Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 238 - Gao Long Keluar untuk Menjelaskan

Share

238 - Gao Long Keluar untuk Menjelaskan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Uhuk! Tentu saja tidak!” Gao Long membantah tuduhan Yao Chen. “Aku ini naga penguasa semesta yang memiliki harkat dan martabat! Jangan menuduhku sembarangan!”

Jangan harap Yao Chen percaya.

“Cepat jelaskan atau aku akan suruh Tasbih Semesta menghajarmu sampai kau jadi embrio lagi.” Dia sudah tak tahan dengan omong kosong Gao Long.

Sedangkan di belakangnya, masih ada Putri Ketujuh yang terus saja berteriak minta dilepaskan.

“Perlukah aku potong lidahnya?” Gao Long melongok ke Putri Ketujuh.

Mata Yao Chen melotot ganas pada naga mungilnya. “Jangan sembarangan! Cepat jelaskan saja padaku, kenapa kau baru muncul sekarang? Kenapa dari tadi bersembunyi?”

Gao Long menghela napas sebentar sebelum akhirnya dia menjelaskan.

“Jadi begini … aku sengaja diam dan tidak keluar sejak kalian terjebak di gua hanya karena aku … aku sedang ingin mengujimu.” Gao Long mengawali penjelasannya.

“Mengujiku? Untuk apa?” Yao Chen semakin memicingkan mata.

Omong kosong macam apa pula ini dari si naga?

“Diam dul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   239 - Keberingasan Putri Ketujuh

    “Tidak! Jangan! Bocah! Aku kutuk kau tak bisa bersenang-senang dengan wanita selamanya!” jerit Gao Long ketika tubuhnya ditarik paksa masuk ke dalam badan Yao Chen.Ada sulur-sulur petir keluar untuk memerangkap tubuh Gao Long, yang tentunya itu merupakan perwujudan energi Tasbih Semesta.Yao Chen melihat sulur-sulur petir warna emas keluar dari dadanya dan merasa takjub. Untung saja dia membelakangi Putri Ketujuh sehingga wanita itu tak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi padanya.“Aku akan biarkan Tasbih Semesta melepaskanmu asalkan kau mengatakan cara menghilangkan efek buah itu!” Yao Chen masih memiliki hati.Bagaimanapun, Gao Long sudah begitu banyak membantunya selama ini, terlepas apa pun kemesuman si naga.Dia juga tak rela jika Gao Long benar-benar musnah karena dicambuk Tasbih Semesta.Sulur emas yang memerangkap Gao Long berhenti menarik Gao Long dan si naga menjerit-jerit, setengah tubuhnya sudah masuk ke dalam badan Yao Chen, sudah setengah jalan mendapatkan hukuman

  • Pendekar Tanpa Wajah   240 - Ciuman yang Memabukkan

    “Hmmph!” Yao Chen masih berusaha menolak ciuman paksa dari Putri Ketujuh.Kedua tangannya berjuang mendorong pundak Putri Ketujuh yang menindihnya. Namun, kini Putri Ketujuh menggunakan kekuatan kultivasinya untuk menekan dan menaklukkan Yao Chen.Tangan yang tadinya berusaha mendorong, kini ditepis dan ditahan oleh tangan Putri Ketujuh.‘Sial! Bukankah ini sesuatu yang aneh? Kenapa rasanya aku yang menjadi submisif?’ jerit Yao Chen tak terima apa yang terjadi pada dirinya.Sementara itu, di sekitarnya masih ada pertempuran sengit antara Gao Long dan belasan ular besar. Belum ada indikasi siapa yang akan memenangkan pertarungan itu.Pemuda ini benar-benar tak berdaya. Dia bisa saja mengeluarkan api murni, tapi bagaimana kalau itu justru membakar Putri Ketujuh? Tidak lucu bila dia malah membunuh wanita yang merupakan anggota kerajaan tempatnya hidup.Yao Chen terkesiap, matanya melebar kaget. Ia berusaha protes, “Tuan Putri, ini tidak—“Sayangnya, Putri Ketujuh justru semakin ganas mem

