Mana nih 6 nama lainnya? Kalian serius pengen hibahkan koin kalian ke 4 nama yg udh setor nmr ID mereka ke aku nih? Seriusan? Wehehehe ... Inget, batas akhir kasitau ID kalian cm ampe tgl 13 Juni besok loh! Tinggal sehari lagi, yuk sini kasitau ID akun GN kalian, duhai 6 org yg aku sebutin kmrn ;'))
Kini ganti Yao Chen yang mendelik. Diekstraksi paksa? Astaga! Semengerikan itukah orang-orang dunia ini?“A—aku ….” Yao Chen sampai tak tau harus mengatakan apa.Sima Honglian memijat dahinya, dia terlihat bingung.“Tapi ya sudahlah kalau dia sudah berkata seperti itu. Semoga saja dia tidak melewati batas padamu.” Pada akhirnya, Sima Honglian berkata demikian.Selain untuk menenangkan Yao Chen, juga untuk mendamaikan perasaannya.Kemudian, Yao Chen kembali ke pondoknya sendiri dan bersiap berkultivasi tertutup.Dia masih harus menstabilkan kekuatannya saat ini.“Tingkat 5 Akhir! Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan kenaikan yang sangat cepat bertubi-tubi.” Yao Chen menatap kedua tangannya dengan perasaan campur aduk, antara haru dan takut.Dia tau dengan jelas bahwa semua itu berkat Tasbih Semesta.“Bocah, ucapan gurumu itu ada benarnya. Kau harus waspada pada siapa pun mulai sekarang. Yah, mungkin kecuali gurumu itu. Aku lihat dia tak ada niat buruk padamu.” Gao Long duduk santai
Gawat! Yao Chen diingatkan lagi mengenai perihal itu.‘Duh! Benar juga! Keluarga Li di Kota Air Tenang pastinya memiliki hubungan kerabatan dengan Li Yaren! Sedangkan aku membinasakan mereka semua sampai ke wanita dan anak-anaknya sesuai perintah Guru!’Batin Yao Chen kacau seketika. Ada rasa bersalah dan tak enak hati menggelayut di sanubarinya.Sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai moral di Bumi, Yao Chen harus mengikis itu semua demi bisa bertahan hidup di planet yang termat kejam dan brutal ini. Tak ada opsi lain untuknya jika ingin hidup damai tanpa gangguan musuh-musuh di masa depan.Alih-alih murka pada Yao Chen, Li Yaren justru tertawa santai sambil membuka kipas lipatnya.“Ha ha ha! Kenapa memangnya kalau Adik Yao membinasakan Keluarga Li di Kota Air Tenang? Aku sama sekali tak peduli. Kerabatku? Aku tidak menaruh mereka di hatiku!” Demikian santainya Li Yaren mengucapkan itu.Tak hanya itu saja yang mengejutkan orang-orang yang mendengar. Li Yaren bahkan merangkul bahu Y
Setelah kereta hewan roh tiba di destinasi, hati Yao Chen berdebar-debar. Bukan karena antusiasme melainkan sebaliknya.‘Apa aku bisa pulang saja sekarang?’ keluh Yao Chen di hatinya.“Ayo, Adik!” Li Yaren menepukkan kipas yang tertutup ke bahu Yao Chen.Tidak memiliki kesempatan dan alasan untuk kabur dari sana, Yao Chen pun patuh turun dari kereta dan berjalan mengikuti Li Yaren memasuki bangunan yang berbau wangi meski dari depan.‘Gila! Dari gerbang depan saja sudah tercium aroma wangi, sebenarnya isinya seperti apa sampai baunya semerbak begini?’ Yao Chen bertanya-tanya.Matanya menatap heran ke bangunan tinggi 3 lantai yang berwarna merah dan kuning sungguh meriah. Ada banyak kain-kain merah muda tergantung dari atas, melambai sampai ke bawah dan menimbulkan efek dramastis ketika tertiup angin. Yang menakjubkannya, kain itu juga berbau sangat wangi.‘Ini … wanginya manis dan menenangkan. Sungguh menggugah perasaan.’ Yao Chen menilai dalam hatinya.Beberapa orang yang lewat di san
Mendapati Yao Chen ada di belakang Li Yaren dan bicara begitu santai mengejeknya, Su Tingnam terbakar emosi.“Aku pikir kecoak sepertimu tak berani muncul!” Su Tingnam menggertakkan gerahamnya. Mata sudah bermuatan niat membunuh kental kepada Yao Chen.Kemudian dia mulai menyadari bahwa yang memesan penghibur favoritnya adalah Yao Chen dan Li Yaren.“Kalian berani mengambil wanitaku di sini!” Li Yaren mendelik sambil meraih tangan Nona Hua di dekatnya, hendak menyeretnya pergi ke kamar dia.Nona Hua meringis kesakitan atas sikap kasar Su Tingnam. Menyaksikan itu, Li Yaren tak bisa diam begitu saja.“Tuan Muda Su, alangkah baiknya jika Anda memperlakukan wanita dengan lebih lembut.” Li Yaren sekedar menasehati.Namun, Su Tingnam justru semakin membenci kedua pemuda di depannya.“Bocah keparat tau apa!” Su Tingnam lekas meninju dengan mengirimkan sejumlah tembakan energi Qi dingin ke arah Li Yaren.Tapp!Tinju bermuatan energi dingin itu diterima tangan Yao Chen. Angin energi menerpa di
