Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 131 - Chapter 140

220 Chapters

Chapter 132

Hanna yang tidak terima dengan semua itu langsung menghubungi William. Namun, belum sempat teleponya tersambung, Jessie terlebih dulu merebut lalu membanting ponsel Hanna ke atas lantai. “Jalang! Apa yang kau lakukan!” pekik Hanna kesal. Beberapa jam sebelum Jessie menemui Hanna, dia terlebih dahulu berbincang dengan William. Jessie memaksa agar kakaknya itu mau berterus terang dengan apa yang telah terjadi. Dan akhirnya Jessi mengetahui jika Hanna mengancam William dengan sebuah fotonya bersama Clara.Hanna benar-benar sundal! Jessie sempat memprotes karena sikap William yang terlalu lunak terhadap Hanna. Tapi William mengingatkan Jessie kembali, jika semua ini menyangkut Clara. Jadi, William harus melangkah dengan hati-hati.Jessie tidak habis pikir dengan pemikiran kakaknya. Bisa-bisanya dia mengorbankan dirinya sendiri demi kebahagiaan orang lain, terlebih lagi itu adalah Clara yang merupakan istri dari Aland Washington. Pria yang sangat dibencinya.Setelah mengetahui itu semu
Read more

Chapter 133

Happy Reading ...."Maaf, Tuan. Istriku memang suka bermain-main."Clara menatap seorang wanita yang tengah menempel pada tubuh suaminya, tapi tak lama kemudian dia berpaling untuk melihat pria yang mengaku sebagai suaminya itu."Bermain-main?" tanya Clara heran.Pria itu mencoba untuk menarik wanita yang tengah memeluk tubuh Aland, tapi wanita tersebut langsung berteriak untuk menolaknya. Seketika itu juga Aland langsung menghentikannya pria tersebut."Apa yang kau lakukan?" tanya Aland dingin."Tuan, tolong aku. Aku tidak mau pergi dengannya," pinta wanita itu. Dia tidak mau melepaskan pelukannya pada tubuh Aland."Yura, kau harus ikut denganku, kau tidak boleh bersikap seperti itu, dan menganggu orang lain." "Kau tidak bisa membawanya! Bagaimana jika kau berbohong?" ucap Clara pada pria itu, lalu dia beralih menatap wanita tersebut. "Aku dan Aland akan menolongmu, tapi bisakah kau lepaskan pelukannya?""Tidak! Aku tidak ingin melepaskan pelukannya sebelum dia pergi.""Kau bisa mem
Read more

Chapter 134

Happy Reading ....William tengah melajukan mobilnya, seraya terus mencoba menghubungi seseorang. Pagi ini, dia berencana untuk menemui Clara, dan menanyakan kabarnya. Memastikan jika wanita cantik itu baik-baik saja bersama Aland. Namun, sudah hampir setengah jam dia dalam perjalanan, dan beberapa kali menghubungi Clara, tapi tidak ada satu panggilan pun yang Clara jawab. Itu membuat William merasa semakin gelisah dan mengkhawatirkan nya.Entah rasa khawatirnya itu wajar atau tidak, karena dia mengkhawatirkan istri orang lain. Tapi yang jelas, William tidak akan kembali sebelum memastikan jika Clara baik-baik saja.Ternyata, perkataan Hanna cukup mempengaruhi pikirannya.Sesampainya di gerbang besar Mansion mewah kediaman WS. William turun dari mobilnya untuk berbicara kepada penjaga agar Ia diijinkan untuk masuk. Tapi penjaga itu berkata, jika tuan rumah mereka sedang tidak berada di mansion.“Kemana mereka pergi?” tanya William.“Maaf, Tuan. Kami tidak tahu.”“Tidak tahu?”“Tuan
Read more

