Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 111 - Chapter 120

220 Chapters

Chapter 112

Happy Reading ....Pukul 14:30.Clara datang, apa kau tahu?Aku tengah berbincang dengannya.Haruskah aku mengingatkannya kembali mengenai masa lalunya?Sepertinya itu akan menjadi pembahasan yang menyenangkan.Kami menunggumu untuk mendiskusikannya.Aland mengenggam erat smartphonenya. Beberapa pesan yang Hanna kirimkan hanya bisa Ia baca. Tidak berniat membalasnya. Sudah beberapa menit berlalu, deretan pesan itu memenuhi layar ponselnya.Aland, datanglah. Kami menunggumu.Satu pesan terakhir yang Aland baca sebelum akhirnya dia meraih jas lalu pergi keluar ruangan. Dia mengambil kunci mobil dan mengendarai mobilnya sendiri menuju kediaman Royce.Mobil itu melaju kencang membelah jalanan. Dan sekitar setengah jam kemudian berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah.Beberapa penjaga dengan sigap membuka gerbang. Membiarkan mobil itu masuk ke dalam halaman.Aland keluar dari mobil. Beberapa pelayan membukakan pintu rumah untuknya. Dia melangkah dengan cepat memasuki rumah. Mencari soso
Read more

Chapter 113

Hari ini, Clara memiliki janji bersama Aland untuk melihat gedung yang nantinya akan dipakai untuk acara pernikahan mereka. Keduanya akan bertemu langsung di gedung tersebut pukul satu siang.Kini, waktu masih menunjukan pukul sembilan pagi tepat. Clara masih sibuk dengan pekerjaanya. Dia masih memilih seorang model untuk pemotretan perhiasannya.“Bu, ada yang ingin menemui Anda,” ucap Zoya yang baru saja masuk ke dalam ruangan setelah mengetuk pintu.“Siapa?”“Seorang wanita.”Clara berkerut heran. “Wanita?”“Clara.” Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu dengan pakaian yang sangat tertutup. Namun Clara masih bisa mengenalinya. “Jessie?” Clara melirik Zoya sekilas. “Kau bisa pergi.”“Baik, Bu.” Zoya berlalu pergi dari sana.Clara mengajak Jessie untuk duduk di sofa yang masih berada di dalam ruangannya. Dia sedikit heran ketika melihat Jessie datang dengan tiba-tiba.“Clara, tolong aku,” ucap Jessie seraya menggenggam erat telapak tangan Clara.“Ada apa?” tanya Clara yang iku
Read more

Chapter 114

Setelah pulang dari melihat gedung pernikahan mereka. Kini Aland mengajak Clara untuk pergi mencoba baju pengantin. Sebenarnya hari ini sudah sangat melelahkan, namun Aland masih belum menyerah.“Bagaimana?” tanya Clara kepada Aland saat Ia mencoba gaun pengantin untuk yang ke dua kali.Aland menatapnya intens. ”Kau menyukainya?”Clara mematut dirinya di depan cermin. Bukankah dia bertanya kepada Aland tentang pendapatnya? Tapi kenapa Aland malah bertanya balik.Kini waktu sudah menunjukan pukul tiga sore. Sudah lebih dari batas waktu yang mereja janjikan untuk pergi bersama.Sebelumnya Aland hanya menjanjikan jika hari ini mereka hanya akan melihat gedung untuk pernikahan, tidak yang lainnya. Tapi Aland mengingkari itu. Padahal Clara masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dia bereskan.“Aku menyukainya,” jawab Clara singkat.Semua gaun yang berada di butik itu sangat indah. Tidak mungkin Clara tidak menyukainya.Dia tidak mendapat respon apapun dari Aland selain tatapan matanya
Read more