“Kecoak sepertimu sebentar lagi mati di tanganku!” Su Tingnam menyeru sambil terus menebaskan pedangnya secara brutal ke Yao Chen.Mana mungkin Yao Chen diam saja? Dia sudah bukan Danang yang ramah dari Bumi. Dia sudah beradaptasi dengan karakter survival di planet ini!“Sombong!” seru Yao Chen sambil menatap geram ke Su Tingnam.Sudah berapa kali dia harus meredam kemarahan gara-gara gangguan Su Tingnam?Usai Yao Chen meneriakkan balasannya, aura keemasan dari tubuhnya langsung menguar dan meningkat. Selain itu, muncul kabut api yang samar, menyebabkan Yao Chen terlihat gahar bagaikan Asura yang siap berperang sampai akhir.Dhuaarr!Yao Chen menggunakan teknik kultivasi terbaik yang dia dapatkan dari Tasbih Semesta. Teknik itu mampu mengeluarkan cakram emas bergerigi berbentuk aura yang menindas.Saat ini, Tasbih Semesta ikut beresonansi dengan serangan Yao Chen. Sedangkan Gao Long sudah sejak lama masuk kembali ke tubuh Yao Chen untuk meningkatkan kekuatan pemuda itu.Dari pihak Su
“Saatnya ini semua berakhir, Su Tingnam!” seru Yao Chen sambil memberikan ledakan aura besar dari tebasan pedang api dan petirnya.Yao Chen sudah bersiap memenggal kepala Su Tingnam.Dhaarr!Tiba-tiba, energi pedang Yao Chen dibubarkan oleh energi sangat besar. Bahkan Yao Chen terpental sampai belasan meter dan jatuh sebelum menabrak pohon besar.“Uhuk!” Yao Chen terbatuk usai memuntahkan dua teguk darah. Dia memegangi dadanya yang terasa sakit akibat energi kacau yang ada di tubuhnya akibat dorongan energi asing tadi. “Orang di Tingkat 10?” Yao Chen membelalak kaget.Kini, terlihat dengan jelas siapa yang mengakibatkan dia terpental. Itu adalah seorang pria gagah memakai armor logam dan berambut putih.“Beraninya kau hendak melukai Tuan Muda Su!” Sosok itu melotot ke Yao Chen yang sedang bangun dari tanah.Meski Yao Chen tak tau siapa orang itu dan apa hubungannya dengan Su Tingnam, Yao Chen tak mau menyerah begitu saja menjadi samsak pukulan.Aura di tubuh Yao Chen bergegas berkumpul
Pria gagah berarmor itu menatap Li Yaren sambil memindai penampilannya menggunakan mata.“Hm, syukurlah masih ada orang waras yang mengenali diriku.” Jenderal Bao menaikkan dagunya sambil menatap Yao Chen dan Li Yaren.Saat ini, Yao Chen masih terkapar lemah di tanah, dia dalam kondisi sekarat. Li Yaren tak bisa apa-apa.“Siapa kau?” tanya Jenderal Bao pada Li Yaren.Jenderal Bao tak ingin bertindak gegabah karena melihat penampilan Li Yaren yang menyiratkan dari keluarga terpandang, penampilan yang sejenis seperti Su Tingnam saat ini.“Saya Li Yaren dari kediaman Li kota Lautan Awan.” Li Yaren terpaksa memberikan identitas keluarganya karena percuma berbohong di depan sosok seperti Jenderal Bao.Kening Jenderal Bao mengernyit dan bertanya, “Keluarga Li dari Kota Lautan Awan?!”Langsung saja terbayang di benak Jenderal Bao mengenai kota besar yang mampu menyaingi Kota Seribu Keberuntungan, ibu kota Negara Wu ini. Dia benar-benar tidak boleh menyinggung keturunan keluarga Li yang ini.S
Semua perhatian tertuju ke asal suara. Terdengar sangat lembut, tapi membawa aroma ketegasan di baliknya.“Ampuni hamba, Tuan Putri. Hamba mohon izin mengantarkan kerabat Jenderal Su terlebih dahulu.” Jenderal Bao memberikan soja terbaiknya.Yao Chen terkejut. Sosok wanita di dalam kereta itu seorang tuan putri? Meski dia tak bisa melihat jelas sosok wanita karena terhalang kain tipis di bagian jendela kereta, dia bisa yakin bahwa itu pastinya seorang wanita muda.‘Tentunya dia Tuan Putri kerajaan ini, kan? Bahkan keretanya saja ditarik singa roh terbang jenis langka. Mereka semua sudah berada di level 3! Kalau aku melawan satu dari mereka saja pasti akan sangat kewalahan! Binatang sehebat itu menjadi penarik kereta! Sungguh pantas menyandang gelar tuan putri.’ Yao Chen justru menaruh perhatian lebih ke empat singa roh yang gagah mengagumkan.Kereta mewah yang melayang tenang di udara masih menebarkan aroma manis menenangkan jiwa. Yao Chen yakin ini ada kaitannya dengan kultivasi arom