Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 217 - Kemunculan Naga Surgawi

Share

217 - Kemunculan Naga Surgawi

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Roaaarhhh!”

Terdengar raungan naga kuno yang membawa aura kuat mendominasi langit dan bumi. Siapa pun bisa mendengar dengan jelas karena begitu kerasnya.

Dari raungannya saja sudah menyebabkan awan bergetar dan bergelombang sehingga kian lama, warna langit pun berubah.

Pada ujung lazuardi, seberkas cahaya merah menyemburat terang membumbung naik ke langit sebelum berubah menjadi sosok naga, menyapu semua awan sehingga aura fluktuasi segera tercipta membuat merinding siapa pun di sekitarnya.

“I—itu sebenarnya apa?” Penduduk Kota Air Tenang heran sekaligus merasa ngeri akan fenomena yang terjadi di langit.

“Aku … aku tak tau. Ini belum pernah aku lihat sebelumnya terjadi ketika seseorang naik tingkat.” Kawan di sampingnya menggeleng tak berdaya menyahut temannya.

“Sungguh, baru kali ini aku menyaksikan Ujian Langit seaneh ini. Sebenarnya siapa bocah itu? Kenapa dia mendapatkan Ujian Langit yang semacam ini? Dosa apa dia pada Kaisar Langit?” Ada juga yang berpendapat demikian.

Menyaksika
Gauche Diablo

Yok pls, yg nama akun GN-nya:::: pepen prengky, kakakary, amsuzieimanjuwita, Anisa Salsabila P., Stefan Madu, Alaiz Apakah, Sham Magol Abdulla, Alai, valentino yayiek, Atie Noor ....... pls komen ID akun GN kalian utk mendapatkan 100 koin gratis. Atau kalian bisa dm/pm Efbeh dan Igeh aku. Udh tau kan? ;')) Ditunggu ampe 13 Juni ini aja yak! Yok, buruan! Buruan! Sayang kalo dilewatkan!

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
mantapppppppl Thor lanjut lagi chapternya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   218 - Kenekatan Menantang Langit

    “Yao Chen, jangan nekat! Jangan ke sana!” teriak Sima Honglian sambil terbang.Namun, dia sudah dipegangi oleh Master Baili dan yang lainnya sambil mereka menggelengkan kepala.“Lepaskan! Aku harus mencegah Yao Chen! Aku harus menyelamatkan muridku dari kehancuran!” Sima Honglian mendelik ke orang-orang yang menahannya.Groaarrghhh!Guntur berkumandang di langit begitu keras. Semua orang memekik kaget sambil menyeringai takut.“Sudah terlambat, Sima Honglian! Dia sudah terlalu dekat dengan Awan Hukuman!” Master Baili berteriak agar Sima Honglian mau mendengar nasehatnya, “Kau tak bisa sembrono begitu! Kami tau kau menyayangi muridmu, tapi semua ini tergantung Yao Chen. Biarkan dia menyongsong apa yang akan diberikan langit untuknya! Kita tak bisa seenaknya mengintervensi!”Sima Honglian menatap Master Baili dan matanya basah, tubuhnya limbung ketika dia mulai menangis pilu. Murid yang dia sayangi, dia banggakan, apakah harus hancur begitu saja?“Aku belum mengajarinya dengan baik. Masi

  • Pendekar Tanpa Wajah   219 - Tingkat 5 Akhir Sekali Jalan

    “Bo—bocah itu naik sebanyak 3 tingkat minor sekaligus? Ini … ini tak mungkin! Mustahil!” Para kultivator dan orang-orang Sekte Bilah Langit di sana membelalakkan mata.Sedangkan Sima Honglian tersenyum haru. Muridnya lagi-lagi membuat keajaiban yang tak sembarang orang bisa lakukan.Namun, Sima Honglian segera tersadar dan melesat cepat ke Yao Chen. Di belakangnya, mengekor Master Baili dan beberapa pengajar yang merupakan kawan baik Sima Honglian. Seakan mereka bisa memahami apa niat Sima Honglian.Tapp!Baru saja Yao Chen yang mulai meluncur jatuh dari langit ditangkap Sima Honglian, ada banyak orang dengan kultivasi yang cukup tinggi mengepung.“Jangan coba-coba membuatku marah!” Sima Honglian menatap sengit ke orang-orang yang mengepungnya.Jumlah mereka ada belasan, beberapa di antaranya adalah tetua Sekte Bilah Langit itu sendiri.“Master Sima, kau terlalu berpikir jauh.” Salah satu tetua menyeringai sambil menatap culas ke Yao Chen. “Kami di sini hanya ingin menyelamatkan muridm