Chapter 115

Clara memutar sendok di dalam gelas. Kini dia tengah berada di sebuah café yang berada tidak jauh dengan toko perhiasannya. Di hadapannya, sudah ada William yang tadi memaksa Clara untuk menemuinya. Sebenarnya jika bukan karena Jessie, Clara tidak ingin bertemu dengan William. Dia masih merasa canggung dengan kejadian terakhir kali.“Maaf telah menganggu waktumu,” kata William.Clara tersenyum tipis. “Tidak. Hanya … waktu bertemu kita yang sedikit mendadak.”“Bagaimana kabarmu?” tanya William.“Aku baik-baik saja. Kau?”“Sebenarnya, ada sedikit masalah beberapa hari yang lalu.”Clara menurunkan pandangannya. Ia tahu apa yang tengah dimaksudkan William, itu pasti mengenai masalah Jessie. Dan Clara harus merasa bersalah karena telah menyembunyikan adiknya seperti itu.“Clara, aku tahu Jessie bersamamu.”Clara mengangkat pandangannya dan menatap William. Dia tersenyum terpaksa. “Sebenarnya Jessie memintaku untuk menyembunyikannya darimu. Aku tahu, ini tidak akan bertahan lama. Dan sekara
Read more

Chapter 116

Clara membuat dua cangkir coffe di dapur, dia juga menambahkan beberapa cemilan ke dalam piring untuk dibawa ke dalam ruangan Aland.Setelah semua itu siap, dia langsung kembali dengan membawa nampan berisikan makanan. Clara memegang itu dengan sangat hati-hati. Sesampainya di sana, dua orang pelayan langsung membukakan pintu.“Nona,” sapa mereka.Clara masuk ke dalam ruangan, melihat Aland yang diam menatapnya.“Aku membawakan beberapa cemilan untukmu.” Clara menyimpan nampan itu ke atas meja. Sekilas dia melihat ke arah layar macbook Aland. Di sana, terdapat foto seorang anak kecil yang entah itu siapa.“Dia?” Tunjuk Clara pada foto anak kecil tersebut.“Fotoku sewaktu kecil,” jawab Aland singkat.“Wah ....” Clara melihatnya lebih dekat. “Ini pertama kali aku melihatnya. Apakah ini ibumu?”“Ya.”Clara tersenyum. “Dia pasti sangat menyayangimu. Kau memiliki masa kecil yang bahagia,” katanya seraya terus memandang foto tersebut.“Apakah masih ada foto yang lain?” Clara menatap ke arah
Read more

Chapter 117

Happy Reading ....Dia benar-benar tidak mengenal Aland Washington. Batin Hanna.Pandangan Clara mengedar, keningnya berkerut, serta pikirannya mencoba mencerna beberapa kata yang Hanna ucapkan. Dia sedikit mengerti, tapi itu mustahil untuk Clara.“Clara,” panggil Hanna yang seketika membuyarkan lamunan Clara.“Hanna, aku akan menanyakan hal itu kepada Aland nanti.”“Terima kasih, Clara.”Clara mengangguk sebagai jawaban.Hanna melirik arlojinya. “Clara, aku masih memiliki pekerjaan lain. Aku akan mengunjungimu lain kali.”“Baiklah.”Setelah itu, Hanna pergi dari kediaman Washington. Sedangkan Clara kembali ke dalam kamarnya. Di sana, sudah ada Aland yang tengah menunggunya.“Kau sudah kembali?” tanya Aland seraya berjalan mendekati Clara.“Ya.”Aland meraih pergelangan tangan wanita cantik itu, namun dia menolaknya.“Aku akan menjelaskannga.”Clara diam, dia tidak mau menanggapi Aland.Aland menceritakan semua yang telah terjadi kepada Clara. Alasan kenapa wanita cantik itu harus ber
Read more

Chapter 118

Happy Reading ....“Clara, datanglah ke rumah sakit. Daddy mengalami kecelakaan.”Sambungan telepon itu terputus, lalu disusul dengan nada notifikasi sebuah pesan masuk. Hanna langsung mengirimkan alamat rumah sakit di mana Robert Royce dirawat.Clara mengenggam smartphonenya erat. Pandangannya menatap ke depan kosong. Clara berpikir. Apa pun yang telah terjadi di masa lalu, Robert tetaplah daddynya. Dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja.“Bu, coffe Anda.” Zoya yang baru saja datang dan menyimpan coffe pesanan Clara ke atas meja.Namun Clara mengabaikannya. Dia meraih tasnya kemudian pergi keluar ruangan dengan tergesa. Melewati Zoya begitu saja.Di luar toko perhiasan, sudah ada taxi yang sebelumnya Clara pesan. Clara langsung masuk ke dalam, dan mengatakan tujuannya.Meskipun perasaanya masih marah ketika mengingat apa yang terjadi di masa lalu, tapi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengungkitnya. Clara harus menyimpan egonya saat ini, menyimpan amarahnya.Semua keluarga
Read more

