Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 1 - Chapter 10

220 Chapters

Chapter 1

Pagi hari, di sebuah mansion mewah. Seharusnya seseorang merasa senang ketika berada di dalam sana. Namun, semua ini tidak berlaku kepadanya. Hembusan angin yang dihasilkan oleh pendingin ruangan lembut menerpa dan menyentuh inci demi inci kulit putih dan mulus itu. Dingin. Hal yang pertama kali Ia rasakan sebelum akhirnya membuka mata dengan perlahan. Terang. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba beradaptasi dengan lampu ruangan yang dirasa sangat menyilaukan. Seorang wanita cantik terkulai lemah di atas ranjang tanpa menggunakan sehelai kainpun untuk menutupi tubuhnya. Dengan kedua tangan serta kaki yang terikat tali dan mulut yang dibekap lakban. Pandangannya buram dan tubuhnya sangat lemah sehingga dirinya tidak bisa dengan leluasa bergerak ataupun mencoba melepaskan ikatan pada tubuhnya. “Kau sudah sadar?” Tiba-tiba terdengar suara seoarang pria. “Tentu saja, kau harus segera sadar agar tidak menyusahkanku terlalu lama.” Pandangannya mengedar mencari asal sumber suar
Read more

Chapter 2

21+ Happy ReadingI'M NOT A VIRGIN ANYMORE!“Kenapa harus aku, Daddy? Kenapa harus aku yang berkorban, dan menikah dengan pria yang usianya saja berkali-kali lipat dari usiaku!”“Karena kau yang dia inginkan, Clara!” seru Alice.“Your virgin, Clara!” imbuh Hanna dengan senyum simpul mengarah kepada Clara."Hanna!" pekik Patricia kepada putri sulungnya.I’m virgin? Jadi itu adalah alasan kenapa Clara dipilih dibandingkan dengan saudarinya yang lain? Mereka semua menjadikan Clara tumbal untuk mendapatkan uang. Bukan pria tua Bangka itu yang memilih Clara, namun keluarganyalah yang menawarkan Clara kepada pria itu. Karena dilihat dari segi penampilan tentu saja dua saudarinya lebih unggul daripada Clara.“I’M NOT VIRGIN ANYMORE!” pekik Clara lantang. Ya, aku sudah tidak perawan lagi!Satu tamparan keras mendarat tepat pada pipi putih mulus milik wanita cantik berusia dua puluh lima tahun itu. Tamparan keras yang mengakibatkan tubuh rampingnya tersungkur, dan lunglai ke atas lantai. Clara
Read more

Chapter 3

21+ Happy ReadingTubuh polos itu masih berada di bawah kuasa seorang pria yang kini sudah bertelanjang dada, dan memperlihatkan otot-otot perutnya yang sispax. Nafas Clara terengah, jantungnya bergemuruh kuat, dengan mata yang terbelalak lebar ketika melihat pria yang tengah menguasai tubuhnya kini tengah membuka sabuk yang digunakanya.Clara langsung memejamkan matanya erat. Ia tidak bisa jika terus seperti ini. Melihat dengan perlahan pria itu melepas pakaian pada tubuhnya. Clara benar-benar tidak bisa. Tubuhnya bergetar hebat, dengan mata yang terpejam erat dan meneteskan air mata di ujungnya. Selama hidupnya Clara masih bisa terima jika Ia disiksa secara fisik oleh ibu dan kedua kakak tirinya. Namun sebuah pelecehan seksual? Clara tidak bisa. I’m virgin!Pada kenyataanya wanita cantik berusia dua puluh lima tahun itu masihlah perawan. Clara berkata jika dirinya sudah tidak perawan lagi hanya untuk menolak perjodohan yang hendak dilakukan oleh daddynya. Clara tidak mau menjadi tum
Read more

