaskan atau aku akan suruh Tasbih Semesta menghajarmu sampai kau jadi embrio lagi.” Dia sudah tak tahan dengan omong kosong Gao Long.Sedangkan di belakangnya, masih ada Putri Ketujuh yang terus saja berteriak minta dilepaskan.“Perlukah aku potong lidahnya?” Gao Long melongok ke Putri Ketujuh.Mata Yao Chen melotot ganas pada naga mungilnya. “Jangan sembarangan! Cepat jelaskan saja padaku, kenapa kau baru muncul sekarang? Kenapa dari tadi bersembunyi?”Gao Long menghela napas sebentar sebelum akhirnya dia menjelaskan.“Jadi begini … aku sengaja diam dan tidak keluar sejak kalian terjebak di gua hanya karena aku … aku sedang ingin mengujimu.” Gao Long mengawali penjelasannya.“Mengujiku? Untuk apa?” Yao Chen semakin memicingkan mata.Omong kosong macam apa pula ini dari si naga?“Diam dul
“Tidak! Jangan! Bocah! Aku kutuk kau tak bisa bersenang-senang dengan wanita selamanya!” jerit Gao Long ketika tubuhnya ditarik paksa masuk ke dalam badan Yao Chen.Ada sulur-sulur petir keluar untuk memerangkap tubuh Gao Long, yang tentunya itu merupakan perwujudan energi Tasbih Semesta.Yao Chen melihat sulur-sulur petir warna emas keluar dari dadanya dan merasa takjub. Untung saja dia membelakangi Putri Ketujuh sehingga wanita itu tak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi padanya.“Aku akan biarkan Tasbih Semesta melepaskanmu asalkan kau mengatakan cara menghilangkan efek buah itu!” Yao Chen masih memiliki hati.Bagaimanapun, Gao Long sudah begitu banyak membantunya selama ini, terlepas apa pun kemesuman si naga.Dia juga tak rela jika Gao Long benar-benar musnah karena dicambuk Tasbih Semesta.Sulur emas yang memerangkap Gao Long berhenti menarik Gao Long dan si naga menjerit-jerit, setengah tubuhnya sudah masuk ke dalam badan Yao Chen, sudah setengah jalan mendapatkan hukuman
“Hmmph!” Yao Chen masih berusaha menolak ciuman paksa dari Putri Ketujuh.Kedua tangannya berjuang mendorong pundak Putri Ketujuh yang menindihnya. Namun, kini Putri Ketujuh menggunakan kekuatan kultivasinya untuk menekan dan menaklukkan Yao Chen.Tangan yang tadinya berusaha mendorong, kini ditepis dan ditahan oleh tangan Putri Ketujuh.‘Sial! Bukankah ini sesuatu yang aneh? Kenapa rasanya aku yang menjadi submisif?’ jerit Yao Chen tak terima apa yang terjadi pada dirinya.Sementara itu, di sekitarnya masih ada pertempuran sengit antara Gao Long dan belasan ular besar. Belum ada indikasi siapa yang akan memenangkan pertarungan itu.Pemuda ini benar-benar tak berdaya. Dia bisa saja mengeluarkan api murni, tapi bagaimana kalau itu justru membakar Putri Ketujuh? Tidak lucu bila dia malah membunuh wanita yang merupakan anggota kerajaan tempatnya hidup.Yao Chen terkesiap, matanya melebar kaget. Ia berusaha protes, “Tuan Putri, ini tidak—“Sayangnya, Putri Ketujuh justru semakin ganas mem
“Anda yakin aku harus menggunakan Pedang Keseimbangan?” tanya Yao Chen secara telepati ke sosok Kaisar Manusia.“Ya, gunakan saja Pedang Keseimbangan untuk melawannya.” Sosok Kaisar Manusia terus mendorong Yao Chen untuk menurutinya.Karena sudah seperti itu, maka Yao Chen tidak lagi perlu ragu. Lagi pula, dia ada di alam lain yang tak ada orang bisa melihat kecuali Putri Suci saja. Itu pun Putri Suci seperti bukan dirinya sendiri.‘Pedang Keseimbangan!’ Yao Chen berseru di benaknya.Kemudian, dari perutnya, keluarlah pedang besar berwarna keperakan. Yao Chen harus menggunakan kedua tangannya untuk bisa memegangnya dengan benar dan stabil.Ada energi dari Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa yang melingkupi Pedang Keseimbangan. Energi itu memancarkan cahaya keperakan yang cukup menyilaukan.“Bagus! Memang begitu seharusnya, bocah!” Gao Long ikut bicara, menyemangati Yao Chen.Yao Chen segera saja menyalurkan energi emas dari Tasbih Semesta yang sudah terintegrasi dengan Pedang Keseimbangan
“Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa
‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida