Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Kabanata 51 - Kabanata 60

Lahat ng Kabanata ng Aku Masih Perawan: Kabanata 51 - Kabanata 60

220 Kabanata

Chapter 51

Happy Reading ....“Bagaimana? Apa yang Jonathan katakan?” tanya Clara kepada Aland.Kini mereka berdua tengah berada di dalam sebuah lift dan turun menuju basemant. Setelah pemeriksaanya selesai, Aland langsung mengajaknya pergi tanpa membiarkanya untuk bertemu Jonathan terlebih dahulu. Aland beralasan jika Jonathan tengah sibuk, dan tentu Clara menghargainya.Sesaampainya di basemant rumah sakit. Seorang pria memberikan sebuah kunci mobil kepada Aland. Dan Aland meminta Clara untuk naik ke dalam mobil yang berbeda dengan yang di naikinya ketika berangakat tadi. Mobil sport mewah dengan Aland yang menyetirnya sendiri.“Masuklah.”“Baik.”Mobil melaju kencang dan membelah jalanan. Mungkin ini yang pertama kalinya bagi Clara, menaiki mobil dengan Aland yang mengendarainya. Suasananya terasa berbeda, terlebih hanya ada mereka berdua di dalam mobil tersebut.Sudah ada sekitar dua McD yang mereka lewati, dan ada sebuah raut wajah kecewa yang di tampilkan Clara. Sejak kemarin, Clara ingin
Magbasa pa

Chapter 52

Pandanganya kosong, pikiranya melayang membayangkan bagaimana hari ini Aland bersikap kepadanya. Manis. Akankah Clara jatuh cinta kepadanya sebelum ingatanya benar-benar kembali? Kini, wanita cantik itu tengah berada di dalam dapur dan mempelajari cara membuat kopi yang benar. Mulai hari ini, biarkan Clara yang membuat dan menyiapkan kopi untuk Aland.“Nona, kau menambahkan tertalu banyak gula.” ujar seorang pelayan yang langsung membuyarkan lamunan Clara.“Ah, maafkan aku.”Clara menundukan wajahnya sembari tersenyum tipis. Dia menggeser gelas berisikan kopi itu kemudian mengambil gelas yang baru. Ini percobaanya untuk yang ke tiga kali, dua kali sebelumnya Clara juga gagal karena terlalu banyak melamun karena memikirkan Aland.“Aku akan melakukanya dengan baik kali ini.”Di ruang baca, Aland tengah sibuk dengan setumpuk pekerjaanya. Dia melirik arloji di pergelangan tanganya, dan kini waktu sudah menunjukan pukul Sembilan malam. Itu artinya sudah dua jam berlalu semenjak makan malam
Magbasa pa

Chapter 53

21+Aland pergi ke ruang bawah tanah mansion untuk melihat seseorang yang sebelumnya telah di laporkan oleh pria yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Sesampainya di sana, Aland melihat seorang pria paruh baya yang tengah tersungkur di lantai dengan luka memar pada wajahnya.Pria tampan itu menatapnya dengan begitu intens. “Perlukah aku membuatkanmu coffe?” tanya Aland kepada pria paruh baya tersebut.Aland duduk dengan kaki yang saling bertumpu. Pandangannya tak pernah lepas dari menatap seorang pengkhianat di depannya. Salah besar jika orang tersebut memilih untuk bermain-main dengan Aland.“Katakan, siapa yang kau ajak bernegosiasi?” tanya Aland, masih dengan nada yang tenang.Namun, pria tersebut hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Aland. Dan Aland bukan orang sabar yang akan diam saja dan menunggu. Dia tidak akan segan melakukan segala cara untuk membuat pria tersebut membuka mulut.Kemudian, satu pengawal menghajar pria malang tersebut tepat di bagian wajah. Dagu, h
Magbasa pa

