Haihai pembaca Yao Chen, kalian tau gak, buku ini ternyata menang jd JUARA 1 kompetisi GN tema Pusaka Keramat Pendekar Terhebat :")) Thx krn ini ada peran andil kalian semua, makanya aku selalu punya semangat nulis dan nulis en gak berenti ;')) Nah, rencananya, aku pgn bagi2 koin utk kalian yg sering kirim gems ke buku ini sbg tanda sayangku ke kalian. Tunggu info selanjutnya yak! En pls terus dukung buku ini dengan terus baca, kasi review bintang 5, kasi gems, en sering2 komen di bab yak, biar aku makin semangat nulisnya ampe finish ;'))
“Dasar bocah naga!” balas Yao Chen sambil membuang pandangan.Wajah Yao Chen merah karena malu atas ucapan Gao Long.Dia pun bergegas kembali ke kesadarannya di dunia nyata.Namun, alangkah kagetnya dia ketika membuka mata, dia mendapati bukan Sima Honglian yang masuk ke kamarnya melainkan seseorang berpakaian hitam kelabu dengan rambut warna kelabu seluruhnya.Cakar orang itu sudah teracung ke depan.“Hei!” Yao Chen lekas berkelit sebelum kepalanya diremukkan oleh cengkeraman tangan yang diarahkan padanya.Namun, orang asing itu mendelik ganas sambil mengibaskan tangannya karena sudah terlanjur ketahuan.Yao Chen menyilangkan kedua lengan di depan wajah sambil mengumpulkan energi untuk memblokir hempasan energi dari pria tua asing itu.Dikarenakan perbedaan tingkat kultivasi yang terlalu tajam, Yao Chen terhempas ke dinding di belakangnya dan langsung runtuh sehingga dia jatuh tertimbun reruntuhan dinding meski dia sudah menggunakan energi Qi-nya.‘Sial! Aku sampai terlempar keluar k
“Hekh!” Yao Chen sudah kehabisan energi Qi. Seingatnya, Gao Long belum masuk kembali ke dalam tubuhnya.Sementara, lumpur pekat masih terus mendesak dan akhirnya berhasil menyentuh dirinya. Lumpur sudah membungkus lengan kanannya.Tassss!“Argh!” Raung Yao Chen ketika lengannya diremukkan. Teramat menyakitkan.Api murninya masih tersisa terus diperjuangkan tetap ada untuk melindungi torso tempat jantung dan berbagai organ dalam penting lainnya bermukim.Ketika lengan satu yang tersisa sudah mulai dibungkus lumpur, pandangan Yao Chen terlihat marah. Dia tak mau mati dengan cara mengenaskan.Kraasshh!“Aaaargh!” Teriakan Yao Chen tidak bisa terbendung ketika lengan kirinya juga diremukkan.Api murni terus berkobar melawan lumpur pekat disertai tawa menggila pria tua asing di luar penjara lumpur.“Ha ha ha! Bocah lemah sepertimu hendak bermain-main dengan tuan muda kaya? Ha ha ha, apa kau tak punya kesadaran diri atas status dan kemampuanmu?” Pria tua asing itu semakin keras menertawakan
“Tsk! Aku terlalu terbawa emosi sampai terlupa menanyai dia siapa yang mengirimnya!” Yao Chen menatap pria tua asing yang kini sudah berubah menjadi abu dan membaur bersama udara sebelum menghilang di kegelapan langit malam.Ada rasa kesal karena sesaat dirinya dikuasai amarah sampai melupakan hal penting semacam menginterogasi.Mengenai luka bakar berdarah di kedua tangannya, Tasbih Semesta sudah bertanggung jawab memulihkannya. Kini luka itu mulai menutup dan berangsur-angsur daging baru pun tumbuh.“Xiao Chen, kenapa?” Dari samping, Sima Honglian bertanya santai.Menoleh ke samping, mata Yao Chen membola lebar ketika dia melihat Gao Long sudah menempel tenang di dada molek Sima Honglian, kedua tangan mungilnya berpegangan di sana.“Na—Naga mesum!” Yao Chen langsung merebut Gao Long dari dada Sima Honglian dan melemparkannya ke sembarang arah.Yao Chen melakukannya dengan penuh semangat kekesalan.“Bocah sialaaaaan!” Suara Gao Long terdengar menjauh seiring tubuhnya dilempar Yao Che
Meski Yao Chen ikut keluar dari penginapan bersama Sima Honglian, dia masih belum memahami sepenuhnya apa yang hendak dilakukan gurunya.“Guru, hendak ke mana kita malam ini?” tanya Yao Chen sambil terbang di belakang Sima Honglian.Sementara, Gao Long juga ikut terbang di sisi mereka berdua.Sima Honglian melirik sambil tersenyum ke Yao Chen, “Kita akan mengunjungi kediaman Li. Kita harus membalas kebaikan mereka, bukan?”Tangan Sima Honglian sembari memainkan token logam mengiringi terbangnya.Dalam sekali lihat, Yao Chen akhirnya paham bahwa pemilik token logam itu adalah orang dari keluarga Li.‘Ternyata benar, itu ulah Li Yuhang dan keluarganya.’ Yao Chen membatin sambil terus mengikuti gurunya terbang ke arah barat daya.Dari benang aura token tersebut yang membimbing mereka ke area rumah keluarga Li.Sima Honglian mengumpulkan energi Qi apinya membentuk bola besar yang masif. Udara panas menekan sekitar sehingga banyak batu kerikil mulai bergetar akibat perbuatannya.“Humph!” D