Chapter 135

Clara duduk di atas sofa dengan santai, tubuhnya menyender pada Aland yang duduk di belakangnya. Satu tangannya memegang potongan pizza, dan satunya lagi memegang smartphone. Dia tengah membaca beberapa artikel di internet mengenai hal-hal yang biasa dilakukan oleh ibu hamil.Sementara Aland sibuk dengan MacBook di pangkuannya. Meskipun mereka Tengah berlibur, tapi Aland tidak pernah lepas dari pekerjaannya.Potongan pizza yang Clara pegang sudah habis, dia meraih potongan pizza lainnya di atas meja. Sebelum memakannya sendiri, Clara terlebih dulu menyuapi Aland, dan Aland memakannya dengan senang hati.“Aland, lihatlah, yoga untuk ibu hamil.” Clara memperlihatkan layar ponselnya. Aland melihatnya sekilas, lalu menatap layar macbooknya kembali.Claa membenarkan posisi duduknya, menyamping dengan kepala yang disandarkan pada bahu Aland. Clara mencoba melihat pekerjaan yang tengah Aland kerjakan, dan tentunya Ia tidak akan mengerti semua itu.Clara melihat Aland bekerja, sembari terus
Read more

Chapter 136

Memang kenapa jika aku istrinya? Gerutu Clara dalam hati.Yura menatap sinis Clara. Pandangannya menelisik dari memandang wajah Clara, lalu turun menuju perutnya yang sedikit menonjol.“Kakak, apa istrimu sedang hamil?” tanya Yura pada Aland. Clara melihatnya sebal. Menapa wanita itu malah bertanya kepada Aland? Padahal dia sendiri bisa bertanya kepada Clara langsung. Menyebalkan sekali!“Ya, aku sedang hamil,” jawab Clara mewakili Aland.“Jika kau sedang hamil, sebaiknya kau berada di dalam kamar saja. Berjalan jauh tidak cocok untuk ibu hamil,” sindir Yura.“Kau benar, aku juga merasa tidak nyaman berjalan-jalan di sini. Banyak batu yang menghalangi.”“Pergilah,” kata Yura.“Yura, apa yang kau lakukan?” Jordy menarik lengan istrinya, namun dengan cepat Yura menangkis itu.“Kakak, bagaimana jika aku mengajakmu berkeliling. Kau baru sampai tadi malam, bukan? Aku yakin kau belum mengunjungi setiap tempat indah di pulau ini.”Clara menarik lengan Aland supaya suaminya itu menolak ajaka
Read more

Chapter 137

“Kakak, apa kau berada di dalam?” Teriak seseorang yang suaranya sangat dikenali itu.Aland langsung menarik tubuhnya, dan mereka berdua saling bertatapan dengan Intens. Di tempat ini, tidak ada yang memanggil Aland 'kakak' selain dia wanita pengganggu itu. Dia benar-benar datang disaat yang tidak tepat.Mereka berdua terdiam sejenak, tidak menanggapi panggilan dari Yura. Berharap jika wanita itu segera pergi. Tapi Yura malah terus berteriak dan mengetuk-ngetuk pintu kamar mereka.“Kakak, apa kau ada di dalam?”Aland beranjak dari menindih tubuh Clara. Dia meraih bathrobe di atas lantai lalu memberikan itu kepada Clara. Dan dia sendiri memakai shirt polosnya kembali. Keduanya pergi bersama ke depan pintu. Di sana, sudah ada Yura dan Jordy yang tengah menunggu pintu dibukakan. Clara tertegun, tidak habis pikir dengan kedatangan mereka berdua malam-malam seperti ini. “Yura, sebaiknya kita kembali,” ajak Jordy yang tidak enak hati karena telah menganggu Clara dan Aland.“Jordy, diamlah
Read more

Chapter 138

Pagi hari, Aland dan Clara sudah pergi berkeliling resort untuk jalan-jalan pagi. Clara membaca sebuah artikel yang mana di sana tertulis, jika berjalan santai di pagi hari akan berdampak baik bagi kehamilannya.Tapi, pagi ini. Dia berjuang keras untuk membangunkan Aland agar suaminya itu mau menemaninya. Semalam Aland mabuk, dan tidak ingin bangun lebih awal. Tapi, dengan paksaan Clara, akhirnya Aland mau mengalah.“Minum.” Aland memberikan satu botol air mineral padanya.Waktu sudah menunjukan pukul 1 setengah 10 pagi, dan matahari sudah mulai naik Aland mengajak Clara untuk kembali ke dalam kamar mereka.Perjalanan menuju kamar, tiba-tiba mereka melihat beberapa pelayan yang berlarian. Clara yang penasaran lantas bertanya kepada mereka, dan mereka mengatakan jika ada seorang tamu yang berteriak meminta tolong.Hal yang semakin membuat Clara penasaran, ketika beberapa pelayan itu berlari menuju kamar seseorang yang bisa dibilang dia mengenalinya.“Aland, kau ingin pergi?” tanya Cla
Read more

Chapter 139

Aland baru saja selesai mandi. Dia langsung menghampiri Clara yang tengah melamun di atas ranjang. Pria tampan itu berdiri tepat di samping Clara yang bahkan tidak sadar akan kehadirannya. Dia membiarkan air dari ujung rambutnya menetes pada ceruk leher Clara.Ketika air metesi lehernya, Clara langsung mendongak ke atas, di mana sudah ada Aland yang menatapnya tajam. “Aland ….” Clara mendorong dada Aland menjauh.“Apa yang sedang kau pikirkan?” Aland duduk di hadapan Clara, menyentuh lembut pipi istrinya.“Aland, kenapa mendadak aku merasa sedih …,” lirih Clara.“Sedih?”“Ya. Ketika aku melihat Yura. Biasanya, dia sangat bersemangat, tapi tadi ….”“Ada apa?”“Sepertinya aku merasakan kesedihannya.”“Jangan terlalu banyak berpikir,” saran Aland.“Ya, aku tahu. Tapi sepertinya, memang sangat mengerikan tidur bersama pria yang tidak kita cintai. Aku tidak tahu bagaimana rasanya jika hal itu terjadi kepadaku. Mungkin aku akan seperti Yura, atau lebih parah lagi.”Aland menatap wajah Clara
Read more

Chapter 140

Hari ini mereka berencana untuk kembali, karena Aland sudah terlalu lama meninggalkan pekerjaannya, dan Clara juga udah setuju untuk pulang. Clara sudah rindu dengan suasana Mansion.“Aland, sekarang kau bisa kembalikan simcard ponselku.” Sejak Aland mengambil simcard miliknya, ponselnya itu tidak pernah memiliki satu pun panggilan masuk. Padahal saat dia datang ke pulau ini untuk berlibur, beberapa panggilan masih masuk ke dalam ponselnya. Clara ingat yang menelponnya itu tak lain adalah William.“Aku akan mengembalikanya, tapi tidak hari ini,” jawab pria itu singkat sembari sibuk menatap layar ponselnya.Beberapa panggilan menganggu seharusnya tidak ditanggapi, karena itu akan menganggu acara liburan mereka. Lagipula, Aland sangat tidak menyukai William karena terus menghubungi dan mencoba mendekati istrinya.William benar-benar penganggu bagi hubungan mereka. Semenjak Clara tidak bisa dihubungi, pria gila itu malah berniat untuk pergi menyusul, yang mana itu akan merusak acara libu
Read more

Chapter 141

Setelah kembali dari liburan, Aland dan Clara menjalankan aktivitas seperti biasanya. Aland akan menjadi pria pebisnis yang sibuk, dan Clara akan menjadi seorang istri yang pengangguran dan tidak melakukan apapun.Sudah delapan bulan lebih berlalu, kini perut Clara sudah sangat besar. Beberapa hari yang lalu, Clara melakukan USG pada kandungannya. Clara sangat senang melihat foto hasil USG baby twins miliknya. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mereka.Meskipun kandungannya sudah menginjak delapan bulan lebih, tapi Clara dan Aland masih tidak ingin mencari tahu dengan jenis kelamin anak kembar mereka. Mereka melakukan USG hanya untuk melihat pertumbuhan baby mereka. Dan tentunya, mereka tumbuh dengan baik dan sehat.“My Baby ….” Clara mengelus lembut perutnya, dan lengan yang satunya lagi memegang foto hasil USG miliknya. “Lihatlah papimu, sudah sangat larut, tapi dia belum kembali.”Sudah pukul sebelas malam, dan Aland belum pulang. Biasanya, Aland tidak pernah pulang selarut
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
22
DMCA.com Protection Status