Chapter 54

“Ada apa? Apakah ada sesuatu yang menganggumu? Berbagilah denganku.”“Tidak ada. Beristirahatlah.” Jawab Aland singkat.Kemudian pria tampan itu berbalik dan melangkah pergi. Satu tangan Clara terulur ke depan namun tidak sampai meraih lengan Aland, sehingga tidak sempat menahan kepergian pria tampan itu. Tidak sesuai dengan khayalan Clara beberapa menit yang lalu.Clara meraih gelas dan obatnya di atas meja. Lalu membawanya menuju kamar tidur.**Waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi, dan Clara sudah bersiap turun ke bawah dan sarapan bersama. Namun sesampainya di meja makan, Clara tidak melihat Aland di sana. Apakah dia terlambat datang lagi?Pelayan menyajikan makanan di atas piring. Dan seperti sebelumnya, Clara tidak akan memakan sarapanya sebelum Aland berada di sana. Namun selama beberapa menit berlalu, Aland tidak kunjung tiba. Clara menatap diam ke arah kursi yang biasa Aland tempati, dan kini kursi itu kosong.“Apa Aland tidak akan datang untuk sarapan?” tanya Cla
Magbasa pa

Chapter 55

Wanita cantik itu duduk di meja makan sembari mengaduk-aduk sarapan miliknya. Sudah tiga hari semenjak dia tidak bisa bertemu dengan Aland. Aland begitu sibuk, dia bahkan lebih memilih tinggal di perusahaan untuk menyelesaikan pekerjannya.Clara menghela napas panjang. Tidak ada selera makan hari ini. Dia beranjak dari kursinya dan memilih untuk kembali ke dalam kamar. Ketika sampai di lantai dua, lagi-lagi Clara melihat Elios yang baru saja keluar dari ruang baca Aland sembari membawa beberapa dokument.Lantas Clara mendekatinya, dan bertanya. “Kau di sini?”Elios dengan sopan menundukan kepalanya untuk menyapa. “Nona muda.”“Kapan Aland akan kembali?” “Saya tidak tahu pasti, Nona.”“Bisakah kau menyampaikan sesuatu untuknya?”“Tentu saja, Nona.”“Katakan padanya, jika aku merasa sangat bosan berada di rumah.”“Baik, Nona, Saya akan menyampaikannya.”“Terimakasih, Elios. Aku mengandalkanmu.”Kemudian Elios berlalu pergi dari sana, dan Clara langsung kembali ke dalam kamarnya. Di dal
Magbasa pa

Chapter 56

Hari ini adalah hari ke empat Clara mengikuti kelas memasak bersama Jeff. Yang artinya sudah satu minggu penuh Aland tidak pulang, dan Clara tidak pernah melihatnya. Bahkan sangat susah baginya walau hanya bertukar pesan singkat. Clara harus menunggu berjam-jam sampai Aland dapat menjawabnya.‘Aku berharap kau pulang malam ini. Aku membuatkan makan malam untukmu.’ Isi pesan Clara untuk Aland.Clara menatap hidangan di atas meja dengan senyuman. Semuanya terlihat sempurna untuk sebuah dinner yang romantis. Hidangan steak yang Clara buat sendiri, dan dua gelas red wine sebagai pendamping. Dia sudah tidak sabar untuk menikmati itu semua berdua dengan Aland.Aku akan merasa sangat senang jika dia datang.Wanita cantik itu berbalik dan melangkah pergi dari meja makan. Dia pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap. Haruskah Clara berdandan untuk makan malam? Tapi, bagaimana jika Aland tidak datang? Seharusnya Clara tidak berharap lebih agar tidak terlalu kecewa.Di dalam kamar mandi, Clara membu
Magbasa pa

Chapter 57

Sudah beberapa menit Clara bertahan dengan posisinya. Dia tidak mampu beranjak atau bergerak sedikitpun. Clara takut jika dia melakukan pergerakan sedikit saja, maka akan menganggu tidur pria tampan di sampingnya. Aland terlihat sangat lelah, tidurnya begitu nyenyakSeperti tupai yang tengah melakukan hibernasi. Clara terkekeh pelan menertawai pikiranya.Clara ingin segera terbangun dan menyiapkan sarapan untuk Aland. Perlahan, dia menurunkan lengan Aland dari memeluk tubuhnya. dan Clara bergerak sepelan mungkin untuk bergeser dan turun dari ranjang. Namun sebelum itu, tiba-tiba Aland menahan tubuhnya dan membuat Clara kembali berbaring di sampingnya.“Kau sudah bangun?” tanya Clara.“Biarkan seperti ini, sebentar saja.” pinta Aland seraya memeluk tubuh ramping Clara. Berbicara dengan mata yang masih terpejam.“Kau harus bangun dan bersiap untuk pergi bekerja.”“Aku adalah bosnya, aku bisa pergi kapanpun aku mau.”“Apa kau tidak memiliki janji temu?”“Aku mengosongkan jadwalku hari in
Magbasa pa