Chapter 119

Sekitar pukul delapan pagi, Aland baru saja bangun dari tidurnya. Ternyat semalam Aland tidak sengaja tertidur ketika menunggu Clara kembali. Dia melihat ke samping ranjang, namun tidak mendapati Clara di sana. Kemudian, dia beringsut turun dari ranjang. Dia mencari Clara, namun istrinya itu tidak berada di dalam kamar. Dia juga bertanya kepada pelayan, namun pelayan mengatakan jika Clara tidak pulang semalam.Kemana perginya Clara? Apa dia masih marah kepada Aland?Aland meraih ponselnya di atas nakas. Batrenya kini sudah terisi penuh. Dia menyalakan layar ponselnya, dan beberapa notifikasi langsung masuk ke dalam aplikasi chat online miliknya.Beberapa pesan Aland abaikan. Entah kenapa dia lebih tertarik untuk membuka pesan yang Hanna kirimkan. Wanita itu mengirinkan sebuah foto kedekatan antara Clara dan juga William.Sialan! Aland mengenggam ponselnya erat.Bersamaan dengan foto yang Hanna kirimkan, wanita cantik itu juga mengirimkan sebuah alamat kepada Aland, disertai dengan w
Read more

Chapter 120

Aland menatap heran ke arah Clara, seolah tatapannya itu mempertanyakan siapa pria yang tiba-tiba datang dan menganggu mereka. Sementara Clara sendiri sama sekali tidak mengenalnya.“Sepertinya kau sangat sibuk, Clara,” sindir Aland kepada istrinya yang selalu dikerumuni oleh pria tampan.“Siapa dia?” gumam Clara rendah, tapi Aland masih bisa mendengarnya.Aland berkerut heran. “Kau tidak mengenalnya?”Clara berpaling untuk menatap Aland. Lalu dia menggeleng pelan. “Tidak.”Pria tampan itu berjalan masuk ke dalam ruangan, lalu duduk di atas sofa. Dia menyimpan sebuah majalah ke atas meja.“Siapa kau?” tanya Aland sinis.Pria itu menunjuk majalah di atas meja, yang mana di dalam majalah itu terdapat foto Jessie. “Aku mencari wanita ini,” tanyanya.Jessie?Clara berkerut seraya terus menatap intens pria di hadapannya. Beberapa hari yang lalu, Clara ingat Jessie pernah membicarakan seorang pria kepadanya. Apakah itu pria yang kini berada di hadapannya?“Kau?” tunjuknya pada Aland. “Aland
Read more

Chapter 121

Clara diam duduk di kursi sembari terus menatap Aland yang tengah memasak. Setelah mengetahui Clara sedang hamil, Aland langsung membawanya pulang dan memasak untuknya. Mendadak pria tampan itu menjadi sangat over protektif kepada Clara.Sesekali Clara tersenyum tipis menatap suaminya. Ini bukan pertama kali Aland memasak untuknya, tapi hari ini lebih special, karena Aland bukan hanya memasak makanan untuk Clara, tapi untuk baby mereka. Lihatlah papimu, dia sangat bersemangat. Clara memegangi perutnya yang masih rata.Dua porsi steak daging di simpan di atas meja. Satu piring steak tanpa saus Aland simpan di hadapan Clara. Wanita cantik itu berkerut heran, dia membandingkan steak miliknya dan milik Aland. Mendadak selera makannya menjadi hilang.“Makanlah.”“Tidak mau!” tolak Clara dengan wajah yang mencebik kesal.“Ada apa, Clara? Biasanya kau selalu suka dengan apa yang aku buat.”“Ya, tapi kini bayinya menolak untuk makan jika makananya seperti ini.” Clara menunjuk makanan di hadap
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
22
DMCA.com Protection Status