  • Pendekar Tanpa Wajah   241 - Mulai Meladeninya

    “Yao Chen … berikan aku … tolong kasihi aku ….” Suara Putri Ketujuh bergetar ketika menyampaikan ini. Sikap arogan dan tingginya runtuh digantikan sebuah kemanjaan yang dibalut nuansa putus asa, terlebih tatapan sayu memohon.Sebagai pria normal, Yao Chen tidak memungkiri ini sangat memikat pandangannya. Tubuh sempurna Putri Ketujuh yang mengungkunginya, wajah mendamba di atas tubuhnya, suara halus membuai pendengaran.Dalam cahaya senja yang semakin memudar, Yao Chen harus membuat keputusan antara kewajiban dan hasrat hatinya.“Bocah! Buatlah keputusan, bodoh!” Mendadak, suara Gao Long meraung di telinga Yao Chen. “Kalau kau memang menginginkannya, lekas lakukan sebelum terlambat! Kalau tak mau, juga lekaslah bersikap tegas dan dorong dia!”Gao Long benar. Yao Chen harus membuat keputusan secepatnya. Tak bisa begini atau ini akan tak ada artinya.Terlebih, dia masih menyimpan asa cinta kepada Sima Honglian. Meski gurunya tidak mengetahui perasaan indah yang terpendam di sanubarinya,

  • Pendekar Tanpa Wajah   242 - Kau Harus Mati!

    “Tuan Putri, Anda salah paham!” seru Yao Chen.Cahaya senja yang keemasan perlahan memudar, seolah menyingkap tabir ilusi yang menyelimuti Tuan Putri Ketujuh. Dalam sekejap, kabut hasrat libido di matanya lenyap, digantikan oleh kesadaran yang tajam dan ... kemarahan yang membara."Jangan banyak alasan!" desis Tuan Putri, matanya menyala penuh amarah. "Berani-beraninya kau mengambil kesempatan dariku, Yao Chen!"Betapa malunya dia berada dalam dekapan pria yang baru saja dia kenal. Meskipun pemuda itu menggetarkan hatinya, bukan berarti dia bisa dengan mudah disentuh dan memberikan diri begitu saja!“Tuan Putri, saya tidak mengambil kesempatan dari Anda!” Yao Chen masih berusaha menjelaskan.Dia memuta otak untuk memberikan jawaban yang masuk akal dan memuaskan.Dia yang masih terbaring di bawah Tuan Putri, seketika merasakan bahaya yang mengancam. “Tuan Putri, ini benar-benar tidak seperti yang Anda pikirkan! Saya—“Namun sebelum dia bisa menjelaskan, Tuan Putri sudah menyiapkan tang

  • Pendekar Tanpa Wajah   243 - Danau Magma Tersembunyi

    Tuan Putri terdiam sambil melongo kaget, matanya yang tadi memancarkan kemarahan kini ada kebingungan di sana. "Apa maksudnya?""Buah emas yang Anda makan memiliki efek memabukkan yang menghilangkan kesadaran akal sehat Anda, Tuan Putri," jelas Yao Chen setelah merasa Hong Wen bisa diajak bicara baik-baik.Dia tak menyangka akan ada bantuan dari seekor rusa roh kecil."Pemuda itu justru berusaha menahan diri dan melindungi Anda dari berbuat tak pantas." Rusa kecil menambahkan.Yao Chen, masih waspada, mengangguk membenarkan. "Saya tidak akan pernah berani mengambil kesempatan dari Anda, Tuan Putri. Saya hanya berusaha mencegah Anda melakukan sesuatu yang akan Anda sesali."Perlahan, kemarahan di wajah Tuan Putri memudar, digantikan oleh rasa malu. Ia menurunkan tangannya, matanya menghindari tatapan Yao Chen."Te-ternyata begitu," ujar Hong Wen lirih, malu bukan kepalang. "Aku ... aku telah salah menuduhmu."Yao Chen mengangguk. "Tidak apa-apa, Tuan Putri. Yang penting Anda sudah kemb