“Mana ada Yuhang kami mesum?!” teriak salah satu pria yang menjaga Li Yuhang. “Dia pria terhormat, jauh lebih bermartabat ketimbang kau dan guru jalangmu itu!”“Benar! Hang’er digoda guru jalangmu terlebih dahulu dan diperdaya hanya karena dia terlihat kaya dan bermartabat!” Seorang pria lain membela Li Yuhang.Amarah di dada Yao Chen semakin bergolak hebat mendengar wanita pujaannya dihina begitu rendah. Gurunya menggoda terlebih dahulu?!Maka, Yao Chen semakin mengganas dengan tebasan pedang dan lecutan cambuknya ke orang-orang yang hendak menghalangi dia membunuh Li Yuhang.Pelayan keluarga Li sudah habis ditumpas Yao Chen, para pengawal pun sudah mulai berkurang dan tersisa beberapa saja.“Li Yuhang! Kau ingin menjadi penyebab musnahnya keluargamu? Kau tak mau mengakui apa yang terjadi sesungguhnya? Apa kau hendak menjadi pendosa di klanmu?” teriak Yao Chen.Dia sudah terlanjur marah. Pertama, gurunya yang jelas digoda terlebih dahulu di restoran. Kedua, gurunya dihina sebagai wan
“Kalian terlalu percaya diri!” Yao Chen yang telah diberi kekuatan Gao Long, segera menyemburkan api si naga ke para tetua yang hendak mendekat.Booffffshhh!Api Gao Long menyembur secara masif, mengakibatkan ada 2 tetua yang paling depan terkena semburannya dan langsung menjerit akibat terbakar.Tak hanya itu, energi petir juga dilepaskan Yao Chen ke sisa tetua lainnya sehingga mereka mulai kocar-kacir, urung menyerbu pemuda itu.Namun, sesuatu yang sangat dikhawatirkan Yao Chen terjadi.“A—Awan Hukuman?” Yao Chen semakin tak berdaya ketika dia mendongak ke atas dan di langit sudah berkumpul sesuatu yang sangat dia antisipasi setiap terjadi kenaikan tingkat walau minor sekalipun.Yang mengagetkan, kemunculan awan hitam pekat begitu cepat terkumpul di langit malam itu. Awan yang menjadi penanda akan adanya Hukuman Surgawi alias Ujian Langit. Pijar-pijar petir biru keperakan beserta ular-ular listrik berkejaran di antara awan hitam pekat. Sedangkan bunyi gemuruh guntur seperti tabuhan g
“Aarrghhhhh!”Jeritan banyak orang terdengar secara bersamaan ketika Petir Surgawi datang di pada mereka.Banyak yang langsung menjadi abu. Sedangkan yang memiliki kekuatan lebih besar berubah menjadi arang gosong, rubuh tanpa nyawa di tanah.Sementara, patriark dan para tetua masih bisa bertahan meski sekarat. Tubuh mereka sudah tidak berbentuk utuh dengan banyaknya luka bakar dan darah di sekujur badan.“Huffhh … huffhh … huffhhh ….” Napas Yao Chen tersengal-sengal ketika petir pertama jatuh padanya.Dia menatap kedua tangan yang digunakan untuk menahan hantaman petir. Semuanya sudah tidak memiliki daging, hanya tinggal tulang putih berlumuran darah di sana.Di sampingnya, Gao Long masih berdiri tegak sambil kedua tangan di pinggang, menatap langit.“Apakah kau sudah puas kalau menindas bocah Tingkat 4 seperti dia, heh? Kaisar Langit?” Gao Long berseru ke langit dengan wajah muram.Lirikan singkat Yao Chen diiringi tawa kekehan pemuda itu.“Biar saja, Gao Long. Mungkin ini memang hak
“Roaaarhhh!”Terdengar raungan naga kuno yang membawa aura kuat mendominasi langit dan bumi. Siapa pun bisa mendengar dengan jelas karena begitu kerasnya.Dari raungannya saja sudah menyebabkan awan bergetar dan bergelombang sehingga kian lama, warna langit pun berubah.Pada ujung lazuardi, seberkas cahaya merah menyemburat terang membumbung naik ke langit sebelum berubah menjadi sosok naga, menyapu semua awan sehingga aura fluktuasi segera tercipta membuat merinding siapa pun di sekitarnya.“I—itu sebenarnya apa?” Penduduk Kota Air Tenang heran sekaligus merasa ngeri akan fenomena yang terjadi di langit.“Aku … aku tak tau. Ini belum pernah aku lihat sebelumnya terjadi ketika seseorang naik tingkat.” Kawan di sampingnya menggeleng tak berdaya menyahut temannya.“Sungguh, baru kali ini aku menyaksikan Ujian Langit seaneh ini. Sebenarnya siapa bocah itu? Kenapa dia mendapatkan Ujian Langit yang semacam ini? Dosa apa dia pada Kaisar Langit?” Ada juga yang berpendapat demikian.Menyaksika
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen
“Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal