Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 91 - Chapter 100

220 Chapters

Chapter 92

Wanita cantik itu membuka matanya dengan terkejut, melihat sekeliling yang terlihat sangat asing bagi indera penglihatannya. Dengan segera Ia beranjak duduk, melihat ke dalam selimut kondisi tubuhnya saat ini. Lengkap. Tidak satupun bajunya yang robek atau terlepas.Jessie memijiat pelipisnya yang pening, mencoba mengingat kembali kejadian sebelum dirinya berakhir di tempat ini. Dia ingat, semalam dia pergi ke sebuah club malam dan minum bersama Jordan. Jordan! Dia yang membawa Jessie ke dalam kamar hotel. Tapi di mana pria itu sekarang? Tapi, itu bukanlah hal yang penting karena hal saat ini kondisinya baik-baik saja. Dia hanya perlu cepat pergi dari kamar hotel ini dengan segera, atau William akan mengetahuinya dan Jessie tidak akan bisa menghindar dari itu.Jika William mengetahui dia mabuk dan pergi ke hotel bersama seorang pria, maka dia akan mengirim Jessie kembali ke luar negeri.Secepat kilat dia beringsut turun dari ranjang, mengambil tas brand edisi terbatasnya yang tersimp
Read more

Chapter 93

Clara terbaring lemah tidak sadarkan diri di atas ranjang. Ada Anna dan Jilie yang terus merawatnya dengan baik. Memberinya obat, mengganti pakaian, dan mengompres dahinya yang hangat. Dokter sudah memeriksa kondisinya, Clara hanya kelelahan hingga menyebabkannya demam, tidak ada masalah kesehatan yang serius lainya. Dokter yang memeriksa kondisinya bukanlah Jonathan, dia adalah dokter lain. Jonathan tidak bisa hadir karena memiliki urusan yang mendesak.Clara membuka matanya, dia langsung beranjak dan Anna serta Jilie dengan sigap membantunya. “Nona, tetaplah berbarang. Anda sedang demam.”“Aku baik-baik saja,” ucap Clara. “Sudah berapa lama aku tidur?”“Empat jam, Nona.”“Empat jam?” tanya Clara terkejut. “Apa Aland sudah kembali?”Dua pelayannya itu menunduk lemah. “Nona, tuan muda memiliki banyak urusan, dia akan sedikit terlambat.”Terlambat? Ini sudah larut malam tapi Aland belum juga kembali. Clara merasa bukan karena pekerjaanya yang banyak, tapi Aland memang tengah menghinda
Read more

Chapter 94

“Bantu aku bersiap, aku akan pergi menemui Aland di perusahaanya,” pinta Clara pada kedua pelayannya.Namun, alih-alih membantu Clara, Jilie dan Anna malah saling menatap satu sama lain, kemudian mereka tertunduk lemah dan tidak mengatakan apa-apa. Clara menatap keduanya dengan berkerut kening, dia menyadari jika dua pelayannya itu sudah tidak menuruti perintahnya lagi.Peraturan tetaplah peraturan. Meskipun kini Anna dan Jilie telah menjadi pelayan pribadi Clara, namun tetap saja dia bekerja di bawah perintah Aland. Tuan mudanya memerintahkan mereka untuk menjaga Clara, Aland juga berpesan tidak membiarkan nona mudanya untuk keluar mansion, dan jika itu dilanggar, semua pelayan sudah tau kosenkuensinya.Mungkin Clara tidak mengingat jika hukuman bagi pelayan yang melakukan kesalahan di dalam mansion Washington sangatlah kejam. Dia melupakan hari di mana dia pernah memohon kepada Aland untuk tidak terus menyiksa pelayan yang menjaganya di saat dia mencoba melakukan percobaan bunuh dir
Read more

Chapter 95

Clara menopang dagunya menggunakan sebelah telapak tangan. Sesekali dia menyugar rambutnya ke belakang dan menyeka air yang membasahi matanya. Sudah berapa lama dia duduk di sana dan menunggu Aland, namun pria itu tidak kunjung datang.Selain itu, Clara juga harus mendengarkan beberapa ocehan para pekerja di sekitarnya. Mereka memandang rendah Clara sebagai wanita yang telah menggoda bos mereka. Wanita yang tidak tahu malu, tidak punya harga diri. Clara tidak peduli, yang jelas dia bukanlah wanita seperti itu.Clara menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangan, menguap beberapa kali. Rasanya sangat mengantuk karena harus mendengarkan gosip-gosip menyebalkan itu.“Kau mengantuk?” tanya seseorang seraya menyimpan satu kaleng drink coffe ke atas meja.Clara mendongakan wajahnya dan melihat siapa yang datang. “Jonathan?” tanyanya berkerut kening.“Bukankah aku sudah mengatakan jika akan datang menemuimu?”Perbincangan panas akan dirinya semakin nyaring terdengar. Telinga Clara semakin t
Read more

Chapter 96

“Aland ….”Clara tertegun melihat Aland yang berdiri tepat di hadapannya. Lengan yang memegang ponsel tepat di depan telinga itu langsung turun dengan lemas. Baru saja William mengatakan jika dia tengah berada di gerbang mansion, tapi Aland sudah berada di depan pintu mansion. Mungkinkah mereka sudah bertemu?Aland melangkah mendekati Clara, berdiri tepat di hadapan istrinya. Sesat hanya terdiam, hanya menatap intens Clara yang terlihat sangat resah. Ya, bagaimana tidak? Hubungan mereka masih belum baik-baik saja, tapi kini sepertinya dengan kedatangan William, hanya akan menambah masalah baru di antara mereka.“Aland,”Aland maju satu langkah, berdiri di samping Clara kemudian berbalik. Tiba-tiba dia menggenggam telapak tangan Clara, membuat wanita cantik itu terkejut dan langsung menatapnya.“Bukankah kita harus menyambut tamu dengan cara yang sopan?” ucap Aland.Tidak lama kemudian, satu mobil sport masuk ke dalam halaman mansion. Seorang pria tampan keluar dari mobil, dia terseny
Read more

Chapter 97

“Clara, apakah ini kamarmu?” tanya Jessie saat satu langkahnya mulai memasuki sebuah ruangan yang indah sekaligus hangat.“Ya, Jessie.” Clara menutup pintunya hingga rapat. “Tunggulah di sini, aku akan membawakan pakaian untukmu.”“Clara, tidak perlu. Aku cukup membersihkan pakaianku dengan air.”“Jessie, kau akan merasa tidak nyaman,” ucap Clara. “Ah~ Ikut saja bersamaku, dan pilih pakaian mana yang kau suka. Sepertinya ukuran tubuh kita tidak jauh berbeda, kau akan nyaman mengenakan pakaianku.” Clara mengajak Jessie untuk masuk ke dalam walk-in closetnya, dan memilih pakaian apapun yang Jessie suka untuk Ia kenakan. Di sana Clara memiliki banyak pakaian baru, jadi Jessie akan nyaman untuk mengganti pakaiannya.“Clara, ini ....” Jessie menunjukan satu dress berwarna merah muda berpadu dengan silver. Sebuah gaun yang sangat indah.Clara tersenyum, meraih gaun tersebut dengan jemarinya. “Gaun ini sangat indah.”“Ya, apa aku bisa memakainya?”Clara terdiam sejenak, menatap intens gaun
Read more

Chapter 98

Clara tersungkur di atas meja makan. Wajahnya memerah karena mabuk. Matanya sayu, bibirnya terus saja bergumam tidak jelas. Sesekali dia juga berkata untuk memaki Aland.“Kau ingin minum lagi?” Aland menyodorkan gelas berisikan redwine itu ke hadapan Clara.Clara hendak meraihnya, namun tiba-tiba Aland menariknya kembali. “Sudah cukup untuk malam ini,” kata Aland seraya meneguk redwine di dalam gelas hingga tandas.“Aland ….”Aland beranjak dari tempatnya, menarik bahu Clara dan membawa tubuh wanita itu ke dalam gendongan. Dia membawa Clara naik ke lantai dua, berjalan menuju kamar. Sesampainya di sana, dia membaringkan tubuh Clara ke atas ranjang, namun Clara tidak mau melepaskan pelukannya tangannya pada tubuh Aland, membuatnya tidak sengaja menindih tubuh Clara.“Aland … jangan pergi. Tidurlah bersamaku.”Tidur atau bermain? **Sementara di sisi lain, pada waktu yang sama. Hanna dan Jordan tengah berada di dalam sebuah club malam. Hanna berada di tengah-tengah lautan manusia, meli
Read more

Chapter 99

Setelah berbincang dengan Jonathan dan juga Derreck tadi pagi, Aland sempat pergi melihat ke dalam kamar. Namun Clara malah melanjutkan tidurnya di atas ranjang. Dia terlelap sangat pulas sehingga Aland tidak tega untuk membangunkannya. Waktu juga sudah menunjukan pukul delapan pagi, Aland harus segera pergi bekerja.Beberapa jam berlalu, Aland kembali ke mansion untuk makan siang. Dia menanyakan keberadaan Clara kepada pelayan, namun mereka mengatakan jika Clara belum keluar dari ruangan sejak tadi pagi. Aland langsung pergi menuju ruang bacanya, dan mendapati wanita cantik itu masih terlelap.Kini, sudah pukul satu siang. Sementara Clara masih terlelap pulas tidak ingat waktu. Dia bahkan tidak bangun saat Aland menyentuh pipinya, mengguncang bahunya, serta memanggil namanya. Dia tidur seperti tupai yang tengah melakukan hibernasi.“Kenapa kau begitu bodoh? Pagi ini pria lain sudah melihat bagian tubuhmu.” Aland menatap paha mulus Clara yang tidak tertutup apapun. “Apa kau sengaja?”
Read more

Chapter 100

Clara menggigit bibir bagian bawahnya, sementara jemari lentiknya sibuk bergerak di bawah sana. Aland yang menerima pijatan halusnya sesekali meringis ngilu, dan mengerang kenikmatan. Membuat orang beranggapan lain jika hanya mendengarnya.“Haruskah kau berteriak seperti itu?” tanya Clara.“Jika aku hanya diam, bukankah itu tidak mengapresiasi usahamu untuk memijatku?”Clara berdecak malas, menarik lengannya dari atas punggung Aland. “Aku tidak mau memijatmu lagi.”Bukankah perkataan Aland itu secara tidak langsung menyindirnya? Clara memijatnya hanya dengan ibu jari dan tanpa tenaga. Sangat mustahil untuk Aland merespon pijatannya dengan teriakan. Menyebalkan. Mungkin pijatan Clara lebih terasa seperti semut yang tengah berjalan di atas punggungnya.Aland beranjak dari posisinya, duduk tepat di samping Clara dengan kondisi bertelanjang dada.“Clara,” panggil Aland. namun istri cantiknya itu hanya diam dengan wajah yang mencebik kesal.Aland menjumput rambut legam Clara ke belakang te
Read more

Chapter 101

Hari ini, Clara memiliki janji dengan seorang teman untuk pergi ke pusat kebugaran. Kemarin, Jessie mengiriminya pesan dan mengajak Clara untuk pergi berolahraga bersama. Clara yang memiliki banyak waktu luang tentu tidak akan menolak ajakannya.Sudah pukul Sembilan pagi, Clara dan Jessie sudah memulai latihan mereka. Jessie mengajarinya memakai alat gym, dan juga beberapa gelakan workout untuk mempercantik bentuk tubuhnya. setelah setengah jam, mereka baru beristirahat.“Aku akan pergi ke toilet,” ucap Clara dan Jessie mengiyakan.Sekilas Clara melihat sosok yang sangat tidak asing baginya masuk ke dalam ruang ganti pria. Clara yang penasaran dengan orang tersebut langsung mengambil tindakan untuk mengikutinya dari belakang. Tapi tiba-tiba, seseorang menarik lengannya, membawanya masuk ke dalam satu ruangan. Lalu mengunci pintunya rapat.“Kau!” pekik Clara terkejut.“Aku tidak menyangka akan bertemu adik iparku di sini.”Clara meronta, melepaskan genggaman Jordan pada pergelangan ta
Read more
PREV
1
...
89101112
...
22
DMCA.com Protection Status