  • Pendekar Tanpa Wajah   220 - Desakan Zhuge Yang

    “Ketua Sekte? Mau apa dia?” Sima Honglian berbisik pelan.Yao Chen tidak mengatakan apa-apa dan hanya bisa diam menunggu.Karena seorang Ketua Sekte yang hendak masuk, tentu saja Sima Honglian tak mungkin gigih menolak, apalagi dia belum mengetahui apa yang akan diinginkan Zhuge Yang.“Silakan, Ketua Sekte Zhuge.” Sima Honglian mempersilakan Zhuge Yang masuk setelah dia menonaktifkan formasi besar di Puncak Wisteria.Banyak ketua puncak di Sekte Bilah Langit yang kaya bisa membeli atau meminta ahli formasi untuk membuatkan sebuah formasi besar yang bisa mengisolasi puncak mereka dari orang luar. Semakin mahal formasinya, maka semakin kokoh pertahanan formasi itu dari pihak luar yang ingin menerobos masuk.“Hm ….” Zhuge Yang berjalan dengan dua tangan di belakang punggung ke aula utama.Sima Honglian tak lupa menyuguhkan teh wangi yang memiliki energi Qi di dalamnya. Dia tak boleh sembarangan memperlakukan tamu penting seperti Zhuge Yang.“Mana muridmu?” tanya Zhuge Yang begitu dia dudu

  • Pendekar Tanpa Wajah   221 - Cara Yao Chen Berkelit

    Mata Zhuge Yang membelalak lebar mendengar penuturan Yao Chen. “Kau … kau memiliki naga di dirimu?”Seketika napas Zhuge Yang menderu dengan wajah sedikit memerah karena terlalu bersemangat.Tidak memiliki pilihan lain, Yao Chen menganggukkan kepala sebagai afirmasi. “Benar, Tuan Ketua Sekte.”“Kalau begitu, naga seperti apa dia? Bagaimana bentuknya? Di mana kau menemukannya?” Sangat jelas terlihat bahwa Zhuge Yang sangat ingin mengetahui perihal naga yang Yao Chen cetuskan.Mungkin kalau Sima Honglian mendengar ini, dia akan memukul kepala Yao Chen keras-keras karena malah membuka rahasia sebesar itu.Namun, Yao Chen memiliki pemikiran tersendiri.“Dia … tergolong naga api, bentuk badannya kecil, pendek, dan berperut sangat buncit dan berwajah menggemaskan.” Yao Chen memberikan gambaran sesuai Gao Long terlihat saat ini.Tak lupa Yao Chen menggunakan kedua tangan untuk memberikan ukuran pasti dari Gao Long.“Hei!” Dari samping, Gao Long cemberut karena penggambaran Yao Chen, terutama

  • Pendekar Tanpa Wajah   222 - Turun Gunung untuk Berbisnis

    Kini ganti Yao Chen yang mendelik. Diekstraksi paksa? Astaga! Semengerikan itukah orang-orang dunia ini?“A—aku ….” Yao Chen sampai tak tau harus mengatakan apa.Sima Honglian memijat dahinya, dia terlihat bingung.“Tapi ya sudahlah kalau dia sudah berkata seperti itu. Semoga saja dia tidak melewati batas padamu.” Pada akhirnya, Sima Honglian berkata demikian.Selain untuk menenangkan Yao Chen, juga untuk mendamaikan perasaannya.Kemudian, Yao Chen kembali ke pondoknya sendiri dan bersiap berkultivasi tertutup.Dia masih harus menstabilkan kekuatannya saat ini.“Tingkat 5 Akhir! Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan kenaikan yang sangat cepat bertubi-tubi.” Yao Chen menatap kedua tangannya dengan perasaan campur aduk, antara haru dan takut.Dia tau dengan jelas bahwa semua itu berkat Tasbih Semesta.“Bocah, ucapan gurumu itu ada benarnya. Kau harus waspada pada siapa pun mulai sekarang. Yah, mungkin kecuali gurumu itu. Aku lihat dia tak ada niat buruk padamu.” Gao Long duduk santai

