Clara duduk di kursi taman, di temani oleh Jonathan di hadapanya. Di atas meja sudah tersedia dua cangkir teh hangat untuk menemani percakapan mereka. Clara mengajak Jonathan berbincang sejenak setelah pria itu selesai memeriksa kondisinya.“Kau mengenal Aland dengan baik, bukan?” tanya Clara kepada Jonathan.Pria tampan itu menatap Clara dengan tatapan yang sangat lekat.“Tentu.”Clara terdiam sejenak, menatap cangkir berisikan teh di atas meja dengan nanar. “Benarkah? Bisakah kau ceritakan sedikit tentangnya?” tanya Clara lagi sembari mengangkat wajahnya dan menatap Jonathan.Jonathan terdiam. Clara anggap diamnya itu adalah sebuah penolakan. “Setidaknya beri tahu kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi.” pinta Clara dengan penuh harap.Jonathan menghela napas panjang, menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi taman. “Apakah aku punya hak? Seharusnya kau bertanya langsung kepada Aland, Clara.” jawab Jonathan yang tentunya begitu mengecewakan untuk Clara.Kemudian dokter tampan itu ber
Read more