Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 236 - Merobek Pakaiannya Sendiri

Share

236 - Merobek Pakaiannya Sendiri

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-24 18:02:30

Seiring langkah mereka menuju tenggara, pemandangan indah di sekitar Yao Chen dan Tuan Putri Ketujuh mulai berubah secara dramatis. Rerumputan hijau dan tanaman herbal yang subur perlahan digantikan oleh tanah yang semakin gersang dan berbatu. Udara yang tadinya sejuk kini terasa panas dan kering, membuat keringat mulai membasahi dahi keduanya.

Tuan Putri Ketujuh, meski tampak lelah, tetap berjalan dengan anggun. Namun, dia mulai mengipasi dirinya dengan lengan lengan gaunnya. "Yao Chen," ujarnya dengan nada sedikit terengah, "tempat ini sungguh berbeda dari yang kita lihat sebelumnya."

Yao Chen mengangguk, matanya menyapu sekeliling dengan waspada. "Benar, Tuan Putri. Sepertinya kita telah memasuki wilayah yang lebih tandus."

Saat itulah Yao Chen mulai merasakan penyesalan menyelinap di hatinya. Dia teringat akan kelimpahan tanaman herbal yang mereka lewati sebelumnya, dan kini menyesali keputusannya untuk tidak memetik satu pun.

"Tuan Putri," ucapnya dengan nada menyesal, "Saya mint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   237 - Kenapa Dia menjadi Binal dan Agresif?

    “A-apa yang terjadi?!” Yao Chen sampai terbelalak kaget mendapati tingkah aneh Putri Ketujuh.Bagaimana tidak aneh jika wanita yang selama ini memberikan citra anggun, tinggi, dan dingin, mendadak saja menjadi binal dan agresif.Baru saja Yao Chen hendak mencegah kain sutra yang tersisa dirobek empunya sendiri, tangannya kalah cepat dengan tangan lentik Putri Ketujuh.“Astaga! Aku berdosa!” Mata Yao Chen secara terang benderang melihat penampakan dua bukit indah dan mulus milik Putri Ketujuh.Meski itu masih memiliki penutup dari kain keras (layaknya bra di era ini) bersulam burung hong warna emas, itu tidak tidak banyak membantu, karena kain keras itu sudah melorot banyak ke bawah.Bahkan kini kain itu direnggut paksa oleh pemiliknya sendiri.Yao Chen sampai harus menggunakan kedua telapak tangannya untuk menutupi mata ketika dada Putri Ketujuh kini sepenuhnya polos tanpa tertutupi apa pun.“Ch-Cheenn … Ya-Yao Cheennhh ….” Putri Ketujuh merengek manja sambil mulai merenggut bagian ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   238 - Gao Long Keluar untuk Menjelaskan

    “Uhuk! Tentu saja tidak!” Gao Long membantah tuduhan Yao Chen. “Aku ini naga penguasa semesta yang memiliki harkat dan martabat! Jangan menuduhku sembarangan!”Jangan harap Yao Chen percaya.“Cepat jelaskan atau aku akan suruh Tasbih Semesta menghajarmu sampai kau jadi embrio lagi.” Dia sudah tak tahan dengan omong kosong Gao Long.Sedangkan di belakangnya, masih ada Putri Ketujuh yang terus saja berteriak minta dilepaskan.“Perlukah aku potong lidahnya?” Gao Long melongok ke Putri Ketujuh.Mata Yao Chen melotot ganas pada naga mungilnya. “Jangan sembarangan! Cepat jelaskan saja padaku, kenapa kau baru muncul sekarang? Kenapa dari tadi bersembunyi?”Gao Long menghela napas sebentar sebelum akhirnya dia menjelaskan.“Jadi begini … aku sengaja diam dan tidak keluar sejak kalian terjebak di gua hanya karena aku … aku sedang ingin mengujimu.” Gao Long mengawali penjelasannya.“Mengujiku? Untuk apa?” Yao Chen semakin memicingkan mata.Omong kosong macam apa pula ini dari si naga?“Diam dul

