“Nona, Tuan muda sudah menunggu Anda di bawah.”Beberapa kalimat yang dilontarkan oleh penjaga pria itu seketika membuat seluruh tubuh Clara meremang. Wanita cantik yang kini masih intens menatap bayangan dirinya di depan cermin itu hanya bergeming. Ia menatap wajahnya yang cantik dengan polesan make up yang menutupi semua luka lebamnya. Clara meratapi dirinya sendiri, seolah ini adalah kali terakhirnya Ia bisa menatap dirinya di depan cermin. Tidak tahu besok, atau mungkin malam ini Ia akan mati.Sejenak Clara merenungi nasibnya. Jika dalam keadaan yang terdesak seperti ini, haruskah Ia menyesali keputusannya? Seharusnya, Clara tidak pernah mengatakan jika dirinya sudah tidak perawan lagi, dan berakhir dengan kondisi yang sangat mengerikan seperti sekarang ini. Mungkin jika Clara tidak menolak, hari ini dirinya pasti tengah berada di sebuah ranjang hangat, namun dengan seorang pria tua Bangka.Apa yang lebih mengerikan? Menikah dengan si tua bangka dan menjadi istrinya yang ke sekian
Read more