  • Pendekar Tanpa Wajah   244 - Mengincar Bunga Api Abadi

    “Hrghh!” Yao Chen memacu perahu terbangnya dalam kecepatan maksimal untuk menyambar tubuh Putri Ketujuh.Swoosshh!Pemuda itu gesit meraih pinggang Putri Ketujuh, tepat ketika mulut besar naga api mengatup dan teratai terbang itu pun tercaplok dan hancur. Pusaka tingkat tinggi itu kini hanya menjadi debu energi setelah diterkam naga api besar.“Argh!” Putri Ketujuh terkejut bukan main.Kemunculan naga api terlalu tiba-tiba dan tidak terdeteksi olehnya. Semuanya terjadi dalam hitungan detik yang singkat.‘Untung saja aku meledakkan energi Qi ke perahuku agar aku bisa memberikan Teknik Langkah Hantu ke perahuku juga.’ Yao Chen membatin penuh syukur.Itu tadi sangat tipis dari bencana. Jika kedatangan Yao Chen terlambat dua detik saja, maka Putri Ketujuh harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.Hewan roh seperti naga tidak bisa diremehkan. Naga merupakan puncak hirarki dari semua hewan di Planet Qi. Dia adalah raja sekaligus penguasa yang sangat territorial. Bunga api tentu saja pu

  • Pendekar Tanpa Wajah   245 - Yao Chen Tercebur ke Dalam Magma

    Mau tak mau, Putri Ketujuh yang melihat adegan jatuhnya Yao Chen pun menjerit, “Yao Chen!”Di hati Putri Ketujuh, terselip rasa bersalah karena telah mendorong Yao Chen sehingga menyebabkan perahu terbang pemuda itu menjadi oleng dan kehilangan kecepatannya.Adegan ketika perahu terbang dicaplok dengan gigi-gigi runcing si naga api besar membekas di otak Putri Ketujuh. Ternyata seperti itu kondisinya jika tadi dia tidak lekas diselamatkan Yao Chen.Sedangkan, tubuh Yao Chen terus meluncur ke bawah, ke arah danau magma. Ada banyak letupan magma yang siap menerima tubuh Yao Chen yang terus jatuh tanpa dia bisa melakukan apa-apa karena tak memiliki pijakan yang cukup.“Apa aku akan mati di sini?” Yao Chen bersiap.Dia tentu saja tak ingin mati.“Tasbih Semesta, bisakah kau membuatku tahan pada panasnya api apa pun?” tanyanya pada pusaka miliknya.Tasbih Semesta mendadak saja bergerak memutar dan mulai mendesing di dalam tubuh Yao Chen. Dari setiap maniknya, meluar aura emas pekat.Blupp!

  • Pendekar Tanpa Wajah   246 - Masalah Rumah Tangga

    “Anakmu?” Yao Chen sampai ternganga karena kagetnya.Dia tatap naga api besar di depannya. Memang mereka sama-sama memiliki kekuatan api yang tak bisa diremehkan.Tapi … jika menilik dari penampilan Gao Long saat ini dibandingkan naga api besar ….“Pfttt!” Yao Chen mati-matian menahan tawanya ketika membandingkan kedua naga tersebut.Gao Long tentu saja mendengar tawa tertahan Yao Chen. Dia melirik sambil mengerutkan kening dengan wajah cemberut.“Kau tak layak menjadi ayahku!” geram suara naga api besar terdengar, seolah-olah mereka bukan berada di dalam benda cair melainkan ruang udara bebas.Mendengar penyangkalan dari putranya, Gao Long meradang marah.“Lancang! Anak lancang!” pekik Gao Long.Sayang sekali, wujud mungil dan gendutnya saat ini tidak mendukung untuk menghardik si anak yang berpuluh kali lipat darinya.“Kau pikir kenapa ibu sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya?!” raung si naga api besar.Raungan itu dibarengi semburan energi besar dari moncong yang dibuka leba

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status