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   239 - Keberingasan Putri Ketujuh

    “Tidak! Jangan! Bocah! Aku kutuk kau tak bisa bersenang-senang dengan wanita selamanya!” jerit Gao Long ketika tubuhnya ditarik paksa masuk ke dalam badan Yao Chen.Ada sulur-sulur petir keluar untuk memerangkap tubuh Gao Long, yang tentunya itu merupakan perwujudan energi Tasbih Semesta.Yao Chen melihat sulur-sulur petir warna emas keluar dari dadanya dan merasa takjub. Untung saja dia membelakangi Putri Ketujuh sehingga wanita itu tak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi padanya.“Aku akan biarkan Tasbih Semesta melepaskanmu asalkan kau mengatakan cara menghilangkan efek buah itu!” Yao Chen masih memiliki hati.Bagaimanapun, Gao Long sudah begitu banyak membantunya selama ini, terlepas apa pun kemesuman si naga.Dia juga tak rela jika Gao Long benar-benar musnah karena dicambuk Tasbih Semesta.Sulur emas yang memerangkap Gao Long berhenti menarik Gao Long dan si naga menjerit-jerit, setengah tubuhnya sudah masuk ke dalam badan Yao Chen, sudah setengah jalan mendapatkan hukuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   240 - Ciuman yang Memabukkan

    “Hmmph!” Yao Chen masih berusaha menolak ciuman paksa dari Putri Ketujuh.Kedua tangannya berjuang mendorong pundak Putri Ketujuh yang menindihnya. Namun, kini Putri Ketujuh menggunakan kekuatan kultivasinya untuk menekan dan menaklukkan Yao Chen.Tangan yang tadinya berusaha mendorong, kini ditepis dan ditahan oleh tangan Putri Ketujuh.‘Sial! Bukankah ini sesuatu yang aneh? Kenapa rasanya aku yang menjadi submisif?’ jerit Yao Chen tak terima apa yang terjadi pada dirinya.Sementara itu, di sekitarnya masih ada pertempuran sengit antara Gao Long dan belasan ular besar. Belum ada indikasi siapa yang akan memenangkan pertarungan itu.Pemuda ini benar-benar tak berdaya. Dia bisa saja mengeluarkan api murni, tapi bagaimana kalau itu justru membakar Putri Ketujuh? Tidak lucu bila dia malah membunuh wanita yang merupakan anggota kerajaan tempatnya hidup.Yao Chen terkesiap, matanya melebar kaget. Ia berusaha protes, “Tuan Putri, ini tidak—“Sayangnya, Putri Ketujuh justru semakin ganas mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   241 - Mulai Meladeninya

    “Yao Chen … berikan aku … tolong kasihi aku ….” Suara Putri Ketujuh bergetar ketika menyampaikan ini. Sikap arogan dan tingginya runtuh digantikan sebuah kemanjaan yang dibalut nuansa putus asa, terlebih tatapan sayu memohon.Sebagai pria normal, Yao Chen tidak memungkiri ini sangat memikat pandangannya. Tubuh sempurna Putri Ketujuh yang mengungkunginya, wajah mendamba di atas tubuhnya, suara halus membuai pendengaran.Dalam cahaya senja yang semakin memudar, Yao Chen harus membuat keputusan antara kewajiban dan hasrat hatinya.“Bocah! Buatlah keputusan, bodoh!” Mendadak, suara Gao Long meraung di telinga Yao Chen. “Kalau kau memang menginginkannya, lekas lakukan sebelum terlambat! Kalau tak mau, juga lekaslah bersikap tegas dan dorong dia!”Gao Long benar. Yao Chen harus membuat keputusan secepatnya. Tak bisa begini atau ini akan tak ada artinya.Terlebih, dia masih menyimpan asa cinta kepada Sima Honglian. Meski gurunya tidak mengetahui perasaan indah yang terpendam di sanubarinya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   242 - Kau Harus Mati!