Chapter 4

Aland Washington merupakan pria tampan berusia tiga puluh empat tahun. Kehidupanya mapan, dan mempunyai kerajaan bisnis yang besar. Aland sudah menjadi CEO di perusahaannya sendiri sejak usianya tiga puluh tahun. Kemunculannya yang tiba-tiba dan misterius menjadi perspektif baru bagi kalangan pebisnis lainnya.Aland adalah orang baru dalam dunia bisnis. Seorang jenius dan juga kompeten, yang mampu menaikan popularitas perusahaanya untuk duduk di peringkat lima perusahaan besar di Asia hanya dengan waktu empat tahun saja. Kepintaran dan ketenarannya tentu saja membuat orang terkagum-kagum dengan sosok Aland.Namun hingga saat ini masih belum ada orang yang mengetahui asal-usul dari pria tampan itu. Latar belakang, silsilah keluarga, bahkan marga yang kini menjadi nama belakangnya masih menjadi misteri. Bahkan rekan bisnisnya sampai berusaha mati-matian untuk mencari identitas asli Aland, namun berakhir dengan sia-sia. Seolah semuanya ditutup rapat-rapat dari dunia.“Hanya butuh istirah
Read more

Chapter 5

21+ Happy Reading ....Napasnya terengah, seluruh tubuhnya terasa begitu panas meskipun tubuhnya kini masih dalam keadaan semula, dan suhu AC di ruangan itu masih tetap stabil seperti sebelumnya. Di depan ranjang Aland tengah memperhatikannya dengan segelas redwine digenggamanya, memperhatikan sikap Clara yang perlahan terpengaruh oleh obat yang tadi Ia berikan. Tontonan yang sangat menarik.“Air,” seru Clara parau, membuat Aland tersenyum simpul.Kemudian Aland beranjak dari tempat duduknya, berjalan mendekat menuju meja di mana di atasnya terdapat satu botol wine. Pria itu menuangkan kembali redwine ke dalam gelas sampai gelas panjang itu terisi penuh. Lalu Ia mendekat ke arah Clara yang sudah terlihat sangat tidak karuan.“Kau ingin air?” tanya Aland.Clara menatapnya, raut wajahnya sangat berbeda dengan tadi ketika wanita cantik itu tidak dalam pengaruh obat. Kini Clara benar-benar terlihat seperti anjing mainan milik Aland.Aland masih berdiri di depan ranjang, dan Clara mencoba
Read more

Chapter 6

“Berikan aku apapun itu, berikan kepadaku!” racau Clara.Aland sudah tidak tahan lagi, dengan cepat kedua lengannya meraih tubuh Clara lalu membalikan posisinya agar benar-benar terbaring di atas ranjang. Wajah cantik dengan rona merah dan terlihat sayu, dada yang naik turun karena napas yang terengah itu kini berada tepat di bawah kuasanya.Kemudian pria tampan bertubuh tegap itu mencium bibir Clara secara sarkas, membuat decapan demi decapan itu terasa perih dan menyakitkan. Namun Clara hanya terdiam dan menikmati setiap sentuhannya, walaupun dengan bibir yang bergetar dan kaku perlahan Ia membalas sentuhan Aland.Namun tiba-tiba Aland menarik tubuhnya menjauh, melepaskan ciuman mereka agar mendapat jarak pandang dengan Clara. Keningnya berkerut halus, raut wajahnya heran menatap ke arah wanita cantik di bawah kuasanya. Apakah seperti ini caranya berciuman?Pandangannya bertemu langsung dengan netra berwarna coklat terang milik wanita cantik itu. Dan Aland bergeming sejenak, menatap
Read more

Chapter 7

Aland mengetuk-ngetukan sebuah kartu nama bertuliskan Hanna Royce yang tengah digenggamnya ke atas meja. Pria tampan itu tengah duduk di atas kursi putarnya dengan sedikit menggoyangkan kursi tersebut ke kanan dan ke kiri. Ia tersenyum simpul, mengingat tingkah Hanna yang sangat mirip seperti seseorang dari masa lalunya.Sebelah telapak tangannya memegang satu botol berisikan butiran pil di dalamnya. Aland menatap botol obat itu dengan begitu intens. Pikiranya membayangkan antara seorang wanita yang mirip seperti Hanna, dan sangkut pautnya dengan obat-obatan itu.Aland akan merasa tidak tenang jika membiarkan wanita seperti Hanna lolos dari hadapanya. Ia akan membawanya, menariknya ke dalam lubang neraka yang begitu dalam dan menyakitkan. Sebab, karena wanita seperti Hanna dirinya harus mengalami semua mimpi buruk ini. Pria tampan itu memutar pergelangan tangannya, melihat arloji yang seharian penuh terpasang kokoh di sana. Waktu sudah menunjukan pukul dua siang, yang artinya ini wak
Read more