Chapter 58

Aland pergi setelah mendapatkan telepon dari sahabatnya, Gareth. Dia seorang mafia terkenal, dan memiliki beberapa hacker handal di dalam anggotanya. Aland meminta bantuan Gareth untuk menyelidiki siapa yang sudah berani bermain-main dengannya. “Tidak ada data yang bisa di temukan.” ucap Gareth.Aland terkekeh samar tidak percaya. “Bahkan untuk seorang hacker handal.”“Seseorang menutupi jati dirinya begitu ketat, sama seperti yang kau lakukan.”“Itu artinya dia bukanlah orang biasa.”“Seseorang tengah mengawasimu, kau harus tetap waspada.” Gareth memperingati.“Aku tahu apa yang harus aku lakukan.” Aland meneguk brandly miliknya hingga tandas.Tiba-tiba, ponsel Aland berdering. Satu notofikasi masuk dari aplikasi chat miliknya. Dia membuka pesan tersebut, dan di dalamnya menampilkan sebuah gambar seorang wanita dan pria yang tengah duduk bersama di dalam sebuah coffeshot.Clara ….“Kau bisa menyelidikinya.” pinta Aland, kemudian beranjak pergi dari sana.Tidak lama kemudian ponsel G
Magbasa pa

Chapter 59

Aland membawa tubuh Clara ke dalam gendongannya dan melangkah menuju kamar mandi. Dia mendudukan Clara di atas wastafel, dan mulai membuka pakaian milik wanita cantik itu. Sementara Clara hanya diam, dia menerima apapun yang tengah Aland lakukan padanya.Aland mendekatkan kembali wajahnya untuk meraih bibir Clara. Mereka saling mencium, dengan tangan Aland yang terus membuka satu-persatu pakaian Clara. Aland meraba punggung Clara yang kini sudah polos tanpa sehelai kainpun. Sentuhan-sentuhan seductivenya membuat wanita cantik itu mengerang pelan.Namun tiba-tiba, Clara mendorong tubuh Aland sedikit menjauh hingga ciuman mereka terlepas. Mereka saling mengatur napas satu sama lain. Setelah itu, Aland mencoba menciumnya kembali namun Clara menolaknya.“Apa kau … sudah melihatnya?” tanya Clara dengan nada rendah.“Apa?” tanya Aland parau.“Tubuhku ….” lirih Clara seraya menunduk lemah.Aland melihat tubuh Clara dari bayangan cermin di belakangnya. Dia sudah mengetahui itu semua jauh sebe
Magbasa pa

Chapter 60

"William Garendra," ucap Gareth.William Garendra. Seorang pria tampan berusia 30 tahun. Memiliki tubuh yang atletis, wajah tampan, dan seorang pengusaha sukses kaya raya. Tahun ini adalah tahun pertama dia menjabat sebagai CEO di perusahaan GN. Yang tak lain adalah perusahaan keluarga turun temurun.Latar belakang, pendidikan, dan kehidupannya. Semua jelas. Tidak ada satupun yang mencurigakan. William hanyalah seorang pria biasa yang mungkin tertarik kepada Clara. Gareth langsung memberikan informasi kepada Aland pada hari itu juga.Aland tengah berada di dalam ruangannya. Focus menatap layar ponsel miliknya yang menampilkan moment keakraban Clara dengan seorang pria asing. Mereka tampak menikmati pertemuannya satu sama lain. Bagaimana Clara bisa mengenalnya?Pria tampan itu meminta tangan kanannya untuk menyelidiki hubungan Clara dengan William. Setelah berbulan-bulan bersama Clara, baru kali ini Aland mendapati seseorang yang mengenalnya selain keluarga Royce.Aland menyimpan pons
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
22
DMCA.com Protection Status