    “Tuan Putri, Anda salah paham!” seru Yao Chen.Cahaya senja yang keemasan perlahan memudar, seolah menyingkap tabir ilusi yang menyelimuti Tuan Putri Ketujuh. Dalam sekejap, kabut hasrat libido di matanya lenyap, digantikan oleh kesadaran yang tajam dan ... kemarahan yang membara."Jangan banyak alasan!" desis Tuan Putri, matanya menyala penuh amarah. "Berani-beraninya kau mengambil kesempatan dariku, Yao Chen!"Betapa malunya dia berada dalam dekapan pria yang baru saja dia kenal. Meskipun pemuda itu menggetarkan hatinya, bukan berarti dia bisa dengan mudah disentuh dan memberikan diri begitu saja!“Tuan Putri, saya tidak mengambil kesempatan dari Anda!” Yao Chen masih berusaha menjelaskan.Dia memuta otak untuk memberikan jawaban yang masuk akal dan memuaskan.Dia yang masih terbaring di bawah Tuan Putri, seketika merasakan bahaya yang mengancam. “Tuan Putri, ini benar-benar tidak seperti yang Anda pikirkan! Saya—“Namun sebelum dia bisa menjelaskan, Tuan Putri sudah menyiapkan tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   243 - Danau Magma Tersembunyi

    Tuan Putri terdiam sambil melongo kaget, matanya yang tadi memancarkan kemarahan kini ada kebingungan di sana. "Apa maksudnya?""Buah emas yang Anda makan memiliki efek memabukkan yang menghilangkan kesadaran akal sehat Anda, Tuan Putri," jelas Yao Chen setelah merasa Hong Wen bisa diajak bicara baik-baik.Dia tak menyangka akan ada bantuan dari seekor rusa roh kecil."Pemuda itu justru berusaha menahan diri dan melindungi Anda dari berbuat tak pantas." Rusa kecil menambahkan.Yao Chen, masih waspada, mengangguk membenarkan. "Saya tidak akan pernah berani mengambil kesempatan dari Anda, Tuan Putri. Saya hanya berusaha mencegah Anda melakukan sesuatu yang akan Anda sesali."Perlahan, kemarahan di wajah Tuan Putri memudar, digantikan oleh rasa malu. Ia menurunkan tangannya, matanya menghindari tatapan Yao Chen."Te-ternyata begitu," ujar Hong Wen lirih, malu bukan kepalang. "Aku ... aku telah salah menuduhmu."Yao Chen mengangguk. "Tidak apa-apa, Tuan Putri. Yang penting Anda sudah kemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   244 - Mengincar Bunga Api Abadi

    “Hrghh!” Yao Chen memacu perahu terbangnya dalam kecepatan maksimal untuk menyambar tubuh Putri Ketujuh.Swoosshh!Pemuda itu gesit meraih pinggang Putri Ketujuh, tepat ketika mulut besar naga api mengatup dan teratai terbang itu pun tercaplok dan hancur. Pusaka tingkat tinggi itu kini hanya menjadi debu energi setelah diterkam naga api besar.“Argh!” Putri Ketujuh terkejut bukan main.Kemunculan naga api terlalu tiba-tiba dan tidak terdeteksi olehnya. Semuanya terjadi dalam hitungan detik yang singkat.‘Untung saja aku meledakkan energi Qi ke perahuku agar aku bisa memberikan Teknik Langkah Hantu ke perahuku juga.’ Yao Chen membatin penuh syukur.Itu tadi sangat tipis dari bencana. Jika kedatangan Yao Chen terlambat dua detik saja, maka Putri Ketujuh harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.Hewan roh seperti naga tidak bisa diremehkan. Naga merupakan puncak hirarki dari semua hewan di Planet Qi. Dia adalah raja sekaligus penguasa yang sangat territorial. Bunga api tentu saja pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

DMCA.com Protection Status