Chapter 8

“Nona, Tuan muda sudah menunggu Anda di bawah.”Beberapa kalimat yang dilontarkan oleh penjaga pria itu seketika membuat seluruh tubuh Clara meremang. Wanita cantik yang kini masih intens menatap bayangan dirinya di depan cermin itu hanya bergeming. Ia menatap wajahnya yang cantik dengan polesan make up yang menutupi semua luka lebamnya. Clara meratapi dirinya sendiri, seolah ini adalah kali terakhirnya Ia bisa menatap dirinya di depan cermin. Tidak tahu besok, atau mungkin malam ini Ia akan mati.Sejenak Clara merenungi nasibnya. Jika dalam keadaan yang terdesak seperti ini, haruskah Ia menyesali keputusannya? Seharusnya, Clara tidak pernah mengatakan jika dirinya sudah tidak perawan lagi, dan berakhir dengan kondisi yang sangat mengerikan seperti sekarang ini. Mungkin jika Clara tidak menolak, hari ini dirinya pasti tengah berada di sebuah ranjang hangat, namun dengan seorang pria tua Bangka.Apa yang lebih mengerikan? Menikah dengan si tua bangka dan menjadi istrinya yang ke sekian
Read more

Chapter 9

“Katakan apa yang kau inginkan, Clara?” tanya Aland kepada wanita cantik di atas pangkuannya.Aland memeluk tubuh ramping wanita cantik itu dengan sesekali telapak tangannya meraba punggung rata Clara. Wajah tampannya tersimpan pada ceruk leher wanita cantik itu. Dia mencium, dan mengendusnya beberapa kali.Sementara Clara hanya terdiam sembari merasakan tubuhnya yang meremang akibat sentuhan-sentuhan seductive yang Aland buat. Clara memejamkan matanya perlahan disaat lidah pria itu menyentuh daun telinganya sekaligus menghembuskan napasnya di sana.” I love your scent, Clara,” ujar Aland, semabri terus menciumi leher jenjang Clara.Jemari lentiknya mencengkram kuat gaun yang tengah dikenakannya. Sebisa mungkin Clara harus menahan ini semua. Rasa yang sangat memalukan ini. Tiba-tiba, telapak tangan Aland menyentuh paha mulus Clara, menyentuhnya dengan sangat halus. Sementara Clara masih terdiam dengan degup jantung yang sangat tidak beraturan.Tidak lama kemudian, beberapa orang pelay
Read more

Chapter 10

Aland menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asap menjauh. Pandangannya masih setia tertuju pada wanita cantik di hadapanya. Clara masih terdiam, dan tidak kunjung menuruti perintahnya. Apa yang tengah dipikirkan oleh wanita itu?“Apa kau menginginkan satu pengawalku masuk ke dalam sini dan membukakan baju itu, Clara?” seru Aland yang sontak membuat Clara menoleh ke arahnya dengan terkejut. Pengawal?“Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku!” imbuhnya, yang tentunya itu adalah sebuah ancaman besar bagi Clara.“No, no. I will open it myself,” ujar Clara dengan nada suara yang bergetar.Aland menatapnya tajam, tersenyum simpul ke arah wanita cantik itu. “Lakukanlah.”Clara menelan ludahnya dengan susah payah. Ia merasa bahwa dirinya sudah melebihi dari seekor anjing peliharaan pria itu. Clara menundukan wajahnya yang telah memerah, membuka perlahan baju yang tengah dikenakannya dengan tangan yang bergetar hebat. Jika terus dipermainkan dan dipermalukan seperti ini, Clara benar-
Read more
PREV
123456
...
22
DMCA.com Protection Status