Sementara itu, di Kota Daha, Tantili dan Wasundoro sama-sama menatap kearah Jaya yang masih duduk bersila diatas tikar lusuh. Kulit pemuda itu mulai menghitam dan menjadi bersisik layaknya seekor ular."Kau sudah memberinya darah Durga? Apakah dia akan kuat menahan kengerian dari Dewi?" tanya Wasundoro, sosok yang hanya menyerupai asap bermata ungu."Jaya memiliki tekat yang sangat kuat untuk menyelamatkan kekasihnya dari tangan Jaka Geni. Bahkan dia yang sudah aku beritahu bahwa Jaka Geni itu adalah seorang Dewa, dia tetap tidak menunjukkan rasa takut sama sekali. Ini yang seharusnya kita dapatkan selama ini...Kau tahu bukan? Selama ini kau hanya membawa sampah tidak berguna? Tapi semuanya terbayar setelah kau membawa ini Wasundoro," kata Tantili."Sialan kau...kalau saja kau bukan orang yang dipilih oleh Dewi Durga untuk kebangkitan nya, mungkin aku sudah membunuhmu saat ini!" hardik Wasundoro kesal dengan ucapan Tantili yang menganggap usahanya sel
Baca selengkapnya