  • Pendekar Tanpa Wajah   223 - Berwisata ke Kota Delapan Sungai

    Gawat! Yao Chen diingatkan lagi mengenai perihal itu.‘Duh! Benar juga! Keluarga Li di Kota Air Tenang pastinya memiliki hubungan kerabatan dengan Li Yaren! Sedangkan aku membinasakan mereka semua sampai ke wanita dan anak-anaknya sesuai perintah Guru!’Batin Yao Chen kacau seketika. Ada rasa bersalah dan tak enak hati menggelayut di sanubarinya.Sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai moral di Bumi, Yao Chen harus mengikis itu semua demi bisa bertahan hidup di planet yang termat kejam dan brutal ini. Tak ada opsi lain untuknya jika ingin hidup damai tanpa gangguan musuh-musuh di masa depan.Alih-alih murka pada Yao Chen, Li Yaren justru tertawa santai sambil membuka kipas lipatnya.“Ha ha ha! Kenapa memangnya kalau Adik Yao membinasakan Keluarga Li di Kota Air Tenang? Aku sama sekali tak peduli. Kerabatku? Aku tidak menaruh mereka di hatiku!” Demikian santainya Li Yaren mengucapkan itu.Tak hanya itu saja yang mengejutkan orang-orang yang mendengar. Li Yaren bahkan merangkul bahu Y

  • Pendekar Tanpa Wajah   224 - Berjodoh dengan Seseorang

    Setelah kereta hewan roh tiba di destinasi, hati Yao Chen berdebar-debar. Bukan karena antusiasme melainkan sebaliknya.‘Apa aku bisa pulang saja sekarang?’ keluh Yao Chen di hatinya.“Ayo, Adik!” Li Yaren menepukkan kipas yang tertutup ke bahu Yao Chen.Tidak memiliki kesempatan dan alasan untuk kabur dari sana, Yao Chen pun patuh turun dari kereta dan berjalan mengikuti Li Yaren memasuki bangunan yang berbau wangi meski dari depan.‘Gila! Dari gerbang depan saja sudah tercium aroma wangi, sebenarnya isinya seperti apa sampai baunya semerbak begini?’ Yao Chen bertanya-tanya.Matanya menatap heran ke bangunan tinggi 3 lantai yang berwarna merah dan kuning sungguh meriah. Ada banyak kain-kain merah muda tergantung dari atas, melambai sampai ke bawah dan menimbulkan efek dramastis ketika tertiup angin. Yang menakjubkannya, kain itu juga berbau sangat wangi.‘Ini … wanginya manis dan menenangkan. Sungguh menggugah perasaan.’ Yao Chen menilai dalam hatinya.Beberapa orang yang lewat di san

  • Pendekar Tanpa Wajah   225 - Tak Bisa Terhindarkan Lagi

    Mendapati Yao Chen ada di belakang Li Yaren dan bicara begitu santai mengejeknya, Su Tingnam terbakar emosi.“Aku pikir kecoak sepertimu tak berani muncul!” Su Tingnam menggertakkan gerahamnya. Mata sudah bermuatan niat membunuh kental kepada Yao Chen.Kemudian dia mulai menyadari bahwa yang memesan penghibur favoritnya adalah Yao Chen dan Li Yaren.“Kalian berani mengambil wanitaku di sini!” Li Yaren mendelik sambil meraih tangan Nona Hua di dekatnya, hendak menyeretnya pergi ke kamar dia.Nona Hua meringis kesakitan atas sikap kasar Su Tingnam. Menyaksikan itu, Li Yaren tak bisa diam begitu saja.“Tuan Muda Su, alangkah baiknya jika Anda memperlakukan wanita dengan lebih lembut.” Li Yaren sekedar menasehati.Namun, Su Tingnam justru semakin membenci kedua pemuda di depannya.“Bocah keparat tau apa!” Su Tingnam lekas meninju dengan mengirimkan sejumlah tembakan energi Qi dingin ke arah Li Yaren.Tapp!Tinju bermuatan energi dingin itu diterima tangan Yao Chen. Angin energi menerpa di

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status